Bab 20 Hubungan Rahasia

Drrtt Drrtt!

"Jack."

Drrtt Drrtt!

"Woi, Jack!"

Drrtt Drrtt!

"Jack!!" teriak Aaron lebih kencang.

"I-ya! Tuan!!" jawab Jack tersadar dari lamunannya.

Asistennya itu mengerjap mata, dengan raut wajah ling lung.

"Lihat ponselmu itu, dari tadi bergetar, mengganggu sekali..!!" keluh Aaron yang tengah sibuk memilah data proyek, libur dua hari membuat pekerjaannya tertumpuk

"Ma-maafkan saya, ijin pamit keluar dulu bos, mau terima telepon." seru Jack terbata-bata.

"Hhmm, yah..., tapi jangan lama-lama, kerjaan kita lagi banyak banget." cebik Aaron kesal, ia penasaran siapa yang menelepon asistennya terus-terusan.

Jack berjalan terburu-buru. Selama berjalan melewati lorong ponselnya terus bergetar, mungkin kalau dihitung, Jack sudah ditelepon ratusan kali sejak pagi hingga siang.

Cekrek.

Pintu ruangan pantry ditutup, Jack memilih tempat yang sunyi kalau sedang jam bekerja.

"Ha-halo." ucap Jack pada si penelepon.

"Aaron! Kenapa kamu susah sekali aku hubungi! Berani sekali kamu mengabaikan ku!"

Suara pekikan seorang wanita dari seberang sana, sangking kerasnya suara itu, Jack sampai harus menjauhkan ponselnya dari indera pendengaran.

"Bukankah aku sudah mengatakan padamu, kalau aku sedang ada meeting dan akan terlambat datang menjemputmu untuk makan malam nanti." seru Jack pada si penelepon.

"Tapi aku kangen kamu!, Masa kamu gak kangen sama aku sih! Memang salah mau dengar suaramu walaupun cuma 10 menit saja!" rengek Bella dengan suara ala-ala wanita manjawati.

Glek!

Suara imut yang baru saja Jack dengar, membuat hatinya berdebar-debar. Bella memang wanita yang dominan dan suka memerintah, namun mulutnya yang suka berbicara blak-blakan, menaklukkan hati Jack si pria kaku dan kikuk.

"I-ya, aku juga kangen kamu kok." cicit Jack dengan wajah malu-malu.

"Aku juga cayang...."

Jack terbawa suasana, keduanya jadi keasikan mengobrol, Bella si wanita yang dijodohkan oleh boss-nya. Masih mengira kalau Jack adalah Aaron, anak konglomerat yang di jodohkan oleh ibunya. Jack sendiri pun belum berani mengungkapkan kebenaran soal dirinya.

Tut.

Baru saja Jack menutup percakapan dengan kata-kata cinta dan sayang pada Bella. Wajahnya langsung berseri-seri bahagia, senang bisa dicintai oleh wanita secantik Bella yang juga anak konglomerat, punya masa depan cerah.

Tapi Jack sadar, kalau ia sudah membohongi wanita muda itu, sekaligus membohongi bosnya juga. Memikirkan itu, air wajahnya berubah suram.

"Aaaggh! Sial kenapa keadaanku jadi kacau begini! Harusnya aku jujur saja saat itu, aku harus bilang apa pada di bos, bahaya kalau dia sampai tahu soal Bella!" Jack bergumam sendiri, ia memijit kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing.

Sebulan yang lalu, Aaron sempat menugasi Jack untuk menggantikan dirinya menemui Bella, wanita pilihan sang nyonya besar. Aaron yang sedari awal tidak mau dijodohkan menyuruh Jack bersikap cuek dan ketus kepada gadis yang bernama Bella, supaya gadis itu mundur dan membatalkan perjodohan.

Tapi siapa sangka, sikap Jack tak tega bersikap cuek dan ketus pada wanita secantik dan semanis Bella. Jack malah bersikap sopan dan salting saat berhadapan dengan Bella.

Sikap kaku dan kikuk yang Jack perlihatkan pada Bella, justru malah menarik hati perempuan muda yang manja itu. Bella sangat suka pada Jack, pria jangkung berpenampilan cupu, namun sebenarnya memiliki wajahnya tampan dan mempesona.

.

.

Cekrek.

Pintu ruangan Aaron ditutup, Jack baru saja kembali dari pantry.

