Rencana Awal Boy

Masih berada di parkiran, Sinta yang sedikit tidak percaya bahwa di depan nya itu adalah Kakak Kelas yang dia tertawai kemarin.

"Eh.. Edi uda nunggu di Kelas nih Sin aku duluan ya, Kak Boy duluan ya." Tria langsung berbalik tanpa ingin mendengar jawaban dari Sinta sedangkan Boy hanya mengangguk.

"Kemarilah duduk.. kenapa kau malah menunduk disitu." Sambil menatap Sinta yang hanya menunduk di tempat nya berdiri sedari Tria pergi.

"Apa? apa ini? dia mengajak ku bertemu apa dia ingin balas dendam karna kemaren aku meretawai nya? aa.. si Tria juga sih ngapain lagi ninggalin aku sendirian, tapi apa boleh buat nasi sudah jadi bubur, aku akan terima apapun yang dia katakan. Pasrah Sinta dalam hati

"Ayo kemari." Berdiri dan menarik tangan Sinta agar duduk di samping motor yang di duduki nya Sinta hanya menurut.

"Kau tidak perlu sungkan denganku aku tidak makan manusia kok toh kamarin kan kau yang sudah menertawai ku puas bukan?" Pancing Boy dan posisi mereka sudah hadap-hadapan, dan Sinta masih saja menunduk tidak terpancing sama sekali.

"Tuhh kan dia membahas soal kemaren berarti benar kalau dia mau membalas dendam ya tuhan.. tolonglah hambamu ini." Gerutu Sinta dalam hati.

"Astaga kau lucu sekali." Sinta masih dalam posisi nya yang menunduk dan tidak ada niatan mau menjawab perkataan Boy.

"Hahah dia sangat polos sekali, selamat datang di jaring beracun ku." Dalam hati Boy

"Apa tidak ada yang ingin kau tanyakan padaku?" Tanya Boy dan langsung Sinta menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Baiklah sesuai janjiku aku kan memperkenalkan diriku.." Menghela nafas sejenak.

".. namaku Boy Putra Wijaya.." Ucapan nya terpotong.

"Aku sudah tau" Jabawan Sinta yang memotong ucapan Boy.

"Hey dek.. aku belum siap bicara." Ucap Boy.

"Maaf." Jawaban Singkat Sinta.

"Baiklah aku lanjutkan, aku biasa dipanggil boy, aku dari kelas 12 IPA-3aku masih Kakak Kelas mu yah jadi kau harus sopan denganku dan jangan lagi menertawai ku, alamat rumahku di XXX tetapi aku ngekos di tempat kede nasi goreng yang letaknya tidak jauh dari sekolah ini. Oh ya satu lagi seperti katamu aku juga masih singel hahaa." Setelah memperkenalkan dirinya dia membuat sedikit lelucon.

"Hahahaha.." Tiba-tiba tertawa setelah mendengarkan Boy bicara panjang lebar.

"Dia manis juga ya kalau tertawa ada tahi lalat juga yang menempel di dagu nya menambah kemanisannya.

Ah apa yang kupikirkan kenapa jadi ngelantur gini sih." Gerutu nya dalam hati.

"Kau meniru kamus ku ya? ya aku suka kalau orang memakai kamus ku." Sinta masih dalam keadaan tertawa.

"Kau menertawakan ku lagi?" Tanya Boy agak serius dan sontak membuat Sinta terkaget dan diam.

"Hahahah.. kau sangat lucu sekali sudah ku bilang jangan sungkan." Giliran Boy yang tertawa dan Sinta menatapnya.

"Baiklah-baiklah tidak usah tegang begitu kau bisa anggap aku teman mu biasa tidak perlu seperti orang asing." Ucap Boy santai.

"Boleh aku bertanya?" Sinta pun akhirnya membuka mulutnya dan memberanikan diri menatap Boy.

"Kenapa harus bertanya? kalau kau mau bertanya ya tanyakan saja tidak perlu bertanya terlebih dahulu." Jawab Boy.

"Kenapa mengajak ku bertemu disini?" Tanya Sinta lagi sambil menatap wajah Boy yang sedikit jerawatan tapi sangat terlihat manis apalagi saat dia tertawa.

"Aku menyukai mu sejak kemarin kau menertawaiku." Jawab Boy yang juga menatap Sinta dan tatapan mereka sekarang bertemu.

"Kenapa?" Tanya Sinta lagi masih belum melepaskan tatapan nya.

"Aku tidak tau tapi semenjak saat itu aku mulai terpesona dan mencari-cari tau nama sosmed mu" Jawab Boy melepaskan tatapan nya lalu menunduk.

"Ayolah sedikit lagi kau sudah akan masuk ke dalam jaring ku yang sangat berbahaya ini." Dalam hati Boy merasakan kemenangan akn berpihak padanya.

"Apa benar begitu? kau sama sekali tidak menyimpan dendam dengan ku kan?" Tanya Sinta lagi yang semakin penasaran dan sama sekali tidak tergiur dengan gombalan Boy.

"Apa? apa dia bisa membaca pikiranku?" Tanya Boy pada hatinya.

"Apa? balas dendam? tidaklah, tidak sama sekali bahkan aku benar-benar menyukai mu sejak saat itu." Jawab Boy sambil menatap Sinta dan lagi-tagi tatapan mereka bertemu.

"Apa benar yang dia katakan kalau dia menyukai ku? ah tidak, aku tidak ingin terlalu memikirkan itu karna aku tau semua laki-laki itu semua sama saja. Sinta masih belum percaya dengan ucapan Boy.

Tett...

Tidak terasa bel masuk telah berbunyi dan tatapan mereka terhenti.

"Sudah bel sana masuk ke Kelasmu." Suruh Boy.

"Baiklah, aku duluan." Sambil berdiri dari duduknya dan beranjak pergi meninggalkan Boy.

"Sinta!" Panggil Boy lagi saat Sinta ingin berbelok dan Sinta pun sontak membalikkan tubuhnya ke arah memanggil nya.

"I love you!" Sambil tersenyum manis masih dalam posisi duduknya dan Sinta kaget wajahnya memerah tetapi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lalu pergi menuju kelas.

"Jelas saja pasti hatinya sudah menggebu -gebu dan wajahnya tadi sudah memerah hahaa siapa juga wanita yang tidak tertarik denganku apalagi dia yang masih sangat polos itu." Entah kenapa kalau teringat wajah poloh Sinta dia rasanya ingin tertawa lepas.

Bersambung...

Bagi like hikss...🙏🙏

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

10 like sampai sini dulu❤️👍

2020-08-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!