BERTEMU KEMBALI (Part 2)

Sudah empat hari berlalu semenjak Sarah bertemu dengan Zayyan di mall. Hari ini ia begitu disibukkan dengan segudang aktivitas pekerjaanya, sebagai seorang staff akuntansi tentunya banyak laporan yang harus ia selesaikan setiap akhir bulan.

Walaupun Sarah anak tunggal yang terlahir dari keluarga serba berkecukupan, tak membuatnya bermalas-malasan dan mengandalkan orang tua. Ia lebih memilih menjadi wanita mandiri.

Tak terasa, waktu istirahat tiba. Sarah langsung berhenti dari aktivitasnya, tidak peduli dengan status pekerjaan itu entah selesai atau belum, karena ia merupakan wanita yang sangat disiplin soal waktu. Dengan segera ia menutup laptopnya, lalu mengambil dompet, serta kunci mobilnya.

Sarah melangkahkan kakinya menuju parkiran. Ia selalu makan siang diluar kantor sendiri, walau sering kali banyak yang mengajaknya makan siang bersama tapi ia selalu mampu menolaknya dengan lembut. Menurutnya jika makan bersama hanya akan membuat waktu menikmati makannya berkurang, karena akan lebih banyak mengobrol daripada menikmati makan.

Sarah pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Kali ini ia pergi ke sebuah restoran cepat saji yang hanya memakan waktu sepuluh menit dari tempatnya bekerja. Wajib baginya tiap seminggu sekali makan disana, walaupun menjaga tubuh ideal itu penting tapi tak mengurungkan niatnya untuk makan hidangan cepat saji sekali dalam seminggu.

***

Setibanya di restoran, sarah pun segera masuk dan berlalu didepan banyaknya pengunjung resto yang sedang menikmati makan siang. Pandangannya lurus hanya tertuju pada meja kasir untuk mengorder makanan, dan tanpa ia sadari ada sepasang bola mata yang tengah menatapnya begitu tajam, siapa lagi jika bukan Zayyan.

"Itu kan Sarah? Oh. . ternyata wanita itu bekerja, aku pikir ia sama dengan kebanyakan wanita-wanita yang aku kenal, lebih suka menghambur-hamburkan uang dari pada bekerja" Batinnya

Pandangan mata Zayyan pun tak luput memperhatikan Sarah. Mulai dari ia memesan makanan, hingga duduk disebuah tempat yang kebetulan sekali letak tempat itu hanya berbatas 2 meja dari temlat Zayyan duduk.

"Wah. . . ini yang aku tunggu-tunggu setiap minggu. Burger Mekdi, sama kentang goreng, dan juga minuman sodanya. Ah. . . lupakan diet, aku harus mengeksekusi ini semua" gumamnya dengan semangat. Sarah pun mulai memasukkan roti berbentuk bundar yang telah dilapisi oleh daun selada, tomat, keju, dan juga daging kedalam mulutnya. Ia makan dengan begitu lahap, dan belum menyadari jika Zayyan tengah memperhatikannya.

Zayyan sedikit terperangah saat melihat cara makan Sarah yang menurutnya sangat tak biasa itu "Astagaaa! Wanita ini. Kenapa cara makannya seperti itu, sangat mengerikan!" batinya

Ditengah-tengah Sarah menikmati makannya, ia mulai tersadar jika saat ini ada orang yang tengah memperhatikannya. Ia pun sedikit demi sedikit mengarahkan pandangannya pada Zayyan, agar tidak terlalu mencolok, namun. . . kali ini Sarah tidak dapat menyembunyikan ketekejutannya saat pandangan mata mereka berdua bertemu. Mulut Sarah terbuka lebar membentuk huruf "O" dan terlihat masih dipenuhi dengan makanan.

Zayyan segera membuang pandangannya kesembarang arah, dan sedikit mendengus kesal “Si*al! Kenapa mata ini tak henti memandangi wanita itu dari tadi. Arghh. . Pasti dia sudah sangat besar kepala"

"Oh My. . . Apa aku sedang bermimpi? Itu kan Zayyan?? Ah. . Aku benar-benar tidak percaya bisa bertemu denganya lagi? Aku yakin, pasti kami jodoh" Batin Sarah, kemudian kemabali mencuri pandang kepada Zayyan "Kenapa dia semakin tampan? Padahal belum sebulan semenjak pertemuan itu. Ah. . Lupakan! Aku tidak peduli!! Saat ini aku sangat lapar" kemudian Sarah melanjutkan kunyahannya yang sempat tertunda

Namun, sekali lagi, dam-diam Sarah kembali mengarahkan pandangannya kedepan, ia sedikit mengerutkan keningnya saat melihat wanita duduk disamoing Zayyan yang masih menggunakan seragam sekolah SMA "Wah. . . Siapa lagi kali ini, kemarin wanita dewasa sekarang wanita muda. Makin turun saja pasarannya haha. . ."

