Bab 14 Kesedihan Clara

"Clara, kenapa tiba-tiba kamu menangis? Ada yang sakit?" tanya Aaron yang tak peka.

"Pikir saja sendiri!" pekik Clara kesal, menepis kasar tangan Aaron yg mau meraihnya.

Clara merasa sedih, suasana malam di puncak selalu membawanya kembali pada kenangan yang ingin dilupakan. Ditambah lagi sama perkataan Aaron yang blak-blakan. Clara jadi merasa dirinya adalah wanita yang paling menyedihkan di dunia ini.

Bu warung melihat Clara menangis sesenggukan jadi menghampiri.

"Ada apa, kalian bertengkar?" tanya si ibu.

"Gak bertengkar kok Bu, saya sendiri juga tidak tahu kenapa pacaran sayang menangis tiba-tiba." ucap Aaron.

"Sejak kapan aku jadi pacar kamu!! Iiihh!!" Clara mengamuk, sangking kesalnya ia tak segan-segan memukul-mukul Aaron, tak peduli kalau dia itu bos-nya. Suasana hatinya benar-benar sedang kacau seperti bom meledak.

"Aw...aw..., aduuh." Aaron sekuat tenaga menahan kedua tangan Clara yang masih ingin memukulnya.

Clara yang menangis matanya jadi merah, ditambah cuaca sedang dingin, membuat bibinya terlihat pucat.

"Aduh! Jangan-jangan mbak ini lagi kesurupan!!" celetuk si ibu Warung jadi panik.

Si ibu warung heboh sendiri, lalu berlari keluar memanggil beberapa warga sekitar. Sebelum suasana berubah ricuh tak karuan, cepat-cepat Aaron menarik Clara masuk ke dalam mobilnya.

Blam.

Pintu mobil ditutup, si supir langsung tancap gas.

"Antar kami ke Villa ku di dekat sini." titah Aaron, sembari memegangi Clara.

"Aku mau pulang!! Aku gak mau ke villa mu!!" pekik Clara yang belum tenang.

"Tenanglah sayang, aku cuma mau bicara empat mata sama kamu, janji gak akan macam-macam. Lebih baik juga kamu tenangin dulu diri kamu, muka kamu serem banget sampai dikira lagi kesurupan." kekeh Aaron, tak merasa takut karena wajah marah ibunya masih lebih seram dari pada Clara.

Clara pun tertegun, sangking malunya tadi, dia cepat-cepat masuk kedalam mobil mengikuti Aaron.

"Aku tahu kamu lelah, aku juga kok. Lebih baik kita istirahat saja di villa ku dekat sini."

"Awas ya kalau berani macam-macam!!"

"Tenang saja, aku gak akan macam-macam malam ini, paling minta peluk sama night kiss aja, boleh kan." kekehnya tersenyum smirk.

"Iihhhsss!!"

"Adaaww...!!" teriakkan Aaron kesakitan saat di cubit.

.

Sesampainya di villa, Aaron memberikan kunci kamar pada Clara, agar dia bisa menenangkan diri dan beristirahat.

Clara pun menghela nafas lega, bisa lepas sejenak dari bos brondongnya.

"Wah, gede banget kamar mandinya, seukuran apartemenku ini." Clara begitu takjub dan saat memasuki kamar mandi villa milik Aaron.

"Kamar tamu saja, sudah seperti kamar tuan putri, selera orang kaya memang beda." Clara bergumam sembari menyiapkan air hangat di bathtub bercorak batu-batu marmer.

Saat berendam di air hangat, Clara menelaah seluruh ruangan kamar mandi, dindingnya marmer orange, lampu gantung nya pun dari kristal. Dari lantai hingga perabotan di dalamnya, villa ini di design nuansa eropa klasik.

"Enaknya jadi anak orang kaya, apalagi menantu." kekehnya, sembari tersenyum, Clara jadi memikirkan permintaan Aaron tadi, bos brondong anak konglomerat, meminta dia yang seorang janda biasa menjadi kekasihnya.

"Konyol sekali." Clara bergumam, lalu segera cepat-cepat menyelesaikan ritual mandinya.

.

Cekrek.

Dengan baju handuk yang tebal, Clara keluar dari kamar Villa, ia hendak mencari minuman segar, berendam air hangat, membuat dirinya jadi kehausan.

"Bos." gumam Clara, ia melihat Aaron juga memakai baju handuk yang sama dengannya, pria itu sedang duduk di kursi meja bar, memegang gelas berisikan cairan ungu.

Rambutnya acak-acakan, mungkin karena habis mandi. Namun penampilannya yang santai ini malah menambah pesona maskulin pria muda.

