Magical Beast

Cahaya api merah menyala bergerak tanpa suara. Sangat halus yang bahkan Kazuto dan kedua bawahannya sama sekali tidak begitu menyadari secara cepat. Keduanya menyadari, ketika api itu membentur sebuah tebing, hingga menimbulkan sebuah guncangan yang hebat yang membuat Kazuto terkejut dan menelan ludah secara kasar. Untungnya, bola api itu hanya lewat di belakang Kazuto dan tidak persis mengenainya, sehingga dia bisa menghela napas.

Walaupun demikian, bukan saatnya untuk menghela napas secara lega. Ini adalah sebuah serangan dadakan yang tidak mereka kira.

Mereka diam membeku sejenak dan menoleh ke asal bola api dengan ukurang yang begitu besar itu dilontarkan. Secara terang, dari arah berlawanan dari mereka, sebuah cahaya api begitu menyala, berkobar seperti seekor monster dalam gelapnya malam. Dia berjalan perlahan-lahan dan menunjukkan wujudnya semakin jelas.

Seekor singa, dengan surai yang menyala di kepalanya, matanya berwarna merah tua dengan taring yang menonjol di wajahnya. Ujung ekornya bergerak ke kasan kemari dengan api yang melahap-lahap.

“I-ini hutan lo, kenapa ada singa di sini?” Pikir Kazuto. Jantungnya berdebar saat ternyata dia bertemu dengan seekor anomali magical beast yang sangat mengerikan. Berbeda dengan harimau dan magical beast lain sebelumnya, anomali ini sudah berwujud aneh yang menandakan bahwa kekuatannya sudah berada di atas rata-rata.

“Tuan, mundur, biar aku yang melawannya.” Ucap Helen dengan wajah yang begitu serius. Kemudian dia menyalakan sebuah api di tangannya dengan ukuran kepala manusia dewasa.

Api musuh api? Helen agak kurang yakin dengan kemampuan dirinya sendiri. Tapi ada Laura, sehingga dirinya harus berusaha keras. Laura juga langsung menghilang beberapa detik kemudian.

Kazuto mundur beberapa langkah hingga dia menabrak tebing yang dihancurkkan. Serpihan-serpihannya membuat Kazuto harus berhati-hati. Tapi, tampaknya ada beberapa titik yang meleleh hingga tampak seperti magma cair yang Kazuto sadari bahwa titik panas singa itu sangatlah tinggi.

Namun, ada satu hal yang membuat pupil mata Kazuto agak membesar. Dalam cahaya api dari Helen, tersinari dengan jelas bahwa tebing yang hancur itu menghandung tanah berwarna agak kehijauan. Bebatuannya memiliki corak yang begitu khas, sehingga saat disentuh memiliki permukaan antara kasar dan juga halus.

“Bijih besi?” Tanpa berpikir panjang. Kazuto langsung mengambil pedangnya. Dia juga mengambil tas yang ada di dekatnya untuk mengambil beberapa bijih besi yang sangat berharga ini.

Sementara itu, Helen sudah memulai serangan, dimana dia langsung melontarkan kobaran api yang menyala, yang bahkan bisamenyinari keseluruhan tempat ini dalam radius beberapa meter. Sayangnya, kobaran itu tidak cukup mampu untuk mengalahkan kobaran api milik singa api tersebut, dimana mereka berdua awalnya beradu serangan hingga cukup lama dan api milik singa tersebut lebih unggul dan memiliki titik panas yang jauh lebih tinggi.

Bahkan Helen langsung terdorong ke belakang karena serangan lawannya begitu kuat. Serangan api singa juga tidak berhenti, dan tetap mengamuk hingga mengarah ke arah Helen dan Kazuto.

Helen melompat ke samping. Kazuto tanpa berpikir panjang juga menoleh dan segera menoleh hingga dia berhasil selamat dari serangan tersebut. Untungnya mereka berdua tidak terkena luka sedikitpun.

“Helen, kau baik-baik saja?” Teriak Kazuto dengan pertanyaannya.

“Ya, Anda?”

“No problem, but Ini bukan lawan kita!” 

Helen tidak mengerti apa yang Kazuto katakan. Sesegera dia berdiri dan melancarkan badai api yang menyala.

Sementara itu, Laura sudah diam-diam bergerak dengan lambat sehingga tidak menimbulkan suara sedikitpun. Sayangnya, jejaknya masih bisa terdengar, sehingga singa yang was-was itu langsung bergerak curiga karena dia memiliki insting yang begitu kuat. dengan adanya insting itu, singa tersebut tahu karena ada sesuatu serangan yang tak terduga, apalagi dia juga menyadari bahwa satu orang telah menghilang yang artinya satu orang itu telah memiliki kemampuan khusus.

