Mereka lalu membawa Maya dari sana. "Siapa dia?. Kenapa wajahnya berlumuran darah?."Tanya seorang nenek dari dalam rumah.
"Kami tidak tahu siapa dia. Kami menemukannya di tepi sungai. Sepertinya lukanya cukup parah, kita harus segera menolongnya." Sahut lelaki yang membawa Maya.
"Sebaiknya kita panggil mak Asih kesini untuk memeriksanya. Nenek takut dia mengalami luka dalam." Saran si nenek.
"Baik nek, saya akan panggil mak Asih kesini." Sahut lelaki itu. Lalu ia pergi bersama sang kakek, sedangkan si nenek mulai membersihkan luka, dan darah di wajah dan tubuh Maya, dibantu salah satu tetangganya.
Wajah dan tubuh Maya penuh dengan luka lebam, di dahi dan beberapa bagian tubuh lainnya terdapat luka robek. Nenek itu juga mengganti pakaian Maya, yang berlumuran darah, dengan pakaian cucunya yang kebetulan ada dirumah itu.
Mak Asih sudah ada disana, lalu memeriksa Maya, takut kalau ada tulang yang patah. Tapi ajaibnya, Maya tidak mengalami patah tulang.
"Saya buatkan dia ramuan. Nanti oleskan saja pada lukanya. Dan minumkan ini, pada saat dia sadar. Kalau nanti dia demam, kompres saja menggunakan air ini." Ucap mak Asih.
"Baik Mak." Jawab nenek itu.
"Sebenarnya, kenapa dia bisa terluka seperti ini?."Tanya mak Asih.
"Kami tidak tahu. Kami menemukannya tergeletak di tepi sungai."Jawab si kakek.
"Mungkin dia korban kecelakaan, atau mungkin dia korban perampokan, lalu dibuang?." Ucap sang tetangga, mengira-ngira.
"Kita akan mengetahuinya saat dia sadar."Jawab pria yang menemukan Maya.
"Saya permisi dulu. Jangan lupa minumkan obat ini, saat dia sadar." Pesan Mak Asih.
Mak Asih adalah seorang dukun beranak sekaligus tukang pijit urut, di dusun itu.
Dia juga suka mengobati orang. Bisa dikatakan, dia adalah seorang tabib, karena suka mengobati orang dengan cara dan ramuan tradisional.
Orang-orang di dusun itu sangat jarang pergi ke puskesmas, rumah sakit, ataupun badan kesehatan lainnya, karena jaraknya sangat jauh. Jadi orang-orang disana, pergi atau memanggil mak Asih, jika ingin berobat.
...
Waktu sudah menunjukan jam delapan malam, tapi Maya belum juga sadar.
"Kalau nenek lelah, nenek istirahat saja, biar saya yang menjaga dia." Kata laki-laki yang menolong Maya.
Sang nenek pun istirahat, karena memang dia sudah merasa lelah dan mengantuk. Pria itu menatap wajah cantik Maya, yang penuh dengan luka lebam. Dia bertanya dalam hatinya, kenapa wanita dihadapannya bisa terluka seperti ini.
Semakin ia memandang Maya, semakin mengingatkannya kepada seseorang. Tapi, tidak mungkin wanita ini adalah orang yang dia ingat.
Karena rasa penasaran dihatinya, dia semakin mendekati wajah Maya, yang hanya diterangi lampu lima watt. Dia mencoba meyakinkan dirinya, kalau wanita ini memang bukan orang yang dia ingat. Tapi menurutnya, wajahnya memang sangat mirip.Walaupun diwajahnya banyak luka, tapi, dia benar-benar mirip dengan seseorang yang dia ingat itu.
Wajahnya begitu mirip.Tapi tak mungkin ini dia. Bagaimana mungkin dia bisa sampai ke tempat sejauh ini. Batin pria itu.
********
Dirumah Maya.
Bu Ayu dan pak Surya mulai panik, saat Elsye menelpon menanyakan dimana Maya. Karena setahu mereka Maya pergi ingin menemui Elsye, tapi ternyata dia belum bertemu dengan anak gadisnya.
Rasa paniknya semakin bertambah, ketika dia menelpon Maya, dan tidak tersambung. Pak Surya mencoba melacak keberadaan mobil anaknya melalui GPS yang ia pasang di mobil Maya. Dia sangat terkejut, ketika mengetahui keberadaan terakhir mobil Maya, ada disebuah tempat yang sangat jauh dari tempat tinggalnya, ataupun rumah kontrakan Maya. "Tempat itu seperti sebuah hutan." Gumam pak Surya.
Bu Ayu mulai menangis mengetahui semua ini. Dia sangat khawatir pada Maya.Ternyata firasatnya benar. Ada sesuatu yang terjadi pada Maya. Elsye juga sangat panik, setelah mengetahui sahabatnya menghilang. Dia mencoba menghubungi ketiga sahabatnya yang lain, menanyakan keberadaan Maya.Tapi, tidak ada satupun yang tahu dimana dia.
"Kita harus lapor polisi pah." Ucap bu Ayu, sambil terisak.
"Iya mah. Kamu coba tenangkan diri kamu."
"Gimana mama mau tenang, sementara kita nggak tahu dimana anak kita sekarang."Jawab bu Ayu.
"Kita do'akan saja dia, semoga Tuhan melindunginya. Aku akan menelpon Indra dan meminta bantuannya untuk mencari Maya."Kata pak Surya, lalu ia menelpon pak Indradi, memberitahukan berita hilangnya Maya.
Pak Indradi dan bu Dina tidak kalah terkejutnya mendengar berita bahwa Maya menghilang sejak pergi dari rumahnya.
"Kalian tenang, jangan panik. Aku akan membantu kalian mencari Maya." Jawab pak Indradi di telepon.
Setelah mengetahui keberadaan mobil Maya, pak Surya sangat yakin, kalau Maya dirampok. Dia tahu, kalau daerah itu adalah tempat sindikat pencurian kendaraan, baik itu mobil ataupun motor.
Menurut kabar yang ia dengar, setiap kendaraan hasil rampok atau pencurian selalu dibawa ke daerah itu. Tapi bukan mobil yang dia pikirkan. Yang menjadi pikirannya sekarang adalah anaknya. Dia mengkhawatirkan keselamatan Maya.
.
.
Bersambung♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
@arabelle.🎀🎶🎶🎶🌹🌹
yg nolongin maya pasti dev kan
dev lg kabur ketempat nenek kakek yg ngasuh dia dr kecil...🥰🥰
2021-04-30
1
Sofhia Aina
Best nie ceritany 😂😂😂 klo tak salah yg nolong maya Dev ke. 🤫🤫🤫🤫🤫
2021-03-12
1
Darnishdd Nis Hdd
lanjut thor
2020-10-27
1