Bab 6. Tumbal pertama

Mawi begitu puas karena yang di dapat ini memang sungguh masih perawan ting ting, darah di seprai yang menjadi bukti nya dan kekuatan empot ayam milik Andini membuat Mawi mabuk kepayang di buat nya. Andini tidak mau rugi saat Mawi mau menambah lagi untuk ronde kedua, maka bayaran nya harus bertambah juga karena itu butuh tenaga. Mawi yang memang orang kaya tidak peduli dengan uang yang harus ia bayarkan karena kepuasa yang ia dapat dari Andini sangat lah laur biasa sekali, tidak pernah rasa. Nya Mawi bercinta dengan gadis malam yang masih rapet dan rasa nya senikmat ini, seolah tubuh Andini sangat candu sekali.

Pagi nya Andini keluar dari kamar hotel dan pulang dengan rasa hati begitu bahagia, uang enam puluh juta ada di rekening nya karena dia sudah sempat membuat tabungan untuk menyimpan uang, bila menyimpan di rumah takut di ambil oleh Yogi yang sangat haus akan uang. mana dia adalah tipe yang suka uang namun malas kerja, suka nya hanya berfoya foya di meja perjudian dan mabok sampai pagi, bila tidak ingat dia adalah adik nya. Andini pasti sudah membuang Yogo yang hanya beban untuk nya saja, Yogi tidak tahu kalau Andini punya rekening untuk menyimpan uang yang di dapat nya.

"Tiga puluh juta untuk membayar Mbah Karso dan sisa nya bisa untuk membeli keperluan." batin Andini senang.

Langsung saja dia naik ojek kerumah nya Mbah Karso dan membayar upah memasang susuk genderuwo, dia tak ingkar janji karena orang tua itu lah yang membuat dia jadi banyak uang dan tubuh nya juga terawat, satu hal yang membuat Andini tegang ketika mendengar ucapan Mbak Karso.

"Karena kau sudah mendapatkan uang dari susuk itu, maka segera cari tumbal." peringat Mbah Karso.

"Kok langsung saja, Mbah? kan aku baru pakai juga." heran Andini.

"Memang begitu cara kerja nya, kau cari lah pria yang bisa untuk di goda lalu tumbal kan saja dia." jelas Mbah Karso.

Bingung Andini karena tidak tahu harus menumbalkan siapa, iblis dalam hati nya berbisik agar Yogi saja karena pemuda itu lah yang sudah merusak hidup dia, namun Andini masih tidak tega bila sampai membuat adik nya mati. Andini masih punya rasa kasih sayang pada adik nya, walau Yogi sudah sangat kurang ajar selama ini kepada diri nya, sebab Andini merasa sebagai anak paling tua sehingga dia harus melindungi para adik nya, jadi tidak mungkin bila harus menumbalkan Yogi sebagai tumbal nya yang pertama untuk di berikan kepada Seno sang genderuwo.

"Hai, cantik." Bian menyapa Andini yang di kenal sebagai Kakak Yogi.

Abian adalah salah satu pemuda yang paling berandal di kampung ini karena dia merasa sebagai anak orang kaya, kelakuan nya hanya judi dan mabuk mabukan bersama Yogi dan geng lain nya, sebenar nya dia juga adalah salah satu orang yang sudah pernah merusak Andini juga karena dia sangat tergoda melihat tubuh Andini yang sangat bagus dengan paras elok pula.

"Apa ada Yogi di sini?" Andini berpura pura mencari adik nya.

"Tidak ada, kenapa cari Yogi sih kan ada aku." Abian memepet tubuh Andini.

"Tolong jangan begini, ada banyak orang yang melihat." Andini menahan tubuh Abian.

"Jadi kalau tidak ada orang kamu mau?" Abian menatap Andini penuh arti.

Apa lagi setelah melihat Andini yang mengangguk setuju untuk pergi bersama Bian, bersorak pemuda ini seolah mendapatkan makanan yang sangat lezat. mereka menuju sebuah pondok kosong yang biasa nya untuk menunggu padi di malam hari bila sawah mereka di serang hama babi, bila siang kosong apa lagi ini masih bisa di bilang pagi.

