Bab 4 Kedatangan Aaron

*(Flashback)

Satu bulan sebelum terjadi adegan malam durjana. Setelah 3 tahun berpisah dari keluarganya, Aaron pulang kembali ke negeri kelahirannya, ia baru saja menyelesaikan kuliahnya di UK.

Grek grek grek grek.

Suara roda koper. Sambil menyeret koper, Aaron berjalan menuju pintu kedatangan internasional, selama ia terus berjalan, ada banyak sekali mata centil yang memandangi dan kagum pada ketampanan yang dimiliki oleh lelaki muda ini.

"Wow ganteng, dia itu artis bukan ya?" bisik-bisik para wanita yang ada di sekitaran bandara.

"Mr. Aaron." Tiba-tiba seorang pria muda lainnya. Datang menghampiri dengan wajah yang tersenyum ramah, ia mengenakan kemeja batik berlengan panjang.

"Yes...." Jawab Aaron dengan mata mendelik pada pria itu. Kalau di lihat dari parasnya. pria ini juga masih muda, mungkin seumuran dengannya. Tapi gayanya culun, memakai kacamata bulat seperti kutu buku, rambutnya pun di belah tengah.

"Perkenalkan nama saya Jack, Baru saja saya ditugasi oleh tuan besar untuk menjadi asisten pribadi anda." Jack menunduk memberikan hormat pada Aaron si tuan muda.

"Hmm..., sepertinya aku tidak pernah meminta apapun pada beliau." ucapnya dengan gaya acuh tak acuh.

"Saya hanya mengikuti instruksi dari tuan dan nyonya besar." ucap Jack, kedua sudut bibirnya tersenyum lebar.

"Mari tuan biarkan saya yang membawakan koper anda." Jack langsung gerak cepat, mengambil koper milik Aaron. Walaupun Aaron terus bersikap angkuh pada Jack, pemuda itu tetap saja tersenyum ramah padanya.

.

.

Dalam perjalanan menuju kediaman orangtuanya, Aaron memerhatikan sekeliling jalanan kota jakarta melalui jendela mobil. Logo perusahaan keluarganya terpajang dimana-mana, di sepanjang jalanan kota jakarta, di penuhi banyak gambar iklan perusahaan milik ayahnya. Tidak terasa sudah dua tahun dia tidak pulang ke Jakarta, namun sudah banyak perubahan dan kemajuan di kota metropolitan yang ia rindukan ini.

Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, akhirnya Aaron sampai di kediaman orangtuanya yang megah. Pintu besi yang bisa terbuka sendiri, ada empat security yang berjaga juga. Butuh waktu 5 menit berjalan kaki dari gerbang pintu masuk sampai dengan rumah utama.

Pilar-pilar tinggi raksasa, menghiasi istana megah milik orangtua Aaron. Dari kejauhan sudah terlihat, sang nyonya besar sedang menunggu kedatangan putranya diluar pintu masuk.

"Aaron anakku." ucap sang ibu. Ia tersenyum bahagia, membuka lebar kedua lengan, menyambut sang putra kedalam pelukannya.

"Halo ma." Aaron pun memeluk ibunya dengan erat, ia sangat rindu akan kehangatan kasih sayang ibu yang selalu memanjakan. Walaupun Ayla sudah berumur lebih dari 50 tahun, namun kecantikannya tidak memudar.

"Kamu makin handsome saja nak." Ayla terus memandangi wajah putranya, rindu sekali sudah lama tidak melihat wajah tampan ini secara langsung. Wajah Aaron sangat mirip ayahnya sewaktu masih muda.

Aaron tersenyum sumringah, memandangi wajah teduh sang ibu. Ayla langsung mengecup pipi putranya, dari dulu dirinya memang suka sekali memanjakan Aaron. Dari ketiga anaknya, Aaron adalah anak paling kecil. Aaron lahir secara prematur, sejak kecil mudah sekali sakit. Makanya sang ibu sangat memperhatikan kesehatan putranya yang bontot ini.

"Ayo nak..., kita harus segera masuk, Papa kamu sudah menunggumu dari tadi." Ayla menggandeng lengan sang putra, mereka berdua berjalan memasuki kediaman rumah yang megah seperti istana kerajaan.

