BAB. 16 Pemakai

Nyatanya Dendy mampu mengendarai mobil membelah jalanan dengan baik,tak seperti yang Ria duga dan prasangka nya salah.Lelaki itu mengemudikan mobil dengan sangat baik,mulus hingga memasuki halaman Nia.

"Makasih ya Den".

Dendy mengerutkan kening mendengar nya.

"Makasih bagaimana,gue ikutlah.Lo balik sama gue lagi.Gimana cerita nya Lo gua tinggal disini."

Tanpa persetujuan Ria,Dendy keluar dari mobil nya.Ia menoleh kesana kemari.

Lingkungan yang begitu amat sepi,perumahan minimalis dengan desain ke barat baratan,di tengah setiap rumah bahkan ada kotak surat,tidak memiliki tembok yang menjulang tinggi.Di halaman sana bahkan pohon dan rerumputan saja,hanya bunga bunga yang membatasi halaman dan irigasi depan.

"Ccckkk...Kan hanya mengantar,bukan ikut ke dalam?!" suara Ria bahkan ketus kalau sedang mode jutek.

"Di sini sepi Ri, Mba nia di dalam kan.Gue takut suami nya macem macem sama Lo,gue ikut aja ya!" ujar Dendy.

"Yang bener aja Dendot! Dia ipar gue mana mungkin berani begitu!"

"Jangan salah, sekarang musim ipar suka adik istrinya!".

"Ahysss primitif!"

Ria pun mengalah,ia mengayunkan tangan seolah berbicara sudahlah.Kedua nya pun mengetuk pintu dan Nia membuka nya.

Wanita itu sempat terkejut dengan Dendy yang berada bersama adik nya.

Ruang tamu minimalis dengan nuansa coklat dan broken white,pintu terbuka suda menampilkan kedua foto keluarga masing-masing,tembok sisi nya lagi ada foto Nia dan Raka saat selesai ijab kabul.

Melewati ruang tamu ada ruang tengah yang sangat plong dengan ukuran kira kira empat kali lima meter,di sana hanya karpet permadani dan juga televisi yang lumayan sangat besar,tak lupa ada beberapa bantal untuk rebahan.

Dari sana juga bisa melihat bagian meja makan dan juga dapur.

"Ih ngapain sih Den,duduk sana!" Ria menyingkirkan tangan Dendy saat ia tahu lengan nya di remas.

"Gue pengin buang air Ri!"

Nia tersenyum "Deket dapur Den,itu WC umum."

Dendy pun mengangguk pergi dari sana.

.

.

.

"Lo kencan Ri".

"Gak.." jawab Ria singkat saat kakak nya bertanya.

"Jangan bohong,dari rumah Ibu ke rumah mba itu cuma tiga puluh menit,kalaupun macet paling satu jam.Lah ini dua jam lebih,yang satu jam di bawa kemana Lo sama dia atau?...."

"Huuusssssstttt!..." Ria mengacungkan jari telunjuk dan memutar di depan wajah berakhir di depan bibir Nia.

"Ishhh apasih!" Nia menyingkirkan itu tapi Ria terkekeh.

"Aku nunggu dia di rumah nya dulu Mba,Dendy kan diminta ayah ke rumah tapi dia gak ke rumah juga jadi aku yang ke rumah nya".

"Ada masalah apa?" tanya Nia lagi.

Mereka sedang menimbang terigu yang akan di buat,di sana sudah ada dua dan masih kurang banyak.

"Nanti saja aku ceritakan!" jawab Ria,bersamaan Dendy keluar dari kamar mandi.Kedua wanita itu pun menoleh.Merasa di perhatikan Dendy sedikit salah tingkah.

"Ada yang perlu aku bantu gak mba?". Tiba tiba Dendy mendekat, Nia pun menoleh pada Ria.

"Gak usah Den,kamu duduk sana aja..."

"Pulang kalau perlu,dari pada di sini bosen nanti lu!" Ria menyahuti nya,Nia kembali menoleh.

"Duduk sana aja Den!" ucap Nia lagi,lelaki itu pun mengangkat alisnya.Ia kembali ke ruang tengah duduk di bawah beralaskan karpet bulu,awalnya hanya memegang ponsel lama lama ia meraih remote televisi dan berbaring.Dendy pun tak tahan memejamkan mata nya mengantuk.

Tiga puluh menit hingga hampir dua jam,berloyang loyang sudah tertata di meja dapur.Hari mulai petang,Nia sudah mulai membagikan ke tetangga dekat hingga blok sebelah.

"Total nya berapa tadi mba?" tanya Ria.

"Dua lima,yang dua lu bawa pulang.Buat ibu sama calon mertua.." bisik Nia kemudian,suara nya lirih pas di telinga adiknya.Ia pun cekikikan melihat ekspresi Ria.

Memasuki kembali rumah,ternyata Dendy belum bangun padahal hari sudah mulai gelap.

.

.