"Buka dong baju nya." Bian sudah tak sabar dan membuka kaos Andini.

Sebenar nya Andini sangat kesal karena proses kematian tumbal haru menggunakan tubuh nya juga, Bian yang sudah di kejar oleh hawa nafsu langsung merebahkan Andini dan dia bersiap memasukan batang nya yang sudah keras menantang.

"Ssshh, oohccchhh!"

Bian mata nya sampai putih karena merasakan kenikmatan yang tiada tara, tubuh Andini berbeda saat dia memakai nya beramai ramai, mungkin saja rasa nya lebih enak saat sendirian begini, dan jepitan nya sangat terasa.

"Occch!"

Kali ini bukan lagi nikmat yang Bian rasakan karena jepitan kian sempit dan kian menutup rapat, Abian sudah berusaha untuk menarik nya agar dia bisa memulai lagi, namun tetap tidak bisa karena batang nya sudah masuk semua dan jepitan Andini kian kencang ingin memutuskan batang yang kian kesakitan di buat nya.

...****************...

Pak Bandar memasuki area sawah nya bersama sang istri juga karena setiap malam mereka harus berjaga agar padi tak di makan babi, bila tidak di jaga maka mereka pasti gagal panen di bulan ini, apa lagi babi kalau makan tak mau sedikit, semua nya di rusak sehingga banyak menimbulan kerugian bagi kalangan para petani.

"Ini kalau berhasil panen kita bisa tak kerja satu tahun untuk menikmati hasil nya ya, Pak." ujar Bu Bandar.

"Iya, semoga saja bisa panen dan kita dapat uang serta beras juga." harap Pak Bandar penuh harap melihat sawah nya.

Mereka pun masuk kedalam pondok karena hari sudah mau maghrib, betapa kaget nya mereka melihat Abian yang tergeletak pucat tak bernyawa, yang lebih parah dia mati dengan keadaan batang terpotong kecil kecil seperti di iris dengan pisau yang sangat tajam karena potongan nya sangat lah rapi sekali.

"Kenapa ada mayat di pondok kita, bagai mana ini?!" panik Bu Bandar.

"Ayo kita panggil Pak Lurah atau Pak RT dulu, bahaya ini karena mati di pondok kita." cemas Pak Bandar.

Bila salah sasaran maka mereka lah yang akan kena tuduh atas kematian nya Abian ini, padahal mereka sama sama tidak tahu apa yang sebenar nya sudah terjadi, toh mereka datang karena mau menunggu sawah nya agar tidak di makan hama. namun karena nasib sial sehingga mereka pun jadi mendapatkan mayat di pondok, kenapa pula Abian harus meninggal di pondok mereka sehingga membuat susah saja.

"Kalian jangan bercanda!" sentak Pak Rt yang kaget sekali.

"Sungguh, Pak! mayat Abian ada di pondok kami dan kelamin nya di potong potong." seru Pak Bandar.

"Ayo kita kesana."

Bersama dengan Pak RT mereka pun kembali menuju pondok di sawah, mayat Abian memang ada di sana dengan keadaan yang sangat menyeramkan sekali, terutama para pria karena mereka merasa ngilu.

Ini masih cerita mundur ya guys.

Terpopuler

Comments

V3

V3

korban pertama Andini amat sangat mengerikan 😱
tp ktnya Simbah korban tumbal hanya di kasih racun ghaib ja , tp kok skrg tumbal nya ttp harus di setubuhi jg sich ❓❓🤔

2025-02-11

0

_yuniarti.sherli_

_yuniarti.sherli_

itu meninggalnya ditempat ya Thor, duh kalau ad cctv trs ketauan datang bareng Andini gimana coba