Singa itu mengobarkan api di tubuhnya dengan kobaran yang begitu besar. Sehingga membuat Laura langsung melompat mundur karena aura panas tidak bisa menjangkaunya. Dia menggertakkan giginya, yang membuat dia nekat mendekat sambil mengayunkan pedangnya.

Sayangnya yang ada hanya kobaran api itu saja yang terbelah. Dan tak cukup mampu untuk melukai singa tersebut. Singa itu menyadari bahwa serangan masih tetap diberikan, sehingga dia menghadap ke arah serangan tersebut. Tapi dia harus mundur terlebih dahulu untuk menghindari serangan dari Helen.

Tidak berhenti, pusaran badai api membuat keadaan semakin kacau. Dan itu baru saja dikeluarkan oleh singa tersebut. Pada intinya, kekuatan singa sebagai magical beast memang tiada tandingannya. Apalagi saat ini dia sedang mengaum yang membuat badai semakin membesar. Kacau parah, bahkan membuat Kazuto terlempar ke belakang dan membungkuk karena semakin panasnya.

Laura dia mundur karena tak mampu untuk menyerangnya dalam jarak yang begitu dekat. Jarak dari dekat pula, ketika api berkobar semakin besar hingga membentuk sebuah torndo. Sehingga saat dia melompat ke belakang sekalipun, dia terlempar sekaligus terdapat luka bakar di tangannya.

Secara cepat, Laura menunjukkan wujudnya. Namun, Kazuto langaung menarik lengannya ke belakang.

“Ayo lari! Kita bukan lawannya!”

Kemudian, Helen dan Kazuto sambil menarik Laura, mereka semua berlari kemanapun. Paling tidak mereka harus segera pergi untuk menghindari serangan singa api yang sangat brutal itu.

Merek apada akhirnya lari, tetapi singa itu masih mengejar dengan menembakkan bola api dari mulutnya hingga membuat tanah pun bisa terbelah.

Untungnya, Kazuto berhasol melompat ke samping sambil terus berlari. Lari sekencang-kencangnya! Keadaan semakin mencengkam, apalagi ini adalah malam gelap yang diterangi oleh tembakan api dan kebakaran hutan yang dipicu oleh api dari singa tersebut. Mereka terus berlari, tapi tidak lurus, melainkan berbelok-belok melewati semak melukar, pohon rindang, bebatuan yang membuat singa itu juga kesulitan untuk menguasai medan.

“Ini mengerikan! Aku tidak mau menemanimu lagi tuan!” Helen berteriak dengan wajah yang ketakutan. Laura masih terdiam sambil memandang ke belakang untuk melihat apakah singa itu masih terkejar.

“Paling tidak aku sudah tahu bahwa gunung ini memang berharga! Lari sekuat kalian!”

Tiba-tiba, dari balik pohon di depan, seekor monster dengan ukuran tiga kali lipat dari tubuh Kazuto muncul. Matanya merah menyala sehingga membuat kejutan itu cukup mendebarkan, selain itu, raungannya beitu kuat hingga membuat pohon dan batu bergetar hebat.

Helen berteriak hebat karena suara yang menggema, burung pun langsung bangun dan terbang, hewan-hewan lainnya lari ketakutan. Dan, saat singadi belakang itu mendekat, rupanya hewan monster yang ada di depan mereka adalah seekor beruang bertubuh raksasa. Itu sangat mendebarkan, Kazuto menarik kedua perempuan itu dan melompat ke samping sebelum beruang tersebut mengayunkan tangan mereka.

Mereka pun berguling dalam kegelapan, tubuh Kazuto memar dan bijih besi yang dia pikul dalam wadah juga berjatuhan. Untungnya, beruang itu juga menyerang singa dengan kekuatan angin yang begitu kuat, bahkan efeknya juga mampu untuk meghembuskan apapun yang ada disekitar mereka.