Dua cangkir kopi menemani sepiring bolu di rotan yang biasa mereka sebut lincak,kedua nya berada di sana,Ria berbaring dengan memainkan ikat rambutnya di tangan sementara Nia duduk di pinggiran pantat nya persis di sebelah perut Ria.

"Jam segini mas Raka belum pulang Mba?"

"Sebentar lagi mungkin!"

"Disini meski pemandangan nya hanya rumput,jemuran,dan juga bunga bunga yang tak berarti tapi lumayan ya Mba,bisa untuk buang waktu sambil menikmati angin sepoi-sepoi euy..." Ria terpejam memajukan wajah nya seolah menikmati.Nia tersenyum tipis.

"Eh mba..."

"Eh Ri..."

Kedua nya bersamaan seolah akan menanyakan sesuatu.

"Mba dulu lah!"

"Kamu dulu lah!" ucap Nia.

"Ya udah..Ehekmmmm.." Nia berdehem lalu membenarkan dirinya duduk di sebelah Nia persis.

"Rasa nya bagaimana Mba?"

Sontak membuat Nia menoleh,Ria yang memainkan alisnya pun semakin membuat aneh Nia.

"Sakit gak Mba?"

Bertanya sendiri,terbahak sendiri,dan menutup mulut nya sendiri karena kegelian.Pertanyaan yang aneh,Nia bahkan belum menjawab tapi Ria masih tertawa terpingkal.

"Gimana mba,sakit gak.Aku nunggu jawaban nya nih.Rasanya gimana Mba?"

Nia yang risih ditanya tentang malam pertama nya pun akhirnya menjitak kepala Ria.

"Ngapain Lo tanya begituan,nanti Lo ngerasain sendiri bocil,nikah makanya!"

"Nikah nanti yang penting kawin dulu kan mba?" ucap Ria,ia seakan tahu kakak nya tidak bisa bercanda.

"Awas aja Lo MBA,gua suruh Ibu sama ayah buang Lo ke kota lain!"

"Jahat bener..." gumam Ria.

"Ri,sama Dendy.Minta di hamili dia, Mba yakin Ibu dan Ayah langsung setuju!"

Ria menoleh ke arah dalam,meski tidak terlihat ia takut jika Dendy sudah bangun dan menguping.

"cckkk mba,dia sudah ungkapin perasaan nya sih tapi aku gak yakin!"

"Gak yakin kenapa?" tanya Nia,ia semakin mendekat pada adik nya.

"Dendy make mba.."

Nia tidak mengerti,ia mengerutkan kening nya.

"Dia make semenjak tahu aku punya pacar,mu ngkin dia juga sadar kalau selama ini tidak pernah mengutarakan perasaan nya sampai aku punya pacar yang lain.Laaa itu salah dia kan mba,tadi nih ya waktu mau ke sini.Aku nunggu dia sadar dulu,badan nya sudah merah menggigil.."

"Kamu tidak takut?" tanya Nia, Ria pun menggeleng.

"Aku lebih takut kalau dia mati Mba..."

Nia menghela nafas akan jawaban Ria adik nya.

Mengetahui orang yang sedang kritis dan kita hanya lah diam adalah sebuah kesalahan fatal jika kita tahu penawar nya.

.

.

.