"Kamu menelepon siapa sih! Lama sekali, lihat! Waktumu lewat dari 20 menit!" protes Aaron pada Jack.

"Ma-maaf boss, tadi itu..." Jack agak ragu mengatakan yang sebenarnya.

"Pacar! Oh, kamu sekarang sudah punya pacar ya bro?" kekeh Aaron menebak.

"Bu-bukan kok!! Sa-saya masih jomblo dan perjaka." Jack langsung panik, wajahnya bersemu merah.

Ucapan Jack membuat Aaron tertawa terbahak-bahak.

"Astaga, kamu tak perlu malu-malu, bro. Bagus kalau kamu juga punya pacar, kita bisa saling bertukar cerita soal pacar kita masing-masing bukan." Aaron menyeringai.

"Ti-tidak bos!! Yang tadi menelepon itu nenek saya, beliau minta dibelikan daging untuk masak makan malam!" ujar Jack berbohong.

"Hemm, masa sih." Aaron tak percaya, ia menelisik ekspresi asistennya, dari tadi Jack tidak berani menatap matanya, jelas sekali ia sedang berbohong.

"Hahh.., ya sudah kalau kamu tidak mau jujur, tolong panggilkan Clara bilang padanya aku kangen sama dia." perintah Aaron pada asistennya.

"Yang benar saja bos!?" Jack tidak bodoh, mana mungkin ia berkata demikian di depan karyawan banyak.

"Hahahaha, muka lu serius amat sih, bro." ledek Aaron.

Ledekan Aaron, membuat Jack berdengus kesal.

"Tolong panggil kekasihku, suruh dia masuk dan bawakan data-data yang ku minta." ucapnya kali ini tidak bercanda.

"Baik." Jack langsung keluar ruangan untuk memanggil Clara.

.

.

Tak berselang lama, Clara masuk dan membawa beberapa dokumen.

"Sayang, ayo duduk sini." ucap Aaron menarik pinggang Clara agar duduk berdekatan diatas sofa.

"Iihhss, ayang, kamu gak malu, asistenmu sedang melihat kita." bisik Clara, ia enggan bermesraan kalau ada yang sedang melihat.

Sontak Aaron langsung menatap sinis pada Asistennya dan memberikan kode agar Jack tak menggangu nya.

"Hahh...."Jack menghela nafas kasar, dengan wajah bete ia keluar ruangan meninggalkan si boss dan kekasihnya.

"Siapa juga yang mau liatin mereka bermesraan."

Cekrek.

Pintu ruangan di tutup.

Aaron langsung merebahkan kepalanya diatas pangkuan sang kekasih. Ia juga memeluk pinggang Clara, bergaya layaknya seperti anak kecil yang sedang manja kepada ibunya.

"Ehh??" Clara bingung, karena tadinya ia diminta masuk untuk membawakan data-data, namun malah terjebak dalam posisi seperti ini.

"Sayang, tolong elus-elus kepalaku juga." mohon Aaron dengan mode manja.

"Hmm.., o-oke." Clara menurut saja, menyentuh lembut rambut Aaron yang halus, lalu mengusap.

Dua puluh menit kemudian.

"Zzz....Zzz." Aaron mendengkur tidur

"Tunggu!! Jadi maksudnya? Aku dipanggil kesini hanya untuk dijadikan bantal!!" seru Clara, baru menyadari kalau dirinya sedang dimanfaatkan.

Seketika wajahnya berubah bete, pekerjaannya di kantor sedang menumpuk karena sempat sakit dan cuti dua hari kemarin. Tapi Aaron malah memanggilnya untuk hal yang tak penting.

"Aaron bangun!! Aku harus kembali bekerja!!" ucapnya dengan nada ketus.

"Hmm, jangan sayang, aku masih butuh kamu." ucapnya, memeluk erat pinggangnya Clara.

"Aku gak mau kerjaan ku jadi makin numpuk gara-gara kamu." Clara menatap Aaron dengan sinis.

Glek!!

Merasa getir dengan tatapan sinis Clara, Aaron melepaskan pelukannya dan bangun, terduduk dengan wajah bete.

"Jangan bertingkah seperti anak kecil, kamu juga harus ingat Yang. Kamu itu anak pemilik perusahaan, suatu saat akan menempati posisi penting di perusahaan."

