Kalium Nitrat

Hari yang sibuk bagi mereka semua. Kazuto benar-benar bersemangat ketika dia akan membuat sesuatu yang menakjubkan, yang kemudian akan dia pamerkan kepada seluruh pengguna sihir. Dan menunjukkan bahwa dirinya yang bukan ahli sihir pun bisa menguasai dunia dengan benda ini. 

Hanya saja, ini menjadi sebuah proses yang begitu rumit. Apalagi dia mengambil dua pekerjaan sekaligus seperti menyembuhkan mas-mas naga ini. Tidak masalah, menyembuhkan mas-mas naga atau Ryugard dengan menggunakan salep adalah hal yang begitu mudah.

Tak disangka pula, panas api milik Helen sudah mencapai titik leleh besi. Yaitu sekitar 1500 derajat Celcius. Yang sebelumnya, berada di bawah titik itu. Untungnya, Ryugard dengan senang hati membantu Helen untuk mencapai kekuatan api yang maksimal. Sehingga, bijih besi yang dia gunakan, kini menjadi berbentuk 2 wadah kecil semacam panci. Sisa bijih besi itu, Kazuto akan membuat senjata api dan selongsongnya.

“Kelapa yang diambil oleh Laura,  adalah kelapa muda. Aku pikir kurang efektif untuk membuat minyaknya.” Ucap Kazuto.

“Aku pinjam pedangmu, ya. Biar aku yang mencarinya sendiri.” Kata Ryugard itu menawarkan.

Mereka bertiga terdiam. Kemudian Laura menyerahkan pedangnya sambil menelan ludah secara kasar. 

Dia kemudian pergi dengan wajah yang begitu dingin tanpa ekspresi. Itu tentu saja membuat Kazuto merasa agak tertekan dengan sifat naga itu yang memang agak pendiam. Hanya saja, Kazuto tahu betul bahwa ketika seekor naga marah, hancurlah sebuah wilayah ketika naga itu berada.

Ryugard, sang naga itu sekarang berdiri di bawah sebuah pohon kelapa. Ada beberapa pohon kelapa yang berdiri, salah satu di antaranya tingginya mungkin hanya sekedar satu kali tinggi manusia. Dan sisanya menjulang tinggi. Hanya saja, pohon pendek itu tidak ada sama sekali kelapa tua.

Ryugard mengayunkan pedangnya dari bawah dengan begitu cepat berkali-kali. Hal yang tak terduga, ketika tebasan cepat itu bukan hanya memotong buah kelapa, tapi juga mengeluarkan energi yang membuat pohon kelapa itu roboh dengan tebasan yang tidak hanya sekali. Tapi berkali-kali.

Sementara itu di dalam gua.

Kazuto dan juga Helen bersama Laura, dia berjongkok di depan sebuah genangan air. Dimana, mereka berdua benar-benar begitu penasaran. Mereka melihat sesuatu yang mengendap di genangan tersebut, dan memang baunya cukup membuat Helen dan Laura menutup hidungnya.

“Ini disebut sebagai Guano.” Ucap Kazuto sembari menyaring endapan itu dengan begitu hati-hati. Yang kemudian, dia taruh ke wadah yang dibuat oleh Helen.

“Aku tidak percaya jika bahan ini bisa meledak seperti yang Anda katakan.” Helen mulai tertarik. Hanya saja dia benar-benar tidak percaya jika Kazuto akan membuat sebuah senjata api yang katanya bisa mengeluarkan suara ledakan. Lihat! Ini hanya kotoran kelelawar yang mengendap?

Kazuto tersenyum, “Kotoran kelelawar mengandung Kalium Nitrat. Jika kita berhasil mengekstraknya maka itu salah satu komponen yang begitu penting dalam pembuatan senjata api.”

“Senjata api itu, senjata yang bisa mengeluarkan api kah? Jika begitu, kenapa tidak menggunakan Helen saja?” Laura yang masih tidak mengerti pun bertanya.

Kazuto hanya nyengir hingga tampak gigi taringnya. Kemudian dia menggelengkan kepala. “Bukan, bukan seperti itu. Kamu akan mengerti nanti.”

Dengan penuh hati-hati, Kazuto menaruh endapan guano itu pada sebuah wadah. Yang untungnya, guano tersebut sudah memiliki endapan pada genangan, sehingga tidak begitu sulit untuk mendapatkannya. Jika tidak ada genangan ini, mungkin Kazuto harus mengumpulkan kotoran kelelawar dan menaruhnya ke dalam air hingga harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan sebuah genangan.

Jika ada gelas laboratorium, pasti akan begitu mudah untuk mengekstraknya. Hanya saja, saat ini belum ada untuk alat begituan.

