Antibiotik

“Kenapa tidak ada yang pergi untuk mencari penyihir yang memiliki kemampuan penyembuh?”

Helene menjawab dengan penuh keputusasaan, “Satu penyihir kami justru ikut sakit paling awal. Wilayah paling dekat dari sini adalah kota Lostro, wilayah duke Wilson. Itupun jaraknya sangat jauh. Ada beberapa orang yang pergi ke sana, tapi sejak dua minggu mereka pergi, mereka tidak kunjung kembali.”

Wilayah duke William Wilson, kota Lostro. Seberapa jauh Kazuto terseret oleh arus sungai hingga dia berada di tempat yang jauh dari wilayah duke? Padahal Kazuto saja saat itu masih berada di wilayah kekaisaran, yang mana itu artinya dia terombang-ambing di arus sungai hingga beberapa hari yang pada akhirnya dia meninggal.

Namun bukan waktunya untuk memikirkan hal tersebut, sekarang dia harus mulai membangun sebuah kehidupan di tempat ini sebagai tujuan utamanya. Zuto bahkan berniat untuk membangun peradaban dimulai dari nol, tidak, bahkan minus.

“Tanaman apa yang kalian punya? Sebutkan secara satu persatu.”

Wanita pertama pun berkata, “Gandum, mangga, anggur yang tidak berbuah, rumput, pepaya ....”

“Daun pepaya!” Sahut Kazuto. “Bawa daun pepaya sebisa yang kalian tampung. Sekalian bunga-bunga pepayanya jika ada.”

“Baik.” Baik Helena maupun Selena, mereka mengangguk dan segera pergi.

Daun pepaya sangat cocok untuk antibiotik. Walaupun memang pada dasarnya tidak seampuh untuk membunuh bakteri kolera secara langsung, paling tidak sifatnya itu mampu untuk memperlambat perkembangan colera. Kazuto berani bertaruh bahwa sifat-sifat dari semua tumbuhan sama persisnya di dunia modern.

Dalam beberapa lama, mereka menjadi sibuk bekerja setelah di bawah komando dari Kazuto. Dua pria tadi berhasil membawa dua ember air dan merebusnya pula untuk membunuh bakteri. Sementara wanita tadi juga berhasil membanyak gula walau dia mengakui bahwa itu adalah stock gula terakhir di desa ini.

Namun, keselamatan mereka jauh lebih penting. Jika mereka tidak selamat dan berakhir mengenaskan, gula-gula ini juga sama sekali tidak berguna lagi. Jika gula ini habis, paling tidak mereka bisa selamat. Gula masih bisa diproduksi.

Berbicara tentang mereka bertiga, wanita dewasa itu bernama Laura. Sementara dua pria dimana salah satu dari mereka memiliki tubuh yang besar dan berotot yang bernama Sahal, sedangkan sisanya yang bertubuh kecil adalah Cornel.

“Apa yang akan kita lakukan dengan rebusan daun pepaya, air, gula dan juga garam tuan.” Tanya Selena penasaran sambil melihat uap-uap air biasa yang naik ke atas.

Kazuto pun menaruh segelas air panas, kemudian dia mengambil satu sendok garam dan 6 sendok gula dicampur pada air panas tersebut.

“Fungsi direbus untuk membunuh bakterinya. Tunggu hangat, dan minumkan kepada siapa saja yang baru saja berak atau muntah. Ramuan ini akan efektif untuk menjaga cairan di dalam tubuh mereka.”

“Apa itu bakteri?” Selena bertanya dengan heran. Kata itu sungguh asing dan tidak pernah dia dengar selama dia hidup. Bukan hanya Selena, tapi mereka semua juga saling memandang dan tidak mengerti apa itu bakteri karena itu terlalu asing bagi mereka.

Kazuto menepuk jidat, dia lupa bahwa kata ini terlalu asing bagi mereka. Tidak akan ada yang mengerti apa itu bakteri, virus dan lain-lainnya. Bagi mereka, penyebab sakit mungkin karena sihir buruk, atau mungkin hukuman dewa. Padahal, jika ditelaah lebih lanjut, alam secara natural terkadang juga memberikan sebuah penyakit

“Serangga, tapi kamu tidak akan bisa melihatnya dengan mata telanjang.”