"Sudah kubilang jangan panggil aku bos, kalau kita sedang berduaan seperti ini. Kamu bisa panggil namaku atau sebutan 'Ayang' juga boleh." Aaron terkekeh.

"Aaron saja." cebik Clara, melipat tangan.

Aaron tersenyum sumringah saat Clara menyebutkan namanya. Lalu ia menawarkan Clara untuk duduk disampingnya, dan menawarkan satu gelas wine.

"Aku pilih air putih saja, tidak biasa dengan alkohol." ucapannya, tak mau terjadi hal-hal yang merugikan dirinya lagi.

Keduanya pun minum sambil menikmati susana malam di villa puncak yang dingin.

"Apa yang kamu sukai dari janda sepertiku. Kamu cuma mau main-main denganku bukan, jadi tolong jangan goda aku terus, aku sama sekali tak tertarik dengan mu." ucap Clara tiba-tiba, memecah kesunyian.

"Hahaha, jujur saja aku gak peduli kalau kamu janda atau bukan, hanya saja...."

"Hanya saja...??" tanya Clara jadi penasaran.

"Entah kenapa, setiap bersamamu ada perasaan dan getaran yang aku dapatkan. Apalagi kalau melihat kamu tersenyum manis, kau mau tahu kenapa?”

“A-aku, tidak mau tahu!” pekiknya berbohong.

Sambil tertawa kecil Aaron menatap dalam wajah cantik Clara. Ia tahu pasti ekspresi malu-malu itu, sebenarnya Clara sangat penasaran.

Entah ini pengaruh alkohol atau bukan, tapi Aaron sudah di mabuk cinta. Jemari Aaron menangkap wajah Clara agar menghadapnya, kemudian ia mendekatkan wajahnya.

Kedekatan posisi duduk mereka dan wajah mereka, membuat Clara tak sanggup mengontrol degup jantung yang mulai menggila.

“Aagh! Sial ganteng banget!”

“Hei cantik, jangan berpaling dariku, lihatlah kemari.” Aaron menarik dagu Clara ke atas, bibir mereka hampir bersentuhan.

“Lepas!” Clara menepis jari Aaron dari dagunya.

Namun Aaron tidak mau melepasnya begitu saja, ia melingkarkan tangannya dari belakang ke pinggang ramping Clara. Perlakuan lembut Aaron yang tiba-tiba ini, membuat degup jantung Clara semakin tidak karuan.

Jiwanya dibuat semakin gemetar, mau mencoba melawan, namun tak bisa, Clara sendiri sangat menyukai moment hangat ini.

"Pria s*alan itu benar-benar bodoh, bisa-bisanya mencampakkan mu, apa dia buta tak bisa melihat keindahan." seru Aaron dengan nada berbisik.

"Apa maksud perkataanmu barusan menyindirku." Clara malah tersinggung.

"Hei..., aku justru memujimu tadi, apa kamu tidak bisa memberikanku kesempatan, jangan menolak ajakan ku, sejujurnya aku bukan tipe pria yang mudah jatuh cinta, tapi saat pertama kali ketemu kamu rasanya langsung beda."

"Hahh..!! Bualan buaya." perceraian membuat Clara tak percaya mudah percaya pada omongan laki-laki. Clara menepis tangan Aaron kasar, lalu berjalan menjauh dari meja bar.

Namun Aaron dengan cepat menangkap lengan Clara dan menariknya, hingga tubuh Clara terjatuh dalam pelukan Aaron, memunculkan adegan-adegan drama film Bollywood.

"Aaron!!" protes Clara ingin mendorong.

Namun Aaron tiba-tiba mencium bibirnya dengan lembut, hingga hembusan nafas hangat Aaron begitu terasa di wajahnya.

Sejenak semuanya jadi terasa begitu sunyi seolah dunia ini hanya milik mereka berdua, godaan pria brondong tidak bisa dihindari lagi, ciuman dari bibir yang hangat saling mereka rasakan, perasaan bahagia pun berkumandang di hati mereka berdua.

Godaan Aaron seperti mantra cinta, hingga tanpa sadar Clara melingkarkan kedua lengannya di pundak Aaron, menempelkan seluruh tubuhnya pada dada pria yang 7 tahun lebih muda darinya itu.

Aaron tersenyum smirk, dirinya sudah berhasil menggetarkan jiwa janda yang kesepian. Aaron mengangkat tubuh Clara hingga kakinya tak menapak lantai.

"Eh!! Tunggu!!" Clara pun panik, takut kalau dibawa ke kamar.

