BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan

Keesokan hari nya,mereka memakai batik dan kebaya yang sama.Bertugas menjadi panitia,fotografer dan seksi sibuk melayani khusus mempelai.

"Den,sepatu gue..." ucap Ria,ia mengganti sepatu yang berhak tinggi karena kalah telak dengan Dendy.

Dendy dengan senang hati mengambilkan nya ke kamar dan kembali lagi,berlutut di sebelah Ria meletakkan sepasang sepatu,ia pun menunggu Ria memakai nya.Bahu nya menjadi tumpuan saat wanita itu memakai sepatu.

"Kok sempit Den?" tanya Ria,Dendy pun mencoba membantu memasukkan nya.

"Sudah belum,ini bukan sempit.Tali di sisi yang lain kurang longgar!"

Tejo dari kejauhan melihat itu menggelengkan kepala.Dendy sangat sungguh sungguh berjuang mendapat kan Ria,namun Ria tak pernah menganggap nya serius.

"Dah.. Coba jalan!" perintah Dendy, Ria pun menuruti nya.

Senyuman Ria pun menandakan jika heels nya sudah nyaman di pakai.

Beberapa menit lagi akad di lakukan,hanya Tejo saja yang tidak duduk karena dia bagian fotografer.

"Mba Nia cantik euy..." bisik Dendy di belakang telinga Ria,ia duduk tepat di belakang Ria.

Kenapa tidak di sebelah nya,karena di sana ada Nana dan juga sengaja Dendi menutupi punggung Ria yang terlihat karena kebaya nya tembus pandang.

"Cantikan gue!" balas Ria.

Dendy terkekeh "Mba Nia tinggi,lu semampai!" jawab Dendy lagi, Ria pun menoleh bibirnya mencibik.

Jika dibandingkan Nia,Ria lebih pendek.Terlebih jika di bandingkan dengan Dendy yang sangat tinggi hampir dua meter Ria kalah talak.

Berkebaya dengan warna yang senada dengan yang lain hanya model nya lain dari pada yang lain karena Ria sesuka nya sendiri.Rambut nya tidak di sanggul atau di Cepol,hanya di ikat ngasal ke atas dan terlihat anak rambut menjuntai.

Prosesi ijab kabul di mulai,Ria pun memperhatikan dengan khidmat.Lain Dendy,lelaki itu justru membayangkan yang lain saat tangan nya bermain di ujung rambut Ria,menggulung dengan jari telunjuk berulang kali.

Saat ini hanya rambut mu yang aku jamah dan mainkan.Tapi suatu saat nanti semua yang kamu miliki aku pastikan aku akan menyentuhnya Ria Maheswari.

Bibir nya tersenyum.

"Den,ipar gue lancar banget ya ngucapin ijab kabul nya" bisik Ria,Dendy pun hanya mengangguk.

"Kira kira calon laki gue besok lancar gak ya Den?" ucap nya lagi,namun Dendy tidak menjawab hanya tersenyum sendiri tak jelas.

Lain Ria dan Dendy,lain juga dengan ketiga teman nya.Padahal Tejo sudah di tugaskan menjadi fotografer tapi Dewa dan Nana juga mengambil foto saat Nia ijab kabul.

"Apa Noah mau ijab seperti itu,kita beda keyakinan Den..".

"Den..". Merasa tidak ada jawaban,Ria memanggil nya lagi.

Ria merasakan Dendy yang memilin rambut nya namun tak ada tanggapan juga.Ia pun menoleh.

"Aww!...Ihh sakit,kenapa jadi spiral begini Dendot?! Sakit rambut gue ketarik.Di ajak ngobrol diam saja,malah bengong!.." gerutu Ria pada Dendy.

Dendy pun terkekeh melihat Ria yang emosi,wanita di depan nya bahkan menekuk wajah nya kesal.

"Apa,maaf aku fokus dengan rambut mu lucu!"

Plak!!

Pukul Ria di tangan Dendi.

"Jangan pegang pegang lagi,aku tidak suka! Dasar!!" Ria pun kesal,ia pergi dari sana tak lupa menjulurkan lidahnya pada Dendy.

Tidak tahu kenapa dan tidak ingat Ria bicara apa,Dendy hanya tersenyum merasa membuat Ria kesal tanpa sebab.

.

.

.

Ria mendekat Nana dan ikut nimbrung di keramaian,wajah nya masih jutek sesekali melirik Dendy,lelaki itu mana peka jika teman perempuan nya kesal.

Ijab kabul berjalan dengan lancar,Nia dan suami nya menyalami para hadirin yang datang disana.Mendekati Ria ia pun memeluk adik nya,seketika kedua nya melow.

"Mba sudah,kamu kapan? Jangan lama-lama atau nanti ada yang menyeret mu paksa ke KUA!" bisik Nia,seketika Ria melerai pelukan nya.

"Siapa?..."

"Noh!" lirik Nia pada lelaki yang berada di ujung sana,ikut membawa mahar milik Nia yang diberikan oleh suami nya.

Ria pun berdecak kesal "Mba,mana mungkin dia jodoh ku.Kita dari jaman sekolah aja berantem,meski terkadang dia menolong ku,baik namun aku yakin aslinya dia hanya ingin bermain dengan ku!" ucap Ria sinis.

Nia terkekeh "Itu suatu ungkapan nya,percaya tidak setiap orang memiliki cara nya sendiri?"

Menghela nafas malas malasan Ria pun memutar bola mata nya jengah.

"Sudah lah mba tidak usah di bahas,kita itu hijau dan merah"

"Hah?! Apa itu?.. Hijau dan merah?" tanya Nia penasaran.

Anggukan Ria semakin membuat Nia bingung,adiknya bicara tidak jelas.

"Ya dia hijau jalan terus,aku merah mending berhenti diem tiduran,rebahan enak,capek mba.Di cintai Noah yang ugal ugalan udah buat aku cukup.Sekian dan terima sayang!"

Ria pun akan berbalik menjauh dari Nia namun ditahan bahu nya.

"Mba tahu seperti apa kamu di Bali,sosmed kamu membuat mba geleng kepala Ri.Please ya jangan buat Ayah dan Ibu kenapa napa,tidak melarang kamu dengan Noah tapi pikirkan lagi!" sedikit nasehat dari Nia.

Wanita itu tahu jika akan berpisah dengan keluarga nya karena mengikuti suami.

"Siap! Sudah ya mba ku yang cantik ,jangan mikirin aku, ini hari mu.Hari Nania Maheswari dan Raka Sidan" senyum merekah di bibir Ria,kemudian ia bertepuk di depan Nia,menepuk kan tangan nya ke samping kanan dan kiri Nia sebagai celebration.

Kedua nya pun tersenyum ,seakan obrolan beberapa detik lalu enyah lenyap di telan angin.

.

.

.

To be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!