Dikerjai

Masih dalam perjalanan ke rumah Sinta.

"Ayo lanjutin lagi Kak." Pinta Sinta dan Boy hanya diam saja.

"Kak?.." Masih tak ada jawaban.

"Kak masih disitu kan atau jangan jangan.." Sinta mulai mikir ngaco.

"Jangan-jangan apa?" Boy pun tiba- tiba menyambar.

"Jangan-jangan ngambek hahah..." Ucap Sinta lalu tertawa terbahak-bahak yang membuat Boy mendengus semakin kesal.

"Gak lucu!" Ketus Boy setelah Sinta puas dengan tawanya

"Masih ngambek ternyata haha.." Sinta tertawa lagi membuat Boy semakin sangat kesal.

"Seneng banget kayak nya ngerjain gue, gue seneng sih liat dia gak canggung lagi tapi gue kerjain aja kali ya." Gumam Boy dalam hati lalu menampakkan swnyum liciknya.

Tiba-tiba Boy meminggirkan motor nya.

"Eh kok berhenti disini Kak rumah ku kan masih jauh." Sinta yang saat tadi tertawa sekarang diam dan heran.

"Turun!" Ucap Boy dengan nada kesal.

"Turun?" Tanya Sinta memastikan.

"Kak tapi aku.." Ucapan Sinta terpotong.

"Turun!!" Bentak Boy dengan nada setengah teriak.

"Iya- iya aku turun tapi gak usah bentak -bentak juga kali." Ucap Sinta yang terlihat ketakutan dan lalu turun dari motor Boy.

Setelah Sinta turun Boy pun menghidupkan motornya lalu berbalik dan melaju meninggalkan Sinta. Sinta yang melihat Boy pun tercengang tidak percaya terlebih dia di turunkan di tempat sepi tidak ada rumah sama sekali.

"Dia meninggalkan ku? Kurang ajar kalau tau gini aku gak bakal mau tadi pulang dianterin dia huhh.." Sinta mendengus kesal.

"Ihh malah sepi banget lagi ini tempat mana gak ada orang lagi kendaraan yang lewat juga gak ada,, jadi aku pulangnya gimana dong mana masih jauh lagi." Gerutu Sinta sambil mengeluarkan ponsel nya dari saku nya.

"Eh.. eh pake lobet segala lagi ni hape dasar gak berguna banget di saat yang gawat darurat." Sinta pun membantingkan ponsel nya ke rumputan.

Boy yang melihat kelakuan Sinta dari jarak yang tidak jauh dari Sinta malah terkekeh.

"Benar-benar lucu,, Mungkin rencana ku akan musnah kali ini karna.." Ucapan Boy terpotong tatkala melihat Sinta tersenggal batu.

"Aww.." Sinta merintih kesakitan karna lututnya mengenai aspal.

Karna melihat itu Boy langsung menghidupkan motor nya dan berusaha mendekati Sinta.

Tin.. tin..

Bunyi klakson Boy yang sekarang sudah di samping Sinta.

"Ihhh apaan sih ga usah main klakson juga kali ga liat apa orang lagi jatoh." Teriak Sinta yang masih belum menyadari kalau itu adalah Boy dan Boy hanya terkekeh.

"Sini ku bantu." Uluran tangan Boy yang membuat Sinta mendongak.

Sinta senang karna Boy ternyata tidak meninggalkannya tapi dia masih gengsi.

"Ga perlu aku bisa sendiri!" Jawab Sinta ketus lalu berusaha berdiri.

"Aww.." Sinta pun kesakitan dan kembali terjatuh.

"Makanya kalo ada orang mau nolongin itu ga usah sok-sok'an jual mahal." Ucap Boy sambil memegang kedua pundak Sinta dan membantunya berdiri dan Sinta hanya diam.

Boy pun membawa Sinta ke rumput lalu mendudukkan Sinta.

"Tunggu disini sebentar." Ucap Boy meninggalkan Sinta dan Sinta tidak bergeming.

Selang beberapa menit Boy pun datang lagi dengan membawa air mineral dan kapas pembersih luka serta obat merah dan perban.

"Kemarikan kaki mu." Dan tanpa persetujuan Sinta Boy langsung mengangkat kaki Sinta dan segera mengobati lutut Sinta yang terkena aspal.

"Aww.. perih." Rintih Sinta saat Boy membersihkan lukanya.

"Eh maaf-maaf perih ya.." Ucap Boy dan Sinta hanya melihat kegiatan Boy yang menurutnya sangat tulus mengobati lukanya itu.

"Sabar ya bentar lagi juga selesai kok lagian ini semua salah aku gara- gara aku kaki mu jadi lecet." Gerutu Boy sambil mengobati luka Sinta dengan telaten dan Sinta hanya menatap Boy tanpa mengedipkan mata.

"Aku tau kok aku ganteng tapi ga gitu juga kali liatin nya." Ucap Boy telah selesai mengobati luka Sinta dan mendapatinya sedang bengong menatapinya.

"Eh.. iya emm.. uda selesai ya." Gugup Sinta.

"Uda dari tadi malahan kamu nya aja yang bengong mikir apa emangnya? Mesum ya.." Goda Boy.

"Apaan sih uda ah aku mau pulang." Sinta yang semakin malu langsung berdiri dan berjalan menjauhi Boy sambil tersenggal senggal.

"Yakin mau pulang sendiri?" Tanya Boy sambil senyum-senyum.

"Iya!! uda sana pulang aja aku bisa sendiri kok." Jawab Sinta dengan nada kesal.

Boy melihat ponsel Sinta yang ada di rumput lalu mengambilnya dan memasukkan nya ke saku nya dan segera dia menghidupkan motor nya dan mendekati Sinta yang berjalan dengan tersenggal-senggal.

"Uda ayo naik ga usah sok jual mahal..." Ajak Boy yang masih mengikuti Sinta

Sinta menatap tajam Boy lalu mengalihkan pandangan nya lagi.

"Yakin ni gak mau dianterin, entar aku berubah pikiran loh." Ancam Boy.

"Aku hitung sampai tiga ya kalo gak mau juga aku balik nih." Lanjut Boy dan sebelum Boy menghitung Sinta langsung naik.

"Nah gitu dong dari tadi." Ucap Boy lalu terkekeh.

Di perjalanan mereka hanya diam. Sesampainya di depan rumah Sinta, dia langsung turun dan meninggalkan Boy tanpa sepatah kata pun.

"Eh Sinta bentar!" Langkah Sinta terhentu dan berbalik ke arah yang mamanggilnya.

"Apa." Jawab Sinta ketus.

"Ponsel mu mana?" Tanya Boy sontak Sinta mencari-cari keberadaan ponselnya dan mengingat terakhir kali dia melemparkan ponselnya ke rumput.

"Astaga." Ucap Sinta sambil menepuk jidatnya.

"Kenapa?" Tanya Boy lagi berpura-pura tidak tau.

"Ketinggalan tadi di rumput." Jawab Sinta khawatir.

"Kak nanti sekalian pulang tolong ambilin ya besok aku jemput ke kelas abang deh." Mohon Sinta.

"Eh kan hape nya sama gue ah tapi gapapa deh aku pake aja dulu besok biarin aja dia yang jemput." Gumam Boy dalam hati.

"Oke.. kalo gitu aku duluan ya." Ucap Boy langsung melajukan kretanya.

Setelah melihat keprgian Boy, Sinta pun masuk ke dalam rumah.

Bersambung😔😔

Terpopuler

Comments

quiiinnnn

quiiinnnn

aaaaa suka bangettt ceritanya ✨🌈 Aku dah mampir thor

2020-07-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!