Zayyan yang menyadari Sarah tengah terkekeh, langsung mengerutkan keningnya dan semakin menampakkan wajah dinginnya kepada Sarah "Wanita aneh! Sudah makan sendiri, senyum-senyum pun sendiri. Itu lah akibatnya tidak ada pasangan, jadinya berkhayal. Miris sekali!" batinya, kemudian menarik sedikit sudut bibirnya

Tiba-tiba Zayyan terdiam, ia menyadari sesuatu "Tunggu! Apa jangan-jangan Sarah tengah menertawakanku? Apa dibibirku ada menempel saos tomat atau mayo??" batinya. Dengan segera ia mengambil ponsel dari saku jasnya, mencari kamera untuk mencek kesempurnaan wajahnya "Hm. . . Masih tampan, sangat tampan"

Namun sekali lagi, ia kembali berpikir. Pandangan mata Zayyan kembali tertuju pada Sarah kali ini ia benar menghunuskan tatapan tajam saat menyadari satu hal "Apa jangan-jangan wanita itu tertawa karena berpikir jika Zahra adalah kekasihku, seperti beberapa hari yang lalu ia sempat menganggap Mama sebagai kekasihku?" batinnya, perasaanya mulai tak karuan kemudian "Jika benar. Arghhh. . . Ini semua karena Zahra yang memaksa minta ditemani makan siang disini, padahal aku sungguh tidak mau" gerutunya sembari mendengus kesal.

Tiba-tiba sebuah lengan mungil bergelayut manja dilengan Zayyan "Kak Zayyan!"

Zayyan menatap tajam kearah adiknya itu, dengan ketus ia berkata "Jaga tingakah lakumu Zahra! Jangan membuatku malu didepan umum dengan tingkah manjamu seperti ini"

"Astaga! Kau galak sekali. Coba lihat wajahmu, ketampanannya mulai berkurang 20%" Goda Zahra, bagaimana pun ia sangat mengetahui akan kenarsisan Kakaknya itu

"Aku tidak peduli! Katakan, kau mau apa!?"

"Setelah ini temani aku ke Mall ya, ada yang ingin ku beli. Hanya 20 menit. Plisss"

"Tidak! 20 Menit mu itu lama!!"

Zahra mencebikkan bibirnya "Ya sudah! Akan ku adukan kepada Mama jika kau tega membiarkanku ke Mall sendirian"

"Selalu saja mama kau jadikan senjata untuk mengancamku!"

"Karena hanya kepada Mama kau tidak berani Haha. . ."

Zayyan tak lagi menjawab ia hanya menghembuskan nafasnya secara kasar

"Jadi bagaiamana? Apa kau bersedia menemani adikmu yang sangat banyak diminati oleh kaun Adam ini??"

"Awas jika kau berlama-lama, ku pastikan kau akan kuseret keluar dari toko itu!"

"Yeahh. . . Terimakasih kakakku yang paling Tampan"

"Sekarang lepas pelukan mu dari lenganku, atau kau menunggu untuk ku dorong!?" ancam Zayyan dengan nada dinginnya

“Dasar galak! Pantas saja masih jomblo We. . .” Zahra melepaskan lengan kakaknya secara kasar, lalu menjulurkan lidahnya, namun tidak ada perlawanan sama sekali dari Zayyan melainkan hanya wajah kesal dan tatapan tajam yang terlihat.

Sarah yang tengah asik memakan makanannya kembali melirik kearah Zayyan yang sedang ngobrol dengan Zahra "Ha. .ha. . Dengan kekasihnya saja dia begitu ekspresinya. Pantas saja beberap hari yang lalu tidak ada ramah-ranahnya sama sekali, ternyata memang seperti itu" Batinya, sembari terkekeh pelan dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tak mau berlama-lama ia pun memilih melanjutkan aktivitas makannya, dengan segera menghabiskan semuanya agar dapat secepatnya kembali kekantor untuk melanjutkan pekerjaannya yang tidak pernah ada habisnya.

