Tantangan Pedang

“Tuan, Anda serius ingin pergi ke gunung itu sekarang juga? banyak magical beast yang berkeliaran! Itu akan sangat berbahaya!” Helen mengepalkan kedua tangannya, memasang wajah memelas seolah tidak ingin Kazuto pergi ke desa itu. Apalagi Kazuto sendiri adalah orang yang tidak memiliki sebuah sihir.

Laura juga memelas, tidak berharap bahwa Kazuto pergi ke Selatan desa ini yang bentang alamnya adalah sebuah gunung. Berbahaya di sana, apalagi mereka harus melewati sebuah hutan yang dipenuhi oleh magical beast.

Sama seperti manusia lainnya, beberapa hewan juga memiliki apa yang namanya sihir. Hewan-hewan tersebut diberi nama, magical beast. Namun, konsep sihir magical beast dari hewan sebenarnya agak jauh berbeda dari manusia.

Jika manusia bisa memiliki variasi sihir yang unik dalam diri mereka, maka magical beast lebih teratur. Mereka hanya memiliki sihir yang berkaitan dengan elemen alam yaitu api, air, angin, petir, tanah dan beberapa elemen gabungan lainnya. sehingga sebenarnya magical beast tidak terlalu merepotkan bagi para penyihir yang bisa mengatasinya.

Sayangnya, itu juga tergantung seberapa kuat magical beast tersebut. Kadang ada magical beast yang benar-benar bisa mengguncang satu wilayah, yang bahkan seorang kesatria pun harus turun tangan untuk mengatasi magical beast tersebut. Tapi semakin kuat magical beast tersebut, maka semakin langka pula makhluk tersebut.

Dan yang Laura tau Helen takutkan, sebenarnya mereka bisa saja melawan beberapa magical beast, akan tetapi mengenai keselamatan Kazuto, itu benar-benar harus diselamatkan.

“Terlalu berbahaya tuan.” Ungkap Laura sambil memalingkan wajahnya. Dia tidak tahu harus menjelaskan bagaimana. Jikapun Kazuto memiliki sihir, maka mereka berdua akan benar-benar berani untuk menjadi pengawal Kazuto di pegunungan itu.

Sayangnya rasa penasaran Kazuto hampir mengabaikan itu semua. Pikiran dia benar-benar sangat bersikeras untuk menuju gunung tersebut untuk mencari tahu mineral apa yang terkandung di dalamnya. Entah itu nickel, besi, batu bara, atau mungkin emas yang bisa menjadikan itu adalah sebuah barang berharga.

Tapi, jika Kazuto tidak mengambil sebuah resiko, dia tidak akan tahu mengenai hal itu.

“Meski aku tidak memiliki sihir, aku punya seni bela diri yang hebat. Jadi, janan pedulikan bahaya itu.” Ucap Kazuto dengan mantap. Dia benar-benar percaya diri karena dia memiliki sebuah seni bela diri yaitu kendo.

Memang hebat, saat dia menjadi seorang  mahasiswa yang culun, dia sebenarnya pernah mempelajari seni bela diri kendo. Dan dia benar-benar sangat ahli! Tampangnya saja memang culun, akan tetapi ketika dia ditantang di atas pertarungan menggunakan sebuah pedang, maka Kazuto bisa bertahan.

Namun yang menjadi masalah adalah, apakah tubuh ini bisa menyesuaikan gerakannya? Tidak, Kazuto tetap harus mencari tahu gunung itu terlepas apakah tubuh ini bisa menyesuaikan. Karena dia yakin bahwa adaptasinya benar-benar sangat mudah.

Kemudian, perkataan tadi dilanjutkan sambil menatap mata Laura, “Berikan saja aku pedang. Atau mungkin, jika kamu tidak yakin, maukah kamu bertarung pedang satu lawan satu denganku, Laura?”

Mata Laura langsung berbinar mendengar hal demikian, sementara Helen langsung terkejut dengan tantangan dari Kazuto. Laura mungkin memang ahli berpedang, tapi dia juga mempunyai sihir yang bisa menghilang sehingga dia adalah seorang sosok assassin yang terampil. Sementara Kazuto, Helen sendiri tidak bisa menilai karena di sendiri tidak pernah menunjukkan kemampuan pedangnya.

