BAB. 13 Mengulang

Setelah dirumah Wara meminta Ria untuk menghubungi Dendy supaya datang,namun sayang Dendy hari ini ada janji temu dengan teman teman yang lain.

"Lo bisa kapan Den?". Tanya Ria via telepon.

"Nanti di atur" jawab Dendy singkat.

"Gak usah sok sibuk,Lo tanggung jawab sama Ayah.Gue gak mau tahu,ini kan yang Lo pengin,dari dulu gua udah bilang ja..."

"Husssstttt!!! Gue tanggung jawab Ri,nikahin lu hari ini aja ayo gue siap!" kekehan terdengar dari sebrang sana Ria cemberut seketika.

"Tau ah Den,pokok nya sepulang Lo dari sana atau kapan.Ayah pengin ketemu Lo!!" ucap Ria menyerah,Dendy terdengar sepi disana namun ia sendiri mengaku sedang bertemu teman teman yang lain.

"Iyaa..."

"Ya sudah gue matiin!"

Sambungan di akhiri oleh Ria.

Ketemu teman,teman siapa sih.Heran gua,suara nya aja terdengar sendiri dan tak ada yang lain.Ngaku ngaku doang!

Gumam Ria,ia tidak penasaran namun bagaimana nanti jika Ayah nya menanyakan Dendy kembali sedangkan Ria belum tahu pasti lelaki itu akan kemari.

.

.

.

Keesokan dua hari berlalu...

Sudah melewati hari dan Dendy belum juga datang ke rumah,terpaksa pagi pagi setelah mandi Ria akan mendatangi rumah Dendy,ia tidak mau ayah nya terus menerus salah paham dan menanyakan hal yang sama setiap hari nya.

Tap

Tap

"Tidak sarapan dulu?" ucap Ibu Aela pada Ria,namun gadis itu menggeleng.

"Ibu sudah telepon mba mu,pakai saja mobil ayah dari pada naik taxi online!" tutur wanita tua itu lagi.

Ria yang sedang duduk di sofa memakai sepatu hanya mengangguk.

"Aku jalan kaki saja Bu, lagi pula nanti mampir dirumah Dendy!" jawab Ria.

Aela pun mengedikan bahu,strawbery di meja makan Ria comot sebelum melangkah ke pintu utama.

Hanya selisih dua blok tapi lumayan juga jika harus berjalan,Ria membeli dua kotak panjang brownies toping matcha dan satu lagi toping coklat berhias buah ceri tangkai di atas nya.

Memencet bel di pintu gerbang pertama ada Pak security,ia pun di persilahkan masuk karena lelaki itu pun tahu siapa Ria.Lalu akan memencet bel di pintu utama ia enggan karena pintu terbuka namun terasa sepi.

Ria mengucapkan salam,perlahan kaki nya melangkah.

"Permisi!!! Tante... Om.. Dendy..." tak ada sahutan sekali pun.Ria pun berjalan semakin dalam hingga ia dikejutkan oleh asisten rumah tangga berlari dari ujung.

"Bude?" ucap Ria.

Terlihat wanita yang kisaran umur empat puluhan itu tersengal bernapas.

"Bude kenapa?" tanya Ria lagi.Ia berusaha membantu asisten rumah tangga itu berdiri tegak.

"Itu mbak Ria,ini ehmmm itu loh mbaa..."

Ria menepuk lembut punggung asisten rumah tangga Dendy.

"Pelan pelan Bude!"

"Mas Dendy seperti orang ngamuk di kamar,badan nya menggigil dan wajah nya merah Bude takut!" ucap art itu.

Mendengar nya Ria terkejut,tanpa permisi dan banyak omong ia berjalan cepat.

"Mba Ria,biarkan tidak usah.Kata Bapak biarkan saja!"

Langkah Ria berhenti,ia pun menoleh pada art di belakang.

"Biarkan mba Ria,tidak usah kesana!"

Ria diam sejenak,ia menyelami isi dalam kepala nya.Pikiran nya mengarah ke hal yang berbeda.

Semoga saja dugaan ku ini salah.

Tidak menghiraukan ucapan art Ria pun kembali melangkah ke kamar Dendy.Ia tidak peduli akan bagaimana nantinya karena ia sendiri tidak tahu keadaan lelaki itu yang sebenarnya.

Dugaan nya belum pasti jika ia tidak melihat sendiri.

Ceklek!!!

.

.

.

Bukan hanya Ria yang sedang berdebar melihat keadaan Dendy.Sepasang suami istri yang beberapa kali memadu cinta pun masih meringkuk di bawah selimut tebal nya.

Raka benar benar menguasai hak nya atas Nia,wanita yang sudah tak gadis lagi itu masih terpejam dengan beralas lengan yang kekar.

Kegiatan malam tadi terulang lagi setelah subuh.Beberapa hari ini benar benar membuat tulang nya remuk redam,Raka menghabiskan waktu untuk selalu meminta.Bagaimana keadaan Nia,jangan ditanya.Menjaga sentuhan yang intim dengan Raka adalah komitmen nya saat dahulu pacaran,Ibu Aela selalu mewanti wanti Nia untuk tidak melakukan hal yang menimbulkan dorongan kegiatan di luar batas.Pada akhirnya seperti ini lah Raka,merasa memiliki hak dan menguasai seluruh apa yang ada di diri istrinya Nia.

"Sudah siang sayang bangun!" ucap Raka,kecupan singkat mendarat di kening nya.

Nia hanya menggeser kepala saja karena ia masih mengantuk.

"Nia istri ku sayang yang ter cantik,bangun sendiri atau mau mas gendong ke kamar mandi?" ucap Raka mengulas senyum.

Nia pun tak kalah,ia juga mengulum senyum nya.Tersipu malu dan mengusak wajah nya ke bantal.

Mengetahui itu Raka menyingkirkan anak rambut Nia ke belakang telinga.

"Bangun sendiri atau aku yang membawa mu ke kamar mandi untuk mengulangi lagi?!" bisik nya lirih,dan sukses membuat Nia menggeleng.

Wanita itu pun beranjak menarik selimut untuk menutupi tubuh nya.Memang tidak adil,Nia tidak sehelai pun benang menempel di tubuhnya namun Raka masih tetap bisa memakai boxer nya.

Masuk ke dalam kamar mandi tanpa Raka,lelaki itu juga keluar dari kamar.Hal yang rutin ia lakukan setelah menikah menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan Nia,walau hanya satu tangkup roti panggang atau sereal,ia sudah terbiasa melakukan nya.

.

.

.

To be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!