Tidak apa-apa. Era Dinasti Han Tiongkok juga saat itu belum ada gelas laboratorium, dan berhasil bisa menemukan bubuk mesiu? Itu adalah hal yang menakjubkan.

Api kecil di pembakaran, Kazuto kemudian menggantungkan wadah endapan di atasnya. Lalu setelah itu, dia menambahkan abu pembakaran sisa Kazuto dan yang lainnya memasak jamur beberapa waktu yang lalu.

“Ini apa ini? Baunya jauh lebih pekat dibandingkan dengan kotoran kelelawar tadi!” Tanya Laura saat dia menyentuh batu belerang yang ada di sebelahnya.

Tapi memang, bau belerang benar-benar begitu khas. Baunya seperti sebuah telur busuk sehingga siapapun yang menciumnya tidak akan tahan dengan baunya. Memang aneh, saat Kazuto kecil, ketika dia menggunakan sabun sulfur, dia hampir benar-benar tidak mau mandi karena baunya yang begitu menyengat. Padahal panu di sekujur tubuhnya begitu merata.

“Itu belerang. Selain digunakan untuk menyembuhkan kulit mas mas naga itu, juga menjadi bahan senjata api yang disebut sebagai bubuk mesiu.”

Beberapa menit kemudian, Ryugard kembali dengan tiga buah kelapa tua ada di tangannya. Benar-benar begitu cepat. Bahkan Kazuto sendiri agak terkejut. Siapa yang tahu daripada Ryugard memanjat pohon, dia merobohkan pohon kelapa bak mematahkan sebuah lidi.

"Buat santan kelapa."

“Baik.” Ryugard mengangguk.

Dengan gerakan yang begitu ringan, Ryugard membelah kelapa-kelapa itu seperti menebang batang kelapa saja. Ketika dia melemparkan tiga buah kelapa ke udara, tangannya bergerak cepat, mengayunkan potongan tajam berulang kali. Dalam sekejap, kelapa-kelapa itu terbelah sempurna dan jatuh ke tanah.

Air kelapa memercik ke segala arah, tapi itu bukan masalah. Yang benar-benar mengejutkan adalah kemampuan Ryugard yang luar biasa. Kazuto hanya bisa melongo, sementara Laura terpaku, matanya membesar. Tidak ada yang menyangka bahwa naga di depan mereka ternyata memiliki keahlian pedang yang begitu mengagumkan.

Hari telah menunjukkan siang. Mereka sama sekali tidak begitu lelah. Samar-samar dari dalam gua menunjukkan bahwa mereka benar-benar bekerja sama dengan begitu baik.

Dan saat itu pula, disebelah Ryugard yang mengaduk sebuah santan, Kazuto memandang panci kalium nya. 

“Inilah yang kita gunakan.”

Dia kemudian tersenyum saat cairan itu menguap dan meninggalkan sebuah kristalisasi yang begitu lembut. Hanya saja, jumlahnya amat teramat sedikit. Sehingga apabila digunakan untuk bubuk mesiu pun rasanya agak kurang.

“Nah, kita mendapatkan Kalium Nitrat.”

“Tapi jumlahnya tidak ada sesendok tuan.” Ungkap jujur Laura yang memperhatikan itu dengan seksama.

“Betul. Jadi aku minta tolong kepadamu untuk melakukan hal berulang kali sama seperti yang aku lakukan seperti awal.”

“Baik tuan.” Laura mengangguk dan akan melakukannya dengan senang hati.

Kazuto kemudian beralih ke Helen. Helen tampaknya agak sibuk dengan bijih-bijih besi yang mana Kazuto memerintahkannya untuk melelehkan besi itu dan membuat sesuatu. 

“Agak rumit untuk membentuknya tuan. Tapi aku akan berusaha semampuku.”

“Tidak masalah, yang paling penting ukuran sebuah selongsong yang aku jelaskan tadi ukurannya hampir sama dengan lubang tempat keluarnya ini. Its okey, kerjakan dengan pelan-pelan.”

