BAB. 8 Kepergok

Selesai mengobati Dendy,kedua nya masih di dalam kamar dengan pintu terbuka.Berkali kali orang lewat pun tak mempunyai pikiran negatif karena mereka tahu dan melihat dengan mata nya sendiri jika Dendy lah yang menolong Ria dari pipa yang jatuh.

Kedua nya belum juga keluar sementara yang lain membereskan halaman depan,sudah tak terdengar music tinggal suara orang menyapu sampah.

Dendy melirik ke lantai.

"Itu seserahan mba Nia?"

"Ya" jawab Ria singkat.

Merosot kan tubuhnya lalu duduk di lantai,Dendy mengamati satu persatu.Satu set perlengkapan ibadah,tas dan sepatu,seprei sekaligus selimut nya,hingga Dendy melihat sesuatu yang tabu,ia pun menyipitkan mata nya.

"Kecil sekali!" gumam nya.

Dendy tak sadar Ria berada di sampingnya,wanita itu pun mengerutkan kening menatap arah mata Dendy.

"Maksud Lo apa?" tanya Ria.

Terkejut saat tahu Ria di sampingnya persis.

"Maksud Lo ini Den?".

Ria pun memandang Dendy dari atas hingga bawah berulang ulang.

"Eh,ngapain Lo liatin gue kaya gitu?" tanya Dendy balik.

Ria terkekeh "Terus apa yang ada di pikiran Lo,sampai ngomong seperti itu tadi heh?".

"Ya..Di banding Lo jauh maksud gue begitu!" jawab Dendy terbata,dan Ria pun juga kaget,mata nya membola.

"Heh!! Maksud Lo apa?!"

Menepuk berkali kali dan mencubit perut Dendy,Ria memojokkan Dendy untuk menjelaskan.

Apa yang Dendy lihat adalah bra dan kain segitiga,begitu pula lingerie yang ada di salah satu hantaran di bawah.Perawakan Nia dan Ria memang jauh.Ria cenderung berisi di banding Nia,hal itu sudah terlihat sejak mereka tumbuh dewasa.

.

.

.

Keesokan hari nya...

Tok

Tok

Tok

"Ri..Ria...Jam berapa belum bangun.Mba mau ambil sesuatu di kamar mu Ri!"

Merasa tidak ada sahutan Nia pun bermaksud akan membuka nya.

"Ria mba buka ya!". Suara nya lantang.

Ceklek!!

Pintu terbuka bersamaan,Nia syok dan kaget melihat seseorang membuka pintu kamar Ria.Ia mengerutkan keningnya.

"Ngapain Den? Lo tidur sini,Lo apain adek gua?!" tanya Nia tanpa melihat ke dalam dahulu sementara pintu baru terbuka sedikit.

Dendy tanpa menjawab pun membuka pintu lebar,Nia pun menoleh ke arah ranjang.

Satu ranjang bertiga,Nia terperangah.Yang di pikir secara langsung adalah Ria yang memakai baju tidur panjang dan membuat ia tenang.

Nia pun seketika lega melihat itu,mereka belum ada yang bangun kecuali Dendy,lelaki itu sudah membawa teh hangat ke kamar Ria sembari menunggu yang lain bangun.

"Maaf Mba,tadi aku tutup karena penyangga pintu nya pecah saat semalam di dorong Ria.Dari pada suara nya mengganggu lebih baik aku tutup!" jelas Dendy,Nia pun mengangguk.

"Maaf juga sudah berfikiran lain!"

Nia masuk ke kamar,ia tidak langsung mengambil barang nya melainkan mendekati ranjang ke arah Ria tidur.

Baru sampai di dekat nya,hidung Nia sudah mendengus.Bau sesuatu terasa di sana.

"Kalian kemana semalam,bukan kah hanya di depan mengobrol?". Tanya Nia lagi pada Dendy.

Dendy pun duduk kembali di kursi yang sering Ria pakai untuk mengerjakan tugas.

"Kita memang di depan,Dewa membawa beberapa botol minuman beralkohol.Mereka minum walau hanya sedikit!"

"Sedikit atau banyak?" tanya Nia kembali.

"Sedikit mba,yang minum banyak justru Tejo karena dia sengaja.Ri..."

Ehekmm!!!

Kedua nya menoleh saat Ria berdehem,ternyata ia sudah bangun membuka mata nya.

Nia meraih lengan Ria.

"Mandi Ri,jangan sampai Ayah dan Ibu tahu ini.Bangun kan mereka kalau perlu pulang sekarang,berani banget Lo disini kaya begini.Ini mba masih ada di sini kamu seperti ini, bagaimana jika mba ikut mas Raka?!"

Di depan mata nya,Dendy benar benar melihat Nia menarik Ria dari ranjang hingga depan kamar mandi.

"Den,bangun kan teman Lo semua.Please mba mohon sebelum jam enam,pasti Ibu selalu ke kamar Ria,gua gak mau Ibu atau Ayah tahu!" ucap Nia memohon.

Tahu maksud Nia,Dendy pun mulai membangunkan mereka sementara Ria mandi,Nia menyibak tirai kamar dan membuka jendela.

Saat itu masih pukul lima kurang lima belas menit pagi namun langit di luar sana sudah mulai terang.

Setelah mereka bangun semua dan Nia sudah kembali ke kamarnya sendiri,begitu pula Ria sudah keluar dari kamar mandi.Melihat teman teman nya sudah bangun ia langsung memilihkan baju untuk Nana sementara ganti,dirinya memakai mukena dan keluar kamar,beribadah di mushola kecil yang berada di ruang tengah.

Dendy terkekeh melihat itu,se nakal nakal nya Ria ia masih mengingat sang pencipta.Meski telat karena sudah jam lima lewat namun Ria tetap menjalankan.

Mereka bergantian mandi dan memakai kaos seadanya,tentu saja di pinjami oleh Nia dan milik Raka.

Hanya semalam saja adik nya sudah akan membuat gaduh di rumah.Nia hampir saja kalang kabut jika tidak di bantu Dendy.

Nia antara bahagia karena pernikahan nya dan kecewa karena mengetahui kelakuan Ria saat setelah pesta.

.

.

.

To be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!