Saat masuk ke dalam ruang keluarga, Aaron langsung melihat sosok sang Ayah. Ayahnya langsung berdiri dari atas sofa dan menghadapnya.

"Akhirnya kamu pulang juga, baru saja aku mau mengirimkan polisi kesana, untuk menangkap mu." sambut Paul, tidak memperlihatkan senyum sedikit pun saat melihat putra yang sudah 3 tahun tidak ia jumpai secara langsung.

"Sayang! Tolong jangan bahas soal masalah disana, aku yakin Aaron punya alasan tersendiri, kenapa ia bisa berbuat nekad." mohon sang istri pada suaminya, Ayla memang selalu membela putra bungsunya.

"Hahh!! Mau sampai kapan kamu membela anak yang tidak berguna ini!!! Sejak kecil selalu saja membuat ulah. Kau lihat!! Kalau bukan karena bujuk rayu ibumu. Kamu sudah aku terlantar di negeri sana!!" umpat Paul, dengan kemarahan yang membuncah.

"Sayang, tolong hentikan!!" Ayla segera menghentikan ucapan kasar suaminya.

Air matanya mulai menetes, Ayla sangat bersyukur Aaron bisa pulang dengan selamat tanpa kurang suatu apapun itu.

Saat di UK Aaron terlibat masalah dengan segerombolan mafia yang hampir mengancam nyawanya. Entah ada pemicu apa yang membuat kaum preman tingkat elite diluar sana sangat membenci Aaron, sampai mau membunuhnya.

"Mulai besok. Jack akan terus mengawasi mu. Kamu juga akan langsung bekerja di perusahaan, tapi tidak seperti kedua kakakmu. Levelmu hanya seorang manager tidak akan lebih!!" ucap Paul sarkas, sambil menunjuk-nunjuk putranya yang dianggap tidak berguna.

Aaron hanya diam, dengan berani menatap nyalang pada Paul. Dari Ekspresi wajah Aaron, terlihat jelas Aaron sama sekali tidak takut dengan berbagai hal yang menyakitkan yang telah di lontarkan sang Ayah.

.

.

Tiga Hari setelah kepulangan Aaron, Pagi-pagi sekali Aaron sudah berpakaian rapi. Dengan mobil sedan mewah, Aaron diantar oleh supir pribadinya ke kantor. Ditemani oleh Jack sang asisten. Selama perjalanan pula, Jack terus berceloteh soal kondisi perusahaan, serta data-data para karyawan.

"Jangan banyak bacot..!! Tugasmu hanya carikan saja asisten wanita yang cantik, penampilan menarik, dan....." Aaron berpikir sejenak sebelum lanjut bicara.

"Dan?" tanya Jack, yang penasaran.

"Masih singel, tidak memiliki anak." lanjut Aaron.

"Hmm..., baiklah tuan, aku akan segera memberikan data-data para karyawati, yang sesuai dengan kriteria anda tadi." terlihat si Jack langsung membuka laptopnya, sibuk memilah semua data-data personal karyawati yang ada di divisi Marketing.

"Sudah selesai tuan, silahkan di lihat." Jack memberikan tablet-nya pada Aaron

Aaron melongo melihat kecepatan kerja Jack.

"Cepat sekali dia, seperti Mbah Gugel saja."

Sambil menatap heran pada Jack, Aaron mulai memeriksa data-data karyawati yang di berikan padanya.

"Rebecca, hmm, 25 tahun, singel, belum menikah. Tapi sudah dua kali berganti pacar di kantor. Hahaha data mu akurat sekali." kekeh Aaron, tersenyum smirk.

"Ada banyak cctv di gedung kantor, dia sudah dua kali berbuat mesum dengan orang yang berbeda." ujar Jack menambahkan

"Oke, berikutnya." beberapa kali Aaron dan Jack saling berdiskusi di dalam mobil, melihat puluhan data karyawati yang masih singel.

"Clara Adeline, 30 tahun, status janda cerai, dua tahun yang lalu ia bercerai dengan suaminya seorang dokter bedah. Kalau kata gossip yang beredar di kantor, Clara cerai karena suaminya selingkuh sama temannya. Sudah dua tahun pula, dia tidak menjalin hubungan apapun dengan seorang pria." Jack menjelaskan dengan terperinci.