To be continue

Episodes
1 BAB. 1 Jahil
2 BAB. 2 Tenggelam
3 BAB. 3 Masa Depan
4 BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5 BAB. 5 Omes
6 BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7 BAB. 7 Hampir saja
8 BAB. 8 Kepergok
9 BAB. 9 Gagal memiliki
10 BAB. 10 Obrolan
11 BAB. 11 Malam Pertama
12 BAB. 12 Membeli Rumah
13 BAB. 13 Mengulang
14 BAB. 14 Ungkapan
15 BAB. 15 Sadar
16 BAB. 16 Pemakai
17 BAB. 17 Menginap
18 BAB. 18 Tidur bersama
19 BAB. 19 Sepakat
20 BAB. 20 Tanggung Jawab
21 BAB. 21 Menolak
22 BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23 BAB. 23 Rumah
24 BAB. 24 Dipecat
25 BAB. 25 Penasaran Noah
26 BAB. 26 Putus
27 BAB. 27 Mengadu
28 BAB. 28 Dijebak?
29 BAB. 29 Meniduri
30 BAB. 30 Janji temu
31 BAB. 31 Positif
32 BAB. 32 Cincin
33 BAB. 33 Bukti
34 BAB. 34 Apa muat?
35 BAB. 35 Menunggu
36 BAB. 36 Hampir
37 BAB. 37 Ragu
38 BAB. 38 Rencana
39 BAB. 39 Menolak
40 BAB. 40 Keputusan
41 BAB. 41 Menyesal
42 BAB. 42 Kepulangan
43 BAB. 43 Obrolan
44 BAB. 44 Curiga
45 BAB. 45 Mengatur strategi
46 BAB. 46 Kerikan
47 BAB. 47 Kecurigaan
48 BAB. 48 Mulai Terbongkar
49 BAB. 49 Penjelasan
50 BAB. 50 Persiapan
51 BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52 BAB. 52 Tidak jadi
53 BAB. 53 Kecurigaan Nia
54 BAB. 54 Awal mula
55 BAB. 55 Candu
56 BAB. 56 Kecurigaan
57 BAB. 57 Baru di mulai
58 BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59 BAB. 59 Trauma
60 BAB. 60 Paksa
61 BAB. 61 Meminta
62 BAB. 62 Nia Sakit
63 BAB. 63 Reuni
64 BAB. 64 Diagnosa Nia
65 BAB. 65 Dugaan sementara
66 BAB. 66 Pilu
67 BAB. 67 Jatuh Sakit
68 BAB. 68 Operasi
69 BAB. 69 Pendapat
70 BAB. 70 Tidak dikenal
71 BAB. 71 Kembali
72 BAB. 72 Memulai dari awal
73 BAB. 73 Berusaha lagi
74 BAB. 74 Cemburu
75 BAB. 75 Tidak Tahan
76 BAB. 76 Berebut
77 BAB. 77 Cerita lama
78 BAB. 78 Terperdaya
79 BAB. 79 Dapur
80 BAB. 80 Pulang ke Ibu
81 BAB. 81 Marah tak jelas
82 BAB. 82 Ibu Aela
83 BAB. 83 Hukuman
84 BAB. 84 Pawang
85 BAB. 85 Berbagi
86 BAB. 86 Drop
87 BAB. 87 Penjelasan
88 BAB. 88 Nyaman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB. 1 Jahil
2
BAB. 2 Tenggelam
3
BAB. 3 Masa Depan
4
BAB. 4 Sembunyi sembunyi
5
BAB. 5 Omes
6
BAB. 6 Nania Maheswari dan Raka Sidan
7
BAB. 7 Hampir saja
8
BAB. 8 Kepergok
9
BAB. 9 Gagal memiliki
10
BAB. 10 Obrolan
11
BAB. 11 Malam Pertama
12
BAB. 12 Membeli Rumah
13
BAB. 13 Mengulang
14
BAB. 14 Ungkapan
15
BAB. 15 Sadar
16
BAB. 16 Pemakai
17
BAB. 17 Menginap
18
BAB. 18 Tidur bersama
19
BAB. 19 Sepakat
20
BAB. 20 Tanggung Jawab
21
BAB. 21 Menolak
22
BAB. 22 Selingan obrolan sarapan
23
BAB. 23 Rumah
24
BAB. 24 Dipecat
25
BAB. 25 Penasaran Noah
26
BAB. 26 Putus
27
BAB. 27 Mengadu
28
BAB. 28 Dijebak?
29
BAB. 29 Meniduri
30
BAB. 30 Janji temu
31
BAB. 31 Positif
32
BAB. 32 Cincin
33
BAB. 33 Bukti
34
BAB. 34 Apa muat?
35
BAB. 35 Menunggu
36
BAB. 36 Hampir
37
BAB. 37 Ragu
38
BAB. 38 Rencana
39
BAB. 39 Menolak
40
BAB. 40 Keputusan
41
BAB. 41 Menyesal
42
BAB. 42 Kepulangan
43
BAB. 43 Obrolan
44
BAB. 44 Curiga
45
BAB. 45 Mengatur strategi
46
BAB. 46 Kerikan
47
BAB. 47 Kecurigaan
48
BAB. 48 Mulai Terbongkar
49
BAB. 49 Penjelasan
50
BAB. 50 Persiapan
51
BAB. 51 Kejutan bertubi-tubi
52
BAB. 52 Tidak jadi
53
BAB. 53 Kecurigaan Nia
54
BAB. 54 Awal mula
55
BAB. 55 Candu
56
BAB. 56 Kecurigaan
57
BAB. 57 Baru di mulai
58
BAB. 58 Kekhawatiran Dendy
59
BAB. 59 Trauma
60
BAB. 60 Paksa
61
BAB. 61 Meminta
62
BAB. 62 Nia Sakit
63
BAB. 63 Reuni
64
BAB. 64 Diagnosa Nia
65
BAB. 65 Dugaan sementara
66
BAB. 66 Pilu
67
BAB. 67 Jatuh Sakit
68
BAB. 68 Operasi
69
BAB. 69 Pendapat
70
BAB. 70 Tidak dikenal
71
BAB. 71 Kembali
72
BAB. 72 Memulai dari awal
73
BAB. 73 Berusaha lagi
74
BAB. 74 Cemburu
75
BAB. 75 Tidak Tahan
76
BAB. 76 Berebut
77
BAB. 77 Cerita lama
78
BAB. 78 Terperdaya
79
BAB. 79 Dapur
80
BAB. 80 Pulang ke Ibu
81
BAB. 81 Marah tak jelas
82
BAB. 82 Ibu Aela
83
BAB. 83 Hukuman
84
BAB. 84 Pawang
85
BAB. 85 Berbagi
86
BAB. 86 Drop
87
BAB. 87 Penjelasan
88
BAB. 88 Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!