Manusia Tak Berhak Menghakimi...

HAPPY READING... 🌹🌹🌹

Hari berganti, meninggalkan semua pikiran tentang rasa yang sama antara Aku dan Kakakku terhadapnya. Kini ku mantapkan diriku untuk menjauh darinya. Apalagi setelah Ibuku kembali menginterogasi ku tentang kedekatan kami berdasarkan aduan dari para tetangga yang kebetulan pernah melihat kami duduk berdua di teras samping rumahku.

Hari ini, ku ubah semua jadwal keseharian ku. Jika beberapa hari yang lalu Aku selalu menanti pukul 7.30 pagi, dimana Aku biasa menjemur pakaian pada kawat-kawat jemuran di samping rumahku, dan dengan segera dia akan datang di balik tembok pembatas halaman rumah kami.

Kini, Aku sudah menjemur pakaianku bahkan sebelum sang surya muncul di ufuk timur sana. Dan ketika Ibu bertanya, aku hanya beralasan agar kainnya cepat kering sebelum dzuhur, karena sekarang sedang musim hujan.

Hari ini pukul 1.40 siang, aku sengaja mengambil jalan lain untuk pergi ke tempatku biasa bertemu dengan anak-anak les private ku. Aku sengaja melipir tanpa melewati depan rumahnya, tentunya untuk menghindari pertemuan kami nantinya.

Sudah dua hari kulakukan hal itu, saat aku berada di dapur, sayup-sayup ku dengar suara seseorang memanggil namaku.

"Olaaaa...! Olaaaa...! Heeeiiii... Ola...! kemana hilangnya dirimu Olaaa...!" teriaknya.

Ku langkahkan kakiku menuju jendela dapur yang sedikit terbuka, dari sini aku bisa melihat tubuhnya yang sedang berdiri di mulut jendela kamarnya yang terbuka, dengan bertumpu pada kedua tangannya dia pun menatap ke bawah sambil memanggil-manggil namaku.

Aku hanya terdiam menatap gerak-geriknya dari celah jendela dapurku, awalnya biasa saja, tapi setelah cukup lama dia menunggu, dia pun mulai tampak gelisah. Lalu tubuhnya hilang di balik jendela.

Aku hanya menarik nafas lega, lalu kembali ke kamarku untuk melakukan rutinitas ku, berkutat dengan buku-buku simulasi so'al tes ujian masuk perguruan tinggi.

Sepuluh menit berlalu, sayup-sayup ku dengar lagi suara petikan gitar serta nyanyian yang sangat merdu, suaranya seakan mendayu-dayu di telingaku. Entah mengapa, kakiku tiba-tiba ingin melangkah keluar dari kamarku, lalu masuk ke kamar Kakakku yang memang tidak terkunci, Mataku langsung tertuju ke arah jendela, dari sini Aku dapat melihat jelas tubuhnya yang sedang memeluk gitar sambil menyanyikan sebuah lagu milik stinky.

🎵🎵🎵

Tetes air mata basahi pipimu

Di saat kita 'kan berpisah

Terucapkan janji padamu kasihku

Takkan ku lupakan dirimu...

Begitu beratnya kau lepas diriku

Sebut namaku jika kau rindukan aku

Aku akan datang...

Mungkinkah kita 'kan selalu bersama

Walau terbentang jarak antara kita

Biarkan kupeluk erat bayangmu

'Tuk melepaskan semua kerinduanku...

Lambaian tanganmu iringi langkahku

Terbersit tanya di hatiku

Akankah dirimu 'kan tetap milikku

Saat kembali di pelukanku...

Mungkinkah kita 'kan selalu bersama

Walau terbentang jarak antara kita

Biarkan kupeluk erat bayangmu

'Tuk melepaskan semua kerinduanku...

Kau ku sayang...Slalu ku jaga...

takkan ku lepas...slamanya...

Hilangkan lah...keraguanmu...

Pada diriku...disaat ku jauh darimu...

🎵🎵🎵

Aku terdiam, duduk di tepi tempat tidur Kakakku sambil menatap jauh ke arahnya. Saat dia mengakhiri lagunya, tiba-tiba aku tersadar, dan mendapati pipiku yang sudah basah karena tetesan air mataku. Aku tersentak dan segera menghapusnya kasar dengan kedua tanganku, aku pun menutup wajahku dengan kedua telapak tangan sambil mengutuki kebodohanku sendiri.