“Itu karena sihir?” Laura mengerutkan dahinya, menatap Kazuto dengan sinir.

“Tidak, ukurannya yang terlalu kecil membuat kita tidak bisa melihatnya. Bakteri ini meyebar melalui air. Aku curiga itu karena orang-orang mengkonsumsi air yang penuh dengan kotoran hewan di pinggir sungai. Maka dari itu, sebelum minum air, kita harus merebusnya terlebih dahulu.”

“Dan rebusan daun pepaya? Kami baru tahu tentang rebusan daun pepaya ini.” Cornel bertanya.

Kazuto pun langsung mengambil cawan dan menuangkan rebusan daun pepaya. Baunya yang menyengat dan terkesan pahit, dengan warna hijau memberikan kesan bahwa ini sebenarnya tidak layak konsumsi. Bahkan Kazuto saja menutup hidung dan merasa ingin muntah untuk meminum rebusan daun pepaya.

Dia tidak bisa membayangkan betapa pahitnya minuman ini. Dia juga teringat ibuya yang memaksa minum jus daun pepaya saat dia terbaring di atas rumah sakit karena terkena demam berdarah yang membuat dia trauma untuk meminum sari pepaya.

“Kalian mau meminumnya? Ini bagus untuk anti bakterian. Terlebih karena kalian berada di dekat wabah dan tidak menutup kemungkinan bakteri sudah menyebar di tubuh kalian.”

Bau yang menyengat itu membuat mereka enggan untuk menyentuhnya. Sungguh, mereka merasa jijik dan merasa bahwa minuman ini tidak akan mampu untuk dirasakan oleh lidah mereka. Terkecuali Sahal.

“Biarkan aku yang mencobanya!” Sahutnya sambil mengacungkan diri. Tidak peduli sepahit apapun, Sahal tidak ingin seperti mereka. Dia tidak ingin memiliki penyakit muntah dan berak encer yang membuat dia merepotkan orang lain.

Sahal tersenyum ketir saat memegang gelas itu. Dia hampir muntah saat baunya terlalu pekat. Tapi, tidak ada cara lain. Dia segera meminumnya.

“Rasanya benar-benar pahit aku ingin mun ....”

Sekali tegukan, Sahal langsung menjulurkan lidah. Kazuto yang melihatnya tidak bisa membayangkan bagaimana pahitnya air rebusan pepaya. Dan hebatnya lagi, Sahal terus meneguk hingga membuat Kazuto tidak tahan untuk melihatnya.

“Dia aneh.” Kazuto ingin muntah.

Sahal saat itu juga seperti mati konyol setelah dia menghabiskan satu gelas ramuan berwarna hijau. Bahkan air liurnya keluar melalui ujung bibir yang membuat dia seperti keracunan. Sebenarnya itu hanya gimmick dan tidak benar-benar keracunan, toh Sahal juga langsung berdiri dengan mual-mual karena rasanya yang tidak bisa diterima dengan akal manusia.

“Apakah kita harus meminumnya?” Tanya Helen sambil menelan ludahnya secara kasar.

“Ya, jika kalian tidak ingin tertular. Ah lupakan itu. Cepat buat oralit seperti yang ku contohkan, kemudian berikan ke semua orang!”

“Baik tuan.” Kata mereka serentak.

Kemudian mereka, termasuk Kazuto membuat sebuah ramuan yang Kazuto sebut sebagai oralit. Tanpa berpikir panjang, mereka semua menyebar dan memberikan kepada siapa saja yang terkena wabah ini. Terlebih dahulu adalah orang tua Helen yang mana dia adalah orang yang paling dekat.

Orang tua Helen di buat duduk oleh Zuto dan juga Helen, kemudian dia usahakan agar mereka berdua bisa minum.

