Selama hampir dua jam Bella dan Abiyan berbicara melalui ponsel. Kerinduan yang sebelumnya terselubung kesalahpahaman akhirnya tercurah lewat kata.
Saling bercerita apa yang mereka alami saat terpisah. Saling mengungkapkan isi hati dengan lugasnya.
Inginnya segera bertemu kembali tapi sayangnya sang waktu tidak mendukung. Abiyan yang harus segera mempersiapkan diri untuk memulai bekerja beberapa hari lagi, begitu pula Bella yang sedang banyak tugas.
Mereka sepakat untuk bertemu hari Sabtu sore, yang berarti dua hari setelah pertemuan mereka kembali setelah hampir tiga tahun berpisah.
Rasanya ingin berlama-lama berbicara melalui ponsel tapi ada daya ternyata kelamaan bertelepon ria pegal juga. Ternyata pegal tidak bisa hilang hanya karena cinta, tetap terasa. Ditambah lagi ada kewajiban lain yang harus mereka lakukan.
Bella merasa cara Abiyan berkomunikasi dengannya telah banyak berubah dibandingkan dengan dulu.
Abiyan mulai membiasakan diri mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Sepertinya dia melakukan ini agar tidak ada kesalahpahaman lagi dan Bella mulai membiasakan untuk menanyakan apapun yang ingin dia tanyakan. Tidak disimpan dalam hati dan mengambil kesimpulan sendiri.
"Ditatap terus layar ponselnya, enggak sekalian diusap-usap, kali aja Abiyan keluar dari sana," goda Bunda Alya saat melihat Bella yang masih menatap layar ponselnya setelah menerima video call dari Abiyan.
"Emang Bang Ian jin?" protes Bella.
"Bunda ini kayak enggak pernah muda aja," tambah Bella sambil mengedipkan sebelah matanya pada sang bunda kemudian berlalu sambil menyanyikan potongan lagu Bunga Citra Lestari, Pernah Muda.
Biarkanlah saja dulu kita jalan berdua
Mereka pun pernah muda pernah muda
Bilang papamu berhenti urusin semua urusan kau dan aku
*Bilang mamamu tak perlu kuatir atau pun curiga kepadaku
Biarkanlah saja dulu kita jalan berdua
Mereka pun pernah muda
Saatnya kau dan aku sekarang*
Melihat hal itu Bunda Alya hanya menggelengkan kepala. Dasar Bella, biarkan saja katanya, jangan harap gadis kecil, bundamu akan selalu mengawasi kalian, janji Bunda Alya dalam hati.
Suara nyanyian Bella semakin menjauh dari pendengaran Bunda Alya. Senang rasanya melihat Bella kembali ceria.
Tiga tahun yang lalu, Bunda Alya merasa bingung dengan perubahan sikap Bella, terlebih dia mulai menjauhi Abiyan. Setiap ditanya ada apa, Bella selalu menjawab tidak ada apa-apa.
Bunda Alya tahu kalau anak gadisnya menyukai pemuda itu dan dari sikap Abiyan sendiri Bunda Alya merasa kalau Abiyan juga menyukai Bella.
Hingga pada suatu hati, tiba-tiba Bella bercerita kalau Abiyan akan menikah. Ingin bertanya lebih jauh tapi melihat suasana hati anaknya yang tidak bagus, Bunda Alya memutuskan tidak banyak bertanya dulu.
Tak lama setelah itu, Bella meminta izin untuk berlibur di rumah ayahnya yang berada di kota lain. Bella meminta bunda untuk tidak memberi tahu siapapun kemana dia pergi.
Abiyan sempat berkali-kali datang mencari Bella ke rumah mereka yang dulu dan menanyakan keberadaan Bella dan sesuai keinginan Bella, Bunda Alya tidak memberitahu Abiyan.
Sampai pada suatu hari Abiyan datang dan pamit akan pergi ke luar negeri untuk urusan studinya, Bella masih tidak mau menemui Abiyan.
Kemarin sore, setelah sekian lama tidak melihat Abiyan, Bunda Alya melihatnya kembali sedang bersama Bella dan mereka terlihat baik-baik saja. Jadi Bunda Alya menyimpulkan masalah di antara mereka telah diatasi.
Bella yang sebelumnya tidak mau bercerita ada masalah apa dengannya, setelah kepulangan Abiyan kemarin menceritakan semuanya. Semua kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka.
Bunda Alya tidak habis pikir, Bella yang biasanya selalu menceritakan apapun padanya tidak mau menceritakan soal ini. Bella menyimpan masalah ini sendiri dan saat ditanya kenapa, Bella hanya menjawab saat itu Bella tidak ingin menambah beban pikiran Bunda Alya.
