BAB. 11 Malam Pertama

Bocil please skip!!! 😬

Hari berganti dan berlalu begitu cepat,Ria merasa bosan di rumah saja dan tidak pergi kemana pun,sesekali menelpon Noah dan sesekali melakukan video call saat di kamar karena ia tak mau mengganggu ayah dan Ibu nya.

Cuti nya di perpanjang satu minggu lagi dan itu permintaan Ria sendiri.Ia merasa sepuluh hari kurang lah lama jika untuk menuruti ucapan Ayah dan Ibu nya.

Kedua nya seakan ingin di bersama anak nya lebih lama.

"Hari ini jadi belanja Bu?". Tanya Wara,tak jauh dari dapur Ria duduk menikmati sarapan sereal yang belum lama Ibu Aela buatkan.Tangan nya juga sedang memegang ponsel dan tersenyum sendiri.

"Jadi yah,bahan dapur ibu sudah habis.Ria di rumah seminggu lagi.Ibu ingin masak makanan kesukaan nya mumpung yah!". Jawab Aela,Wara pun mengangguk ia tahu akan itu.

Wara pun menoleh ke anak nya,pertama ia hanya menggeleng melihat Ria.Memakai tengtop berwarna baby pink dan celana hawai yang sangat pendek.

"Ria,ikut kita belanja". Tanpa menoleh Ria menggeleng.

"Ikut,ibu mu nanti kepayahan memegang belanjaan!".

"Di rumah saja Yah,panggil pak Udin suruh menyu...."

"Ikut, Ayah bilang ikut.Ikutlah nak,kami akan merasa senang jika kamu ikut!" tandas Wara seketika saat Ria menolak.

Ria pun mendongak kan kepala.

"Ganti baju mu atau mandi sekalian,ayah dan ibu tunggu!" perintah Wara dan akhirnya dengan berat hati,beranjak dari sofa malas malasan Ria berjalan masuk ke kamar nya.

Tidak bisa membantah ucapan Ayah nya karena takut jika Ayah nya tidak mengijinkan pergi bekerja lagi.

.

.

.

Keluarga Wara hanya memiliki satu mobil Innova reborn milik bersama,siapa saja berhak memakai namun Ria sama sekali tidak berminat,ia lebih suka memakai motor matic nya.Namun kali ini beda,ia melajukan mobil untuk Ayah dan Ibu nya.

"Pelan pelan nak!" ucap Wara yang berada di samping nya.

Ria patuh dan melajukan nya dengan sangat hati hati,Ibu Aela yang berada di belakang nya pun bersandar dengan nyaman menikmati perjalanan yang hanya dua puluh menit.

Setelah menurunkan kedua orang tuanya,Ria parkir di bagian dalam tempat barang barang turun nanti.

Menyusul kedua orang tuanya,yang membawa troli besar dengan kemungkinan banyak belanjaan nanti.

"Bawa nak!". Ucap ayah nya,Ria pun membawa itu mengikuti kedua nya memilah semua perlengkapan rumah yang harus di beli.

.

.

.

"Sayang,Ria masih di sini?" tanya Raka pada istrinya.

"Masih mas,ia perpanjang cuti satu Minggu demi Ayah untuk mengijinkan nya merantau lagi!". Jawab Nia,dengan secangkir teh jahe milik Raka,lelaki itu beberapa jam lalu baru pulang ngantor.

"Terus Dendy Dendy itu bagaimana Ni?". Raka Dudu di kursi mini bar yang ada di dapur nya.

Nia mengedikan bahu,memberikan satu cangkir teh tadi kepada suami nya.

"Mas tahu,berapa kali Dendy melamar Ria,tapi anak itu tak pernah serius.Ia menganggap Dendy hanya bermain dan lelucon belaka.Nana pernah memberi tahu ku jika Dendy selama ini menunggu nya,dan sama saja Ria tak pernah menanggapi sama sekali". Jelas Nia,Raka hanya mengangguk seolah mengerti

Meminum teh nya dan meletakan cangkir di meja,Raka mendekati Nia istrinya dari belakang.Wanita itu sedang mencuci piring yang beberapa menit lalu dipakai untuk kedua nya makan.

