BAB. 7 Hampir saja

Acara resepsi pernikahan Nia pun sudah di puncak acara,setelah memberikan langsung buket bunga pada adik nya ia memeluk sekali lagi Ria.

"Pokok nya mba tunggu,jangan lama lama.Kita maternity bareng!"

Isshhhh... Ria mencubit pinggang Nia,wanita itu pun melenguh.

"Sakit Ri!"

Ria melerai pelukan kakak nya,cekikikan karena ia merasa menang.Tapi seketika wajah nya berubah sedih.

Hal yang membuat nya sedih adalah ketika rumah sudah berkurang penghuni nya.

Padahal Ria sendiri jarang dirumah.Di rumah,hanya dua bulan sekali atau semau nya saja pulang,namun ia tetap merasa kehilangan walau masih bisa bertemu.

Rencana Raka akan membawa Nia setelah tiga atau seminggu berada di rumah.Raka anak satu satu nya di keluarga nya namun ia sudah mapan dini,menjadi manager membuat ia mampu memiliki hunian sendiri.Dan itu sudah di siapkan saat setelah bertunangan dengan Nia.

Tamu di sana sudah mulai berpamitan pulang.Tejo,Dewa,dan Dendy pun tidak sesibuk dua jam yang lalu.Nana juga demikian,ia beralih dari stand satu ke stand yang lain.Ria,jangan di tanya.Dia satu satu nya orang yang paling sibuk di sana.Sibuk foto foto dengan para tamu,teman Nia dan beberapa lagi ada yang mengenali nya karena sering muncul di beranda sosmed mereka.

Banyak pertanyaan untuk nya,mulai dari.Kalian benar saudara kandung?.Apa Noah ikut?.Noah mana?.Dan masih banyak lagi.Ria pun merasakan paling lelah disana karena di tarik sana sini untuk berfoto.Bahkan teman teman ibu nya pun sama saja.

"Kak besok kami minta video endorse ya,nanti kita bicarakan potongan harga nya!"

Ria terkejut,ia menelan ludah nya berat.Salah satu karyawan bagian wedding organizer mendekati nya dan meminta di promosikan.

"Ohh boleh.." akhirnya Ria menjawab walau terbata.

Dan bukan hanya itu saja,makanan penyedia dan MUA juga demikian.

"Mba!! Lo bayar mahal gue!"

Ucap Ria di bawah panggung pelaminan,ia bahkan berkacak pinggang dan Nia hanya terkekeh.

Jam terus berputar hingga halaman itu sudah sepi dan hanya beberapa gelintir manusia.Panggung hiburan yang di isi music klasik dan Jaz pun sudah akan mengakhiri penampilannya.

"Ri..."

Nana mendekat,nafas nya ngos ngosan seperti dikejar hewan piaraan.

"Minum Na kalau capek.Lagian kalian beda komplek mau an di suruh si Nia!" ucap Ria,dagu nya menunjuk ke atas,dan Nia di sana tahu.

"Gak enak lah, Mba Nia baik ke kita terutama Tejo.Dia juga kan sering anter jemput Lo dulu gimana kita gak kenal.Emang sih kita cuma beda komplek,tapi kan bukan beda dunia!" jawab Nana.

Mereka pun tertawa.Tanpa mereka ketahui seseorang sedang merapihkan stand yang sudah selesai supaya tak berantakan.

"Awas!!!...Ahhh!" Dendy entah dari mana datang nya,stand itu miring dan bagian atas nya jatuh,hampir saja mengenai Ria jika tidak ada Dendy.

Kedua teman nya bergegas mengangkat both yang menimpa Dendy.

Dendy mendesis merasa sesuatu perih di bahu nya.Ria yang berada di bawah nya menoleh.Sangat terlihat jika Dendy menahan sakit.

"Di bongkar saja,di bereskan saja,sudah tidak ada tamu.Lagi pula sudah malam." ucap Ayah Ria lantang,ia memerintahkan.Semua nya pun bergerak.

Setelah Dendy duduk dan mencoba menyentuh bagian bahu nya Ria mencegah.

"Ikut gue!" ucap Ria,ia meraih pergelangan tangan dan menarik membawa Dendy masuk ke dalam rumah.

.

.

.

"Eh ngapain ke kamar?" ucap Dendy saat masuk kamar Ria,ia pun berhenti sejenak.

"Cckk.. Udah biasa saja kenapa sih!"

Mereka kembali melangkah namun arah Ria ke kamar mandi,ia menarik Dendy untuk masuk lebih dulu lalu membuka kancing kemeja Dendy cepat.

"Eits jangan buru buru,pelan saja aku ikhlas!"

Plak!!

"Ayss Ri!" ucap Dendy lagi.

"Mulai Lo ketularan Dewa!.."

"Ya Lo buka kancing kemeja,emang mau ngapain?" tanya Dendy,tanpa menjawab Ria keluar dari sana melangkah ke sebelah ranjang tempat tidurnya.Membuka laci dan mengeluarkan kapas beserta antiseptik.

"Ri,Lo mau ngapain?" tanya Dendy yang menyembulkan kepala nya di pintu.

Ria kembali ke kamar mandi "Nih,Lo gak liat gua bawa apa? Buka baju Lo!"

"Kita belum halal Ri,masa se..."

"Stop Dendi!! gue gak bercanda buka baju nya,gue obatin!"

Tidak bisa untuk bercanda akhirnya Dendy membuka kemeja nya dan benar,bahu bagian belakang nya luka.Padahal kemeja nya tidak sobek sama sekali.Namun kulit nya terlihat merah seperti akan melepuh.

Dengan perlahan Ria mencuci nya memakai alkohol.Beberapa kali Dendy terkejut karena merasa sakit dan perih,namun tiupan Ria membuat ia merasa nyaman kembali.Berulang ulang mengusap lalu yang terakhir Ria memberikan antiseptik di sana dan meniup mengipas memakai tangan.

Dendy menikmati,menunduk merasakan nafas yang terhembus dari bibir Ria,ia tersenyum namun Ria tak tahu itu.

.

.

.

To be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!