Bab 12. Manggung

Usai pulang dari jalan jalan bersama Reni dan Rita, Andini tidak memasukan mobil kedalam garasi karena dia akan berangkat sekarang, bertepatan pula dengan kedatangan nya sepupu Reni dati kampung sebelah. pemuda itu sangat tampan sehingga membuat siapa pun terpesona, namun beda dengan Andini karena sekarang dia tidak butuh pada pria tampan saja, yang Andini butuh kan adalah pria beruang yang mau membeli diri nya dengan harga mahal, seburuk apa pun orang itu maka dia tak akan peduli karena dia tak pernah melibatkan perasaan, yang di libatkan hanya soal uang saja, tampan tidak bisa menjamin hidup akan enak dan nyaman dalam sebuah hubungan.

"Maaf ya aku tadi di jalan jalan jadi lupa waktu, tapi kamu sudah makan belum?" tanya Reni yang ternyata pria ini sudah mau pulang.

"Sudah kok, tadi aku makan Mas Badi." jawab pemuda itu sambil tersenyum ramah.

"Oh iya, Rit! ini Davin sepupu ku, dia tinggal di kampung ujung." Reni mengenal kan sepupu nya.

"Wah ganteng ya sepupu mu." Rita tanpa malu memuji karena dia merasa lebih tua.

Andini juga bersalaman dengan pria ini, tak lupa mengenal kan diri, Davin agak kaget ketika berjabat tangan dengan gadis cantik ini, namun dia tak mau terlalu ikut campur jadi memilih untuk diam saja. Davin juga belum tahu pasti apa yang ada di dalam tubuh Andini, dia hanya bisa merasakan sekilas karena dia punya kodam yang sudah di asah oleh seseorang.

Tampak nya Seno yang ada dalam tubuh Andini juga menolak untuk dekat dengan pria ini, maka Andini segera masuk kedalam rumah dengan alasan mau berberes baju yang akan ia bawa nanti malam, tinggal lah mereka saja yang ngobrol di depan rumah Andini yang di pagar tinggi, tak lama Davin juga sudah mau pergi karena dia tadi kesini cuma mau melihat kebun kelapa saja dan sudah di antarkan oleh Badi suami nya Reni.

"Ada apa dengan sepupu nya Reni, kenapa tangan dia sangat panas?" batin Andini.

Dia tak bisa berkomunikasi dengan Seno bila bukan malam selasa kliwon, dia harus menunggu malam itu bila mah banyak bertanya, Seno tahu semua nya karena dia adalah genderuwo yang banyak paham dengan hal ghaib. besok malam adalah malam selasa kliwon sehingga Andini akan bercumbu rayu dengan pria yang sangat tampan itu, selesai memasukan barang dia segera pergi karena mau pamitan pun Ibu nya sedang tidur pulas setelah minum obat, tadi Salsa juga sudah tahu bahwa Kakak nya mau pergi, bahkan Salsa bilang kalau mau menginap di rumah teman nya saja karena Ibu ada Yogi yang menunggu nya.

Andini setuju bila Salsa mau menginap di rumah teman nya karena itu lebih aman, takut nya Yogi kembali banyak tingkah dan sampai memperkosa adik nya, toh bila Salsa tak pulang maka dia tak akan berani meninggalkan Ibu nya. satu yang bisa di banggakan dari Yogi adalah dia sayang kepada Bu Semah, tidak jijik saat mengurus dan juga membersihkan tubuh Ibu nya, mungkin karena itu lah Bu Semah jadi sangat menyayangi nya, namun itu tidak bisa di jadikan alasan untuk pilih kasih kepada sang anak, apa lagi pada Andini yang banting tulang cari uang.

"Mbak aku pergi dulu ya, nanti kalau Salsa tidak pulang berarti dia menginap di rumah teman nya." pamit Andini pada Rita.

"Ya nanti ku telfon saja kalau sudah sore, apa benar dia menginap di rumah teman nya." sahut Rita.

"Aku pergi dulu." pamit Andini segera melajukan mobil nya.