Aku segera bangkit dan keluar dari kamar Kakakku, setengah berlari menuju kamar mandi dan membasuh wajahku dengan air dingin. Kulihat wajahku dibalik cermin kecil yang menggantung di kamar mandi. "Apa yang terjadi denganmu Ola? singkirkan semua pikiranmu tentangnya! lupakan semua perasaan salahmu untuknya! Ya Alloh..., tenangkan hatiku, jangan biarkan aku terbelenggu dengan perasaan ini," ucapku lirih.

Aku pun keluar dari kamar mandi dan mengelap wajahku yang basah dengan handuk yang tergantung pada hanger kecil di samping kamar mandi. Lantas aku berjalan menuju kamarku, dan kembali berkutat dengan buku-buku ku. Namun tanganku tiba-tiba terulur pada buku diary ku, tanganku menari di atas sana, sampai tanpa sadar sudah berapa ratus kata yang ku tulis di sana untuk mengungkapkan semua perasaanku saat ini.

*********

Siang ini, aku sedang bersama anak-anak les ku, seperti biasa kami duduk melingkar di ruangan kecil di samping pos ronda. Kami tertawa dan bercanda di sela-sela aku menerangkan berbagai rumus kepada mereka, agar mereka tidak merasa bosan dalam menghadapi berbagai rumus yang tertera pada buku pelajaran di hadapan mereka tentunya.

Satu jam telah berlalu, aku pun mengakhiri belajar kami, anak-anak itu mulai berpamitan kepadaku, satu persatu mereka menyalamiku sambil mengucapkan salam. "Besok kita ketemu lagi ya!" ucapku kepada mereka dan di jawab dengan anggukan kepala oleh mereka. Mereka pun berlalu dari hadapanku.

"Aku juga mau dong ketemu lagi," Tiba-tiba suara seseorang yang sangat aku kenal muncul di balik pos ronda, tubuh tingginya berdiri di hadapanku sambil cengengesan.

Aku tersentak kaget, dan menoleh ke arahnya, aku hanya menarik nafas kasar sambil menggelengkan kepalaku. Lantas tanganku memasukan satu-persatu buku pelajaran bekas belajar barusan ke dalam ranselku. "Ngapain kesini?" tanyaku sedikit jutek.

"Lo? ini kan tempat umum, bebas dong, siapapun datang kemari, emang gak boleh?" tanyanya.

"Ya sudah, silahkan saja! aku mau pulang!" ucapku kemudian sambil menggendong ranselku dan hendak melangkah keluar untuk mengambil sandal jepitku.

"Eh! tunggu, La!" cegahnya.

"Aku buru-buru!" ucapku sambil berlalu dari hadapannya. Namun tiba-tiba langkahku terhenti karna dia sudah memegang pergelangan tanganku.

"Tunggu dulu sebentar, La!" ucapnya lagi setengah memohon.

"Apaan sih? lepaskan tanganku!" Ucapku sambil melotot ke arahnya.

"Oke-oke aku lepas, tapi tolong jangan pergi dulu!" ucapnya lagi. "Please, hanya sebentar saja!" dia kembali memohon.

Melihat wajahnya yang memelas, aku pun terdiam, perlahan dia melepaskan pegangannya pada pergelangan tanganku.

"La! kamu kenapa sih?" tanyanya kemudian.

"Kenapa apanya?" aku balik bertanya.

"Kenapa beberapa hari ini kamu seperti menghindar dariku?" tanyanya lagi.

"Menghindar? enggak juga, biasa aja," ucapku sambil memalingkan pandanganku ke arah lain.

"Apa karna aku ini bukan pemuda baik-baik? apa aku tidak pantas berteman denganmu?" tanyanya lagi membuat tubuhku terdiam kaku, bibirku kelu tak mampu mengatakan apapun untuk menjawab semua pertanyaannya. "Ku fikir, kamu berbeda dengan yang lain, ku fikir, kamu peduli padaku. Aku tahu, aku ini hanya pemuda bobrok dan gagal yang dikucilkan dari keluargaku sendiri. Oh iya..., aku sadar, aku bukan siapapun bagimu, jangankan oleh orang lain, bahkan saudaraku sendiri pun menganggap aku ini sampah," Ucapnya lagi sambil berdiri menatap langit-langit ruangan ini dengan tangan berada di pinggangnya.