Namun, Laura tersenyum setelah sekian lama dirinya tidak pernah tersenyum. “Baik, tapi jika Anda kalah, tolong turuti permintaan kami untuk tidak keluar dari desa ini.”

“Tentu.”

................

Di atas sebuah padang rumput yang begitu luas, berdiri seorang laki-laki remaja dan wanita dewasa di atasnya saling bertatapan. Angin bergerak semilir membuat keadaan sedikit lebih tegang dengan rumput yang bergoyang menambah suasana hening.

Tapi di sekeliling mereka, beberapa penduduk desa Sumerion melihat langsung pertarungan ini yang mana mereka akan tahu seberapa kuat kepala desa mereka walaupun tidak mempunyai sebuah sihir? Hanya saja mereka yang diam membuat keheningan semakin mencengkam.

Kazuto tersenyum dengan sebuah pedang kayu di tangannya. Sementara Laura juga membawa sebuah pedang kayu dengan tatapan yang begitu sinis. Keduanya saling menatap seolah ada ketegangan di antara mereka.

Tidak ada aba-aba yang diberikan.

Laura langsung menghilang, tapi suara tapak kakinya masih terdengar begitu nyaring. Ini cukup membuat Kazuto hanya perlu memanfaatkan telinganya baik-baik karena Laura memiliki sebuah kelemahan dimana dia tidak mampu bergerak tanpa suara, sehingga sekalipun dia bisa menghilang, tapi suara langkah kakinya masih bisa terdengar.

Tapi sejujurnya memang sulit untuk menghadapi jika hanya mengandalkan sebuah telinga. Kazuto dengan tubuh barunya sulit untuk beradaptasi dibandingkan di kehidupan sebelumnya. Akan tetapi, dia akan berusaha untuk sebaik mungkin mengkondisikan situasi.

Suara angin terbelah terdengar dari sisi kiri, memang serangan pasaran untuk orang yang mengeluarkan serangan untuk pertama kalinya. Kazuto mengangkat ujung bibirnya, dengan bersikap santai dia memposisikan pedang di kiri untuk menahan pedang milik Laura.

Dan, ya tebakannya benar. Kazuto agak terdorong ke samping bersamaan dengan suara dentuman pedang kayu. Di saat yang bersamaan juga, Laura agak terkejut ternyata Kazuto bisa tahu dimana arah serangannya. Bahkan penduduk desa cukup terkejut akan hal ini.

Suara angin yang terbelah juga masih terdengar nyaring, pedang Kazuto mendadak menjadi ringan yang artinya Laura berubah posisi untuk menyerang.

Kanan, atas, bawah? Kazuto segera mencari tahu dimana arah posisi itu akan datang. Tidak sempat, dia langsung mundur ke belakang. Untung tidak ada serangan yang menimpa dirinya. Kemudian, Kazuto juga menebaskan pedangnya secara vertikal, sayangnya hanya udara kosong yang dia tebas.

Tag! Suara pedang kayu berdentum, sebelumnya Kazuto langsung berbalik badan ke belakang karena ada suara hembusan napas yang ada di belakangnya. Sehingga refleksnya pun langsung membuat dia mengangkat pedangnya untuk mengangkat sebuah pedang.

Tag!

Serangan berikutnya, Kazuto berhasil menebak arah serangan. Dan kemudian, itu disusul dengan ayunan pedang yang begitu cepat hingga membuat Kazuto menggertakkan giginya karena sepertinya Laura dalam mode menghilangnya terus menerus untuk mengayunkan pedang di titik yang Kazuto mungkin tidak ketahui. Tapi suara hembusan pedang selalu ada, dan Kazuto bisa menebaknya dengan begitu baik.

Para penonton pun bisa merasakan ketegangan ini dalam diri mereka. Apa yang mereka lihat saat ini hanyalah Kazuto yang mengayunkan pedangnya secara random ke arah manapun. Ditambah dengan suara dentuman pedang kayu membuktikan bahwa Kazuto bukan sedang bermain-main.

