Salah Tingkah

Sinta, Tria dan Yana pun pergi meninggalkan Edi Boy dan teman-teman nya.

Saat tiba di Kelas Guru Prakarya sudah pergi dan tinggal beberapa Siswi yang sedang makan bekal yang mereka bawa dari rumah. Tria yang masih belum menyangka kisah Sinta yang begitu lucu baginya.

"Eh Sin lucu ya kisah lo sama Kak Boy gak nyangka gue bener dah." Ucap Tria.

"Iya yah dari awal pertemuan sampe akhirnya di tembak kayak tadi uhhh romantisnya." Ucap Yana yang menghayal saat posisi nya di posisi Sinta.

"Paan sih lo berdua biasa aja kok lagian gue itu tau dia cuman pengen balas dendam aja sama gue terus nanti kalo gue uda klepek-klepek nah baru dah dia ninggalin gue seenak jidatnya, tapi sorry gue gak sebodoh itu kali." Ucap Sinta yang sudah menghayal -hayalkan apa yang akan terjadi.

"Tau dari mana lo kalo dia bakal gituin lo?" Tanya Tria penasaran.

"Lagian atas dasar apa dia mau gituin lo?" Yana menimpali.

"Ya gue taulah mana yang tulus dan yang cuman pura l-pura, gue gak sepolos itu juga loh ya." Jawab Sinta.

"Lo ya emang gak pernah berubah apa gak bisa lo buka hati lo dikit aja buat Kak Boy? lo harus dewasa lah Sin mau sampai kapan lo gini terus ha?" Tria yang memberikan saran kepada sahabatnya yang sedari kecil itu.

"Tau nih gue liat-liat kalau Kak Boy itu kayak nya serius deh lagian kalian juga uda pacaran kan?." Yana menimpali lagi.

"Uda deh ya gue tau kok kalian sayang ke gue tapi gue uda gede uda bisa bedain mana yang baik dan yang enggak dan gue tau kapan hati gue terbuka dan untuk siapa." Jawab Sinta masih dengan pendirian nya dan Tria Yana hanya bersitatapan lalu mengangkat kedua bahu mereka.

_____

Tetttt....

Bel pulang pun akhirnya berbunyi yang membuat siswa-siswi berhamburan keluar Sekolah, berbeda dengan Sinta Tria yang masih di ruang kelas

"Kayaknya uda sepi tuh balik yok." Ajak Sinta yang melihat ke arah parkiran yang memang ada di belakang kelas mereka.

"Yakin?" Tanya singkat Tria yang masih memainkan ponselnya langsung diangguki oleh Sinta.

"Yaudah yuk." Lanjut Tria.

Saat keluar kelas terlihat seorang lelaki yang sudah menunggu di depan kelas itu.

"Kak Boy?" Ucap Sinta kaget saat melihat keberadaan Boy di depan Kelasnya.

"Ngapain?" Lanjutnya lagi.

"Mau nganterin kamu lah masa iya nganterin Tria." Jawab Boy sambil terkekeh dan Sinta malah kesal dibuatnya.

"Boleh." Sambung Tria yang membuat Sinta mencibirkan bibirnya.

"Yaudah sana biar aku pulang sendiri aja." Ucapnya sambil berjalan meninggalkan Tria dan Boy tapi Tria dengan cepat menarik tangan sahabatnya itu.

"Yaelah gitu aja pake salting biasa aja kali..."

"Eh.. siapa juga yang salting." Sinta mulai gugup.

"Terus ngapain masih disini sayang." Ucap Tria menggoda Sinta.

"Ya mau pulang lah uda yuk." Ajak Sinta memang kali ini dia salting karna tiba-tiba kedatangan orang yang baru saja berstatus sebagai pacarnya itu.

"Wah gak dianggap nih padahal uda lama nunggu lo." Ucap Boy lalu menunduk.

"Tuh kan Kak Boy jadi sedih elo sih.. Udah sana biar gue sendiri aja." Ucap Tria sambil mendorong tubuh sahabat nya itu.

"Lo gapapa?" Tanya Sinta basa-basi yang sebenarnya dia masih gugup dan Tria langsung menggelengkan kepalanya.

"Bener?" Tanya nya lagi dan langsung Tria menarik tangannya dan mengantarkan nya ke tempat Boy.

"Dahh... aku balik duluan ya." Ucap Tria lalu mengedipkan matanya sebelah dab Sinta masih berdiri di samping Boy tak bergeming.

"Mau pulang apa masih mau bengong disini?" Tanya Boy sambil tersenyum tanpa menjawab Sinta pun langsung naik ke atas motor matic Bot.

"Yauda yuk." Ajak Sinta gugup yang membuat Boy terkekeh.

"Kenapa Ketawa?" Tanya Sinta heran.

"Lucu." Ucap Boy lalu menghidupkan motornya dan melaju dengan kecepatan sedang.

"Apanya yang lucu?" Tanya Sinta semakin penasara apa yang lucu dari dirinya.

"Hufffttt." Boy mendengus tanpa menjawab pertanyaan Sinta yang memang sangat Polos itu.

"Jawab!!" Paksa Sinta.

"Kok dia mendadak jadi lucu gini ya, ini dia gak sadar apa cuman pura pura gak sadar?" .Gumam Boy dalan hati yang bingung dengan sikap Sinta.

"Malah diem?!" Sinta semakin kesal dibuatnya karna tidak menjawab pertanyaannya.

"Kamu tau nggak?..." Ucapan Boy terpotong.

"Enggak." Memotong ucapan Boy yang membuat Boy terkekeh.

"Malah ketawa lagi?" Sinta menggaruk kepalanya yang tidak gatal merasa aneh.

"Makanya dengerin dulu aku belum siap ngomong tadi.." Ucapan Boy terpotong lagi.

"Oo... gonggong dong." Ucap Sinta yang entah itu sengaja ataupun tidak tapi membuat Boy membelalak kan matanya terkejut atas apa dia dengar.

"Emangnya aku anjing" Dengus Boy yang sudah mulai kesal.

"Hehe maaf-maaf becanda kok bang..."

"Ayo lanjutkan lagi." Lanjut Sinta

Bersambung.. bung..bung...

😶😶😶😶😶😶😶

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!