Perkataan Clara barusan, ada benarnya juga, dan itu membuat Aaron jadi berpikir keras. Gara-gara keegoisannya, Aaron sudah menumpuk banyak pekerja yang tertunda baik untuk Jack dan Clara yang bekerja sebagai bawahannya

"Eemm, yah kamu benar, aku harus cepat menempati posisi sebagai CEO perusahaan ini, akan kubuat perusahaan ini jadi milikku sepenuhnya!" seru Aaron dengan semangat menggebu.

"Semoga berhasil." Clara tertawa kecil, bukan meledek, ia jarang sekali melihat Aaron nampak bersemangat saat kerja.

"Kalau aku jadi CEO, kamu tidak perlu lagi bekerja dan hidup di apartemen yang kecil, cukup menjadi ibu rumah tangga yang baik, untuk mengurus anak-anak kita kelak."

Glek!

Clara terkejut mendengarnya, ucapan barusan itu, jadi terdengar seperti ajakan menikah.

"Pokoknya, persiapkan dirimu sayang, setelah aku resmi menjadi seorang CEO, kita akan menikah." Aaron menggenggam tangan Clara erat.

"Ehmm, yah..., kalau kamu berhasil jadi CEO." jawab Clara tergugup, dalam hatinya ia masih merasa ragu pada keseriusan Aaron, namun Clara enggan untuk menolak ajakan menikah dari brondongnya saat ini, Clara tak mau membuat semangat Aaron luntur seketika kalau ia menolaknya sekarang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