Tapi penduduk desa juga terkejut saat tahu bahwa ternyata Kazuto bisa memiliki kemampuan pedang sebagus ini. Bahkan bisa menghadapi Laura dalam mode menghilang. Kazuto sendiri sebenarnya sangat beruntung, karena dia bisa beradaptasi dengan tubuh barunya sebaik ini.

Detik berikutnya, Kazuto langsung mundur ke belakang untuk mengambil napas. Karena bertarung seperti itu membuat dia cukup lelah. Tapi siapa yang berpikir, Laura sudah ada di sampingnya tapi kini dia menunjukkan wujudnya.

Kazuto yang sudah tau karena ada suara langkah kaki maju ke depan, dia langsung memposisikan pedang kayunya ke bawah untuk menahan pedang milik Laura. tapi siapa yang berpikir bahwa kekuatan pukulan pedang Laura jauh lebih besar dibandingkan saat dia menggunakan mode menghilang.

Terpopuler

Comments

y0urdr3amb0y

y0urdr3amb0y

Penggalauan saya sirna setelah baca karya ini, terima kasih banyak! 🙏🏻

2024-11-16

0

ᴊᴀʏ ᴡɪғᴇ🌷

ᴊᴀʏ ᴡɪғᴇ🌷

Bikin nagih ceritanya thorr mangat yaaww/Rose/

2024-11-20

0

Adidan Ari

Adidan Ari

Ini sebenernya masukan yg gk begitu penting sih, tapi kayaknya tetap bisa menghancurkan logika cerita.

Di paragraf atas dijelaskan kalau Laura bisa teknik pedang dan menghilang, otomatis dia jadi assassin terampil. Tapi di paragraf ini dijelaskan kalau Laura gk bisa menyamarkan langkah kaki.

Saran aja sih, mungkin sebaiknya kalimat "assassin terampil" di atas dihapus aja biar pas sama kelemahan Laura/Pray/