“Setelah ini, mereka harus minum setiap kali mereka diare ataupun muntah. Ngomong-ngomong, bagaimana makan mereka?”

“Kami memasak makanan setiap malam dengan bahan makanan yang terbatas. Kadang menggunakan bangkai hewan. Makanan yang telah dimasak ini digunakan untuk keesokan harinya.” Ucap Helen merasa sangat sedih.

“Pantas saja. Jangan lagi gunakan bangkai hewan. Gunakan bahan makanan yang sehat, gunakan hewan ternak yang masih hidup. Tenang saja, aku berani menjamin mereka akan sembuh selama satu minggu.”

Kazuto berharap dengan pemberian oralit, mereka mampu sembuh dalam kurun waktu sekitr satu minggu paling lama. Namun yang menjadi masalah adalah, lingkungan mereka yang kotor. Kazuto harus mengingatkan mereka untuk membersihkan kotoran-kotoran mereka yang berceceran agar tidak menambah penyakit baru.

Lagipula itu masalahnya utamanya, mereka kurang bisa menjaga kebersihan yang membuat penyakit-penyakit tersebar secara signifikan. Tapi tidak masalah, paling tidak mereka bisa menjadikan ini sebagai sebuah pelajaran selama mereka tidak menganggap bahwa ini adalah efek dari sebuah sihir.

Terpopuler

Comments

Mizuki

Mizuki

pepaya? di Eropa?
bahkan sampai sekarang, pohon pepaya sulit tumbuh di iklim subtropis. kebanyakan negara Eropa lebih milih impor buah itu daripada nanam sendiri.

2025-01-09

0

Mizuki

Mizuki

mungkin alangkah baiknya penjelasannya diletakkan sebagai narasi daripada dialog, sekalian buat mempercepat pacing