"Hmm.." Jemari Aaron menyentuh bibirnya sendiri, ia sedang berpikir sejenak sambil terus memandangi foto profil Clara.

"Cantik, senyumnya manis. Bodoh sekali mantan suaminya itu, dapat istri baik malah selingkuh." Manik mata milik Aaron terus memandangi foto Clara.

"Hubungi pak Robert, kirim data Clara padanya." titah Aaron, sembari memberikan tablet pada Jack.

"Anda yakin??"

"Jangan bertanya balik padaku! Pilihanku selalu tepat. Tidak perlu membantah keputusan ku." ucap Aaron sambil menatap nyalang pada Jack.

Glek!

Jack langsung merasa getir, kalau si Aaron sudah menatapnya tajam, mirip sekali dengan ayahnya yang berhati dingin.

"Ba-baik." cicit Jack segera menuruti perintah tuan mudanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

*Terimakasih sudah baca 🩷🩷🩷

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

aku like+ subscribe+ bintang ⭐⭐⭐⭐⭐

2024-11-14

1

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

janda mau kan ? /Chuckle//Chuckle//Chuckle/

2024-11-14

1

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

kaann ,
pandangan pertama Aron sdh tergoda
tapii jangan jadikan pelampiasan nafsu mu Aron,

2025-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Pertemuan
2 Bab 2 Awal Malapetaka
3 Bab 3 Malam Durjana
4 Bab 4 Kedatangan Aaron
5 Bab 5 Salah Paham
6 Bab 6 Si Boss Emosi
7 Bab 7 Perhatian Clara
8 Bab 8 Si Bos Minta Lebih
9 Bab 9 Rencana Licik si Bos
10 Bab 10 Brondong Meresahkan
11 Bab 11 Dipepet Brondong
12 Bab 12 Trauma Clara
13 Bab 13 Godaan Brondong
14 Bab 14 Kesedihan Clara
15 Bab 15 Keluarga Aaron
16 Bab 16 Janda Lebih Menggoda
17 Bab 17 Perjodohan
18 Bab 18 Brondongku Perhatian
19 Bab 19 Brondong Mesum
20 Bab 20 Hubungan Rahasia
21 Bab 21 Makan Malam Romantis
22 Bab 22 Ketegangan Pagi (Visual Karakter)
23 Bab 23 Adanya Permintaan
24 Bab 24 Kenangan Buruk
25 Bab 25 Salah Paham
26 Bab 26 Boss Nakal
27 Bab 27 Marahan & Baikkan
28 Bab 28 Doa Sahabat
29 Bab 29 Terpaksa Putus
30 Bab 30 Meriang
31 Bab 31 Bikin Panas
32 Bab 32 Kebohongan
33 Bab 33 Kegalauan
34 Bab 34 Jebakan Si Boss
35 Bab 35 Kegilaan Aaron
36 Bab 36 Tidak Bisa Menolak
37 Bab 37 Harus Menghilang
38 Bab 38 Aaron di Jebak
39 Bab 39 Si Boss Ganggu
40 Bab 40 Clara Pulang
41 Bab 41 Berita Heboh
42 Bab 42 Kepergian Aaron
43 Bab 43 Anak Pembuat Masalah
44 Bab 44 Aaron Tidak Berdaya
45 Bab 45 Kebaikan Hati
46 Bab 46 Hidup Mandiri
47 Bab 47 Pembalasan Si Jack
48 Bab 48 Pemanggil Pelanggan
49 Bab 49 Namamu Dihatiku
50 Bab 50 Malam Kerinduan
51 Bab 51 Sandiwara di Mulai
52 Bab 52 Gelisah
53 Bab 53 Jadi Selimut
54 Bab 54 Brondong Naif
55 Bab 55 Boss Menghilang
56 Bab 56 Mengambil Hati Calon Mertua