2025-01-09

4

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan Cinta
2 Kecerdasan Modern
3 Wabah Kolera
4 Antibiotik
5 Berhasil Menyembuhkan Penyihir Penyembuh
6 Limbah Akhir
7 Tungku Asap
8 Desa Sumerion
9 Kincir Air
10 Tantangan Pedang
11 Gunung Selatan
12 Mencari Harta Karun
13 Magical Beast
14 Istirahat
15 Mas Mas Naga
16 Belerang dan Bijih Besi
17 Kalium Nitrat
18 Senjata Api: Flintlock
19 Percobaan Berhasil
20 Mari Pulang
21 Kita Bertemu Lagi
22 Hukum Newton
23 Pulang-pulang, Masalah
24 Calon Kimiawan
25 Tabel Periodik
26 Persiapan Musim Dingin
27 Musim Dingin
28 Usai Musim Dingin
29 Pendatang
30 Musyawarah Mufakat
31 Penyihir Baru
32 Knowledge is a weapon
33 Es Vs Api
34 Shadow Canon
35 Kedatangan Orang Asing?
36 Pertarungan Anak-anak
37 Di luar batas
38 Operasi Bedah Pertama
39 Ilmu Medis
40 Trauma
41 Listrik Kejut
42 Tambang Baru
43 Study Tour
44 Bersitegang
45 Petir Horizontal
46 Batu Luminor
47 Count Lucien, Feodal Benteng Volmur
48 Benteng Telah Runtuh
49 Blueprint Mesin Uap
50 Catur
51 Checkmate
52 Cara Membuat Magnet dalam 5 Menit
53 Kegelapan Tak Lagi Mengerikan
54 Ledakan Laboratorium Kimia
55 Pupuk Kompos
56 Senjata Peledak
57 Desa Telah diserang
58 Kacau
59 Mesin Uap: Marry
60 Latihan Militer
61 Persiapan
62 Hari Penyerangan
63 Agresi Militer Pertama
64 Agresi Militer Pertama (2)
65 Kabut Beracun
66 Titik Terendah Ketidaktahuan (Dungu)
67 Mungkin Menang
68 Kesetiaan
69 Kemenangan Sumerion
70 Di Bawah Lampu Malam
71 Regulasi Baru
72 Kacamata
73 Mikroskop
74 Dunia tak Kasat Mata
75 Bidikan Terjauh
76 Tuan Putri Alena
77 Kudeta Kerjaan Arkana
78 Cacat Logika
79 Negosiasi
80 Sulit Dikompromi
81 Tak Yakin
82 Alasan Bersikap Tenang
83 Emosi
84 Archimedes
85 Rengek Calister
86 Rajutan Sulur
87 Balon Udara
88 Apa yang Terjadi?!
89 Permohonan Tuan Putri Alena
90 Proyek Besar
91 Menuju Kota Stronghold
92 Sepele
93 Sampai di Rumah Vincent
94 Dia Bisa Membantu
95 Semudah Itu
96 Bertemu Orang Lama
97 Dikhianati Wanita yang Sama
98 Membuat Apa Lagi?
99 Telephone
100 Pekerja Datang
101 Demon Heart Core
102 Uskup Agung
103 Penasaran
104 Masalah dan Solusi Sederhana
105 Katrol Bebas
106 Viere Datang
107 Mahakarya yang Hampir Jadi
108 Sedikit Ledakan
109 Elite
110 Genderang Perang
111 Novaria-1
112 Perang Pecah
113 Gate
114 Sihir dan Teknologi
115 Murni Teknologi
116 Melawan Davin
117 Melawan Davin (2)
118 Cinta Terbatas Status Sosial
119 Kemenangan
120 Bebas
121 Salah Paham?
122 Perseturuan
123 Untungnya Selamat
124 Berhasil Sembuh atau Berhasil Sembuh?
125 Desa Tersembunyi
126 Penduduk Yang Terus Bertambah
127 Motivasi
128 Ideologi
129 Universitas
130 Tergantung Minat
131 Eksperimen Sendiri
132 Foto Pertama
133 Richard
134 Idealis
135 Sistem yang Berlawanan
136 Ajakan Pesta
137 Bazar
138 Bunga Mataharinya Kekaisaran
139 Acara Tunangan
140 Dansa
141 Terusir
142 Sebuah Kejahilan Kecil
143 Kacau
144 Introgasi
145 Siapa Pelakunya?
146 Sedikit Doktrin
147 Kereta Uap
148 Tanjakan
149 Overpopulasi?
150 Ekonomi Bebas ~ Enchantmen?
151 Dikatakan Sesat
152 Formasi Langit
153 Tamu Kehakiman
154 Permainan Psikologis
155 Bunuh Diri
156 Ekspedisi Mencari Minyak
157 Tentang Hukum
158 Bagaimana Mencari Minyak
159 Perintah untuk Tunduk
160 Lebih Efektif dari Zeppelin
161 Pesawat Terbang
162 Latihan Terbang
163 Bagaimana Cara Mendarat?
164 Penghargaan
165 Bumi Itu Bulat