Episodes
1 Pengkhianatan Cinta
2 Kecerdasan Modern
3 Wabah Kolera
4 Antibiotik
5 Berhasil Menyembuhkan Penyihir Penyembuh
6 Limbah Akhir
7 Tungku Asap
8 Desa Sumerion
9 Kincir Air
10 Tantangan Pedang
11 Gunung Selatan
12 Mencari Harta Karun
13 Magical Beast
14 Istirahat
15 Mas Mas Naga
16 Belerang dan Bijih Besi
17 Kalium Nitrat
18 Senjata Api: Flintlock
19 Percobaan Berhasil
20 Mari Pulang
21 Kita Bertemu Lagi
22 Hukum Newton
23 Pulang-pulang, Masalah
24 Calon Kimiawan
25 Tabel Periodik
26 Persiapan Musim Dingin
27 Musim Dingin
28 Usai Musim Dingin
29 Pendatang
30 Musyawarah Mufakat
31 Penyihir Baru
32 Knowledge is a weapon
33 Es Vs Api
34 Shadow Canon
35 Kedatangan Orang Asing?
36 Pertarungan Anak-anak
37 Di luar batas
38 Operasi Bedah Pertama
39 Ilmu Medis
40 Trauma
41 Listrik Kejut
42 Tambang Baru
43 Study Tour
44 Bersitegang
45 Petir Horizontal
46 Batu Luminor
47 Count Lucien, Feodal Benteng Volmur
48 Benteng Telah Runtuh
49 Blueprint Mesin Uap
50 Catur
51 Checkmate
52 Cara Membuat Magnet dalam 5 Menit
53 Kegelapan Tak Lagi Mengerikan
54 Ledakan Laboratorium Kimia
55 Pupuk Kompos
56 Senjata Peledak
57 Desa Telah diserang
58 Kacau
59 Mesin Uap: Marry
60 Latihan Militer
61 Persiapan
62 Hari Penyerangan
63 Agresi Militer Pertama
64 Agresi Militer Pertama (2)
65 Kabut Beracun
66 Titik Terendah Ketidaktahuan (Dungu)
67 Mungkin Menang
68 Kesetiaan
69 Kemenangan Sumerion
70 Di Bawah Lampu Malam
71 Regulasi Baru
72 Kacamata
73 Mikroskop
74 Dunia tak Kasat Mata
75 Bidikan Terjauh
76 Tuan Putri Alena
77 Kudeta Kerjaan Arkana
78 Cacat Logika
79 Negosiasi
80 Sulit Dikompromi
81 Tak Yakin
82 Alasan Bersikap Tenang
83 Emosi
84 Archimedes
85 Rengek Calister
86 Rajutan Sulur
87 Balon Udara
88 Apa yang Terjadi?!
89 Permohonan Tuan Putri Alena
90 Proyek Besar
91 Menuju Kota Stronghold
92 Sepele
93 Sampai di Rumah Vincent
94 Dia Bisa Membantu
95 Semudah Itu
96 Bertemu Orang Lama
97 Dikhianati Wanita yang Sama
98 Membuat Apa Lagi?
99 Telephone
100 Pekerja Datang
101 Demon Heart Core
102 Uskup Agung
103 Penasaran
104 Masalah dan Solusi Sederhana
105 Katrol Bebas
106 Viere Datang
107 Mahakarya yang Hampir Jadi
108 Sedikit Ledakan
109 Elite
110 Genderang Perang
111 Novaria-1
112 Perang Pecah
113 Gate
114 Sihir dan Teknologi
115 Murni Teknologi
116 Melawan Davin
117 Melawan Davin (2)
118 Cinta Terbatas Status Sosial
119 Kemenangan
120 Bebas
121 Salah Paham?
122 Perseturuan
123 Untungnya Selamat
124 Berhasil Sembuh atau Berhasil Sembuh?
125 Desa Tersembunyi
126 Penduduk Yang Terus Bertambah
127 Motivasi
128 Ideologi
129 Universitas
130 Tergantung Minat
131 Eksperimen Sendiri
132 Foto Pertama
133 Richard
134 Idealis
135 Sistem yang Berlawanan
136 Ajakan Pesta
137 Bazar
138 Bunga Mataharinya Kekaisaran
139 Acara Tunangan
140 Dansa
141 Terusir
142 Sebuah Kejahilan Kecil
143 Kacau
144 Introgasi
145 Siapa Pelakunya?
146 Sedikit Doktrin
147 Kereta Uap
148 Tanjakan
149 Overpopulasi?
150 Ekonomi Bebas ~ Enchantmen?
151 Dikatakan Sesat
152 Formasi Langit
153 Tamu Kehakiman
154 Permainan Psikologis
155 Bunuh Diri
156 Ekspedisi Mencari Minyak
157 Tentang Hukum
158 Bagaimana Mencari Minyak
159 Perintah untuk Tunduk
160 Lebih Efektif dari Zeppelin
161 Pesawat Terbang
162 Latihan Terbang
163 Bagaimana Cara Mendarat?
164 Penghargaan
165 Bumi Itu Bulat
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Pengkhianatan Cinta
