Apa apaan ini?!! Bagaimana bisa??!!! Ayo diingat ingat alasan mengapa Su Lin Lin memiliki wajah jelek seperti ini. Wajahnya sekarang sangat banyak jerawat dan juga kulitnya kusam dan berminyak. Bagaimana Irara tidak berteriak. Dulu wajah Irara cantik bak Dewi yang turun dari surga dan sekarang?!!! Bagaimana kata orang orang jika tau wajah Irara menjadi seperti ini. Hahh memikirkannya saja sudah membuat stres. Alasan kenapa Su Lin Lin memiliki wajah buruk rupa tidak ada di ingatan tubuh nya. Tapi bagi Irara tidak sulit untuk mengetahuinya. Ya, alasannya adalah karena racun. Racun ini adalah racun jangka panjang tetapi tidak memiliki efek yang mematikan. Racun ini membuat tubuh orang lain menjadi buruk rupa dan membuat arus energi spiritual terhambat. Ck ck ck terkadang iri hati menyebabkan banyak sekali masalah bahkan membuat seseorang terbunuh. Jelas sekali pelakunya tak lain tak bukan adalah selir dari ayahnya dan adik tirinya.
'Hehehehehe tunggu saja kalian semua. permainan baru saja dimulai,' batin Irara sambil tersenyum. Bukan senyuman manis yang ia tampilkan melainkan senyuman yang mengerikan. Siapapun yang menatapnya pasti bulu kuduk nya akan berdiri. Hal itu berlaku pada Weiwei. Weiwei terkejut dengan teriakan nona nya tadi dan sekarang bulu kuduknya merinding melihat senyuman nona nya.
"Weiwei," panggil Irara.
"Ya nona?" jawab Weiwei seraya menyisir rambut Irara.
"Apakah di dekat sini ada hutan yang memiliki banyak obat obatan herbal?" tanya Irara.
"Ada nona, hutan itu berada di bagian selatan kerajaan tidak terlalu jauh nona,"
"Mmm," Irara hanya membalas Weiwei dengan bergumam.
"Nona kalau boleh tau kenapa anda menanyakan hal itu?" Weiwei mencoba untuk menyingkirkan pikiran pikiran buruk nan mencurigakan dari fikirannya.
"Oh tidak ada, sudahlah lupakan saja," ucap Irara dengan santai.
"Nona anda ingin menggunakan tusuk rambut yang mana?" tanya Weiwei.
"Mmmm," Irara sibuk berfikir. Irara bingung karena semua perhiasan rambut ini benar benar indah.
"Yang ini saja," Irara memutuskan memilih tusuk rambut yang memiliki hiasan lotus biru yang indah.
"Baiklah nona, mari saya bantu anda memasang," ucap Weiwei.
"Sudah nona, apa anda ingin makan sekarang?" tanya Weiwei.
"Ya" jawab Irara.
"Saya akan segera menyiapkan makanan nya nona," ucap Weiwei lalu segera pergi untuk membawa makanan untuk nona nya.
"Ah iya, bagaimana aku bisa lupa meminta Weiwei membawakan lemon dan madu kemari. Haish yasudah lah aku akan meminta nya nanti saja," Irara bergumam sendiri seraya mengutuk dirinya yang menjadi pelupa.
Beberapa menit berlalu,
Tok...tok...tok
"Masuk," ucap Irara datar.
Weiwei masuk sambil membawakan beberapa makanan dan meletakkan nya di meja.
'Ah makanan di zaman ini benar benar berbeda dari zaman ku. Rasanya benar benar sederhana haish. Aku yakin bahwa ini karena aku diasingkan di paviliun ini. Lihat saja nanti aku akan membalaskan semua dendam Lin Lin. Ayah dari tubuh ini sangat tegas dan tidak membeda bedakan. Sayang sekali Lin Lin tidak pernah membela dirinya sendiri,' batin Irara.
"Weiwei" panggil Irara.
"Ya nona?"
"Duduklah dan makan bersamaku," ucap Irara.
"Ti-tidak nona, saya hanya pelayan rendahan tidak pantas duduk dan makan bersama nona," ucap Weiwei dengan gugup.
"Tahukah kau Weiwei. Aku tidak pernah menganggap mu sebagai pelayan, Weiwei. Aku menganggap mu sebagai sahabatku. Jadi Weiwei jika kau juga menganggap ku sebagai sahabat maka duduklah bersama ku," ucap Irara dengan lembut.
"Saya mengerti nona hiks.. hiks.. saya hiks.. saya sungguh berterima kasih pada nona. Nona tidak pernah merendahkan saya. Saya hiks.. saya benar benar hiks.. beruntung menjadi sahabat hiks.. anda hiks... nona," ucap Weiwei sambil menangis terharu. Weiwei pun segera duduk dan makan bersama Irara.
"Kita adalah sahabat Wei jangan memanggil ku nona mulai sekarang. Panggil aku Rara saja," ucap Irara.
"Ta-tapi no-nona itu tidak sopan bila didengar oleh tuan," balas Weiwei dengan gugup.
"Biarkan saja lagipula itu adalah urusan mereka," ucap Irara cuek.