57 Bab 57 Di Siang Hari yang Panas
58 Bab 58 Ketakutan Seorang Janda
59 Untuk Para Readers 🫰
60 Bab 59 Dunia Serasa Milik Berdua
61 Bab 60 Curahan Hati si Brondong
62 Bab 61 Hampir Ketahuan
63 Bab 62 Kekhawatiran Caca
64 Bab 63 Sudah di Jemput
65 Bab 64 Alvaro dan Aaron
66 Bab 65 Berpisah Lagi
67 Bab 66 Waktu Telah Berlalu
68 Bab 67 Kekecewaan Clara
69 Bab 68 Pacar Baru
70 Bab 69 Calon Suami Clara
71 Bab 70 Clara di Lamar
72 Bab 71 Clara Menghilang
73 Bab 72 Apakah ini Mimpi?
74 Bab 73 Aaron yang Dingin
75 Bab 74 Apa yang Terjadi?
76 Bab 75 Menemui Papa
77 Bab 76 Transaksi di Dubai
78 Bab 77 Masa Lalu Aaron
79 Bab 78 Seperti Dongeng
80 Bab 79 Kerasnya Hidup
81 Bab 80 Tak Ingin Kehilangan
82 Bab 81 Si Brondong Makin Menggoda
83 Bab 82 Pertemuan Dadakan
84 Bab 83 Tidak Bisa Kemana-mana
85 Bab 84 Keinginan Orangtua
86 Bab 85 Siasat Aaron
87 Bab 86 Mantranya Terlalu Kuat
88 Bab 87 Paul Mulai Bergerak
89 Bab 88 Kabur
90 Bab 89 Petualangan Bersama Brondong
91 Bab 90 Malam Hari di Pulau Cinta
92 Bab 91 Pulau Cinta
93 Bab 92 Romansa di Pulau Cinta
94 Bab 93 Surprise!!
95 Bab 94 Honeymoon
96 Bab 95 Pengantin Baru
97 Bab 96 Camping
98 Bab 97 Malam Berbintang
99 Bab 98 Pencarian
100 Bab 99 Dasar suami Brondong
101 Bab 100 Rencana diluar Rencana
102 Bab 101 Aaron Gelisah
103 Bab 102 Permintaan Wanita Nakal
104 Bab 103 Percakapan Larut Malam
105 Bab 104 Menunggu Suami Pulang
106 Bab 105 Keributan
107 Bab 106 Perlawanan
108 Bab 107 Dipisahkan
109 Bab 108 Pulang ke Jakarta
110 Bab 109 Rindu Masakan Rumah
111 Bab 110 Dua Garis
112 Bab 111 Pertemuan Keluarga
113 Bab 112 Meminta Restu
114 Bab 113 Pernikahan Beda Usia
115 Bab 114 Pria dari Masa Lalu
116 Bab 115 Emosi Gara-Gara Mantan
117 Bab 116 Antara Masa Lalu dan Saat ini
118 Bab 117 Tunggu di Jemput
119 Bab 118 Mencari Solusi
120 Bab 119 Memutuskan Kerjasama
121 Bab 120 Kemalangan Adam
122 Bab 121 Kelahiran Anak Pertama
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Awal Pertemuan
2
Bab 2 Awal Malapetaka
3
Bab 3 Malam Durjana
4
Bab 4 Kedatangan Aaron
5
Bab 5 Salah Paham
6
Bab 6 Si Boss Emosi
7
Bab 7 Perhatian Clara
8
Bab 8 Si Bos Minta Lebih
9
Bab 9 Rencana Licik si Bos
10
Bab 10 Brondong Meresahkan
11
Bab 11 Dipepet Brondong
12
Bab 12 Trauma Clara
13
Bab 13 Godaan Brondong
14
Bab 14 Kesedihan Clara
15
Bab 15 Keluarga Aaron
16
Bab 16 Janda Lebih Menggoda
17
Bab 17 Perjodohan
18
Bab 18 Brondongku Perhatian
19
Bab 19 Brondong Mesum
20
Bab 20 Hubungan Rahasia
21
Bab 21 Makan Malam Romantis
22
Bab 22 Ketegangan Pagi (Visual Karakter)
23
Bab 23 Adanya Permintaan
24
Bab 24 Kenangan Buruk
25
Bab 25 Salah Paham
26
Bab 26 Boss Nakal
27
Bab 27 Marahan & Baikkan
28
Bab 28 Doa Sahabat
