BAB. 20 Tanggung Jawab

Tidak melakukan apapun,Dendy bahkan duduk disebelah Ria setelah ia mandi dan memakai baju.Hanya saja ada sesuatu yang aneh,ponsel Ria berada di genggaman nya.

Dendy leluasa membuka nya.Ia bagai guru BK yang sedang menyidak ponsel milik siswa nya.

Kening nya mengerut saat membuka melihat galeri milik Ria.Banyak foto Noah dan Ria di sana.Di pantai hingga yang Dendy duga sebagai kontrakan atau kamar kost Noah di Surabaya.

Jantung nya tidak aman,namun entah kenapa saat ia menoleh melihat Ria disampingnya,ia selalu dibuat tenang dan tidak jadi marah.

Serius dengan apa yang di genggaman nya ia tak sadar jika pintu kamar sudah di ketuk beberapa kali oleh seseorang di luar sana.

"Den,buka pintu nya Mama ingin bicara...!!!"

Merasa suara nya semakin tinggi Ria pun mengerjap,tanpa sadar ia bersuara.

"Iya Bu sebentar!" jawab nya keras.

Dan Dendy terkejut,pasal nya Ria langsung menyibakkan selimut dan akan turun namun Dendy menahan lengan nya.

"Ri,lo bangun?!"

Ria membulatkan mata "Lo kenapa disini?Heh keluar!"

Sementara di luar masih mengetuk pintu,suara Ria terdengar sampai sana.

"Dendy, Mama dobrak jika tidak di buka!!"

Ria semakin membola mendengar itu,ia langsung menoleh melihat ke sekitar.

Mata nya menatap tajam Dendy.

"Ini kamar gue,kamar Dendy bukan kamar Ria!" jawab Dendy santai,ia pun turun dari ranjang membuka kaos dan hanya tersisa celana pendek dengan bahan Jersey yang cukup tipis.Hal itu membuat Ria melotot terkejut.

Ceklek!!!

Plak!

Seketika cap lima jari di pipi,Dendy bahkan sudah tahu itu akan terjadi.Bukan nya takut ia tersenyum tipis nyaris tak terlihat dengan situasi ini.

langit di luar panas se panas di kamar Dendy dengan AC yang menyala.Ria bahkan bingung harus bicara apa.Ia bahkan belum mandi sepulang dari tempat Nia,baju tidur yang semalam masih ia pakai,hanya saja tadi ia merangkap bagian atas menggunakan Hoodie dan...

Siapa yang membuka Hoodie ku?

Gumam nya dalam hati.

Wanita tua nan elegant di ambang pintu menggeleng begitu juga dengan Bu Aela,wanita itu menutup mulut nya melihat anak dan sahabat nya berada di satu kamar tanpa ada siapapun lagi di sana.

Yang satu bertelanjang dada yang satu pakaian nya sangat seksi.Bu Aela mendekati Ria,tak menyangka melihat dengan mata kepala nya sendiri.

"Kamu ya,Ibu percaya dengan mu selama ini.Harus nya kamu pulang dan bukan disini..!"

Ria bingung sebenarnya,namun ia tahu kemana arah ibu nya berbicara.

"Ini aku juga kenapa di kamar Dendy aku tidak tahu Bu!" ucap Ria terbata,Ia menatap Dendy.

"Den,jelasin dong ke Ibu ku?!" ucap Ria memohon.

"Jangan diam saja Den!" ucap nya lagi.

Tahu jika Dendy diam saja,Ria bingung coba mendekat namun di tarik oleh Ibu nya.

"Pulang sekarang,Ibu kecewa dengan mu!"

Ucap Ibu Aela,ia menarik paksa Ria dari sana.Dendy hanya diam saja melihat nya,begitu pula Mama nya.Wanita itu tidak tahu harus bicara apa.

"Kejar Den,katakan pada Ibu Aela nanti malam kita akan kerumah!" ucap Mama Dendy, Dendy patuh mengejar nya.

Langkah kaki panjang Dendy mampu menyusul Ibu Aela dan juga Ria.Lelaki itu bahkan melihat sendiri Ria terseret hingga beberapa kali lutut nya tergores lantai karena jatuh.

Ibu Aela terlihat sangat marah dan emosi sampai tidak sadar itu.

"Bu.. saya Dendy minta maaf dan akan ke rumah secepat nya". Ucap Dendy,dan hanya di jawab singkat oleh Aela.

"Bagus!!"

"Bu,pelan pelan kaki ku sakit!" kali ini Ria yang berucap dan kaki nya merah,beberapa pun lecet tak berarti.Ibu Aela langsung melepaskan nya dan Ria terduduk.

Dendy yang masih berada di sana lari ke pos satpam mengambil P3K,ia kembali dengan sebotol air mineral persediaan di sana.Duduk bersama dengan Ibu Aela,Dendy cekatan membersihkan goresan lalu memberikan anti septik.

"Maaf Bu,nanti malam Dendy ke rumah dengan Papa dan Mama" ujar Dendy,ia menatap Bu Aela lekat.

"Ngapain?" jawab Ria.

"Gue mau tanggung jawab Ri.."

"Tanggung jawab apa?..." ucap Ria lantang ia pun menoleh pada Ibu nya.

"Bu aku dan Dendy tidak terjadi apapun Bu,percaya lah dengan ku Bu!" ucap Ria.

Bagaimana ibu Aela akan percaya sementara apa yang dia lihat tidak begitu,Dendy bahkan bertelanjang dada hanya memakai celana pendek,begitu pula dengan Ria yang memakai baju tidur terbuka.

Menatap anak nya sepintas lalu menatap Dendy.

"Kami tunggu kamu dan keluarga mu ke rumah,selesaikan secepat nya atau tidak sama sekali.Jauhi Ria!!"

Deg..

Tidak ada pilihan lain kecuali mendatangi rumah Tuan Wara,namun Ria menggeleng akan hal itu.Ia tidak tahu harus menjelaskan seperti apa.

.

.

.

To be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!