Terpopuler

Comments

❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐

❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐

ngajak nikahnya kok gini amat yakk..😒

2024-09-25

1

❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐

❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐

nasib jadi karyawan 😮‍💨😮‍💨

2024-09-25

1

❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐

❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐

suara imut bikin klepek-klepek yah /Chuckle//Grin/

2024-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Pertemuan
2 Bab 2 Awal Malapetaka
3 Bab 3 Malam Durjana
4 Bab 4 Kedatangan Aaron
5 Bab 5 Salah Paham
6 Bab 6 Si Boss Emosi
7 Bab 7 Perhatian Clara
8 Bab 8 Si Bos Minta Lebih
9 Bab 9 Rencana Licik si Bos
10 Bab 10 Brondong Meresahkan
11 Bab 11 Dipepet Brondong
12 Bab 12 Trauma Clara
13 Bab 13 Godaan Brondong
14 Bab 14 Kesedihan Clara
15 Bab 15 Keluarga Aaron
16 Bab 16 Janda Lebih Menggoda
17 Bab 17 Perjodohan
18 Bab 18 Brondongku Perhatian
19 Bab 19 Brondong Mesum
20 Bab 20 Hubungan Rahasia
21 Bab 21 Makan Malam Romantis
22 Bab 22 Ketegangan Pagi (Visual Karakter)
23 Bab 23 Adanya Permintaan
24 Bab 24 Kenangan Buruk
25 Bab 25 Salah Paham
26 Bab 26 Boss Nakal
27 Bab 27 Marahan & Baikkan
28 Bab 28 Doa Sahabat
29 Bab 29 Terpaksa Putus
30 Bab 30 Meriang
31 Bab 31 Bikin Panas
32 Bab 32 Kebohongan
33 Bab 33 Kegalauan
34 Bab 34 Jebakan Si Boss
35 Bab 35 Kegilaan Aaron
36 Bab 36 Tidak Bisa Menolak
37 Bab 37 Harus Menghilang
38 Bab 38 Aaron di Jebak
39 Bab 39 Si Boss Ganggu
40 Bab 40 Clara Pulang
41 Bab 41 Berita Heboh
42 Bab 42 Kepergian Aaron
43 Bab 43 Anak Pembuat Masalah
44 Bab 44 Aaron Tidak Berdaya
45 Bab 45 Kebaikan Hati
46 Bab 46 Hidup Mandiri
47 Bab 47 Pembalasan Si Jack
48 Bab 48 Pemanggil Pelanggan
49 Bab 49 Namamu Dihatiku
50 Bab 50 Malam Kerinduan
51 Bab 51 Sandiwara di Mulai
52 Bab 52 Gelisah
53 Bab 53 Jadi Selimut
54 Bab 54 Brondong Naif
55 Bab 55 Boss Menghilang
56 Bab 56 Mengambil Hati Calon Mertua
57 Bab 57 Di Siang Hari yang Panas
58 Bab 58 Ketakutan Seorang Janda
59 Untuk Para Readers 🫰
60 Bab 59 Dunia Serasa Milik Berdua
61 Bab 60 Curahan Hati si Brondong
62 Bab 61 Hampir Ketahuan
63 Bab 62 Kekhawatiran Caca
64 Bab 63 Sudah di Jemput
65 Bab 64 Alvaro dan Aaron
66 Bab 65 Berpisah Lagi
67 Bab 66 Waktu Telah Berlalu
68 Bab 67 Kekecewaan Clara
69 Bab 68 Pacar Baru
70 Bab 69 Calon Suami Clara
71 Bab 70 Clara di Lamar
72 Bab 71 Clara Menghilang
73 Bab 72 Apakah ini Mimpi?
74 Bab 73 Aaron yang Dingin
75 Bab 74 Apa yang Terjadi?
76 Bab 75 Menemui Papa
77 Bab 76 Transaksi di Dubai
78 Bab 77 Masa Lalu Aaron
79 Bab 78 Seperti Dongeng
80 Bab 79 Kerasnya Hidup
81 Bab 80 Tak Ingin Kehilangan
82 Bab 81 Si Brondong Makin Menggoda
83 Bab 82 Pertemuan Dadakan
84 Bab 83 Tidak Bisa Kemana-mana
85 Bab 84 Keinginan Orangtua
86 Bab 85 Siasat Aaron
87 Bab 86 Mantranya Terlalu Kuat
88 Bab 87 Paul Mulai Bergerak
89 Bab 88 Kabur
90 Bab 89 Petualangan Bersama Brondong
91 Bab 90 Malam Hari di Pulau Cinta
92 Bab 91 Pulau Cinta
93 Bab 92 Romansa di Pulau Cinta
94 Bab 93 Surprise!!
95 Bab 94 Honeymoon
96 Bab 95 Pengantin Baru
97 Bab 96 Camping
98 Bab 97 Malam Berbintang
99 Bab 98 Pencarian
100 Bab 99 Dasar suami Brondong
101 Bab 100 Rencana diluar Rencana
102 Bab 101 Aaron Gelisah
103 Bab 102 Permintaan Wanita Nakal
104 Bab 103 Percakapan Larut Malam
105 Bab 104 Menunggu Suami Pulang
106 Bab 105 Keributan
107 Bab 106 Perlawanan
108 Bab 107 Dipisahkan
109 Bab 108 Pulang ke Jakarta
110 Bab 109 Rindu Masakan Rumah
111 Bab 110 Dua Garis
112 Bab 111 Pertemuan Keluarga
113 Bab 112 Meminta Restu
114 Bab 113 Pernikahan Beda Usia
115 Bab 114 Pria dari Masa Lalu