Mobil Andini menuju tempat mereka bertemu satu sama lain, mereka memang akan ada di pakai orang organ nya dan mereka berlima akan tampil bersama, sekarang organ ini kian maju dan peralatan nya semakin lengkap berkat Andini. di jadikan idola karena paras nya yang sangat cantik, terlebih ada juga yang tahu bahwa dia bisa di beli walau harga nya mahal.

"Kamu makin cantik saja sekarang, tidak terasa umur mu sudah dua puluh tahun." Siska tersenyum melihat Andini yang sudah bertumbuh.

"Tiga tahun kita selalu bersama ya, Mbak." Andini sangat senang bila bersama Siska.

"Iya, mudah mudahan kita selalu bersama." Siska tersenyum senang.

"Di antara kita semua, cuma Andini yang paling maju." ujar Manda.

"Ya iya lah, kan dia jual diri maka nya cepat kaya." sinis Aulia.

Dalam sebuah pertemanan maka pasti nya ada teman yang iri dengki, Aulia memang sangat kesal karena Andini lebih maju dari pada dia, padahal usai mereka sama dan Aulia juga tak kalah cantik dari Andini hanya saja dia lebih coklat kulit nya.

"Kau kan juga jual diri, jangan mencela teman begitu." nasihat Manda.

"Iya kau ini, dalam grup ini semua nya jual diri." kesal Siska.

"Sudah lah, jangan bertengkar lagi." cegah Andini yang malas ribut.

"Kau ini jangan ngalah terus, lawan saja mulut Aulia itu." Siska malah menyuruh Andini.

"Rezeki akan jauh bila kita bertengkar, lebih baik kita pikirkan mau gaya apa nanti sama orang yang membeli kita." gurau Andini.

"Ngomongin apa sih?!" Jelita datang setelah sempat ketinggalan.

"Itu adik mu, julit saja kerjaan nya." Manda kesal juga dengan Aulia.

Jelita mengibaskan tangan supaya mereka tidak bertengkar lagi, Aulia semakin merasa tersisih karena sama sekali tidak ada yang mau membela nya, setidak nya satu saja sudah membuat hati dia senang. namun semua nya seolah pro kepada Andini, mungkin karena Andini royal pada mereka sehingga mereka sangat senang.

"Aku baru beli kutek loh, ada juga untuk kalian." Andini baru ingat dan mengambil nya dari dalam tas.

"Yaaah tak kira makanan gitu loh, An!" seru Manda yang sedang lapar.

"Kita mau nyanyi jadi tidak boleh makan terus, muntah nanti yang ada." seru Jelita.

"Lihat badan mu sudah sebesar itu, gemuk sekali kau ini." Siska berkata menunjuk lemah Manda.

Manda tertawa karena memang dia yang paling gemuk dan dia juga yang paling putih, sudah seperti cece cina yang putih nya tak ada obat, Andini kalah putih bila bersama Manda. yang paling hitam Siska, namun dia tak pernah merasa iri.

"Kau nyanyi apa nanti, An?" Jelita mulai cari lagu.

"Dari aku belum ada, sesuai permintaan mereka saja nanti." sahut Andini.

Mereka mulai sibuk mempersiapkan apa yang akan di pakai, tak lupa juga pakai kutek yang Andini belikan, mereka mencari baju yang seronok agar orang tertarik melihat nya nanti dan ada niat pula untuk membeli kerang nya.

Terpopuler

Comments

Rehaan Aamir

Rehaan Aamir

Ooowwwhhh Ternyata Masih Berkaitan Sama Mbak Purnama Toohhh Novel Nhe....

