"Tunggu, nona," suara laki laki yang mengenakan hanfu merah menghentikan langkah kaki Lin Lin.
"Hm?" Lin Lin berbalik lalu menatap pria itu.
"Emm, nona terima kasih telah menyelamatkan tuan saya," ucap pria berhanfu hitam. Sepertinya ia adalah pengawal si pria hanfu merah.
"Oh itu. Tidak masalah, lagipula aku juga sedang berburu untuk mencari makanan. Kebetulan saja aku melihat bahwa hewan yang sedang bertarung dengan kalian terlihat lezat. Jadi aku membunuhnya," jelas Lin Lin.
"Tetap saja kami mengucapkan terima kasih," ucap pria hanfu merah yang terlihat seperti bangsawan.
"Ya, sama sama. Lebih baik kalian obati luka kalian agar tidak membahayakan nyawa kalian," ucap Lin Lin sambil tersenyum di balik cadarnya lalu pergi menuju gua tempat gurunya berada saat ini.
"Cari tahu siapa gadis itu," ucap pria bangsawan itu.
"Baik tuan," ucap pengawal nya.
🍃🍃🍃
"Guruuuu, lihatlah muridmu ini datang membawa buruan yang besar," ucap Lin Lin.
"Kenapa aku meminta gadis berisik dan cerewet seperti ini menjadi murid ku," gumam guru Zhou pelan.
"Ya, masaklah daging itu sendiri. Guru mu ini sedang sibuk menyempurnakan Qi sebentar," ucap guru Zhou.
"Jadi aku harus mencari kayu dan ranting ranting kering," ucap Lin Lin.
Lin Lin pergi mencari kayu dan ranting untuk memasak daging harimau yang ia bunuh tadi. Di perjalanan, ia melihat dua pria yang tadi ia temui sedang beristirahat di bawah pohon.
"Kalian tidak mengobati luka kalian?" tanya Lin Lin.
Mereka berdua terkejut, "ah, sebelum kami berada di hutan ini kami bertemu dengan bandit yang cukup kuat. Bandit-bandit itu mencuri cincin ruang kami yang berisi barang-barang kami," jelas si pengawal.
"Oh," Lin Lin menjawab dengan singkat.
"Ehem, kalau begitu nona kenapa anda kembali lagi?" tanya pria bangsawan.
"Oh aku lupa mencari kayu bakar," ucap Lin Lin.
"Begitu rupanya,"
"Uhukk uhukk" si bangsawan itu terlihat memuntahkan seteguk darah hitam.
"Darah hitam? Kau keracunan?" tanya Lin Lin.
"Harimau itu memiliki racun nona. Anda harus berhati-hati kalau anda mengonsumsi nya," jelas si pria bangsawan dengan senyuman.
"Terima kasih atas informasi yang kau berikan. Ini ambillah" ucap Lin Lin sambil memberikan dua pil dari cincin ruang yang sempat ia beli di pelelangan dulu.
"Nona, ini, terima kasih," ucap pria bangsawan sedikit sungkan.
"Tidak perlu sungkan tuan. Makan lah pil itu lebih dahulu," ucap Lin Lin.
"Ya," tidak perlu berlama-lama kedua pria itu langsung mengonsumsi pil penawar racun itu kemudian mereka berdua memuntahkan seteguk darah berwarna kehitaman.
"Syukurlah racun nya sudah keluar," ucap Lin Lin.
"Ini semua berkat nona," ucap si pria bangsawan. Sedangkan pengawal nya hanya diam mengikuti tuannya.
"Tidak masalah. Ngomong ngomong sepertinya tuan ini seorang bangsawan," ucap Lin Lin dengan nada setengah bertanya.
"Ah itu benar nona," ucap pria bangsawan itu.
"Ya karena kalian sudah sehat kembali, aku akan pergi mengumpulkan kayu," ucap Lin Lin.
"Sampai jumpa lagi nona," ucap pria bangsawan seraya tersenyum.
Si pengawal dari pria bangsawan itu terkejut. Tuannya yang dikenal dingin dan tak tersentuh tiba-tiba saja tersenyum kepada gadis asing yang asal-usul nya tidak diketahui. Walaupun begitu, ini berita baik.
Tuan nya sangat tidak peduli dan cuek untuk urusan wanita. Saat dijodohkan oleh ayahnya, pria itu marah dan hampir membuat aula tempat pertemuan hampir rata dengan tanah. Bahkan ada desas-desus bahwa tuan nya satu ini seorang pencinta lelaki. Itu sangat mengerikan.
