Bab 18. Menemukan jasad Laila

Tiga pemuda mencari celah rumah nya Johan agar bisa masuk kedalam, karena sebenarnya rumah ini memang masih terawat hanya saja rumah pemuda itu banyak dan ini mau di kontrakan, namun belum ada orang yang berniat ngontrak jadi ya kosong dulu untuk sementara. sial nya malah di pakai untuk membuat kejahatan yang sangat keji, bila orang tua Johan tahu maka mereka pasti akan menanggung akibat nya dengan sangat berat, bisa bisa nya mereka memperkosa wanita yang sudah bersuami dan parah nya lagi salah satu pelaku adalah anak tiri nya korban, siapa pun pasti tidak menyangka bahwa Ari bisa setega itu kepada Ibu tiri nya.

Sayang mereka masih saja tidak bisa menemukan lobang untuk masuk kedalam rumah, semua jendela memakai teralis besi sehingga mereka pun tak bisa juga masuk kedalam. Ari sudah berusaha keras untuk mendobrak pintu samping bila saja bisa untuk di buka, namun sayang nya tetap saja tidak bisa, mereka mulai putus asa dan Tian berusaha untuk meyakinkan bahwa Laila tak akan ada di sini, namun Yogi yang mengintip dari jendela malah berseru keras setelah melihat apa yang sedang ada di dalam. Ari juga melihat apa yang sedang sahabat nya lihat, mereka begitu ketakutan sekarang setelah melihat Laila terbaring dengan tubuh yang mulai membusuk karena sudah tiga hari.

"Siapa yang membunuh nya?!" pekik Ari begitu takut.

"Aku juga tidak tahu, karena aku kan pulang dengan kalian juga." sahut Yogi.

"Bagai mana ini? aduh habis lah kita bila sampai ada yang tahu." cemas Tian.

"Kalau orang tua Johan datang kesini dan ''menemukan dia, pasti kita bakal ketahuan." Yogi takur bila sampai di tangkap polisi.

"Banyak sidik jari kita di tubuh dia! habis lah aku bila Ayah ku tahu." Ari mengusap wajah nya kasar.

11

"Kita harus masuk kedalam, pokok nya kita ambil mayat itu dan kita kuburkan!" Tian sangat takut sehingga berusaha keras untuk membuat alibi.

Rasa nya mereka sangat frustasi dengan semua yang sedang terjadi ini, mau berbuat tapi mereka takut untuk tanggung jawab dengan apa yang sudah terjadi, namun sekarang mereka harus berusaha masuk kedalam karena itu harus di lakukan agar mereka bisa selamat dari kejaran polisi yang pasti akan mengusut habis.

Ari sangat gila memikirkan ini semua karena dia akan habis di tangan Ayah nya bila sampai ketahuan, rasa nya sudah tak sabar dan Ari segera berlari menuju jendela yang tadi sempat ia lihat, dengan batu sebesar kepalan tangan dia pun memecahkan kaca nya agar bisa di masuki oleh mereka.

"Jangan gila kau, Ri!" Tian berseru kaget.

"Kita memang sudah gila, pokok nya apa pun yang terjadi maka kita harus masuk." geram Ari.

"Astaga ini bagai mana? aku tidak mau bila sampai di tangkap oleh polisi." Yogi sangat takut sekali.

"Maka nya kalau tidak mau di tangkap polisi maka harus kita yang masuk kedalam." paksa Ari.

Kaca yang tadi di pecah kan mulai di bobol dengan benda lain agar mereka bisa masuk tanpa terluka tubuh nya, Ari yang tubuh nya kecil masuk duluan dan lagi dia sangat bernafsu untuk memusnahkan jasad Ibu tiri nya yang mulai membusuk tersebut.

Karena tidak ada pilihan lain juga, maka Tian dan Yogi ikut masuk kedalam rumah meski tubuh nya harus tersangkut dengan kaca yang belum seberapa bersih, berat sekali perjuangan merka untuk membersihkan lokasi ini agar tidak ketahuan oleh orang orang yang bersangkutan, tapi tidak bisa juga bila mau di tinggalkan karena ini demi keselamatan mereka bertiga.