Aku memberanikan diri untuk menatapnya, kulihat sesuatu yang basah dari ujung kedua matanya. Rasa iba menyelimuti perasaanku untuknya. Sesaat kami saling terdiam, sampai aku memberanikan diri untuk mulai bicara.

"Kak Galih!" ucapku pelan, "Tidak ada seorangpun yang tidak punya kesempatan untuk memperbaiki diri, manusia tidak berhak untuk menghakimi seseorang atas semua perbuatannya di masa lalu. Alloh maha pengampun, maka serahkanlah semuanya kepada Pemilik segalanya. Selama kita bertekad untuk bertobat, maka pintu maafnya tidak akan pernah tertutup." Ucapku sambil memasukan kakiku pada sendal jepitku, dan aku pun berlalu dari hadapannya yang masih berdiri mematung di depan ruangan itu.

**********

Bersambung...❤❤❤⚘⚘⚘

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tetap menanti like, vote, rating bintang lima dan komentar kalian ya 😉😉😉

I LOVE YOU ALL...😘😘😘❤❤❤⚘⚘⚘

By : Rahma Husnul

Terpopuler

Comments

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

asyik aku jadi ikutan nyanyi bun 😁😁😁
lagu tempo dulu asyik

2021-03-30

1

nuri nurdianti🐊🐊☪️

nuri nurdianti🐊🐊☪️

semangat Galih untuk berubah

2021-03-14

1

Melati Sari Ahmad

Melati Sari Ahmad

biasanya aku baca novel time travel tapi baru kali ni nemu novel ni tapi langsung Suka