"Ayo kembali" ucap pria bangsawan membuyarkan lamunan pengawal pribadi nya.
"Baik tuan,"
🍃🍃🍃
"Hah aku butuh banyak sekali tenaga untuk mengangkat kayu kayu ini," ucap Lin Lin yang baru saja kembali setelah mencari kayu bakar dan ranting kering.
"Nah mari kita masak," ucap Lin Lin bersemangat.
Lin Lin berjalan menuju sungai yang kebetulan berada di dekat gua sambil membawa harimau yang ia bunuh tadi.
Lin Lin membersihkan kulit dan daging harimau itu dengan menggunakan pedang. Ia menggunakan pedang karena ia tidak punya pisau.
"Pedang yang cantik dan manis mohon maaf ya aku menggunakan mu untuk menguliti si harimau ini," ucap Lin Lin sambil terkekeh geli lantaran ia berbicara pada pedang.
"Kulit harimau ini sangat hangat. Aku harus menyimpan nya untuk jaga-jaga di musim dingin tiba," gumam Lin Lin pelan.
Lin Lin berjalan kembali menuju depan gua dan menyalakan api di kayu bakar. Tentunya dengan elemen api nya. Ia terlalu malas untuk menggunakan cara tradisional.
Lin Lin mengambil ranting kering dan menusuk daging harimau menggunakan ranting tersebut. Daging harimau itu diletakkan di atas api dengan penyangga kayu. Lin Lin juga menambahkan beberapa rempah-rempah yang ia temui di sepanjang perjalanan di hutan dan di ruang dimensinya.
Bau harum menyebar ke seluruh arah. Bahkan tercium hingga masuk ke dalam gua. Guru Zhou yang mencium wangi itu tak bisa untuk menahan rasa laparnya. Segera ia menghentikan kultivasi nya untuk makan terlebih dahulu. Bersamaan dengan itu, suara Lin Lin terdengar bergema di dalam gua tersebut.
"Guru, aku sudah memasakkan makanan guru," ucap Lin Lin.
"Hmm," ucap guru Zhou melangkah keluar dari gua.
Lin Lin sedikit melirik ke arah guru Zhou yang berjalan keluar gua lalu kembali fokus membakar daging. Guru Zhou ikut duduk dan mengambil satu potong daging yang harum nya lezat.
"Hmm, rasanya lezat," ucap guru Zhou.
"Tentu saja guru, muridmu ini sangat hebat dalam memasak," ucap Lin Lin sambil bercanda.
"Ya ya aku akui itu,"
"Aku tidak ingat bila tekstur dan warna daging kelinci seperti ini?" ucap guru Zhou.
"Guru, murid ini tidak mengatakan kalau daging yang sedang guru pegang itu adalah daging kelinci," ucap Lin Lin sambil mengunyah daging itu.
"Jadi maksudmu daging yang sedang kumakan ini bukan daging kelinci? Kau bukan berburu kelinci? Jadi daging apa ini?" tanya guru Zhou.
"Guru, ini daging harimau," ucap Lin Lin.
"Apa?! Uhukk uhukk," guru Zhou tersedak mendengar ucapan muridnya satu ini.
"Guru, minum dulu," ucap Lin Lin memberikan satu kendi air.
"Taukah kau untuk berhati-hati? Bagaimana bila kau terluka? Tingkatan hewan spirit disini cukup tinggi," ucap guru Zhou panik.
"Guru, murid ini baik-baik saja," ucap Lin Lin. Lin Lin terkekeh geli, ternyata gurunya ini khawatir padanya.
"Hah, baiklah. Katakan pada ku ciri-ciri dari harimau ini," ucap guru Zhou.
"Umm harimau ini memiliki ukuran yang cukup besar dan dia berwarna ungu kehitaman. Guru tau harimau apa ini?" tanya Lin Lin.
"Ini harimau gelap. Hewan spirit tingkat 5," ucap guru Zhou.
"Begitukah?" ucap Lin Lin santai.
"Oh ya guru, murid rasa sudah pergi terlalu lama. Murid harus segera pulang," ucap Lin Lin.
"Ya, pulanglah. Datang temui guru mu ini setiap Minggu di sini," ucap guru Zhou.
"Baiklah guru," ucap Lin Lin.
_-----------------------------------------------------------------------_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 454 Episodes
Comments
⭐Lilia◽sherly⭐
ngakak guru zhou
2021-10-02
2
Anonymous
thor,memang kadang melewati byk hal,heheh
2021-08-17
1
pengelana komik
bentar lagi gurunya sakit jantung liat keajaiban mc di eps selanjutnya
2021-07-28
1