BAB. 14 Ungkapan

Sudah hal yang biasa mendapati orang dengan tingkah seperti Dendy,beberapa kali ia tahu tamu hotel atau teman kontrakan nya.

Ria mendekati Dendy yang sedang meringkuk di ujung ranjang.

"Brengsek!!!..." tangan nya menarik selimut yang Dendy gunakan.Seketika itu pula Dendy membuka mata nya,ia mencoba bangun namun sudah lebih dulu Ria menarik tangan nya.

"Ri..." suara nya bahkan gemetar lirih.

"Ri.. Please pergi dari kamar gue!" ucap Dendy.

Ria menggeleng,ia tetap mencoba menarik tangan Dendy,meski kepayahan membawa badan yang sebesar gapura kecamatan itu.

"Ria,gue bilang pergi!!" ucap Dendy lantang di depan kamar mandi.

Plak!!

Mata kedua nya bertemu,tak segan Ria menampar pipi Dendy.

"Gue udah bilang jauhin barang begituan.Susah banget sih!" ucap Ria,ia bahkan mendongak berbicara lantang.Seolah lelaki di depan nya hanya anak kecil yang di sentak.

"Gue gak tahu ya Den kerjaan apa yang Lo pegang di sana,duit lu banyak iya! Tapi gak harus begini,apa yang kurang di diri lu,orang tua kaya,kasih sayang berlimpah,semua iri liat lu Den!" seru Ria lagi,ia sudah sangat marah namun Dendy hanya mampu menatap dengan mata sendu nya.

Srekk!!!

Ria kembali menarik Dendy ke dalam kamar mandi,lelaki itu tahu apa yang akan di lakukan teman nya.

Menyalakan shower dan kran bersamaan,ia menyiram tubuh Dendy,semua nya tanpa terkecuali.Ria juga sengaja mengarahkan selang ke arah Dendy meski lelaki itu menangkis dan seolah meminta ampun.

.

.

"Bapak Ibu,di dalam ada mba Ria.." ucap art pada lelaki dan wanita yang terlihat berwibawa dan anggun.

"Ria?" ucap lelaki itu,ia pun mengerutkan kening nya.

"Njih.. Sudah saya bilang jangan tapi memaksa" ucap art lagi.

Kedua nya pun melangkah ke kamar Dendy di ikuti art nya.Membuka kamar dan mencari tapi kran kamar mandi terdengar,mereka pun melangkah ke sana.

Apa yang lelaki itu lihat adalah hal yang seharusnya dilakukan memang,namun ia tak tega karena istrinya melarang.

Mereka pun melihat Ria melempar kran yang masih mengucur deras persis di sebelah kepala Dendy,hal itu sukses membuat takut akan mengenai nya.

Berbalik dan akan keluar,Ria pun terkejut kedua orang tua Dendy sudah di sana.

"Maaf om tante..." ucap Ria,dan di angguki kedua nya.

Terlihat Dendy sedang membasuh wajahnya yang penuh dengan tetesan air deras,tangan yang satu nya meraih keran untuk dimatikan.

Ibu nya yang tega pun mendekat meraih handuk yang tak jauh dari sana untuk membilas Dendy.

Ria keluar dengan keadaan basah kuyup.Ia melangkah dari sana dan menggeledah semua laci bahkan lemari,melepas seprai lalu membuka ranjang.

"Bukan di sana!"

Suara Dendy mengejutkan Ria yang sedang mencari sesuatu.Ia keluar dari kamar mandi melangkah ke arah meja.

Di bawah meja dengan di rekatkan lakban.Ria langsung merampas itu dan membawanya ke kamar mandi untuk di buang di WC.

Melihat Ria yang begitu sigap nya menangani anak nya,sepasang pasangan orang tua itu pun mengedikan bahu menyerahkan semua nya pada Ria.

"Mama dan Papa tinggal dulu ya.Kami percaya sama Ria..".

"Tapi Tante Ria..."

"Tante pasrahkan ke kamu.." ucap wanita yang masih cantik meski sudah berumur.

.

.

.

Selesai berganti baju kedua nya duduk di pinggir ranjang saling bersisian.

Ria masih memakai bawahan namun sudah berganti dengan kaos oblong yang sangat kebesaran bagi nya.Sementara Dendy juga memakai kaos oblong dan celana pendek berbahan Jersey.

"Puas Lo konsumsi begituan? Lo gak bakal langsung mati kalau cuma minum tiga atau lima,aturan nya Lo beli semua di bandar trus Lo minum semua! Biar gue ke sini bawa bunga!" cibir Ria,ia sudah sangat kesal melihat ini.

"Susah banget ngomong sama Lo ya Den,minimal di pakai otak nya kalau liburan kerja.Bukan mengistirahatkan tenaga,otak juga!"

Dendy masih terdiam meski selalu menatap Ria yang sedang marah,hanya bahu dan punggung karena wanita itu membelakangi.

"Kesel gue..."

Srekkk...

Ria mengambil Sling bag nya dan akan pergi namun tangan nya di tarik oleh Dendy.

"Sini dulu!" ucap Dendy memeluk wanita itu dari belakang.

"Gue bukan pacar Lo lepasin tangan nya!" ucap Ria.

"Ia bukan,tapi Lo ibu dari anak anak gue!" jawab Dendy yang bagi Ria asal,karena bukan hanya sekali dua kali lelaki itu bicara demikian.

"Gak!.. "

"Iya.."

"Gak akan pernah,gue benci orang kaya Lo,dari dulu!" masih dengan kesal Ria menjawab.

"Gue gak minta Lo cinta ke gue Ria,cukup gue aja udah.Lu terima aja gue janji gue akan berubah semua nya,gue janji sama lu Ri,gue janji!!" mohon Dendy pada Ria.

Tak menjawab apapun kedua nya bahkan hening.Entah Ria setelah ini akan bicara atau pergi Dendy tidak peduli, dari dulu ia tak pernah mengungkap kan namun hari ini ia ungkapkan karena rasa yang sudah tak terbendung lagi.

Dendy takut akan satu hal,tidak bisa mendapatkan Ria karena perempuan itu memiliki kekasih yang bahkan ia pun tahu jika mereka beda keyakinan.

.

.

.

To be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!