Episodes
1 Pengkhianatan Cinta
2 Kecerdasan Modern
3 Wabah Kolera
4 Antibiotik
5 Berhasil Menyembuhkan Penyihir Penyembuh
6 Limbah Akhir
7 Tungku Asap
8 Desa Sumerion
9 Kincir Air
10 Tantangan Pedang
11 Gunung Selatan
12 Mencari Harta Karun
13 Magical Beast
14 Istirahat
15 Mas Mas Naga
16 Belerang dan Bijih Besi
17 Kalium Nitrat
18 Senjata Api: Flintlock
19 Percobaan Berhasil
20 Mari Pulang
21 Kita Bertemu Lagi
22 Hukum Newton
23 Pulang-pulang, Masalah
24 Calon Kimiawan
25 Tabel Periodik
26 Persiapan Musim Dingin
27 Musim Dingin
28 Usai Musim Dingin
29 Pendatang
30 Musyawarah Mufakat
31 Penyihir Baru
32 Knowledge is a weapon
33 Es Vs Api
34 Shadow Canon
35 Kedatangan Orang Asing?
36 Pertarungan Anak-anak
37 Di luar batas
38 Operasi Bedah Pertama
39 Ilmu Medis
40 Trauma
41 Listrik Kejut
42 Tambang Baru
43 Study Tour
44 Bersitegang
45 Petir Horizontal
46 Batu Luminor
47 Count Lucien, Feodal Benteng Volmur
48 Benteng Telah Runtuh
49 Blueprint Mesin Uap
50 Catur
51 Checkmate
52 Cara Membuat Magnet dalam 5 Menit
53 Kegelapan Tak Lagi Mengerikan
54 Ledakan Laboratorium Kimia
55 Pupuk Kompos
56 Senjata Peledak
57 Desa Telah diserang
58 Kacau
59 Mesin Uap: Marry
60 Latihan Militer
61 Persiapan
62 Hari Penyerangan
63 Agresi Militer Pertama
64 Agresi Militer Pertama (2)
65 Kabut Beracun
66 Titik Terendah Ketidaktahuan (Dungu)
67 Mungkin Menang
68 Kesetiaan
69 Kemenangan Sumerion
70 Di Bawah Lampu Malam
71 Regulasi Baru
72 Kacamata
73 Mikroskop
74 Dunia tak Kasat Mata
75 Bidikan Terjauh
76 Tuan Putri Alena
77 Kudeta Kerjaan Arkana
78 Cacat Logika
79 Negosiasi
80 Sulit Dikompromi
81 Tak Yakin
82 Alasan Bersikap Tenang
83 Emosi
84 Archimedes
85 Rengek Calister
86 Rajutan Sulur
87 Balon Udara
88 Apa yang Terjadi?!
89 Permohonan Tuan Putri Alena
90 Proyek Besar
91 Menuju Kota Stronghold
92 Sepele
93 Sampai di Rumah Vincent
94 Dia Bisa Membantu
95 Semudah Itu
96 Bertemu Orang Lama
97 Dikhianati Wanita yang Sama
98 Membuat Apa Lagi?
99 Telephone
100 Pekerja Datang
101 Demon Heart Core
102 Uskup Agung
103 Penasaran
104 Masalah dan Solusi Sederhana
105 Katrol Bebas
106 Viere Datang
107 Mahakarya yang Hampir Jadi
108 Sedikit Ledakan
109 Elite
110 Genderang Perang
111 Novaria-1
112 Perang Pecah
113 Gate
114 Sihir dan Teknologi
115 Murni Teknologi
116 Melawan Davin
117 Melawan Davin (2)
118 Cinta Terbatas Status Sosial
119 Kemenangan
120 Bebas
121 Salah Paham?
122 Perseturuan
123 Untungnya Selamat
124 Berhasil Sembuh atau Berhasil Sembuh?
125 Desa Tersembunyi
126 Penduduk Yang Terus Bertambah
127 Motivasi
128 Ideologi
129 Universitas
130 Tergantung Minat
131 Eksperimen Sendiri
132 Foto Pertama
133 Richard
134 Idealis
135 Sistem yang Berlawanan
136 Ajakan Pesta
137 Bazar
138 Bunga Mataharinya Kekaisaran
139 Acara Tunangan
140 Dansa
141 Terusir
142 Sebuah Kejahilan Kecil
143 Kacau
144 Introgasi
145 Siapa Pelakunya?
146 Sedikit Doktrin
147 Kereta Uap
148 Tanjakan
149 Overpopulasi?
150 Ekonomi Bebas ~ Enchantmen?
151 Dikatakan Sesat
152 Formasi Langit
153 Tamu Kehakiman
154 Permainan Psikologis
155 Bunuh Diri
156 Ekspedisi Mencari Minyak
157 Tentang Hukum
158 Bagaimana Mencari Minyak
159 Perintah untuk Tunduk
160 Lebih Efektif dari Zeppelin
161 Pesawat Terbang
162 Latihan Terbang
163 Bagaimana Cara Mendarat?
164 Penghargaan
165 Bumi Itu Bulat
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Pengkhianatan Cinta