2024-12-23

0

V3

V3

bang Davin punya khodam toch

2025-02-11

0

Do'a Suchi

Do'a Suchi

ternyata Dari AWAL novel semua berkaitan satu Sama lain Dari Laras yg miskin suaminya punya pesugihan hingga novel ini.. hmm seru" Aku sukaaa

2024-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Andini
2 Bab 2. Kisah Andini
3 Bab 3. Susuk genderuwo
4 Bab 4. Mencoba
5 Bab 5. Seno nama nya
6 Bab 6. Tumbal pertama
7 Bab 7. Ribut
8 Bab 8. Pembelaan Bu Semah
9 Bab 9. Tumbal kedua
10 Bab 10. Bertengkar lagi
11 Bab 11. Mobil baru
12 Bab 12. Manggung
13 Bab 13. Perbuatan kotor Yogi CS
14 Bab 14. Tamu malam selasa
15 Bab 15. Siska sakit
16 Bab 16. Gosip tetangga
17 Bab 17. Laila hilang
18 Bab 18. Menemukan jasad Laila
19 Bab 19. Membelanjakan siska
20 Bab 20. Pertanyaan Ibu
21 Bab 21. daging blender
22 Bab 22. Debat dengan Ibu
23 Bab 23. Yogi pingsan
24 Bab 24. Tumbal kelima
25 Bab 25. Siska juga pasang
26 Bab 26. Tamu
27 Bab 27. Debat lagi
28 Bab 28. Pemuda yang datang
29 Bab 29. Tawaran istri muda
30 Bab 30. Kematian Mbah Karso
31 Bab 31. Ingin suami
32 Bab 32. Di usir
33 Bab 33. Ngobrol bersama Davin
34 Bab 34. Mencari Ibu
35 Bab 35. Panik semua
36 Bab 36. Bertemu Tian
37 Bab 37. Di temukan orang
38 Babb 38. Gosip
39 Bab 39. Bu RT datang
40 Bab 40. Merujak Bu RT.
41 Bab 41. Negosiasi dengan Seno
42 Bab 42. Mencari Sam
43 Bab 43. Tinggal di belakang gudang
44 Bab 44. Fakta Bu Semah
45 Bab 45. Gosip beredar
46 Bab 46. Tian minta maaf
47 Bab 47. Bau bangkai
48 Bab 48. Lautan nanah dan darah
49 Bab 49. Perut yang meledak
50 Bab 50. Salsa di teror
51 Bab 51. Davin mengusir mela
52 Bab 52. Kartu Yogi
53 Bab 53. Yogi ingin pergi
54 Bab 54. Andini terbuka
55 Bab 55. Debat Davin vs Ketua
56 Bab 56. Meminta member
57 Bab 57. Ingat kompor
58 Bab 58. Menemui Ayah
59 Bab 59. Salsa tantrum
60 Bab 60. Maharani tantrum
61 Bab. 61 serangan balik
62 Bab 62. Memohon iba
63 Bab 63. Luluh
64 Bab. 64 Tak jadi nyusul
65 Bab 65. Menghadang Yogi
66 Bab 66. Derita Yogi
67 Bab 67. tawaran
68 Bab 68. Andinmi pingsan
69 Bab 69. Siska di tuduh
70 Bab 70. Bertarung
71 Bab 71. Kodam Salsa
72 Bab 72. Seno dalam penjara
73 Bab 73. Pendarahan Andini
74 Bab 74. Bertemu Salsa
75 Bab 75. Yogi beruang
76 Bab 76. Rumah baru.
77 Bab 77. Siska juga kena
78 Bab 78. Dugaan jadi gosip
79 Bab 79. Landak merajuk
80 Bab 80. Siska tak terima
81 Bab 81. Di tendang
82 Bab 82. Patah tangan
83 Bab 83. Kelemahan
84 Bab 84. Juwita pingsan
85 Bab 85. Mulut membusuk
86 Bab 86. Buah gondo sewu
87 Bab 87. Gondo Sewu
88 Bab 88. Nyangkut di pohon
89 Bab 89. Setan berlumpur
90 Bab 90. Di bentak Yogi
91 Bab 91. Penjelasan Wira
92 Bab 92. Korban keluarga
93 Bab 93. Kematian dua orang
94 Bab 94. Mutiara naga
95 Bab 95. Di jambak
96 Bab 96. penggosip dan karma nya