2025-01-10

0

HNF G

HNF G

waduuhhh..... Andini ketauan nih

2024-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Andini
2 Bab 2. Kisah Andini
3 Bab 3. Susuk genderuwo
4 Bab 4. Mencoba
5 Bab 5. Seno nama nya
6 Bab 6. Tumbal pertama
7 Bab 7. Ribut
8 Bab 8. Pembelaan Bu Semah
9 Bab 9. Tumbal kedua
10 Bab 10. Bertengkar lagi
11 Bab 11. Mobil baru
12 Bab 12. Manggung
13 Bab 13. Perbuatan kotor Yogi CS
14 Bab 14. Tamu malam selasa
15 Bab 15. Siska sakit
16 Bab 16. Gosip tetangga
17 Bab 17. Laila hilang
18 Bab 18. Menemukan jasad Laila
19 Bab 19. Membelanjakan siska
20 Bab 20. Pertanyaan Ibu
21 Bab 21. daging blender
22 Bab 22. Debat dengan Ibu
23 Bab 23. Yogi pingsan
24 Bab 24. Tumbal kelima
25 Bab 25. Siska juga pasang
26 Bab 26. Tamu
27 Bab 27. Debat lagi
28 Bab 28. Pemuda yang datang
29 Bab 29. Tawaran istri muda
30 Bab 30. Kematian Mbah Karso
31 Bab 31. Ingin suami
32 Bab 32. Di usir
33 Bab 33. Ngobrol bersama Davin
34 Bab 34. Mencari Ibu
35 Bab 35. Panik semua
36 Bab 36. Bertemu Tian
37 Bab 37. Di temukan orang
38 Babb 38. Gosip
39 Bab 39. Bu RT datang
40 Bab 40. Merujak Bu RT.
41 Bab 41. Negosiasi dengan Seno
42 Bab 42. Mencari Sam
43 Bab 43. Tinggal di belakang gudang
44 Bab 44. Fakta Bu Semah
45 Bab 45. Gosip beredar
46 Bab 46. Tian minta maaf
47 Bab 47. Bau bangkai
48 Bab 48. Lautan nanah dan darah
49 Bab 49. Perut yang meledak
50 Bab 50. Salsa di teror
51 Bab 51. Davin mengusir mela
52 Bab 52. Kartu Yogi
53 Bab 53. Yogi ingin pergi
54 Bab 54. Andini terbuka
55 Bab 55. Debat Davin vs Ketua
56 Bab 56. Meminta member
57 Bab 57. Ingat kompor
58 Bab 58. Menemui Ayah
59 Bab 59. Salsa tantrum
60 Bab 60. Maharani tantrum
61 Bab. 61 serangan balik
62 Bab 62. Memohon iba
63 Bab 63. Luluh
64 Bab. 64 Tak jadi nyusul
65 Bab 65. Menghadang Yogi
66 Bab 66. Derita Yogi
67 Bab 67. tawaran
68 Bab 68. Andinmi pingsan
69 Bab 69. Siska di tuduh
70 Bab 70. Bertarung
71 Bab 71. Kodam Salsa
72 Bab 72. Seno dalam penjara
73 Bab 73. Pendarahan Andini
74 Bab 74. Bertemu Salsa
75 Bab 75. Yogi beruang
76 Bab 76. Rumah baru.
77 Bab 77. Siska juga kena
78 Bab 78. Dugaan jadi gosip
79 Bab 79. Landak merajuk
80 Bab 80. Siska tak terima
81 Bab 81. Di tendang
82 Bab 82. Patah tangan
83 Bab 83. Kelemahan
84 Bab 84. Juwita pingsan
85 Bab 85. Mulut membusuk
86 Bab 86. Buah gondo sewu
87 Bab 87. Gondo Sewu
88 Bab 88. Nyangkut di pohon
89 Bab 89. Setan berlumpur
90 Bab 90. Di bentak Yogi
91 Bab 91. Penjelasan Wira
92 Bab 92. Korban keluarga
93 Bab 93. Kematian dua orang
94 Bab 94. Mutiara naga
95 Bab 95. Di jambak
96 Bab 96. penggosip dan karma nya
97 Bab 97. Siska minta uang
98 Bab 98. tugas Seno beres
99 Bab 99. Selesai
100 Bab 100. end