"Aaaah bau nya!" Tian langsung menutup hidung.

"Ini kenapa dia bisa mati?" heran Yogi karena mereka tak ada yang membunuh.

"Aku juga tidak tahu, pasti saat kita tinggalkan itu dia sekarat." sahut Ari.

"Masa gara gara di perkosa kita berempat dia jadi mati? Andini saja saat itu kita bertujuh namun tidak apa apa." ujar Tian.

Pusing mereka memikirkan Laila yang mendadak mati, bagai mana bisa dia mati setelah di perkosa, Ari tiba tiba ingat bahwa mereka memberikan obat perangsang yang sangat kuat dosis nya saat itu, mungkin saja tubuh Laila tak sanggup menagan nya sehingga dia pun meregang nyawa tanpa ada yang tahu.

"Ini kalau di angkat pasti rontok semua daging nya." cetus Yogi.

"Tapi harus kita bersihkan, mau kau di penjara kalau tidak di bersihkan?!" geram Ari.

"Lah ini gimana jadi nya, tidak penting dia mati karena apa! yang penting sekarang dia harus kita bersihkan." sentak Tian.

"Lalu kemana kita membuang mayat nya?" Yogi menatap teman nya satu persatu.

"Hah?!"

Semua nya bingung karena tidak tahu harus di buang kemana mayat nya Laila ini, karena tidak mungkin mau di buang begitu saja sebab sidik jari mereka sudah ada di mana mana dan pasti nya polisi akan dengan sangat mudah menangkap mereka, tugas mereka sangat berat karena sekarang harus mencari cara yang sangat bagus untuk menghilangkan jasad Laila, otak di peras agar bisa berpikir dan menemukan ide yang sangat cemerlang. setiap perbuatan pasti akan ada konsekuensi nya, dan sekarang mereka harus menanggung nya agar tak tertangkap oleh polisi.

"Sebaik nya kita mutilasi saja agar di makan oleh anjing liar." ide Tian.

"Tapi tulang nya, nanti bisa ketahuan juga dari tulang nya." cemas Yogi.

"Apa kita pisahkan saja daging dan tulang nya? daging dia sudah mau membusuk juga." seru Ari.

"Memang otak mu sangat kejam ya, bangsat! memang nya kau kuat mau memisahkan daging dan juga tulang Ibu tiri mu ini?" sentak Tian.

"Kita harus kuat agar tak tertangkap, aku tidak mau bila sampai membusuk di penjara." sahut Ari tak kalah garang.

"Semua ini gara gara kau! bila kau tidak nafsuan maka kita tak akan celaka begini." Yogi menyalahkan Ari.

"Bukan cuma salah ku saja, kau pun menikmati nya!" Ari mencengkeram leher Yogi karena sudah emosi.

Tian pusing sekali karena mereka malah membuat ulah sehingga semua nya jadi kacau, seharus nya rundingan dengan benar agar masalah cepat selesai, ini malah asik debat yang entah sampai kapan usai nya.

"Bakar saja mayat ini, cepat kau hidupkan api yang untuk menghangat kan diri itu." suruh Tian.

Ari menurut dengan segera memasukan api kedalam tungku besar, mereka akan membakar mayat nya Laila agar masalah segera beres, dari pada cuma bertengkar tak ada habis nya saja dan bisa jadi malah ketahuan oleh warga maka habis lah riwayat mereka.

Terpopuler

Comments

V3

V3

astaghfirullah Al'adzim .. ngeri sekali aku bacanya

2025-02-11

0

arniya

arniya

semoga hanya di novel aj,ngeri klo ad di dunia nyata.