Episodes
1 PROLOG
2 TAK SENGAJA
3 BERTEMU KEMBALI
4 BERTEMU KEMBALI (Part 2)
5 BERTEMU KEMBALI (Part 3)
6 BERKUNJUNG
7 FIRST LUNCH
8 UNDANGAN MAMAH DESSY
9 RADITYA’S FAMILY DINNER
10 KEGELISAHAN ZAYYAN
11 KEGALAUAN HATI
12 DILEMA YANG BELUM BERUJUNG
13 HARI PERJODOHAN SARAH
14 FLASH BACK
15 KECEMBURUAN ZAYYAN
16 SARAN DARI SANG SEKRETARIS
17 APRILLIA MAHVEEN?
18 SATNIGHT
19 CANDLE LIGHT DINNER
20 WEEKEND BERAMAI-RAMAI
21 ON THE WAY
22 LIBURAN SINGKAT MENYENANGKAN
23 PENAWARAN APRIL
24 SARAH VS APRIL
25 PERINGATAN ZAYYAN
26 PESAN KEKASIH SEBELUM PERGI
27 SARAH MENGHILANG?
28 MANCARI LOKASI KEBERADAAN SARAH
29 STRATEGI PENYELAMATAN SARAH
30 DITEMUKAN
31 TAK SADARKAN DIRI
32 KESEDIHAN ZAYYAN
33 PENANTIAN
34 SIUMAN
35 TAMU TAK DI UNDANG
36 KE TAMAN
37 ZAYYAN VS REZA
38 KAU MEMILIKI LIPSTIK?
39 BERKUNJUNG BERSAMA
40 BERTEMU CALON PAPA MERTUA
41 DRAMA FOTO PREWEDDING
42 BELAJAR MEMASAK
43 LYRA DAN REZA
44 KEMBALI BEKERJA
45 KEPERGIAN DADDY REHAN
46 TEGARNYA HATI MOMI SABRINA
47 KEPUTUSAN SARAH
48 KEKESALAN MOMI SABRINA
49 PENJELASAN
50 KEJELASAN DAN BUKTI
51 ZAYYAN YANG LEMAH
52 MERAWAT ZAYYAN
53 SARAN PAPA WILDAN
54 RUJUK
55 DESAS DESUS PERNIKHAN SARAH
56 MASALAH TERATASI
57 WEDDING DAY — AKAD NIKAH
58 WEDDING DAY II —
59 WEDDING DAY — MALAM RESEPSI
60 PAGI PERTAMA
61 pemberitahuan
62 AKHIR HIDUP YANG PAHIT
63 RENCANA MANIS
64 HERAN!
65 BERITA BAHAGIA
66 MAKAN MALAM DUA KELUARGA BESAR
67 PERGI TANPA PESAN
68 PERATURAN KONYOL
69 DRAMA PRA PERSALINAN
70 WELCOME TO THE WORLD (THE END)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
PROLOG
2
TAK SENGAJA
3
BERTEMU KEMBALI
4
BERTEMU KEMBALI (Part 2)
5
BERTEMU KEMBALI (Part 3)
6
BERKUNJUNG
7
FIRST LUNCH
8
UNDANGAN MAMAH DESSY
9
RADITYA’S FAMILY DINNER
10
KEGELISAHAN ZAYYAN
11
KEGALAUAN HATI
12
DILEMA YANG BELUM BERUJUNG
13
HARI PERJODOHAN SARAH
14
FLASH BACK
15
KECEMBURUAN ZAYYAN
16
SARAN DARI SANG SEKRETARIS
17
APRILLIA MAHVEEN?
18
SATNIGHT
19
CANDLE LIGHT DINNER
20
WEEKEND BERAMAI-RAMAI
21
ON THE WAY
22
LIBURAN SINGKAT MENYENANGKAN
23
PENAWARAN APRIL
24
SARAH VS APRIL
25
PERINGATAN ZAYYAN
26
PESAN KEKASIH SEBELUM PERGI
27
SARAH MENGHILANG?
28
MANCARI LOKASI KEBERADAAN SARAH
29
STRATEGI PENYELAMATAN SARAH
30
DITEMUKAN
31
TAK SADARKAN DIRI
32
KESEDIHAN ZAYYAN
33
PENANTIAN
34
SIUMAN
35
TAMU TAK DI UNDANG
36
KE TAMAN
37
ZAYYAN VS REZA
38
KAU MEMILIKI LIPSTIK?
39
BERKUNJUNG BERSAMA
40
BERTEMU CALON PAPA MERTUA
41
DRAMA FOTO PREWEDDING
42
BELAJAR MEMASAK
43
LYRA DAN REZA
44
KEMBALI BEKERJA
45
KEPERGIAN DADDY REHAN
46
TEGARNYA HATI MOMI SABRINA
47
KEPUTUSAN SARAH
48
KEKESALAN MOMI SABRINA
49
PENJELASAN
50
KEJELASAN DAN BUKTI
51
ZAYYAN YANG LEMAH
52
MERAWAT ZAYYAN
53
SARAN PAPA WILDAN
54
RUJUK
55
DESAS DESUS PERNIKHAN SARAH
56
MASALAH TERATASI
57
WEDDING DAY — AKAD NIKAH
58
WEDDING DAY II —
59
WEDDING DAY — MALAM RESEPSI
60
PAGI PERTAMA
61
pemberitahuan
62
AKHIR HIDUP YANG PAHIT
63
RENCANA MANIS
64
HERAN!
65
BERITA BAHAGIA
66
MAKAN MALAM DUA KELUARGA BESAR
67
PERGI TANPA PESAN
68
PERATURAN KONYOL
69
DRAMA PRA PERSALINAN
70
WELCOME TO THE WORLD (THE END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!