Setelah melihat kepergian Boy yang semakin menjauh Sinta pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum!" Ucap Sinta yang melihat rumah sangat sepi tetapi ada suara samar-samar dari halaman belakang.
Sinta tidak menghiraukan nya dia langsung masuk ke dalam kamarnya dan meletakkan tas ranselnya di meja belajar dan tak lupa mengeluarkan ponsel nya dari dalam tas.
Sinta membaringkan tubuh nya ke atas tempat tidur karna merasa seharian ini telah bekerja keras di sekolah.
"Kenapa aku deg-deg'an gini ya abis dianterin Kak Boy?" Ucap Sinta lirih penuh tanda tanya.
"Apa aku... aaa tidak mungkin aku menyukai nya, mungkin hanya perasaan ku saja." Gerutu Sinta yang merasa dirinya aneh.
"Tapi dulu aku pernah merasakan ini saat dekat dengan Budi.. aihh apa yang ku pikirikan kenapa malah ngawur gini sih." Lagi-lagi lagi Sinta menggerutu tidak jelas Dan tanpa sadar seketika dia memejamkan matanya dan akhirnya tertidur pulas masih mengenakan seragam sekolah nya.
Pukul 15.30 tepatnya di waktu Asar, Ibu Sinta mulai teringat dengan Anak gadisnya yang sedari tadi belum pulang, Ibu pun masuk ke dalam rumah untuk mengecek putrinya meninggalkan Ayah dan Adik Sinta yang sedang bercanda.
"Sint.." Ucapan Ibu terpotong karna melihat Anak gadisnya yang tertidur di atas ranjang dan Ibu mencoba mendekatinya.
"Sinta nak bangun ini sudah Asar kamu juga belum mengganti seragam mu." Ucap Ibu Sambil mengelus lembut rambut Sinta.
Perlahan Sinta membuka matanya mensejajarkan pikirannya yang masih belum utuh.
"Eh Ibu." Ucap Sinta yang masih setengah sadar.
"Iya bangun nak mandi sana abis itu sholat Asar dulu." Ucap Ibu seraya meninggalkan Sinta.
"Hemm baik Bu." Ucap Sinta sambil mencari keberadaan ponsel nya dan ya ternyata di bawah bantal.
Dia menghidupkan ponsel nya dan melihat jam yang menunjukkan pukul 15.38, setelah itu dia menghidupkan data internetnya lalu membuka medsosnya sebentar sebelum melaksanakan apa yang di katakan Ibunya beberapa saat lalu.
Saat Sinta membuka aplikasi WhatsApp nya terlihat Chat Group yang sangat berisik dan dia berniat untuk mematikan ponselnya namun tidak jadi karna ada Chat masuk dari seseorang.
"Sinta?" Ya itu Chat dari Boy.
"Iya saya." Balas Sinta singkat.
"Uda makan siang belum?" Tanya Boy lagi dari seberang sana yang membuat Sinta agak malas meladeni basa- basi nya.
"Belum." Jawab Sinta dengan jujur.
"Loh kok belum sih entar sakit gimana, makan gih sana." Balasan Boy yang perhatian tapi malah membuat Sinta memutar bola matanya malas.
"Iya ini juga mau makan kok." Ucap Sinta seadanya.
"Yaudah sana, habis makan langsung mandi ya dan ingat jangan lupa sholat Asar😊" Balasan dari Boy yang membuat Sinta senyum-senyum sendiri.
"Ternyata selain nakal ternyata dia juga sholeh ya, eh- eh tapi mungkin saja dia hanya menyuruhku dan hanya ingin terlihat sholeh saja." Gumam Sinta.
"Sinta Masih disana kah?" Kembali Chat dari Boy karna pesannya yang tadi belum di balas Sinta.
"Eh iya Kak masih kok, Yaudah kalau gitu Sinta mau off dulu ya Kak." Balasan Sinta yang menunggu balasan Boy.
"Iya Sinta.." Balasan Boy terakhir dan Sinta tidak ada niatan lagi buat membalasnya.
Sinta pun bergegas ke kamar mandi dan segera membasahi tubuhnya, setelah selesai mandi Sinta pun sholat dan setelah itu dia ke dapur dan mengambil piring tak lupa diisi dengan nasi serta lauk pauk nya dan membawa nya ke halaman belakang bergabung dengan Ayah dan Ibu beserta Adik- adiknya.
____
Sedangkan di kediaman kos-kos'an Boy, dia sedang terkekeh.
"Pasti wajahnya yang polos disana sekarang sudah memerah lantaran sikap perhatian ku dan tidak berapa lama lagi dia akan masuk ke dalam genggaman ku, heh." Gumam Boy yang menunjukkan senyum liciknya.
Boy pun menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang sambil tersenyum dan tanpa sadar dia pun tertidur.
"Woii.. Boy!" Panggil seseorang yang membuat mata Boy terbelalak karna baru saja rasanya memejamkan matanya.
"Ahh Sandi apaan sih lo ganggu aja gak tau apa gue lagi capek." Ucap Boy dan menutup matanya kembali seraya melanjutkan tidurnya yang tertunda karna panggilan dari teman satu kos nya itu.
"Capek? Emang lo abis ngapain? Lo dihukum pak Sugino lagi?" beberapa pertanyaan Sandi lontarkan namun tidak ada jawaban dari Boy yang ternyata kembali tidur .
"Cih.. Gue di kacangin dasar brengsek." Ucap Sandi sambil melemparkan bantal ke Boy tetapi tidak mempengaruhi tidur Boy yang sudah pulas.
Bersambung...
Kasih aku like!!
Komen!
And Vote, hehe😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
bella
hai ka aku mampir bawa boomlike sampai sini dulu ya ka, critanya seru kaa Bru baca Sampek sini hehe💪💪😊
mampir kenovelku ka bila berkenan "When I Scream" mampir ka jika berkenan^^
2020-06-19
0