Memang saat itu Bunda Alya juga sedang mengalami masalah dengan usahanya yang membuat mereka terpaksa menjual rumah mereka untuk menutupi kerugian.
Saat itu mereka pindah ke rumah yang lebih kecil di daerah pinggiran kota. Hasil penjualan rumah, selain untuk menutupi kerugian usaha dan membeli rumah lagi, Bunda Alya juga gunakan untuk memulai kembali usahanya.
Dua tahun lebih, Bunda Alya dibantu Bella berusaha untuk bangkit kembali dan Alhamdulillah usaha mereka menunjukkan hasil.
Toko roti dan kue Bunda Alya semakin berkembang dan Bunda Alya berhasil membuka dua cabang tokonya di lokasi yang berbeda.
Setelah memiliki cukup uang, rumah kecil yang pernah mereka tinggali sebelumnya dijual oleh Bunda Alya untuk menambah uang pembelian rumah yang mereka tinggali sekarang.
Saat ini Bunda Alya dengan bantuan pinjaman dari bank, sedang membangun sebuah bangunan yang akan dijadikan rumah produksi sekaligus toko kue dan rotinya.
Rumah produksi dan toko yang saat ini mereka gunakan kurang memadai untuk menunjang usaha Bunda Alya yang semakin berkembang. Bangunannya kurang luas.
Alhamdulillah besar rasa syukur Bunda Alya, saat masalah usahanya teratasi, masalah yang dihadapi Bella pun terselesaikan.
Triiiing
Sebuah notifikasi terdengar dari ponsel Bunda Alya, segera dibukanya aplikasi wa di ponsel tersebut. Ternyata ada pesan dari grup warga komplek mereka.
Dahi Bunda Alya mengernyit saat melihat sebuah foto yang di-share di grup tersebut. Foto seorang pria dengan wanita dalam suatu acara.
Lama diamatinya dan semakin lama semakin dia yakin kalau dia mengenali wajah pria dalam foto itu.
"Bunda...lihat apa sih, itu dahi sampai berlipat-lipat, ntar kerutan, serum anti kerut mahal lho Bun," goda Bella.
"Bella sini deh, lihat nih foto yang di-share Bu Ratih di grup komplek," Bunda Alya memperlihatkan layar ponselnya kepada Bella.
Betapa terkejutnya Bella saat melihat foto itu terlebih lagi saat dibacanya percakapan setelah foto itu.
Ibu Ratih :
Aduh maaf ya saya salah kirim foto, ini harusnya dikirim ke grup keluarga.
Ibu Dian :
Tidak apa-apa Bu, santai saja. Lho itu foto Saras sama siapa Bu, ganteng bener.
Ibu Damar :
Calonnya Saras ya Bu, selamat lho, ya ampun pasangan yang serasi, cantik dan tampan.
Ibu Ratih :
Mohon doanya ya ibu-ibu semoga semuanya lancar.
Ibu Malika :
Wah, Bu Ratih, pacarnya Saras ganteng banget, sepertinya blasteran ya?
What...apa-apaan ini, Saras, anak Bu Ratih yang paling tua berfoto berdua dengan seseorang yang sangat Bella kenali.
Bu Ratih ini maksudnya apa, katanya salah kirim foto, kok fotonya tidak langsung dihapus tapi malah dibahas sama teman-temannya.
Rasanya Bella mencium sesuatu yang tidak beres ini. Bella pikir alasan salah share foto ini terlalu dibuat-buat alias berbau modus mau pamer.
Dan pria di sebelah Saras itu kenapa bisa berfoto bersama Saras dan kenapa Bu Ratih secara tidak langsung seolah mengatakan kalau pria itu adalah calonnya Saras.
Bella segera bergegas ke kamarnya untuk mengambil ponselnya. Dia harus meminta penjelasan atas foto ini.
"Bella, bicarakan baik-baik, jangan kebawa emosi, kita belum tahu cerita yang sebenarnya," pesan Bunda Alya.
"Iya Bu," singkat jawab Bella. Bella sudah sangat tidak sabar ingin melakukan panggilan telpon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Fenti
Jangan-jangan itu abiyan 😟😟🌺
2022-12-27
1
Fenti
mulai terbuka satu sama lain.. cepat-cepat abiyan nanti di tikung bocil 😅😅
2022-12-27
2
Fenti
Karena kalau cinta yang rasakan hati sedangkan pegal yang rasa raga... aaziik
2022-12-27
1