2024-10-31

1

Amcas Ganjur Amcas

Amcas Ganjur Amcas

membusuk

2024-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Andini
2 Bab 2. Kisah Andini
3 Bab 3. Susuk genderuwo
4 Bab 4. Mencoba
5 Bab 5. Seno nama nya
6 Bab 6. Tumbal pertama
7 Bab 7. Ribut
8 Bab 8. Pembelaan Bu Semah
9 Bab 9. Tumbal kedua
10 Bab 10. Bertengkar lagi
11 Bab 11. Mobil baru
12 Bab 12. Manggung
13 Bab 13. Perbuatan kotor Yogi CS
14 Bab 14. Tamu malam selasa
15 Bab 15. Siska sakit
16 Bab 16. Gosip tetangga
17 Bab 17. Laila hilang
18 Bab 18. Menemukan jasad Laila
19 Bab 19. Membelanjakan siska
20 Bab 20. Pertanyaan Ibu
21 Bab 21. daging blender
22 Bab 22. Debat dengan Ibu
23 Bab 23. Yogi pingsan
24 Bab 24. Tumbal kelima
25 Bab 25. Siska juga pasang
26 Bab 26. Tamu
27 Bab 27. Debat lagi
28 Bab 28. Pemuda yang datang
29 Bab 29. Tawaran istri muda
30 Bab 30. Kematian Mbah Karso
31 Bab 31. Ingin suami
32 Bab 32. Di usir
33 Bab 33. Ngobrol bersama Davin
34 Bab 34. Mencari Ibu
35 Bab 35. Panik semua
36 Bab 36. Bertemu Tian
37 Bab 37. Di temukan orang
38 Babb 38. Gosip
39 Bab 39. Bu RT datang
40 Bab 40. Merujak Bu RT.
41 Bab 41. Negosiasi dengan Seno
42 Bab 42. Mencari Sam
43 Bab 43. Tinggal di belakang gudang
44 Bab 44. Fakta Bu Semah
45 Bab 45. Gosip beredar
46 Bab 46. Tian minta maaf
47 Bab 47. Bau bangkai
48 Bab 48. Lautan nanah dan darah
49 Bab 49. Perut yang meledak
50 Bab 50. Salsa di teror
51 Bab 51. Davin mengusir mela
52 Bab 52. Kartu Yogi
53 Bab 53. Yogi ingin pergi
54 Bab 54. Andini terbuka
55 Bab 55. Debat Davin vs Ketua
56 Bab 56. Meminta member
57 Bab 57. Ingat kompor
58 Bab 58. Menemui Ayah
59 Bab 59. Salsa tantrum
60 Bab 60. Maharani tantrum
61 Bab. 61 serangan balik
62 Bab 62. Memohon iba
63 Bab 63. Luluh
64 Bab. 64 Tak jadi nyusul
65 Bab 65. Menghadang Yogi
66 Bab 66. Derita Yogi
67 Bab 67. tawaran
68 Bab 68. Andinmi pingsan
69 Bab 69. Siska di tuduh
70 Bab 70. Bertarung
71 Bab 71. Kodam Salsa
72 Bab 72. Seno dalam penjara
73 Bab 73. Pendarahan Andini
74 Bab 74. Bertemu Salsa
75 Bab 75. Yogi beruang
76 Bab 76. Rumah baru.
77 Bab 77. Siska juga kena
78 Bab 78. Dugaan jadi gosip
79 Bab 79. Landak merajuk
80 Bab 80. Siska tak terima
81 Bab 81. Di tendang
82 Bab 82. Patah tangan
83 Bab 83. Kelemahan
84 Bab 84. Juwita pingsan
85 Bab 85. Mulut membusuk
86 Bab 86. Buah gondo sewu
87 Bab 87. Gondo Sewu
88 Bab 88. Nyangkut di pohon
89 Bab 89. Setan berlumpur
90 Bab 90. Di bentak Yogi
91 Bab 91. Penjelasan Wira
92 Bab 92. Korban keluarga
93 Bab 93. Kematian dua orang
94 Bab 94. Mutiara naga
95 Bab 95. Di jambak
96 Bab 96. penggosip dan karma nya
97 Bab 97. Siska minta uang
98 Bab 98. tugas Seno beres
99 Bab 99. Selesai