"Ayok duduk di sofa, aku tidak mau ciuman sambil berdiri." ucapannya.

Clara jadi tersipu malu, dan mengangguk pasrah. lalu mempererat rangkulannya, menutupi wajahnya yang sedang berseri-seri, sudah lama ia tak digendong ala bridal seperti ini.

Dengan lembut Aaron menaruhnya diatas sofa depan layar raksasa. Clara bernafas lega ia mengira, kalau Aaron sedang ingin mengajaknya nonton film.

Grek!

Grek!

"Loh!?" Clara terkejut, saat Aaron menelan tombol, dalam sekejam sofa yang ia duduki berubah jadi tempat tidur untuk dua orang.

Kemudian Aaron menyalakan televisi memasang gambar api unggun menyala biar suasana romantis seperti di film barat, mengubah suasana dingin ruangan jadi hangat seketika.

"Tunggu!! Ka-kamu mau ngapain!!" Clara panik menutup matanya, saat Aaron membuka baju handuk memperlihatkan otot-otot tubuh atletis miliknya.

"Melanjutkan yang tadi", Kekeh Aaron, kemudian menindih tubuh Clara.

Tak sabar jemarinya menarik, meluncurkan jubah handuk Clara hingga ke pinggang, lalu bertubi-tubi menghujani tubuhnya dengan banyak ciuman.

Clara memekik, saat seluruh tubuhnya dibuat gemetar. Setelah pemanasan yang bertubi-tubi, Aaron membuka lebar kedua kaki Clara dan memasukinya dengan gerakan liar, penyatuan itu membuat Clara melayang hingga langit ke tujuh. Tak bisa dipungkiri lagi, Clara sendiri juga selalu menginginkan sentuhan-sentuhan lembut Aaron.

Yang tadinya menolak jadi meminta lagi, Entah sampai berapa lama mereka melakukan berulang kali, setelah sama-sama merasa puas, Clara meringkuk dalam pelukan hangat Aaron dan tertidur lelap.

"Sekarang aku kekasihmu Clara." bisik Aaron, akhirnya berhasil menaklukkan hati Clara yang sudah lama mendingin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

