BAB. 3 Masa Depan

LIMA TAHUN KEMUDIAN

Padahal hanya halaman rumah,namun pihak dari wedding organizer sudah menyulap dengan sangat indah.

Bak seperti gedung di hotel hotel atau out door yang berdampingan dengan hotel dan taman.Rumah keluarga Maheswari semakin meningkat semenjak Nania menjadi akuntan Bank,belum lagi Ayah nya yang pensiunan manager salah satu Badan usaha negara yang sangat dominan.Ibu Aela juga tidak kalah meski hanya seorang Ibu rumah tangga dengan pensiunan pegawai negri.

Nania Maheswari & Raka Sidan

Begitulah tulisan di setiap foto yang terpampang besar nan tinggi di setiap jalan menuju pelaminan.

Hari ini malam Midodareni,itu berarti esok acara di gelar namun wanita yang sudah cukup tua sedang mondar mandir di halaman depan.

"Bu,jam berapa.Ibu di rias dulu oleh MUA " ucap Nia,wanita itu selesai mandi dan mendekati Ibu nya yang sedang senewen.

Bu Aela pun tanpa menjawab,ia bingung antara ia dan tidak.

"Adik mu belum pulang,sudah ibu katakan setelah Isa acara mu dimulai.Bagaimana Nia?" Layak nya orang tua pada umumnya,mencincing daster dan panik.

"Sebentar lagi Bu,pasti sebentar lagi!" ucap Nia menenangkan.

"Kamu dari siang ngomong sebentar lagi terus,bagaimana ibu tenang.Anak di telfon tidak bisa,tapi sudah berangkat dari subuh!" gerutu Ibu Aela,ia sangat panik.

"Masuk lah Bu,duduk dan minum jangan lupa berdoa.Ria akan sampai sebentar lagi"

Nania mencoba membuat ibunya tenang.Ibu Aela pun menuruti saja,ia masuk lalu menggenggam gelas berisi air sesekali meminum nya.

.

.

.

Tersadar dari mimpi, Ria di bangunkan oleh staff kereta api.Dadanya sedikit tersengal,kejadian lima tahun lalu terlintas lagi.Seakan dekat seperti di depan mata nya.

Ria mengalami kram saat berenang,ia bahkan hampir tak terselamatkan kala itu.Pak Yohana sempat di pidanakan karena memaksa siswa nya untuk berlatih di kedalaman yang belum layak bagi siswa kelas tiga SMP.

Walau mahir tetap saja manusia tidak akan tahu kapan hari apes bagi nya.

Saat setelah Ria tidak bisa bertahan dan menutup mata nya, Dendy menyelamatkan.Berkali kali mencoba membuat Ria sadar hingga akhirnya di larikan ke rumah sakit,esok nya Dendy ke sekolah memukuli Pak Yohana karena membuat Ria tak sadar hingga koma selama dua hari.

Orang tua Dendy lah yang menjebloskan Pak Yohana ke jeruji besi.

Semua itu seakan tidak bisa terlupakan oleh Ria hingga kini, Dendy bekerja di luar negri menjadi mekanik kapal laut lepas pantai dan selalu berada di bawah laut.

"Ria..Ri....!!!" wanita yang kini berat badan nya sedikit kecil melambaikan tangan pada nya.

"Gua nyariin Lo,gak tahu nya disini.Sejak kapan princess pakai kelas ekonomi?" ucap Nana,dan Ria hanya tersenyum.

"Aku bantu Ri..." ucap Nana,ia menarik koper kecil Ria namun wanita itu tidak enak hati.

"Nana Lo bawa kantong kresek putih aja,koper itu berat.Gua gak enak sama Lo Na.." Ria meraih koper kembali,Nana pun merasa Ria tidak berubah sedikit pun.

Masih sama seperti lima tahun lalu

Ucap Nana dalam hati.

Kedua nya menyusuri lorong kereta ,lalu turun satu persatu.

"Lo dari sana jam berapa Ri,Ibu Lo nunggu terus tau!" Ucap Nana membuka obrolan.

Ria tersenyum,tergelak.Ia tahu jika ibu nya selalu seperti itu.

Sudah di pastikan ibu nya selalu menunggu kepulangan nya.Bahkan Ria selalu pulang dua bulan sekali,tapi itulah Ibu Aela yang sangat menyayangi.

"Cerita nya dirumah saja ya,gua laper Na.." ucap Ria,kedua nya memasukan koper di bagasi taxi.Nana sengaja memesan nya,ia tahu jika Ria membawa koper dan akan susah jika memakai motor.

Nana mengangguk,mereka pun masuk satu persatu kedalam taxi.Membelah jalanan yang sepi karena hari mulai petang dan kumandang adzan terdengar.

"Ngomong ngomong makasih ya udah jemput gue Na,pasti Ibu yang maksa kan padahal Lo sendiri baru pulang kerja" ucap Ria,namun Nana tertawa.

"Bukan Ibu,tapi Dendy.Dia yang telpon gue dari siang buat jemput Lo!" jawab Nana.Ria pun terkekeh.

"Dia pikir gue masih bocil yang dulu kali Na,gue juga bisa pesen taxi online.Apaan sih dia tuu!"

Nana menggeleng mengabaikan ucapan Ria.Bukan hal yang tabu jika Dendy sangat mengkhawatirkan calon Ibu dari anak anak nya di masa depan.

Beberapa kali mereka mendengar Dendy melamar Ria,namun Ria sendiri yang mengalihkan pembicaraan.Pertama Dendy melamar saat Ria baru siuman setelah koma beberapa tahun silam,Kedua saat Dendy datang di pelepasan SMA negeri bersama Papah nya,Pak Wiraguna dan Ibu Nuha.Kedua nya bahkan langsung terang terangan ingin melamar namun Ria masih saja mengelak memilih ingin bekerja.

Hanya sepuluh menit taxi berhenti di depan halaman yang sudah sangat ramai.Beruntung Ria sudah berganti saat taxi mampir di pom bensin.

.

.

.

To be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!