100 Bab 100. end
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Andini
2
Bab 2. Kisah Andini
3
Bab 3. Susuk genderuwo
4
Bab 4. Mencoba
5
Bab 5. Seno nama nya
6
Bab 6. Tumbal pertama
7
Bab 7. Ribut
8
Bab 8. Pembelaan Bu Semah
9
Bab 9. Tumbal kedua
10
Bab 10. Bertengkar lagi
11
Bab 11. Mobil baru
12
Bab 12. Manggung
13
Bab 13. Perbuatan kotor Yogi CS
14
Bab 14. Tamu malam selasa
15
Bab 15. Siska sakit
16
Bab 16. Gosip tetangga
17
Bab 17. Laila hilang
18
Bab 18. Menemukan jasad Laila
19
Bab 19. Membelanjakan siska
20
Bab 20. Pertanyaan Ibu
21
Bab 21. daging blender
22
Bab 22. Debat dengan Ibu
23
Bab 23. Yogi pingsan
24
Bab 24. Tumbal kelima
25
Bab 25. Siska juga pasang
26
Bab 26. Tamu
27
Bab 27. Debat lagi
28
Bab 28. Pemuda yang datang
29
Bab 29. Tawaran istri muda
30
Bab 30. Kematian Mbah Karso
31
Bab 31. Ingin suami
32
Bab 32. Di usir
33
Bab 33. Ngobrol bersama Davin
34
Bab 34. Mencari Ibu
35
Bab 35. Panik semua
36
Bab 36. Bertemu Tian
37
Bab 37. Di temukan orang
38
Babb 38. Gosip
39
Bab 39. Bu RT datang
40
Bab 40. Merujak Bu RT.
41
Bab 41. Negosiasi dengan Seno
42
Bab 42. Mencari Sam
43
Bab 43. Tinggal di belakang gudang
44
Bab 44. Fakta Bu Semah
45
Bab 45. Gosip beredar
46
Bab 46. Tian minta maaf
47
Bab 47. Bau bangkai
48
Bab 48. Lautan nanah dan darah
49
Bab 49. Perut yang meledak
50
Bab 50. Salsa di teror
51
Bab 51. Davin mengusir mela
52
Bab 52. Kartu Yogi
53
Bab 53. Yogi ingin pergi
54
Bab 54. Andini terbuka
55
Bab 55. Debat Davin vs Ketua
56
Bab 56. Meminta member
57
Bab 57. Ingat kompor
58
Bab 58. Menemui Ayah
59
Bab 59. Salsa tantrum
60
Bab 60. Maharani tantrum
61
Bab. 61 serangan balik
62
Bab 62. Memohon iba
63
Bab 63. Luluh
64
Bab. 64 Tak jadi nyusul
65
Bab 65. Menghadang Yogi
66
Bab 66. Derita Yogi
67
Bab 67. tawaran
68
Bab 68. Andinmi pingsan
69
Bab 69. Siska di tuduh
70
Bab 70. Bertarung
71
Bab 71. Kodam Salsa
72
Bab 72. Seno dalam penjara
73
Bab 73. Pendarahan Andini
74
Bab 74. Bertemu Salsa
75
Bab 75. Yogi beruang
76
Bab 76. Rumah baru.
77
Bab 77. Siska juga kena
78
Bab 78. Dugaan jadi gosip
79
Bab 79. Landak merajuk
80
Bab 80. Siska tak terima
81
Bab 81. Di tendang
82
Bab 82. Patah tangan
83
Bab 83. Kelemahan
84
Bab 84. Juwita pingsan
85
Bab 85. Mulut membusuk
86
Bab 86. Buah gondo sewu
87
Bab 87. Gondo Sewu
88
Bab 88. Nyangkut di pohon
89
Bab 89. Setan berlumpur
90
Bab 90. Di bentak Yogi
91
Bab 91. Penjelasan Wira
92
Bab 92. Korban keluarga
93
Bab 93. Kematian dua orang
94
Bab 94. Mutiara naga
95
Bab 95. Di jambak
96
Bab 96. penggosip dan karma nya
97
Bab 97. Siska minta uang
98
Bab 98. tugas Seno beres
99
Bab 99. Selesai
100
Bab 100. end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!