Terpopuler

Comments

lili permata

lili permata

aron serius gak yah? huhuhu

2024-11-29

0

Bening

Bening

baca sampai sini dulu kk

2024-09-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Pertemuan
2 Bab 2 Awal Malapetaka
3 Bab 3 Malam Durjana
4 Bab 4 Kedatangan Aaron
5 Bab 5 Salah Paham
6 Bab 6 Si Boss Emosi
7 Bab 7 Perhatian Clara
8 Bab 8 Si Bos Minta Lebih
9 Bab 9 Rencana Licik si Bos
10 Bab 10 Brondong Meresahkan
11 Bab 11 Dipepet Brondong
12 Bab 12 Trauma Clara
13 Bab 13 Godaan Brondong
14 Bab 14 Kesedihan Clara
15 Bab 15 Keluarga Aaron
16 Bab 16 Janda Lebih Menggoda
17 Bab 17 Perjodohan
18 Bab 18 Brondongku Perhatian
19 Bab 19 Brondong Mesum
20 Bab 20 Hubungan Rahasia
21 Bab 21 Makan Malam Romantis
22 Bab 22 Ketegangan Pagi (Visual Karakter)
23 Bab 23 Adanya Permintaan
24 Bab 24 Kenangan Buruk
25 Bab 25 Salah Paham
26 Bab 26 Boss Nakal
27 Bab 27 Marahan & Baikkan
28 Bab 28 Doa Sahabat
29 Bab 29 Terpaksa Putus
30 Bab 30 Meriang
31 Bab 31 Bikin Panas
32 Bab 32 Kebohongan
33 Bab 33 Kegalauan
34 Bab 34 Jebakan Si Boss
35 Bab 35 Kegilaan Aaron
36 Bab 36 Tidak Bisa Menolak
37 Bab 37 Harus Menghilang
38 Bab 38 Aaron di Jebak
39 Bab 39 Si Boss Ganggu
40 Bab 40 Clara Pulang
41 Bab 41 Berita Heboh
42 Bab 42 Kepergian Aaron
43 Bab 43 Anak Pembuat Masalah
44 Bab 44 Aaron Tidak Berdaya
45 Bab 45 Kebaikan Hati
46 Bab 46 Hidup Mandiri
47 Bab 47 Pembalasan Si Jack
48 Bab 48 Pemanggil Pelanggan
49 Bab 49 Namamu Dihatiku
50 Bab 50 Malam Kerinduan
51 Bab 51 Sandiwara di Mulai
52 Bab 52 Gelisah
53 Bab 53 Jadi Selimut
54 Bab 54 Brondong Naif
55 Bab 55 Boss Menghilang
56 Bab 56 Mengambil Hati Calon Mertua
57 Bab 57 Di Siang Hari yang Panas
58 Bab 58 Ketakutan Seorang Janda
59 Untuk Para Readers 🫰
60 Bab 59 Dunia Serasa Milik Berdua
61 Bab 60 Curahan Hati si Brondong
62 Bab 61 Hampir Ketahuan
63 Bab 62 Kekhawatiran Caca
64 Bab 63 Sudah di Jemput
65 Bab 64 Alvaro dan Aaron
66 Bab 65 Berpisah Lagi
67 Bab 66 Waktu Telah Berlalu
68 Bab 67 Kekecewaan Clara
69 Bab 68 Pacar Baru
70 Bab 69 Calon Suami Clara
71 Bab 70 Clara di Lamar
72 Bab 71 Clara Menghilang
73 Bab 72 Apakah ini Mimpi?
74 Bab 73 Aaron yang Dingin
75 Bab 74 Apa yang Terjadi?
76 Bab 75 Menemui Papa
77 Bab 76 Transaksi di Dubai
78 Bab 77 Masa Lalu Aaron
79 Bab 78 Seperti Dongeng
80 Bab 79 Kerasnya Hidup
81 Bab 80 Tak Ingin Kehilangan
82 Bab 81 Si Brondong Makin Menggoda
83 Bab 82 Pertemuan Dadakan
84 Bab 83 Tidak Bisa Kemana-mana
85 Bab 84 Keinginan Orangtua
86 Bab 85 Siasat Aaron
87 Bab 86 Mantranya Terlalu Kuat
88 Bab 87 Paul Mulai Bergerak
89 Bab 88 Kabur
90 Bab 89 Petualangan Bersama Brondong
91 Bab 90 Malam Hari di Pulau Cinta
92 Bab 91 Pulau Cinta
93 Bab 92 Romansa di Pulau Cinta
94 Bab 93 Surprise!!
95 Bab 94 Honeymoon
96 Bab 95 Pengantin Baru
97 Bab 96 Camping
98 Bab 97 Malam Berbintang
99 Bab 98 Pencarian
100 Bab 99 Dasar suami Brondong
101 Bab 100 Rencana diluar Rencana
102 Bab 101 Aaron Gelisah
103 Bab 102 Permintaan Wanita Nakal
104 Bab 103 Percakapan Larut Malam
105 Bab 104 Menunggu Suami Pulang
106 Bab 105 Keributan
107 Bab 106 Perlawanan
108 Bab 107 Dipisahkan
109 Bab 108 Pulang ke Jakarta
110 Bab 109 Rindu Masakan Rumah
111 Bab 110 Dua Garis
112 Bab 111 Pertemuan Keluarga
113 Bab 112 Meminta Restu
114 Bab 113 Pernikahan Beda Usia
115 Bab 114 Pria dari Masa Lalu
116 Bab 115 Emosi Gara-Gara Mantan
117 Bab 116 Antara Masa Lalu dan Saat ini
118 Bab 117 Tunggu di Jemput
119 Bab 118 Mencari Solusi
120 Bab 119 Memutuskan Kerjasama
121 Bab 120 Kemalangan Adam
