Tinggal beberapa langkah lagi. Hanya beberapa detik lagi, Bella akan segera menghadapi ketiga ibu julid tersebut.
Ternyata orang-orang julid ada di mana-mana. Di tempat tinggalnya yang dulu Bella banyak menemui orang-orang seperti ini. Sekarang dia di rumah yang baru, ada juga orang-orang seperti ini.
Bu Ratih, Bu Damar, dan Bu Dian....ready or not...hadapi amarahku, tekad Bella dengan mode siap tempur yang membara.
Mentang-mentang lidah tak bertulang, lemes banget punya mulut, omel Bella dalam hati.
Sesaat, hanya sesaat sebelum mulut Bella menyemburkan segala omelan yang telah tersusun di dalam hatinya untuk membalas ketiga ibu di hadapannya, seorang anak perempuan datang sambil berlari menghampiri mereka.
"Mah...Mamah...," teriak si anak.
"Ya ampun Salsa, kenapa teriak-teriak seperti itu, tidak sopan tahu, Mamah ini lagi ada perlu sama ibu-ibu ini, penting banget, kamu ganggu aja," omel Bu Ratih pada anaknya.
"Ih Mamah mah, itu si papah dari tadi nungguin kopi, Mamah belinya dimana sih, lama amat," tidak mau kalah dengan ibunya, Salsa pun membalas omelan Bu Ratih.
"Mah tuh air di ceret buat bikin kopi sampai kering, terus si dedek pup di karpet ruang tamu, jijik banget ih," lanjut Salsa.
"Hadeuh....begini nih kalau jadi ibu rumah tangga, tugasnya tidak ada habisnya, baru ditinggal sebentar, rumah sudah berantakan, ingin mengeluh takut dosa," keluh Bu Ratih.
"Iya Bu Ratih, saya mah suka ngiri sama ibu-ibu yang lain, pengen juga nikmati Me Time biar tidak stress," Bu Damar turut mengeluh.
"Sudahlah ibu-ibu, yang sabar saja, sudah jadi kewajiban kita untuk mengurus keluarga, anggap saja ladang ibadah buat kita, cicilan tiket surga Bu," hibur Bu Dian.
"Iya, betul...betul...," dengan mimik sendu, seakan beban berat menghimpit batinnya, Bu Ratih menyetujui ucapan Bu Dian.
Bella hanya terdiam mematung melihat pemandangan di depannya. Apa tadi yang mereka katakan...takut dosa...ladang ibadah...tunggu sebentar, otak Bella memutar rekaman gibahan mereka sebelumnya.
Gibahin orang tidak takut dosa Bu, menghabiskan waktu untuk gibah sampai lupa pulang, perilaku seperti itu masih berani mengharap tiket surga, kritik pedas Bella bergulir di batinnya.
"Ayo atuh Mah, si papah kan pengen ngopi, dedek juga belum dicebokin," renggek Salsa, tak sabar melihat sang ibu yang malah melanjutkan acara ngobrolnya.
"Ya sudah ibu-ibu mari, saya duluan, biasalah urusan rumah tangga lebih penting, apalagi ngurus suami, kan surga kita juga ada diridha suami, nantilah kalau senggang kita ngobrol lagi," untaian kalimat perpisahan yang cukup panjang dari Bu Ratih.
"Ya Bu Ratih, silahkan," dengan berat hati Bu Damar melepas kepergian teman ngobrolnya tersebut.
Drama banget sih Bu, cemooh Bella dalam hati, lagi.
"Hem...," akhirnya Bella buka suara membuat kedua ibu tersebut membalikkan badan, terkejut melihat Bella.
"Eh Bella, kok balik lagi?" tanya Bu Dian dengan sangat ramahnya ditambah senyum secerah matahari.
"Bella, bundanya kok jarang kelihatan, sibuk sekali ya?" Bu Damar pun turut bertanya.
"Bu Mar, bundanya Bella tuh walaupun punya anak seumur Bella ini tapi masih seperti gadis, awet muda banget, jadi iri aku, ikut perawatan ya Bel?" puji Bu Dian diiringi pertanyaan.
"Iya Bella juga nih, cantik sekali kamu, beruntung banget laki-laki yang bisa mendapatkan kamu," kata Bu Damar sebelum sempat Bella menjawab.