"Baiklah no- eh Rara maksudku. Tapi kenapa Rara? Maksud saya eh maksudku nama no- eh namamu kan Lin Lin," ucap Weiwei sambil terputus putus karena tidak terbiasa dengan panggilan yang berubah.
"Eh... itu... karena.... emm... aku menyukai nama itu ya" ucap Irara dengan gugup.
"Oh baiklah Rara" ucap Weiwei dengan mengangguk seolah mengartikan bahwa ia mengerti.
Jujur Irara saat ini benar benar rindu dengan panggilan Rara saat di zamannya. Panggilan itu mengartikan banyak kenangan indah di saat kecil bersama kedua orang tuanya.
"Oh iya Wei tolong bawakan lemon dan madu kemari ya" ucap Irara.
"Baik Rara," ucap Weiwei.
Beberapa menit setelah itu Weiwei kembali dengan membawa lemon dan madu di tangannya.
"Ini Rara. Kalau boleh tau untuk apa ya lemon dan madu ini Rara?" tanya Weiwei.
"Yaaah aku ingin membuat sihir hehe," ucap Irara sedikit bercanda.
"Sihir? Apa itu sihir?" tanya Weiwei.
Sebelum pertanyaan nya terjawab, Irara sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamarnya. Irara mulai merawat wajahnya menggunakan madu dan lemon tadi.
🍃🍃🍃
Keesokan harinya,
Kriet...
"Rara bangun, sudah pagi Rara" ucap Weiwei.
Ya sejak lupa ingatan sikap Nona pertama Su benar benar berbeda seolah olah ia adalah orang lain. Weiwei sampai terbingung bingung dengan sikap nona nya. Biasanya nonanya selalu bangun pagi hari sedangkan sekarang sangat sulit untuk dibangunkan.
"Sebentar lagi yaaa.... aku masih ngantuk nih," ucap Irara setengah sadar.
"Raraaaaaaaa bangun," ucap Weiwei sambil setengah berteriak.
"Hmmm Wei kamu siapkan air mandi saja dulu," ucap Irara.
"Aroma apa yang kau inginkan Rara?" tanya Weiwei.
"Hmm? Oh aku ingin lavender saja," ucap Irara.
"Baiklah,"
"Rara air mandinya sudah siap," ucap Weiwei.
"Hmmm,"
Seperti biasa setiap kali Irara mandi ia selalu bernyanyi ria.
🍃🍃🍃
Irara saat ini sedang berada di halaman paviliun nya. Alasannya karena ingin menikmati matahari pagi. tetapi tiba-tiba ketenangan diganggu.
"Nyonya selir pertama dan nona kedua tiba,"
Oh no, mereka benar benar datang untuk merenggut ketenangan ku huhuhuuuu, pikir Irara. Karena Irara melamun, ia tidak sadar kalau selir pertama datang ke arahnya dan langsung marah marah.
"Apakah kau kehilangan sopan santun mu sehingga tidak memberikan salam padaku?" ucap selir pertama dengan sinis.
"Cepat berlutut pada ibuku dan aku dasar j*****," ucap Su Qing Yu.
Su Qing Yu merupakan anak dari selir pertama. Su Qing Yu selalu iri pada kakaknya Su Lin Lin karena Lin Lin lebih cantik daripada dirinya.
"Heh kalian berdua ingin aku berlutut pada kalian? Hahahaha kalian sedang bermimpi? Kalau kalian sedang bermimpi maka bangunlah oh tidak tidak mimpi buruk kalian baru akan dimulai sekarang," ucap Irara menyeringai dengan menyeramkan.
Kedua ibu dan anak itu sebenarnya takut dan gemetar tapi mereka menyembunyikan nya.
"K-kau memang kau bisa apa dasar s**l**," ucap selir pertama
"Cih tunggu saja," ucap Irara.
"Pengawal cepat bawa mereka keluar dari kediamanku mereka mengganggu ketenangan ku," ucap Irara sedikit berteriak.
Karena mereka di usir Lin Lin, mereka sangat malu dan marah. Mereka terus terusan mengutuk Lin Lin. Tapi orang yang dikutuk tidak peduli.
"Weiwei," panggil Irara.
"Ya Rara?"
"Aku ingin pergi untuk sementara. Jika ada orang yang bertanya tentang ku bilang saja aku sedang tidak ingin ditemui," ucap Irara.
"Tapi kau ingin pergi kemana Rara?"
"hutan malam,"
"Apa?!!!" teriak Weiwei.
"Hei kecilkan suaramu," ucap Irara datar.
"Tapi itu berbahaya Rara kau tentu tahu itu," ucap Weiwei.
"Tidak perlu khawatir aku akan baik baik saja. Yasudah aku pergi dulu," ucap Irara.
Irara masuk kedalam kamar lalu membuka lemari dan mengambil cadar.
"Hati hati Rara," ucap Weiwei.
"Ya ya tenanglah," ucap Irara.
_-----------------------------------------------------------------------_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 454 Episodes
Comments
Lestari Al Kasih
cari tanaman obat biar wajan yah cantik
2022-05-14
2
alien
mantap rara mulai melancarkan aksi
2022-05-08
0
Lee Fay
Wkwkwk gtu doang? Astagaa kirain berantemnya smpe heboh🤣 kesannya terburu2 yaa percakapannya hehe
2022-04-27
3