Malam ini pembeli sangat ramai sekali sehingga Boy tidak sempat istirahat walau hanya satu detik.
Pukul 00.07 warung baru sepi dan Boy yang ingin istirahat tidak jadi karna melihat warung yang masih berantakan, dia pun akhirnya menunda istirahatnya dan mulai membersihkan warung meski mereka 2 orang tapi itu masih sangat melelahkan.
"Akhirnya selesai juga nih kerjaan." Ucap Sandi yang tengah duduk sejenak.
"Kamar yuk Boy!" Ajak Sandi sambil berdiri menuju kamarnya.
"Elo duluan aja gue masih mau ke kamar mandi dulu." Jawabnya dan bergegas ke kamar mandi.
Setelah selesai dari kamar mandi Boy langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.
Seketika dia mengambil ponsel nya dari saku celana nya yang sedari dia di warung tidak pernah sekali pun membuka nya. Dia pun membuka ponsel nya lalu mengaktifkan data internetnya dan langsung membuka aplikasi WhatsApp nya.
"Terakhir dia buka Whatsapp pukul 21.07 dan sekarang pukul 00.18 sudah lama juga ya..."
"Yasudahlah gue tidur saja lagian gue lelah banget setelah bekerja semalaman ." Ucapnya lalu mematilan ponsel nya dan meletakkan nya ke sembarang tempat lalu tidur dengan nyenyak.
_____
Seperti biasa setelah apel pagi siswa-siswi diharapkan masuk ke ruangan masing -masing dan menunggu Guru mata pelajaran datang.
Saat ini di ruang Kelas Sinta ada Guru mata pelajaran Prakarya yang sedang bercerita dengan teman yang lain dan itu membuat Sinta, Tria dan Yana bosan. Ya, Yana adalah teman baru mereka yang sepemikiran dan sejalan dengan mereka yang duduk nya di belakang kursi Sinta dan Tria.
"Guys cabut kuy bosen nih." Ucap Tria yang sudah sangat bosan.
"Iya nih lagian ga guna juga disini dengerin cerita ga jelas." Sambung Sinta menyetujui perkataan Tria.
"Tapi nanti kita kalau ketahuan bagaimana? lagian kita mau kemana juga?" Tanya Yana yang ragu dan terlebih dia memang bisa dibilang Siswi teladan.
"Urusan ketahuan dan kemana urusan nanti yang penting kita keluar dulu dari ruangan ini." Ucap Tria lagi.
"Kalau aku sih setuju aja." Ucap Sinta lagi yang menyatakan bahwa apapun keputusannya dia mengikut saja.
"Gimana Yan setuju gak nih?" Tanya Tria memastikan.
"Yauda deh Ayo." Keputusan terakhir pun di ucapkan Yana.
Akhirnya mereka mengendap-endap keluar Kelas saat Guru Prakarya itu sedang asik bercerita dengan teman mereka yang lainnya.
Mereka sampai di kantin dan di kantin hanya ada mereka bertiga dan dua Ibu Kantin.
"Huh akhirnya bisa keluar juga dari gubuk penderitaan." Ucap Sinta.
"Tapi nanti kalau ketahuan gimana?" Tanya Yana dengan wajah polosnya.
"Tenang lah kami sudah terbiasa dengan hal begini dari SMP." Ucap Tria santai.
Mereka memesan tiga es sambil duduk dan bercerita mereka juga membeli gorengan untuk cemilan.
Tiba- tiba dari jauh tampak segerombolan Kakak Kelas sekitar 8-9 orang yang sepertinya ingin menuju ke kantin tempat mereka berbincang.
"Eh kayak nya ada segerombolan Kakak Kelas tuh pengen kemari." Ucap Tria yang melihat segerombolan Kakak Kelas, sontak Sinta dan Yana pun ikut menengok.
"Wahh.. seru nih kayak nya kita godain kuy." Ajak Sinta dengan ide konyolnya.
"Gila lo, entar mereka uda punya cewek terus ceweknya ngelabrak lo? mau lo." Kata Yana yang seperti menakut-nakuti Sinta.
"Yaudah ladenin aja apa salahnya." Jawab Tria singkat.
Tiba-tiba segerombolan Kakak Kelas itupun datang tapi belum sampai pintu kantin.
"Eh Kak duduknya sini aja bareng kita ya gam guys." Ajak Sinta sambil menaik -turunkan alisnya.
"Sinta??!" Tiba-tiba tiba Boy yang dibelakang muncul karna melihat Sinta yang menggoda teman-teman nya.
"Lu kenal Boy?" Tanya salah satu teman Boy.
"Astaga Boy? itu Boy kan? mati dah gue malu- maluin malah dia uda nyebut nama gue lagi."
Gumam Sinta dalam hati sambil menepuk keningnya.
"Iya gue kenal..." Ucap Boy terputus.
"Karna Sinta ada disini dan teman- teman gue dan teman nya Sinta juga ada disini gue ingin ungkapin sesuatu yang menyangkut perasaan gue ke Sinta." Ucap Boy yang membuat orang yang ada disana tercengang mendengar perkataan Boy.
"Maksud nya Kak Boy?" Tanya Tria penasaran.
"Sinta.. gue Boy Putra Wijaya menyukai lo sejak saat itu saat lo nertawain gue, lo mau kan jadi pacar gue?" Sambil memegang tangan kiri Sinta yang terasa dingin seketika.
Sinta yang di pegang tangan nya pun tak tau harus berbuat apa dan harus berkata apa dia hanya diam dan mematung.
"Cieee.." Seru mereka semua yang ada di kantin secara bersamaan.
"Udah terima aja Sin lagian uda lama juga kan lo Jomblo." Kata-kata Tria yang membuat Sinta malu ingin memukul kepala sahabatnya itu dan semua orang malah tertawa.
"Trima..trima..trima..trima.." Seru mereka semua yang ada di kantin termasuk Ibu kantin juga.
"Ayo.. apa lagi yang kau tunggu, kau tidak mungkin bisa menolakku dan kau akan masuk ke dalam genggaman ku dan rencana ku akan berjalan dengan lancar."
Lirih Boy sambil tersenyum licik.
Bersambung...
Numpang curhat!
Sedih banget aku tuh.. viewers nya banyak tapi like nya kagak ada huhuhu😭😭😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
septhi zulanthy
semngat thor, jngan sedih
2020-07-17
1