"Kalau begitu kita bikin mainan untuk Ria saja sayang,ingatkan adik mu itu bilang apa kemarin?". Ucap Raka mulai merayu.

Meski arah nya kemana dan Nia tahu maksud nya,ia tetap pura pura berfikir.

"Sudah selesai kan datang bulan nya,aku belum menyentuh mu sejak kita menikah."

Ya Raka tahu persis saat malam pertama akan mulai,Nia bahkan merasa gagal memberikan itu karena pada saat Raka mencumbu dan lelaki itu sudah siap akan memasukan senjata nya,Nia mengeluarkan bercak darah di kain segitiga yang Raka lepas.

Seketika lemas dan tersungkur.

"Ini sudah lewat tujuh hari dari pernikahan,Mas juga melihat mu sudah sholat subuh tadi.Kamu sengaja kan sholat setelah aku mandi dan bersiap.Kamu sengaja hmm berlama lama sampai setengah enam pagi?".

Nia tersenyum,suami nya tahu jika ia mengelabui nya.

Melihat senyuman itu Raka membalikan tubuh Nia dan memojokkan ke wastafel.Mencumbu leher dengan lembut,namun gairah nya sudah terasa bagi Nia.

Lelaki di depan nya sangat agresif,tangan nya bahkan aktif sampai tali spaghetti baju tidur Nia sudah turun,bagian dada nya pun menyembul.

Tangan Raka bergerak ke belakang punggung saat ia merasa Nia mulai terlena hingga mendongak dan beberapa kali melenguh karena cumbu an suami nya.

Kancing bra terlepas seketika.

"Jangan disini mas,aku tidak mau malam pertama ku di dapur!" ucap Nia,Raka dengan mata yang sudah sayu dan sangat menginginkan pun menatap istrinya.

"Kita ke kamar!" Nia berjalan menarik suami nya,namun Raka balas menarik nya lagi dan menggendong.

.

.

.

"Ini mungkin akan sakit,dan aku tahu akan menyakiti mu tapi hanya sebentar dan aku tidak bermaksud itu.Percaya kan?".

Nia mengangguk,kedua nya sudah tahu dan bukan hal yang asing.Umurnya sudah sangat layak jika menikah.

"Argh....."

Seketika Raka berhenti saat Nia mengerang, padahal baru helm nya saja belum penuh.

Menatap Nia mendekatkan wajahnya,mengecup bibir tipis nan menggoda.Melumat lembut hingga menuntut lebih,gairah Raka semakin menggebu saat merasakan milik Nia basah,karena milik nya masih menempel di milik Nia.

Raka tersenyum merasakan basah,ia pun mendorong milik nya kembali.

"Aaarrrhhh ahh Ra..Akhh..."

Merasakan miliknya di desak paksa,perih dengan sobekan di bawah sana.Raka memeluk Nia menstabilkan perasaan Istrinya yang sakit karena di bawah sana robek.

Sudah stabil dengan ijin Nia,Raka mulai menggerakkan.

"Aku gerakan ya,ini sangat pas momen nya!" ucap Raka,Nia mengangguk.Perlahan lelaki itu bergerak,awalnya Nia meringis sakit namun lama lama suara merdu nan syahdu keluar dari bibir nya.

Raka menuntut tangan Nia untuk mengalungkan di leher nya.

Mendesah,saling memberi.Raka bahkan meninggalkan beberapa tanda kepemilikan di sana.

Jam di dinding menunjukkan pukul delapan.Orang orang diluar sana masih sibuk dengan kegiatan,bahkan adik dan kedua orang tua nya saja sedang mengantri di kasir.Namun lain dengan sepasang pasutri yang sedang memadu kasih menuai cinta.Raka sangat menikmati setiap lekuk yang dimiliki Nia,hingga mungkin mereka akan kembali mengulangi nya beberapa kali sampai pagi.

.

.

.

to be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!