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Andini
2
Bab 2. Kisah Andini
3
Bab 3. Susuk genderuwo
4
Bab 4. Mencoba
5
Bab 5. Seno nama nya
6
Bab 6. Tumbal pertama
7
Bab 7. Ribut
8
Bab 8. Pembelaan Bu Semah
9
Bab 9. Tumbal kedua
10
Bab 10. Bertengkar lagi
11
Bab 11. Mobil baru
12
Bab 12. Manggung
13
Bab 13. Perbuatan kotor Yogi CS
14
Bab 14. Tamu malam selasa
15
Bab 15. Siska sakit
16
Bab 16. Gosip tetangga
17
Bab 17. Laila hilang
18
Bab 18. Menemukan jasad Laila
19
Bab 19. Membelanjakan siska
20
Bab 20. Pertanyaan Ibu
21
Bab 21. daging blender
22
Bab 22. Debat dengan Ibu
23
Bab 23. Yogi pingsan
24
Bab 24. Tumbal kelima
25
Bab 25. Siska juga pasang
26
Bab 26. Tamu
27
Bab 27. Debat lagi
28
Bab 28. Pemuda yang datang
29
Bab 29. Tawaran istri muda
30
Bab 30. Kematian Mbah Karso
31
Bab 31. Ingin suami
32
Bab 32. Di usir
33
Bab 33. Ngobrol bersama Davin
34
Bab 34. Mencari Ibu
35
Bab 35. Panik semua
36
Bab 36. Bertemu Tian
37
Bab 37. Di temukan orang
38
Babb 38. Gosip
39
Bab 39. Bu RT datang
40
Bab 40. Merujak Bu RT.
41
Bab 41. Negosiasi dengan Seno
42
Bab 42. Mencari Sam
43
Bab 43. Tinggal di belakang gudang
44
Bab 44. Fakta Bu Semah
45
Bab 45. Gosip beredar
46
Bab 46. Tian minta maaf
47
Bab 47. Bau bangkai
48
Bab 48. Lautan nanah dan darah
49
Bab 49. Perut yang meledak
50
Bab 50. Salsa di teror
51
Bab 51. Davin mengusir mela
52
Bab 52. Kartu Yogi
53
Bab 53. Yogi ingin pergi
54
Bab 54. Andini terbuka
55
Bab 55. Debat Davin vs Ketua
56
Bab 56. Meminta member
57
Bab 57. Ingat kompor
58
Bab 58. Menemui Ayah
59
Bab 59. Salsa tantrum
60
Bab 60. Maharani tantrum
61
Bab. 61 serangan balik
62
Bab 62. Memohon iba
63
Bab 63. Luluh
64
Bab. 64 Tak jadi nyusul
65
Bab 65. Menghadang Yogi
66
Bab 66. Derita Yogi
67
Bab 67. tawaran
68
Bab 68. Andinmi pingsan
69
Bab 69. Siska di tuduh
70
Bab 70. Bertarung
71
Bab 71. Kodam Salsa
72
Bab 72. Seno dalam penjara
73
Bab 73. Pendarahan Andini
74
Bab 74. Bertemu Salsa
75
Bab 75. Yogi beruang
76
Bab 76. Rumah baru.
77
Bab 77. Siska juga kena
78
Bab 78. Dugaan jadi gosip
79
Bab 79. Landak merajuk
80
Bab 80. Siska tak terima
81
Bab 81. Di tendang
82
Bab 82. Patah tangan
83
Bab 83. Kelemahan
84
Bab 84. Juwita pingsan
85
Bab 85. Mulut membusuk
86
Bab 86. Buah gondo sewu
87
Bab 87. Gondo Sewu
88
Bab 88. Nyangkut di pohon
89
Bab 89. Setan berlumpur
90
Bab 90. Di bentak Yogi
91
Bab 91. Penjelasan Wira
92
Bab 92. Korban keluarga
93
Bab 93. Kematian dua orang
94
Bab 94. Mutiara naga
95
Bab 95. Di jambak
96
Bab 96. penggosip dan karma nya
97
Bab 97. Siska minta uang
98
Bab 98. tugas Seno beres
99
Bab 99. Selesai
100
Bab 100. end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!