29
Bab 29 Terpaksa Putus
30
Bab 30 Meriang
31
Bab 31 Bikin Panas
32
Bab 32 Kebohongan
33
Bab 33 Kegalauan
34
Bab 34 Jebakan Si Boss
35
Bab 35 Kegilaan Aaron
36
Bab 36 Tidak Bisa Menolak
37
Bab 37 Harus Menghilang
38
Bab 38 Aaron di Jebak
39
Bab 39 Si Boss Ganggu
40
Bab 40 Clara Pulang
41
Bab 41 Berita Heboh
42
Bab 42 Kepergian Aaron
43
Bab 43 Anak Pembuat Masalah
44
Bab 44 Aaron Tidak Berdaya
45
Bab 45 Kebaikan Hati
46
Bab 46 Hidup Mandiri
47
Bab 47 Pembalasan Si Jack
48
Bab 48 Pemanggil Pelanggan
49
Bab 49 Namamu Dihatiku
50
Bab 50 Malam Kerinduan
51
Bab 51 Sandiwara di Mulai
52
Bab 52 Gelisah
53
Bab 53 Jadi Selimut
54
Bab 54 Brondong Naif
55
Bab 55 Boss Menghilang
56
Bab 56 Mengambil Hati Calon Mertua
57
Bab 57 Di Siang Hari yang Panas
58
Bab 58 Ketakutan Seorang Janda
59
Untuk Para Readers 🫰
60
Bab 59 Dunia Serasa Milik Berdua
61
Bab 60 Curahan Hati si Brondong
62
Bab 61 Hampir Ketahuan
63
Bab 62 Kekhawatiran Caca
64
Bab 63 Sudah di Jemput
65
Bab 64 Alvaro dan Aaron
66
Bab 65 Berpisah Lagi
67
Bab 66 Waktu Telah Berlalu
68
Bab 67 Kekecewaan Clara
69
Bab 68 Pacar Baru
70
Bab 69 Calon Suami Clara
71
Bab 70 Clara di Lamar
72
Bab 71 Clara Menghilang
73
Bab 72 Apakah ini Mimpi?
74
Bab 73 Aaron yang Dingin
75
Bab 74 Apa yang Terjadi?
76
Bab 75 Menemui Papa
77
Bab 76 Transaksi di Dubai
78
Bab 77 Masa Lalu Aaron
79
Bab 78 Seperti Dongeng
80
Bab 79 Kerasnya Hidup
81
Bab 80 Tak Ingin Kehilangan
82
Bab 81 Si Brondong Makin Menggoda
83
Bab 82 Pertemuan Dadakan
84
Bab 83 Tidak Bisa Kemana-mana
85
Bab 84 Keinginan Orangtua
86
Bab 85 Siasat Aaron
87
Bab 86 Mantranya Terlalu Kuat
88
Bab 87 Paul Mulai Bergerak
89
Bab 88 Kabur
90
Bab 89 Petualangan Bersama Brondong
91
Bab 90 Malam Hari di Pulau Cinta
92
Bab 91 Pulau Cinta
93
Bab 92 Romansa di Pulau Cinta
94
Bab 93 Surprise!!
95
Bab 94 Honeymoon
96
Bab 95 Pengantin Baru
97
Bab 96 Camping
98
Bab 97 Malam Berbintang
99
Bab 98 Pencarian
100
Bab 99 Dasar suami Brondong
101
Bab 100 Rencana diluar Rencana
102
Bab 101 Aaron Gelisah
103
Bab 102 Permintaan Wanita Nakal
104
Bab 103 Percakapan Larut Malam
105
Bab 104 Menunggu Suami Pulang
106
Bab 105 Keributan
107
Bab 106 Perlawanan
108
Bab 107 Dipisahkan
109
Bab 108 Pulang ke Jakarta
110
Bab 109 Rindu Masakan Rumah
111
Bab 110 Dua Garis
112
Bab 111 Pertemuan Keluarga
113
Bab 112 Meminta Restu
114
Bab 113 Pernikahan Beda Usia
115
Bab 114 Pria dari Masa Lalu
116
Bab 115 Emosi Gara-Gara Mantan
117
Bab 116 Antara Masa Lalu dan Saat ini
118
Bab 117 Tunggu di Jemput
119
Bab 118 Mencari Solusi
120
Bab 119 Memutuskan Kerjasama
121
Bab 120 Kemalangan Adam
122
Bab 121 Kelahiran Anak Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!