2
Kecerdasan Modern
3
Wabah Kolera
4
Antibiotik
5
Berhasil Menyembuhkan Penyihir Penyembuh
6
Limbah Akhir
7
Tungku Asap
8
Desa Sumerion
9
Kincir Air
10
Tantangan Pedang
11
Gunung Selatan
12
Mencari Harta Karun
13
Magical Beast
14
Istirahat
15
Mas Mas Naga
16
Belerang dan Bijih Besi
17
Kalium Nitrat
18
Senjata Api: Flintlock
19
Percobaan Berhasil
20
Mari Pulang
21
Kita Bertemu Lagi
22
Hukum Newton
23
Pulang-pulang, Masalah
24
Calon Kimiawan
25
Tabel Periodik
26
Persiapan Musim Dingin
27
Musim Dingin
28
Usai Musim Dingin
29
Pendatang
30
Musyawarah Mufakat
31
Penyihir Baru
32
Knowledge is a weapon
33
Es Vs Api
34
Shadow Canon
35
Kedatangan Orang Asing?
36
Pertarungan Anak-anak
37
Di luar batas
38
Operasi Bedah Pertama
39
Ilmu Medis
40
Trauma
41
Listrik Kejut
42
Tambang Baru
43
Study Tour
44
Bersitegang
45
Petir Horizontal
46
Batu Luminor
47
Count Lucien, Feodal Benteng Volmur
48
Benteng Telah Runtuh
49
Blueprint Mesin Uap
50
Catur
51
Checkmate
52
Cara Membuat Magnet dalam 5 Menit
53
Kegelapan Tak Lagi Mengerikan
54
Ledakan Laboratorium Kimia
55
Pupuk Kompos
56
Senjata Peledak
57
Desa Telah diserang
58
Kacau
59
Mesin Uap: Marry
60
Latihan Militer
61
Persiapan
62
Hari Penyerangan
63
Agresi Militer Pertama
64
Agresi Militer Pertama (2)
65
Kabut Beracun
66
Titik Terendah Ketidaktahuan (Dungu)
67
Mungkin Menang
68
Kesetiaan
69
Kemenangan Sumerion
70
Di Bawah Lampu Malam
71
Regulasi Baru
72
Kacamata
73
Mikroskop
74
Dunia tak Kasat Mata
75
Bidikan Terjauh
76
Tuan Putri Alena
77
Kudeta Kerjaan Arkana
78
Cacat Logika
79
Negosiasi
80
Sulit Dikompromi
81
Tak Yakin
82
Alasan Bersikap Tenang
83
Emosi
84
Archimedes
85
Rengek Calister
86
Rajutan Sulur
87
Balon Udara
88
Apa yang Terjadi?!
89
Permohonan Tuan Putri Alena
90
Proyek Besar
91
Menuju Kota Stronghold
92
Sepele
93
Sampai di Rumah Vincent
94
Dia Bisa Membantu
95
Semudah Itu
96
Bertemu Orang Lama
97
Dikhianati Wanita yang Sama
98
Membuat Apa Lagi?
99
Telephone
100
Pekerja Datang
101
Demon Heart Core
102
Uskup Agung
103
Penasaran
104
Masalah dan Solusi Sederhana
105
Katrol Bebas
106
Viere Datang
107
Mahakarya yang Hampir Jadi
108
Sedikit Ledakan
109
Elite
110
Genderang Perang
111
Novaria-1
112
Perang Pecah
113
Gate
114
Sihir dan Teknologi
115
Murni Teknologi
116
Melawan Davin
117
Melawan Davin (2)
118
Cinta Terbatas Status Sosial
119
Kemenangan
120
Bebas
121
Salah Paham?
122
Perseturuan
123
Untungnya Selamat
124
Berhasil Sembuh atau Berhasil Sembuh?
125
Desa Tersembunyi
126
Penduduk Yang Terus Bertambah
127
Motivasi
128
Ideologi
129
Universitas
130
Tergantung Minat
131
Eksperimen Sendiri
132
Foto Pertama
133
Richard
134
Idealis
135
Sistem yang Berlawanan
136
Ajakan Pesta
137
Bazar
138
Bunga Mataharinya Kekaisaran
139
Acara Tunangan
140
Dansa
141
Terusir
142
Sebuah Kejahilan Kecil
143
Kacau
144
Introgasi
145
Siapa Pelakunya?
146
Sedikit Doktrin
147
Kereta Uap
148
Tanjakan
149
Overpopulasi?
150
Ekonomi Bebas ~ Enchantmen?
151
Dikatakan Sesat
152
Formasi Langit
153
Tamu Kehakiman
154
Permainan Psikologis
155
Bunuh Diri
156
Ekspedisi Mencari Minyak
157
Tentang Hukum
158
Bagaimana Mencari Minyak
159
Perintah untuk Tunduk
160
Lebih Efektif dari Zeppelin
161
Pesawat Terbang
162
Latihan Terbang
163
Bagaimana Cara Mendarat?
164
Penghargaan
165
Bumi Itu Bulat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!