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Pengkhianatan Cinta
2
Kecerdasan Modern
3
Wabah Kolera
4
Antibiotik
5
Berhasil Menyembuhkan Penyihir Penyembuh
6
Limbah Akhir
7
Tungku Asap
8
Desa Sumerion
9
Kincir Air
10
Tantangan Pedang
11
Gunung Selatan
12
Mencari Harta Karun
13
Magical Beast
14
Istirahat
15
Mas Mas Naga
16
Belerang dan Bijih Besi
17
Kalium Nitrat
18
Senjata Api: Flintlock
19
Percobaan Berhasil
20
Mari Pulang
21
Kita Bertemu Lagi
22
Hukum Newton
23
Pulang-pulang, Masalah
24
Calon Kimiawan
25
Tabel Periodik
26
Persiapan Musim Dingin
27
Musim Dingin
28
Usai Musim Dingin
29
Pendatang
30
Musyawarah Mufakat
31
Penyihir Baru
32
Knowledge is a weapon
33
Es Vs Api
34
Shadow Canon
35
Kedatangan Orang Asing?
36
Pertarungan Anak-anak
37
Di luar batas
38
Operasi Bedah Pertama
39
Ilmu Medis
40
Trauma
41
Listrik Kejut
42
Tambang Baru
43
Study Tour
44
Bersitegang
45
Petir Horizontal
46
Batu Luminor
47
Count Lucien, Feodal Benteng Volmur
48
Benteng Telah Runtuh
49
Blueprint Mesin Uap
50
Catur
51
Checkmate
52
Cara Membuat Magnet dalam 5 Menit
53
Kegelapan Tak Lagi Mengerikan
54
Ledakan Laboratorium Kimia
55
Pupuk Kompos
56
Senjata Peledak
57
Desa Telah diserang
58
Kacau
59
Mesin Uap: Marry
60
Latihan Militer
61
Persiapan
62
Hari Penyerangan
63
Agresi Militer Pertama
64
Agresi Militer Pertama (2)
65
Kabut Beracun
66
Titik Terendah Ketidaktahuan (Dungu)
67
Mungkin Menang
68
Kesetiaan
69
Kemenangan Sumerion
70
Di Bawah Lampu Malam
71
Regulasi Baru
72
Kacamata
73
Mikroskop
74
Dunia tak Kasat Mata
75
Bidikan Terjauh
76
Tuan Putri Alena
77
Kudeta Kerjaan Arkana
78
Cacat Logika
79
Negosiasi
80
Sulit Dikompromi
81
Tak Yakin
82
Alasan Bersikap Tenang
83
Emosi
84
Archimedes
85
Rengek Calister
86
Rajutan Sulur
87
Balon Udara
88
Apa yang Terjadi?!
89
Permohonan Tuan Putri Alena
90
Proyek Besar
91
Menuju Kota Stronghold
92
Sepele
93
Sampai di Rumah Vincent
94
Dia Bisa Membantu
95
Semudah Itu
96
Bertemu Orang Lama
97
Dikhianati Wanita yang Sama
98
Membuat Apa Lagi?
99
Telephone
100
Pekerja Datang
101
Demon Heart Core
102
Uskup Agung
103
Penasaran
104
Masalah dan Solusi Sederhana
105
Katrol Bebas
106
Viere Datang
107
Mahakarya yang Hampir Jadi
108
Sedikit Ledakan
109
Elite
110
Genderang Perang
111
Novaria-1
112
Perang Pecah
113
Gate
114
Sihir dan Teknologi
115
Murni Teknologi
116
Melawan Davin
117
Melawan Davin (2)
118
Cinta Terbatas Status Sosial
119
Kemenangan
120
Bebas
121
Salah Paham?
122
Perseturuan
123
Untungnya Selamat
124
Berhasil Sembuh atau Berhasil Sembuh?
125
Desa Tersembunyi
126
Penduduk Yang Terus Bertambah
127
Motivasi
128
Ideologi
129
Universitas
130
Tergantung Minat
131
Eksperimen Sendiri
132
Foto Pertama
133
Richard
134
Idealis
135
Sistem yang Berlawanan
136
Ajakan Pesta
137
Bazar
138
Bunga Mataharinya Kekaisaran
139
Acara Tunangan
140
Dansa
141
Terusir
142
Sebuah Kejahilan Kecil
143
Kacau
144
Introgasi
145
Siapa Pelakunya?
146
Sedikit Doktrin
147
Kereta Uap
148
Tanjakan
149
Overpopulasi?
150
Ekonomi Bebas ~ Enchantmen?
151
Dikatakan Sesat
152
Formasi Langit
153
Tamu Kehakiman
154
Permainan Psikologis
155
Bunuh Diri
156
Ekspedisi Mencari Minyak
157
Tentang Hukum
158
Bagaimana Mencari Minyak
159
Perintah untuk Tunduk
160
Lebih Efektif dari Zeppelin
161
Pesawat Terbang
162
Latihan Terbang
163
Bagaimana Cara Mendarat?
164
Penghargaan
165
Bumi Itu Bulat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!