"Betul Bu, sudah cantik baik pula, bangga sekali kalau punya anak seperti kamu," tambah Bu Dian.
Teringat Bella pada artikel yang semalam dibacanya "Ciri-ciri Drama Queen", beberapa ciri tersebut melekat erat pada ibu-ibu ini.
Suka gibah, ya.
Suka julidin orang, ya.
Suka mendramatisir keadaan, ya.
Suka bicara lain di depan lain di belakang, ya.
Oke saatnya pergi, hindari percakapan lebih lanjut dengan mereka, tidak berguna yang ada buat emosi. Harus segera cari cara untuk kabur, tekad Bella.
"Ibu-ibu, maaf ya Bella ada yang lupa nih, mau ke Kang Maman dulu," kata Bella sambil beranjak pergi.
"Apa yang kurang Bel ?" tanya Bu Dian membuat langkah Bella tertahan.
Mau tahu saja ibu ini, suara hati Bella.
"Ini Bu, daging sapinya kurang, mau beli dua kilo lagi," jawab Bella, sedikit berbohong tidak apa-apa kali, pikir Bella.
"Banyak sekali belinya, ada syukuran ya?" tanya Bu Damar.
"Tidak Bu, biasa bunda mah, suka sekali sama segala masakan berbahan daging sapi, sampai bosan Bella Bu," jawab Bella, bohong lagi.
"Padahal di kulkas masih ada persediaan daging sapi Bu," tambah Bella, masih berbohong juga.
"Oh gitu ya," kata Bu Dian.
"Bu, Bella ke sana dulu ya," tunjuk Bella ke arah Kang Maman.
"Takut kehabisan Bu," tambah Bella sambil segera berlalu.
Kalau terus bicara dengan mereka bisa-bisa kebohongannya terus berlanjut, Ya Allah, ampuni hambu-Mu ini, sedari tadi mengomeli dan menghujat mereka dalam hati, suara hati Bella yang saat ini berada dalam mode anak shalihah.
"Iya...ya...Bella, Ibu juga mau pulang, ayo Bu Mar," ajak Bu Dian.
Akhirnya merekapun berlalu, legalah hati Bella.
Kang Maman yang sedari tadi menyimak sambil melayani pembeli, tersenyum menyambut Bella.
"Dua kilo yang Neng," kata Kang Maman sambil menyerahkan bungkusan berisi daging.
"Beli kelapa parut saja Kang," sambil tersenyum malu Bella menjawab.
Sempat-sempatnya kang sayur tampan ini mendengarkan obrolannya tadi padahal dia sibuk melayani pembeli, pikir Bella.
"Lha dagingnya Neng?" tanya Kang Maman.
"Kapan-kapan ya Kang," kembali Bella sambil memamerkan senyum indah di wajah cantiknya.
"Tapi kalau Akang kasih Bella diskon 50%, bolehlah," tambah Bella.
"Jangankan diskon Neng, gratislah buat Neng Bella mah asal.....," sejenak Kang Maman menjeda ucapannya.
"Neng Bella mau Akang halalin," lanjut Kang Maman disambut seruan ibu-ibu yang sedang berbelanja.
"Usaha nih Kang," kata salah satu pembeli.
"Kali saja Bu, Neng Bella khilaf terus mau saya halalin, kan saya bisa memulai kisah cinta dalam sekilo daging sama si Neng geulis...he he he...," jawab Kang Maman.
Mereka pun tertawa menanggapi ucapan Kang Maman, Bella ikut tersenyum.
Alhamdulillah, acara belanja hari ini tidak berakhir dengan keributan seperti yang tadi sempat dia rancang di benaknya. Sedikit lega hatinya, ya sudahlah, belajar sabar sajalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ
mesti di skak mat biar diem pada mulut2 emak kepo ya.
so Bella be strong ya
kamu pasti mampu melewatinya
2022-12-09
2
#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
memangnya ibuk-ibuk itu tidak sadar menggibahkan orang itu perbuatan dosa, dan apa lagi di tambah bumbu-bumbu lengkap sudah ceritanya....
2022-12-09
1
༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙
ya elah maaahhh, trus yg kamu bilang tadi gk mengeluh?? sukanya ngurusin orang tapi urusan sendiri aja belum kelar, astaga ,pinter kamu nak klo perlu yg keras suaranya biar mamah kamu malu buat keluar2 komplek lagi 🤣🤣
2022-12-09
1