2025-01-09

1

Adidan Ari

Adidan Ari

Laura = Lanang ora wedok ora/Doge/

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan Cinta
2 Kecerdasan Modern
3 Wabah Kolera
4 Antibiotik
5 Berhasil Menyembuhkan Penyihir Penyembuh
6 Limbah Akhir
7 Tungku Asap
8 Desa Sumerion
9 Kincir Air
10 Tantangan Pedang
11 Gunung Selatan
12 Mencari Harta Karun
13 Magical Beast
14 Istirahat
15 Mas Mas Naga
16 Belerang dan Bijih Besi
17 Kalium Nitrat
18 Senjata Api: Flintlock
19 Percobaan Berhasil
20 Mari Pulang
21 Kita Bertemu Lagi
22 Hukum Newton
23 Pulang-pulang, Masalah
24 Calon Kimiawan
25 Tabel Periodik
26 Persiapan Musim Dingin
27 Musim Dingin
28 Usai Musim Dingin
29 Pendatang
30 Musyawarah Mufakat
31 Penyihir Baru
32 Knowledge is a weapon
33 Es Vs Api
34 Shadow Canon
35 Kedatangan Orang Asing?
36 Pertarungan Anak-anak
37 Di luar batas
38 Operasi Bedah Pertama
39 Ilmu Medis
40 Trauma
41 Listrik Kejut
42 Tambang Baru
43 Study Tour
44 Bersitegang
45 Petir Horizontal
46 Batu Luminor
47 Count Lucien, Feodal Benteng Volmur
48 Benteng Telah Runtuh
49 Blueprint Mesin Uap
50 Catur
51 Checkmate
52 Cara Membuat Magnet dalam 5 Menit
53 Kegelapan Tak Lagi Mengerikan
54 Ledakan Laboratorium Kimia
55 Pupuk Kompos
56 Senjata Peledak
57 Desa Telah diserang
58 Kacau
59 Mesin Uap: Marry
60 Latihan Militer
61 Persiapan
62 Hari Penyerangan
63 Agresi Militer Pertama
64 Agresi Militer Pertama (2)
65 Kabut Beracun
66 Titik Terendah Ketidaktahuan (Dungu)
67 Mungkin Menang
68 Kesetiaan
69 Kemenangan Sumerion
70 Di Bawah Lampu Malam
71 Regulasi Baru
72 Kacamata
73 Mikroskop
74 Dunia tak Kasat Mata
75 Bidikan Terjauh
76 Tuan Putri Alena
77 Kudeta Kerjaan Arkana
78 Cacat Logika
79 Negosiasi
80 Sulit Dikompromi
81 Tak Yakin
82 Alasan Bersikap Tenang
83 Emosi
84 Archimedes
85 Rengek Calister
86 Rajutan Sulur
87 Balon Udara
88 Apa yang Terjadi?!
89 Permohonan Tuan Putri Alena
90 Proyek Besar
91 Menuju Kota Stronghold
92 Sepele
93 Sampai di Rumah Vincent
94 Dia Bisa Membantu
95 Semudah Itu
96 Bertemu Orang Lama
97 Dikhianati Wanita yang Sama
98 Membuat Apa Lagi?
99 Telephone
100 Pekerja Datang
101 Demon Heart Core
102 Uskup Agung
103 Penasaran
104 Masalah dan Solusi Sederhana
105 Katrol Bebas
106 Viere Datang
107 Mahakarya yang Hampir Jadi
108 Sedikit Ledakan
109 Elite
110 Genderang Perang
111 Novaria-1
112 Perang Pecah
113 Gate
114 Sihir dan Teknologi
115 Murni Teknologi
116 Melawan Davin
117 Melawan Davin (2)
118 Cinta Terbatas Status Sosial
119 Kemenangan
120 Bebas
121 Salah Paham?
122 Perseturuan
123 Untungnya Selamat
124 Berhasil Sembuh atau Berhasil Sembuh?
125 Desa Tersembunyi
126 Penduduk Yang Terus Bertambah
127 Motivasi
128 Ideologi
129 Universitas
130 Tergantung Minat
131 Eksperimen Sendiri
132 Foto Pertama
133 Richard
134 Idealis
135 Sistem yang Berlawanan
136 Ajakan Pesta
137 Bazar
138 Bunga Mataharinya Kekaisaran
139 Acara Tunangan
140 Dansa
141 Terusir
142 Sebuah Kejahilan Kecil
143 Kacau
144 Introgasi
145 Siapa Pelakunya?
146 Sedikit Doktrin
147 Kereta Uap
148 Tanjakan
149 Overpopulasi?
150 Ekonomi Bebas ~ Enchantmen?
151 Dikatakan Sesat
152 Formasi Langit
153 Tamu Kehakiman
154 Permainan Psikologis
155 Bunuh Diri
156 Ekspedisi Mencari Minyak
157 Tentang Hukum
158 Bagaimana Mencari Minyak
159 Perintah untuk Tunduk
160 Lebih Efektif dari Zeppelin
161 Pesawat Terbang
162 Latihan Terbang
163 Bagaimana Cara Mendarat?
164 Penghargaan
165 Bumi Itu Bulat