122 Bab 121 Kelahiran Anak Pertama
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Awal Pertemuan
2
Bab 2 Awal Malapetaka
3
Bab 3 Malam Durjana
4
Bab 4 Kedatangan Aaron
5
Bab 5 Salah Paham
6
Bab 6 Si Boss Emosi
7
Bab 7 Perhatian Clara
8
Bab 8 Si Bos Minta Lebih
9
Bab 9 Rencana Licik si Bos
10
Bab 10 Brondong Meresahkan
11
Bab 11 Dipepet Brondong
12
Bab 12 Trauma Clara
13
Bab 13 Godaan Brondong
14
Bab 14 Kesedihan Clara
15
Bab 15 Keluarga Aaron
16
Bab 16 Janda Lebih Menggoda
17
Bab 17 Perjodohan
18
Bab 18 Brondongku Perhatian
19
Bab 19 Brondong Mesum
20
Bab 20 Hubungan Rahasia
21
Bab 21 Makan Malam Romantis
22
Bab 22 Ketegangan Pagi (Visual Karakter)
23
Bab 23 Adanya Permintaan
24
Bab 24 Kenangan Buruk
25
Bab 25 Salah Paham
26
Bab 26 Boss Nakal
27
Bab 27 Marahan & Baikkan
28
Bab 28 Doa Sahabat
29
Bab 29 Terpaksa Putus
30
Bab 30 Meriang
31
Bab 31 Bikin Panas
32
Bab 32 Kebohongan
33
Bab 33 Kegalauan
34
Bab 34 Jebakan Si Boss
35
Bab 35 Kegilaan Aaron
36
Bab 36 Tidak Bisa Menolak
37
Bab 37 Harus Menghilang
38
Bab 38 Aaron di Jebak
39
Bab 39 Si Boss Ganggu
40
Bab 40 Clara Pulang
41
Bab 41 Berita Heboh
42
Bab 42 Kepergian Aaron
43
Bab 43 Anak Pembuat Masalah
44
Bab 44 Aaron Tidak Berdaya
45
Bab 45 Kebaikan Hati
46
Bab 46 Hidup Mandiri
47
Bab 47 Pembalasan Si Jack
48
Bab 48 Pemanggil Pelanggan
49
Bab 49 Namamu Dihatiku
50
Bab 50 Malam Kerinduan
51
Bab 51 Sandiwara di Mulai
52
Bab 52 Gelisah
53
Bab 53 Jadi Selimut
54
Bab 54 Brondong Naif
55
Bab 55 Boss Menghilang
56
Bab 56 Mengambil Hati Calon Mertua
57
Bab 57 Di Siang Hari yang Panas
58
Bab 58 Ketakutan Seorang Janda
59
Untuk Para Readers 🫰
60
Bab 59 Dunia Serasa Milik Berdua
61
Bab 60 Curahan Hati si Brondong
62
Bab 61 Hampir Ketahuan
63
Bab 62 Kekhawatiran Caca
64
Bab 63 Sudah di Jemput
65
Bab 64 Alvaro dan Aaron
66
Bab 65 Berpisah Lagi
67
Bab 66 Waktu Telah Berlalu
68
Bab 67 Kekecewaan Clara
69
Bab 68 Pacar Baru
70
Bab 69 Calon Suami Clara
71
Bab 70 Clara di Lamar
72
Bab 71 Clara Menghilang
73
Bab 72 Apakah ini Mimpi?
74
Bab 73 Aaron yang Dingin
75
Bab 74 Apa yang Terjadi?
76
Bab 75 Menemui Papa
77
Bab 76 Transaksi di Dubai
78
Bab 77 Masa Lalu Aaron
79
Bab 78 Seperti Dongeng
80
Bab 79 Kerasnya Hidup
81
Bab 80 Tak Ingin Kehilangan
82
Bab 81 Si Brondong Makin Menggoda
83
Bab 82 Pertemuan Dadakan
84
Bab 83 Tidak Bisa Kemana-mana
85
Bab 84 Keinginan Orangtua
86
Bab 85 Siasat Aaron
87
Bab 86 Mantranya Terlalu Kuat
88
Bab 87 Paul Mulai Bergerak
89
Bab 88 Kabur
90
Bab 89 Petualangan Bersama Brondong
91
Bab 90 Malam Hari di Pulau Cinta
92
Bab 91 Pulau Cinta
93
Bab 92 Romansa di Pulau Cinta
94
Bab 93 Surprise!!
95
Bab 94 Honeymoon
96
Bab 95 Pengantin Baru
97
Bab 96 Camping
98
Bab 97 Malam Berbintang
99
Bab 98 Pencarian
100
Bab 99 Dasar suami Brondong
101
Bab 100 Rencana diluar Rencana
102
Bab 101 Aaron Gelisah
103
Bab 102 Permintaan Wanita Nakal
104
Bab 103 Percakapan Larut Malam
105
Bab 104 Menunggu Suami Pulang
106
Bab 105 Keributan
107
Bab 106 Perlawanan
108
Bab 107 Dipisahkan
109
Bab 108 Pulang ke Jakarta
110
Bab 109 Rindu Masakan Rumah
111
Bab 110 Dua Garis
112
Bab 111 Pertemuan Keluarga
113
Bab 112 Meminta Restu
114
Bab 113 Pernikahan Beda Usia
115
Bab 114 Pria dari Masa Lalu
116
Bab 115 Emosi Gara-Gara Mantan
117
Bab 116 Antara Masa Lalu dan Saat ini
118
Bab 117 Tunggu di Jemput
119
Bab 118 Mencari Solusi
120
Bab 119 Memutuskan Kerjasama
121
Bab 120 Kemalangan Adam
122
Bab 121 Kelahiran Anak Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!