Musuh Jadi Cinta?
//HAPPY READING//
Jihan Nafia Afthani anak kedua dari keluarga Afthani sekaligus penerus keluarga Afthani, Perusahaan terkaya nomor satu di Indonesia.
Pasti kalian bertanya-tanya kan anak kedua? pasti ada Kakak kenapa tidak Kakaknya saja yang menjadi penerus perusahaannya kenapa malah Adiknya? karena disurat wasiat tertera nama JIHAN NAFIA AFTHANI entah mengapa almarhuma Kakeknya memilih dia bukannya Kakaknya tetapi Kakaknya tidak mempersalahkan surat wasiat itu ia malah membantu Adiknya lewat perusahaan-perusahaan yang lain, tempat dimana perusahaan Adiknya berkerja sama dengan perusahaan lain.
Ya, Jihan mempunyai banyak perusahaan karena banyak yang mau bekerja sama dengan perusahaan Afthani. Nama Afthani adalah nama almarhum Kakeknya yang mendirikan perusahaan itu.
Awalnya ini hanya perusahaan biasa berkat kerja kerasnya serta dibantu Wahyudin, dan Reyhan sehingga menjadi perusahan besar yang bercabang dimana-mana. Wahyudin adalah nama Ayahnya sedangkan Reyhan adalah nama Kakaknya.
Melihat anak-anaknya rukun tapi kadang kala bertengkar hal sepele pria paru baya yang menjabat menjadi Ayah itu pun terharu walau pun mereka tak punya Ibu tapi mereka saling menyayangi, dan saling melengkapin satu sama lain. Ya mereka tidak mempunyai Ibu, Ibunya meninggal karena melahirkan Jihan dulu.
Saat dimana seorang gadis yang harusnya tumbuh dengan kehangatan sosok Ibu tetapi Jihan tidak. Gadis itu dipaksa belajar bisnis, bisnis, dan bisnis. Percayalah menjadi Ceo muda itu tak semuda membalikkan buku.
Di Indonesia tepatnya ditanah kelahiran Jihan. Ada dua perusahaan yang terkaya yaitu perusahaan Afthani, dan perusahaan Victorio. Kedua perusahaan itu saling mengikat kontrak kerja sama namun tetap saja pemilik perusahaan Victoria ingin lebih.
"WOY BANGUN! alaram lu berisik." Teriak Reyhan sang Kakak, mengetuk secara beruntal kamar Adiknya itu.
Masih pagi, namun suara menggelegar milik Kakaknya itu amat membangunkan tidur sang gadis yang kini tengah mengusap kedua matanya dengan tangannya. Sesekali gadis itu menguap kecil.
"Iya-iya, sabar ah!" Balas Jihan dengan nada kesal lalu membukakan pintu. Menatap malas ke arah Abangnya yang telah mengusik tidur cantiknya "Apa sih? mau minta tanda tangan iya? entar dulu kalo mau minta tanda tangan." Sambung Jihan dengan nada pura-pura sombong.
"Sadar woy! artis aja enggak." Ucap Reyhan malas sambil menatap datar wajah Adiknya itu.
"Iya-Iya, ngapain pagi-pagi gangguin artis ha?"
Pemuda yang menjabat menjadi Kakaknya ini kalo lagi sayang, sayang banget. Tapi kalo lagi nyebelin, nyebelin banget. Contohnya seperti ini.
"Pagi? buka dulu mata lu! sekarang siang dodol, ngigau nih anak."
"Ha?" Beo Jihan dengan kaget sambil melirik jam alaramnya yang sedari tadi berbunyi, dan ternyata benar udah jam 07.45 Jihan pun menutup kencang pintu kamarnya lalu melesat ke kamar mandi.
"Iya sama-sama, gak ada sopan-sopannya punya Adek! heran."
🔥LIKE🔥
Kawasan SMA Garuda nampak telah sepi pertanda jika bel pertanda masuk kelas telah berbunyi sedari tadi. Namun seorang gadis dengan setelan seragam putih abu-abu nampak berlari disepanjang koridor dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya.
Kaki jejangnya terus saja mempercepat laju larinya hingga tak melihat lagi sekelilingnya. Gadis itu adalah Jihan "Hosh...hosh hampir sampai."
BRUGH!
Bunyi itu amat kencang dipenjuruh koridor sekolahan. Jihan tak melihat dengan jelas siapa yang menabraknya, ia langsung mengambil buku-bukunya yang berserakan dilantai karena ulah laki-laki yang tadi menabraknya ini. Laki-laki itu hanya menatap datar Jihan yang tengah sibuk lalu pergi dari sana seolah tak terjadi apapun.
Setelah selesai merapikan buku-bukunya, gadis itu bangkit berdiri seraya menatap tajam punggung tegap didepannya ini.
"Eh lo nggak minta maaf? nggak bantuin juga! lo jangan mentang-mentang anak orang kaya lo bisa bebas ngeremehi siapa aja! sorry gue bukan tipe orang yang mudah ditindas, dasar cowok bren*sek! gak punya sopan santun!" Kesal Jihan dengan nada tinggi, membuat laki-laki didepannya berhenti berjalan lalu berbalik menatap Jihan dengan tatapan datar.