2021-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog...
2 Mau Sholat...
3 Harapan Bapak...
4 Perasaan Wajar...
5 Diary...
6 Cari Kesempatan...
7 Tentang Rasa...
8 Manusia Tak Berhak Menghakimi...
9 Bisikan Syetan...
10 Maaf...
11 Olla???...
12 Bapak...
13 Kehilangan...
14 Rencana Kuliah...
15 Isi Hati Ibu...
16 Selamat Tinggal Kenangan...
17 Apapun Kulakukan Untukmu...
18 Kenangan Manis...
19 Takut dengan Rasaku...
20 Galih POV...
21 Selamat Datang di Yogyakarta...
22 Kampus Baru...
23 Faiz Khoirul Azzam...
24 Kehidupanku di Kota Gudeg...
25 PENGUMUMAN
26 Perjuanganku...
27 Kebaikan Seorang Teman...
28 Wisuda Mas Azzam...
29 Hadiah Untuk Mas Azzam...
30 Cukuplah Jaga Hatimu Untukku...
31 Hadiah dari Mas Azzam...
32 Aku Tau Siapa Diriku...
33 Bimbang...
34 Mencoba Untuk Membuka Hati...
35 Olimpiade Matematika...
36 Kekasihku Hebat...
37 Saat Mendebarkan...
38 Bersyukur...
39 Siapa Dia???...
40 Galih POV...
41 Keahlian Terpendam...
42 Pulang ke Kampung Halaman...
43 Kehangatan Keluarga...
44 Berangkat Umroh...
45 Jabal Rahmah...
46 Aku Tetap Menunggumu...
47 Galih POV...
48 Candu Bagiku...
49 Diary Galih...
50 Seandainya Aku Bisa Memilih...
51 Mencarinya...
52 Seminar...
53 Seminar part 2...
54 Isi Hatiku...
55 Wisuda...
56 Cincin...
57 Pertemuan (Part 1)...
58 Pertemuan (Part 2)...
59 Pulang Kampung...
60 Perjalanan Panjang...
61 Suasana Rumah...
62 Pesan...
63 Khitbah...
64 Bukan Untuk Menikungnya di Sepertiga Malam...
65 Menjaga Kesucian Hubungan Kita...
66 Melangkah Menyongsong Masa Depan...
67 Perjuangan di Negri Kincir Angin...
68 Tesis...
69 Tiba di Tanah Air ...
70 Menjelang Pernikahan ...
71 Hari Terakhir Masa Lajangku...
72 Aqad (Part 1)...
73 POV Azzam...
74 Aqad (part 2) ...
75 Resepsi...
76 Suasana yang Berbeda...
77 Kamar Pengantin Kedua...
78 Ibadah Terindah...
79 Hakikat Cinta... (Musim ke-1 End)...
80 Musim Ke-Dua...
81 Kejutan...
82 Istri Manjaku...
83 Mas Azzam-Keysha?...
84 Oll-Ga ...
85 Siapa Mereka? ...
86 Sampai di Ibukota...
87 Gang Panjang ...
88 Demi Keselamatanmu...
89 Parangtritis...
90 Memahami Makna Sunset....
91 Kepergian Dia...
92 PENGUMUMAN ...
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Prolog...
2
Mau Sholat...
3
Harapan Bapak...
4
Perasaan Wajar...
5
Diary...
6
Cari Kesempatan...
7
Tentang Rasa...
8
Manusia Tak Berhak Menghakimi...
9
Bisikan Syetan...
10
Maaf...
11
Olla???...
12
Bapak...
13
Kehilangan...
14
Rencana Kuliah...
15
Isi Hati Ibu...
16
Selamat Tinggal Kenangan...
17
Apapun Kulakukan Untukmu...
18
Kenangan Manis...
19
Takut dengan Rasaku...
20
Galih POV...
21
Selamat Datang di Yogyakarta...
22
Kampus Baru...
23
Faiz Khoirul Azzam...
24
Kehidupanku di Kota Gudeg...
25
PENGUMUMAN
26
Perjuanganku...
27
Kebaikan Seorang Teman...
28
Wisuda Mas Azzam...
29
Hadiah Untuk Mas Azzam...
30
Cukuplah Jaga Hatimu Untukku...
31
Hadiah dari Mas Azzam...
32
Aku Tau Siapa Diriku...
33
Bimbang...
34
Mencoba Untuk Membuka Hati...
35
Olimpiade Matematika...
36
Kekasihku Hebat...
37
Saat Mendebarkan...
38
Bersyukur...
39
Siapa Dia???...
40
Galih POV...
41
Keahlian Terpendam...
42
Pulang ke Kampung Halaman...
43
Kehangatan Keluarga...
44
Berangkat Umroh...
45
Jabal Rahmah...
46
Aku Tetap Menunggumu...
47
Galih POV...
48
Candu Bagiku...
49
Diary Galih...
50
Seandainya Aku Bisa Memilih...
51
Mencarinya...
52
Seminar...
53
Seminar part 2...
54
Isi Hatiku...
55
Wisuda...
56
Cincin...
57
Pertemuan (Part 1)...
58
Pertemuan (Part 2)...
59
Pulang Kampung...
60
Perjalanan Panjang...
61
Suasana Rumah...
62
Pesan...
63
Khitbah...
64
Bukan Untuk Menikungnya di Sepertiga Malam...
65
Menjaga Kesucian Hubungan Kita...
66
Melangkah Menyongsong Masa Depan...
67
Perjuangan di Negri Kincir Angin...
68
Tesis...
69
Tiba di Tanah Air ...
70
Menjelang Pernikahan ...
71
Hari Terakhir Masa Lajangku...
72
Aqad (Part 1)...
73
POV Azzam...
74
Aqad (part 2) ...
75
Resepsi...
76
Suasana yang Berbeda...
77
Kamar Pengantin Kedua...
78
Ibadah Terindah...
79
Hakikat Cinta... (Musim ke-1 End)...
80
Musim Ke-Dua...
81
Kejutan...
82
Istri Manjaku...
83
Mas Azzam-Keysha?...
84
Oll-Ga ...
85
Siapa Mereka? ...
86
Sampai di Ibukota...
87
Gang Panjang ...
88
Demi Keselamatanmu...
89
Parangtritis...
90
Memahami Makna Sunset....
91
Kepergian Dia...
92
PENGUMUMAN ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!