2
Kecerdasan Modern
3
Wabah Kolera
4
Antibiotik
5
Berhasil Menyembuhkan Penyihir Penyembuh
6
Limbah Akhir
7
Tungku Asap
8
Desa Sumerion
9
Kincir Air
10
Tantangan Pedang
11
Gunung Selatan
12
Mencari Harta Karun
13
Magical Beast
14
Istirahat
15
Mas Mas Naga
16
Belerang dan Bijih Besi
17
Kalium Nitrat
18
Senjata Api: Flintlock
19
Percobaan Berhasil
20
Mari Pulang
21
Kita Bertemu Lagi
22
Hukum Newton
23
Pulang-pulang, Masalah
24
Calon Kimiawan
25
Tabel Periodik
26
Persiapan Musim Dingin
27
Musim Dingin
28
Usai Musim Dingin
29
Pendatang
30
Musyawarah Mufakat
31
Penyihir Baru
32
Knowledge is a weapon
33
Es Vs Api
34
Shadow Canon
35
Kedatangan Orang Asing?
36
Pertarungan Anak-anak
37
Di luar batas
38
Operasi Bedah Pertama
39
Ilmu Medis
40
Trauma
41
Listrik Kejut
42
Tambang Baru
43
Study Tour
44
Bersitegang
45
Petir Horizontal
46
Batu Luminor
47
Count Lucien, Feodal Benteng Volmur
48
Benteng Telah Runtuh
49
Blueprint Mesin Uap
50
Catur
51
Checkmate
52
Cara Membuat Magnet dalam 5 Menit
53
Kegelapan Tak Lagi Mengerikan
54
Ledakan Laboratorium Kimia
55
Pupuk Kompos
56
Senjata Peledak
57
Desa Telah diserang
58
Kacau
59
Mesin Uap: Marry
60
Latihan Militer
61
Persiapan
62
Hari Penyerangan
63
Agresi Militer Pertama
64
Agresi Militer Pertama (2)
65
Kabut Beracun
66
Titik Terendah Ketidaktahuan (Dungu)
67
Mungkin Menang
68
Kesetiaan
69
Kemenangan Sumerion
70
Di Bawah Lampu Malam
71
Regulasi Baru
72
Kacamata
73
Mikroskop
74
Dunia tak Kasat Mata
75
Bidikan Terjauh
76
Tuan Putri Alena
77
Kudeta Kerjaan Arkana
78
Cacat Logika
79
Negosiasi
80
Sulit Dikompromi
81
Tak Yakin
82
Alasan Bersikap Tenang
83
Emosi
84
Archimedes
85
Rengek Calister
86
Rajutan Sulur
87
Balon Udara
88
Apa yang Terjadi?!
89
Permohonan Tuan Putri Alena
90
Proyek Besar
91
Menuju Kota Stronghold
92
Sepele
93
Sampai di Rumah Vincent
94
Dia Bisa Membantu
95
Semudah Itu
96
Bertemu Orang Lama
97
Dikhianati Wanita yang Sama
98
Membuat Apa Lagi?
99
Telephone
100
Pekerja Datang
101
Demon Heart Core
102
Uskup Agung
103
Penasaran
104
Masalah dan Solusi Sederhana
105
Katrol Bebas
106
Viere Datang
107
Mahakarya yang Hampir Jadi
108
Sedikit Ledakan
109
Elite
110
Genderang Perang
111
Novaria-1
112
Perang Pecah
113
Gate
114
Sihir dan Teknologi
115
Murni Teknologi
116
Melawan Davin
117
Melawan Davin (2)
118
Cinta Terbatas Status Sosial
119
Kemenangan
120
Bebas
121
Salah Paham?
122
Perseturuan
123
Untungnya Selamat
124
Berhasil Sembuh atau Berhasil Sembuh?
125
Desa Tersembunyi
126
Penduduk Yang Terus Bertambah
127
Motivasi
128
Ideologi
129
Universitas
130
Tergantung Minat
131
Eksperimen Sendiri
132
Foto Pertama
133
Richard
134
Idealis
135
Sistem yang Berlawanan
136
Ajakan Pesta
137
Bazar
138
Bunga Mataharinya Kekaisaran
139
Acara Tunangan
140
Dansa
141
Terusir
142
Sebuah Kejahilan Kecil
143
Kacau
144
Introgasi
145
Siapa Pelakunya?
146
Sedikit Doktrin
147
Kereta Uap
148
Tanjakan
149
Overpopulasi?
150
Ekonomi Bebas ~ Enchantmen?
151
Dikatakan Sesat
152
Formasi Langit
153
Tamu Kehakiman
154
Permainan Psikologis
155
Bunuh Diri
156
Ekspedisi Mencari Minyak
157
Tentang Hukum
158
Bagaimana Mencari Minyak
159
Perintah untuk Tunduk
160
Lebih Efektif dari Zeppelin
161
Pesawat Terbang
162
Latihan Terbang
163
Bagaimana Cara Mendarat?
164
Penghargaan
165
Bumi Itu Bulat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!