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Pengkhianatan Cinta
2
Kecerdasan Modern
3
Wabah Kolera
4
Antibiotik
5
Berhasil Menyembuhkan Penyihir Penyembuh
6
Limbah Akhir
7
Tungku Asap
8
Desa Sumerion
9
Kincir Air
10
Tantangan Pedang
11
Gunung Selatan
12
Mencari Harta Karun
13
Magical Beast
14
Istirahat
15
Mas Mas Naga
16
Belerang dan Bijih Besi
17
Kalium Nitrat
18
Senjata Api: Flintlock
19
Percobaan Berhasil
20
Mari Pulang
21
Kita Bertemu Lagi
22
Hukum Newton
23
Pulang-pulang, Masalah
24
Calon Kimiawan
25
Tabel Periodik
26
Persiapan Musim Dingin
27
Musim Dingin
28
Usai Musim Dingin
29
Pendatang
30
Musyawarah Mufakat
31
Penyihir Baru
32
Knowledge is a weapon
33
Es Vs Api
34
Shadow Canon
35
Kedatangan Orang Asing?
36
Pertarungan Anak-anak
37
Di luar batas
38
Operasi Bedah Pertama
39
Ilmu Medis
40
Trauma
41
Listrik Kejut
42
Tambang Baru
43
Study Tour
44
Bersitegang
45
Petir Horizontal
46
Batu Luminor
47
Count Lucien, Feodal Benteng Volmur
48
Benteng Telah Runtuh
49
Blueprint Mesin Uap
50
Catur
51
Checkmate
52
Cara Membuat Magnet dalam 5 Menit
53
Kegelapan Tak Lagi Mengerikan
54
Ledakan Laboratorium Kimia
55
Pupuk Kompos
56
Senjata Peledak
57
Desa Telah diserang
58
Kacau
59
Mesin Uap: Marry
60
Latihan Militer
61
Persiapan
62
Hari Penyerangan
63
Agresi Militer Pertama
64
Agresi Militer Pertama (2)
65
Kabut Beracun
66
Titik Terendah Ketidaktahuan (Dungu)
67
Mungkin Menang
68
Kesetiaan
69
Kemenangan Sumerion
70
Di Bawah Lampu Malam
71
Regulasi Baru
72
Kacamata
73
Mikroskop
74
Dunia tak Kasat Mata
75
Bidikan Terjauh
76
Tuan Putri Alena
77
Kudeta Kerjaan Arkana
78
Cacat Logika
79
Negosiasi
80
Sulit Dikompromi
81
Tak Yakin
82
Alasan Bersikap Tenang
83
Emosi
84
Archimedes
85
Rengek Calister
86
Rajutan Sulur
87
Balon Udara
88
Apa yang Terjadi?!
89
Permohonan Tuan Putri Alena
90
Proyek Besar
91
Menuju Kota Stronghold
92
Sepele
93
Sampai di Rumah Vincent
94
Dia Bisa Membantu
95
Semudah Itu
96
Bertemu Orang Lama
97
Dikhianati Wanita yang Sama
98
Membuat Apa Lagi?
99
Telephone
100
Pekerja Datang
101
Demon Heart Core
102
Uskup Agung
103
Penasaran
104
Masalah dan Solusi Sederhana
105
Katrol Bebas
106
Viere Datang
107
Mahakarya yang Hampir Jadi
108
Sedikit Ledakan
109
Elite
110
Genderang Perang
111
Novaria-1
112
Perang Pecah
113
Gate
114
Sihir dan Teknologi
115
Murni Teknologi
116
Melawan Davin
117
Melawan Davin (2)
118
Cinta Terbatas Status Sosial
119
Kemenangan
120
Bebas
121
Salah Paham?
122
Perseturuan
123
Untungnya Selamat
124
Berhasil Sembuh atau Berhasil Sembuh?
125
Desa Tersembunyi
126
Penduduk Yang Terus Bertambah
127
Motivasi
128
Ideologi
129
Universitas
130
Tergantung Minat
131
Eksperimen Sendiri
132
Foto Pertama
133
Richard
134
Idealis
135
Sistem yang Berlawanan
136
Ajakan Pesta
137
Bazar
138
Bunga Mataharinya Kekaisaran
139
Acara Tunangan
140
Dansa
141
Terusir
142
Sebuah Kejahilan Kecil
143
Kacau
144
Introgasi
145
Siapa Pelakunya?
146
Sedikit Doktrin
147
Kereta Uap
148
Tanjakan
149
Overpopulasi?
150
Ekonomi Bebas ~ Enchantmen?
151
Dikatakan Sesat
152
Formasi Langit
153
Tamu Kehakiman
154
Permainan Psikologis
155
Bunuh Diri
156
Ekspedisi Mencari Minyak
157
Tentang Hukum
158
Bagaimana Mencari Minyak
159
Perintah untuk Tunduk
160
Lebih Efektif dari Zeppelin
161
Pesawat Terbang
162
Latihan Terbang
163
Bagaimana Cara Mendarat?
164
Penghargaan
165
Bumi Itu Bulat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!