97 Bab 97. Siska minta uang
98 Bab 98. tugas Seno beres
99 Bab 99. Selesai
100 Bab 100. end
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Andini
2
Bab 2. Kisah Andini
3
Bab 3. Susuk genderuwo
4
Bab 4. Mencoba
5
Bab 5. Seno nama nya
6
Bab 6. Tumbal pertama
7
Bab 7. Ribut
8
Bab 8. Pembelaan Bu Semah
9
Bab 9. Tumbal kedua
10
Bab 10. Bertengkar lagi
11
Bab 11. Mobil baru
12
Bab 12. Manggung
13
Bab 13. Perbuatan kotor Yogi CS
14
Bab 14. Tamu malam selasa
15
Bab 15. Siska sakit
16
Bab 16. Gosip tetangga
17
Bab 17. Laila hilang
18
Bab 18. Menemukan jasad Laila
19
Bab 19. Membelanjakan siska
20
Bab 20. Pertanyaan Ibu
21
Bab 21. daging blender
22
Bab 22. Debat dengan Ibu
23
Bab 23. Yogi pingsan
24
Bab 24. Tumbal kelima
25
Bab 25. Siska juga pasang
26
Bab 26. Tamu
27
Bab 27. Debat lagi
28
Bab 28. Pemuda yang datang
29
Bab 29. Tawaran istri muda
30
Bab 30. Kematian Mbah Karso
31
Bab 31. Ingin suami
32
Bab 32. Di usir
33
Bab 33. Ngobrol bersama Davin
34
Bab 34. Mencari Ibu
35
Bab 35. Panik semua
36
Bab 36. Bertemu Tian
37
Bab 37. Di temukan orang
38
Babb 38. Gosip
39
Bab 39. Bu RT datang
40
Bab 40. Merujak Bu RT.
41
Bab 41. Negosiasi dengan Seno
42
Bab 42. Mencari Sam
43
Bab 43. Tinggal di belakang gudang
44
Bab 44. Fakta Bu Semah
45
Bab 45. Gosip beredar
46
Bab 46. Tian minta maaf
47
Bab 47. Bau bangkai
48
Bab 48. Lautan nanah dan darah
49
Bab 49. Perut yang meledak
50
Bab 50. Salsa di teror
51
Bab 51. Davin mengusir mela
52
Bab 52. Kartu Yogi
53
Bab 53. Yogi ingin pergi
54
Bab 54. Andini terbuka
55
Bab 55. Debat Davin vs Ketua
56
Bab 56. Meminta member
57
Bab 57. Ingat kompor
58
Bab 58. Menemui Ayah
59
Bab 59. Salsa tantrum
60
Bab 60. Maharani tantrum
61
Bab. 61 serangan balik
62
Bab 62. Memohon iba
63
Bab 63. Luluh
64
Bab. 64 Tak jadi nyusul
65
Bab 65. Menghadang Yogi
66
Bab 66. Derita Yogi
67
Bab 67. tawaran
68
Bab 68. Andinmi pingsan
69
Bab 69. Siska di tuduh
70
Bab 70. Bertarung
71
Bab 71. Kodam Salsa
72
Bab 72. Seno dalam penjara
73
Bab 73. Pendarahan Andini
74
Bab 74. Bertemu Salsa
75
Bab 75. Yogi beruang
76
Bab 76. Rumah baru.
77
Bab 77. Siska juga kena
78
Bab 78. Dugaan jadi gosip
79
Bab 79. Landak merajuk
80
Bab 80. Siska tak terima
81
Bab 81. Di tendang
82
Bab 82. Patah tangan
83
Bab 83. Kelemahan
84
Bab 84. Juwita pingsan
85
Bab 85. Mulut membusuk
86
Bab 86. Buah gondo sewu
87
Bab 87. Gondo Sewu
88
Bab 88. Nyangkut di pohon
89
Bab 89. Setan berlumpur
90
Bab 90. Di bentak Yogi
91
Bab 91. Penjelasan Wira
92
Bab 92. Korban keluarga
93
Bab 93. Kematian dua orang
94
Bab 94. Mutiara naga
95
Bab 95. Di jambak
96
Bab 96. penggosip dan karma nya
97
Bab 97. Siska minta uang
98
Bab 98. tugas Seno beres
99
Bab 99. Selesai
100
Bab 100. end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!