116 Bab 115 Emosi Gara-Gara Mantan
117 Bab 116 Antara Masa Lalu dan Saat ini
118 Bab 117 Tunggu di Jemput
119 Bab 118 Mencari Solusi
120 Bab 119 Memutuskan Kerjasama
121 Bab 120 Kemalangan Adam
122 Bab 121 Kelahiran Anak Pertama
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Awal Pertemuan
2
Bab 2 Awal Malapetaka
3
Bab 3 Malam Durjana
4
Bab 4 Kedatangan Aaron
5
Bab 5 Salah Paham
6
Bab 6 Si Boss Emosi
7
Bab 7 Perhatian Clara
8
Bab 8 Si Bos Minta Lebih
9
Bab 9 Rencana Licik si Bos
10
Bab 10 Brondong Meresahkan
11
Bab 11 Dipepet Brondong
12
Bab 12 Trauma Clara
13
Bab 13 Godaan Brondong
14
Bab 14 Kesedihan Clara
15
Bab 15 Keluarga Aaron
16
Bab 16 Janda Lebih Menggoda
17
Bab 17 Perjodohan
18
Bab 18 Brondongku Perhatian
19
Bab 19 Brondong Mesum
20
Bab 20 Hubungan Rahasia
21
Bab 21 Makan Malam Romantis
22
Bab 22 Ketegangan Pagi (Visual Karakter)
23
Bab 23 Adanya Permintaan
24
Bab 24 Kenangan Buruk
25
Bab 25 Salah Paham
26
Bab 26 Boss Nakal
27
Bab 27 Marahan & Baikkan
28
Bab 28 Doa Sahabat
29
Bab 29 Terpaksa Putus
30
Bab 30 Meriang
31
Bab 31 Bikin Panas
32
Bab 32 Kebohongan
33
Bab 33 Kegalauan
34
Bab 34 Jebakan Si Boss
35
Bab 35 Kegilaan Aaron
36
Bab 36 Tidak Bisa Menolak
37
Bab 37 Harus Menghilang
38
Bab 38 Aaron di Jebak
39
Bab 39 Si Boss Ganggu
40
Bab 40 Clara Pulang
41
Bab 41 Berita Heboh
42
Bab 42 Kepergian Aaron
43
Bab 43 Anak Pembuat Masalah
44
Bab 44 Aaron Tidak Berdaya
45
Bab 45 Kebaikan Hati
46
Bab 46 Hidup Mandiri
47
Bab 47 Pembalasan Si Jack
48
Bab 48 Pemanggil Pelanggan
49
Bab 49 Namamu Dihatiku
50
Bab 50 Malam Kerinduan
51
Bab 51 Sandiwara di Mulai
52
Bab 52 Gelisah
53
Bab 53 Jadi Selimut
54
Bab 54 Brondong Naif
55
Bab 55 Boss Menghilang
56
Bab 56 Mengambil Hati Calon Mertua
57
Bab 57 Di Siang Hari yang Panas
58
Bab 58 Ketakutan Seorang Janda
59
Untuk Para Readers 🫰
60
Bab 59 Dunia Serasa Milik Berdua
61
Bab 60 Curahan Hati si Brondong
62
Bab 61 Hampir Ketahuan
63
Bab 62 Kekhawatiran Caca
64
Bab 63 Sudah di Jemput
65
Bab 64 Alvaro dan Aaron
66
Bab 65 Berpisah Lagi
67
Bab 66 Waktu Telah Berlalu
68
Bab 67 Kekecewaan Clara
69
Bab 68 Pacar Baru
70
Bab 69 Calon Suami Clara
71
Bab 70 Clara di Lamar
72
Bab 71 Clara Menghilang
73
Bab 72 Apakah ini Mimpi?
74
Bab 73 Aaron yang Dingin
75
Bab 74 Apa yang Terjadi?
76
Bab 75 Menemui Papa
77
Bab 76 Transaksi di Dubai
78
Bab 77 Masa Lalu Aaron
79
Bab 78 Seperti Dongeng
80
Bab 79 Kerasnya Hidup
81
Bab 80 Tak Ingin Kehilangan
82
Bab 81 Si Brondong Makin Menggoda
83
Bab 82 Pertemuan Dadakan
84
Bab 83 Tidak Bisa Kemana-mana
85
Bab 84 Keinginan Orangtua
86
Bab 85 Siasat Aaron
87
Bab 86 Mantranya Terlalu Kuat
88
Bab 87 Paul Mulai Bergerak
89
Bab 88 Kabur
90
Bab 89 Petualangan Bersama Brondong
91
Bab 90 Malam Hari di Pulau Cinta
92
Bab 91 Pulau Cinta
93
Bab 92 Romansa di Pulau Cinta
94
Bab 93 Surprise!!
95
Bab 94 Honeymoon
96
Bab 95 Pengantin Baru
97
Bab 96 Camping
98
Bab 97 Malam Berbintang
99
Bab 98 Pencarian
100
Bab 99 Dasar suami Brondong
101
Bab 100 Rencana diluar Rencana
102
Bab 101 Aaron Gelisah
103
Bab 102 Permintaan Wanita Nakal
104
Bab 103 Percakapan Larut Malam
105
Bab 104 Menunggu Suami Pulang
106
Bab 105 Keributan
107
Bab 106 Perlawanan
108
Bab 107 Dipisahkan
109
Bab 108 Pulang ke Jakarta
110
Bab 109 Rindu Masakan Rumah
111
Bab 110 Dua Garis
112
Bab 111 Pertemuan Keluarga
113
Bab 112 Meminta Restu
114
Bab 113 Pernikahan Beda Usia
115
Bab 114 Pria dari Masa Lalu
116
Bab 115 Emosi Gara-Gara Mantan
117
Bab 116 Antara Masa Lalu dan Saat ini
118
Bab 117 Tunggu di Jemput
119
Bab 118 Mencari Solusi
120
Bab 119 Memutuskan Kerjasama
121
Bab 120 Kemalangan Adam
122
Bab 121 Kelahiran Anak Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!