Nampak pemuda itu menoleh ke kanan lalu ke kiri seolah tengah mencari sesuatu "Lo nggomong sama gue?" Tanyanya santai sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Kagak dengan setan, dan setannya didepan gue."
"Gini deh gue gak punya waktu buat debat sama lo, nih ambil." Ujarnya sambil menyodorkan sebuah kartu atmnya yang tentu saja ada nominal uang banyak disana.
Emang sih kalau dilihat-lihat dia kayak anak orang kaya, padahal tadi gue asal ngomong. Batin Jihan menatap dari atas ke bawah penampilan pria didepan nya ini, jujur saja dia agak emm tampan? sadar Jihan! mengapa dirinya malah mengagumi pria didepannya ini?
Jihan berdehem, tak mau ketauan memuji pria itu "Emang lo pikir gue orang minta-minta apa ha?" Kesal Jihan menepis kasar tangan pemuda itu, dan langsung pergi dari sana karena jam sudah menunjukkan angka setengah delapan yang artinya dia telat setengah jam!
Padahal dia anak baru yang artinya tak apa jika terlambat, namun Jihan tetap lah Jihan yang sejak kecil telah diajari disiplin tetapi entah mengapa dirinya kebabelasan hari ini. Salah kan laptopnya yang tadi malam menayangkan sebuah film bagus hingga Jihan tak tidur semalam.
"Hmm, cewek galak." Gumam pria itu melanjutkan kembali langkahnya yang sempat tertunda namun sebelum itu ia berbelok ke arah kantin untuk memesan makanan tentu saja. Masalah sekolah nanti saja.
🐾KOMEN🐾
Hari ini hari pertama masuk Sma, Bu Entik selaku wali kelas X IPA-A mewajibkan semua murid-murid untuk berkenalan. Tiba saatnya Jihan maju tuk memperkenalkan dirinya.
"Hallo! gue Jihan Nafia Afthani, panggil aja Jihan." Ucap Jihan dengan senyum semanis mungkin, bukannya memuji senyuman manis milik Jihan para murid-murid malah terkejut dengan nama belakang Jihan.
Temen sebangku Jihan pun ikut terkejut dan langsung menanyakannya ke Jihan, membiarkan beberapa anak murid yang menatap penuh tanya Jihan " Eh Afthani yang punya perusahaan terkaya di Indonesia itu kan?" Tanya gadis dengan kuncir Tany dirambutnya.
"Bukan kok kan nama nggak cuman satu, gue juga nggak tau kalo ada yang namanya mirip sama gue." Alibi Jihan dengan senyum canggungnya.
Ya, Jihan tidak ingin memberitahu identitas aslinya, dan malah memberikan identitas palsunya karena gadis itu tak ingin menjadi pusat perhatian lalu nantinya akan susah mencari teman.
"Oh hahaha, gua kira lo Afthani yang punya perusahaan terkaya di Indonesia itu." Balas gadis itu tertawa renyah, membuat Jihan juga ikutan tertawa. Untung saja, "Eh btw gue Maira Amarissa panggil aja Maira."
"Oh salken ya Maira!" Balas Jihan dengan senyumannya, membalas uluran tangan Maira.
"Gue Ending Victario panggil Rio." Ucap Rio datar yang kini tengah berdiri didepan untuk berkenalan, Pria itu dengan tak tau sopan santun langsung berkenalan didepan setelah jajan dikantin.
Oh jadi nama dia Rio! si pria bren*sek itu. Batin Jihan dengan tatapan yang tak bisa selow sedikit pun, tak sengaja tatapan mereka berdua bertemu dengan aura permusuhan tentu saja.
"Kyaa, bambang ganteng khuu! rasanya pengen peyuk." Teriak Maira alay, tatapan Jihan yang semula menatap Rio pun seketika buyar. Baik Jihan atau pun Rio mereka berdua sama-sama memalingkan wajahnya.
"Maira apaan sih!" Ucap Jihan karena kaget.
"Dia itu calon gue nanti! udah ganteng, kaya juga! meleleh dedek bang." Ucap Maira dengan mata yang berbinar-binar, dan sok imut. Matanya tak lepas sedikit pun dari Rio yang kini telah duduk dibangkunya.
"Biasa aja kali." Ucap Jihan dengan malas.
"Biarin, awas ntar suka lo!" Goda Maira.
"Dih amit-amit"
"Apa amin-amin?"
BERSAMBUNG~
MASIH TAHAP REVISI~,~
LIKE, KOMEN, VOTE, KASIH RANTING 5 DAN TAMBAH KAN VAFORIT 👈 JANGAN LUPA😢
SEE YOU NEXT CHAPTER😘
BABAY~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Herlina Riansyah
awal yg menarik btw nma pemeran cwo unik Ending moga aj kisahnya seEnding namanya
2023-04-14
1
Putri Minwa
karya nya bagus kok
2023-03-25
0
I'm Eiora
like and rate mendarat jgn lupa mampir di "Sweeta'S Revenge"
2021-07-10
0