Bab 15. Siska sakit

Andini terkapar lemas saat sudah jam sembilan pagi, rasa nya mau bergerak pun malas karena tenaga nya sudah habis untuk mengimbangi Seno tadi malam, namun lelah nya di bayar dengan rasa nikmat yang sangat luar biasa. bila dengan pelanggan lain maka lelah nya di bayar dengan gepokan uang berwarna merah, kedua nya sama sama menguntungkan karena bila tak ada Seno maka dia tak akan bisa dapat uang sebanyak itu, jadi semua nya memang Andini butuhkan walau resiko lelah nya pasti ada, namun apa pun pasti ia tanggung bila demi uang yang banyak karena hidup butuh uang yang sangat banyak, sebab apa pun perlu pakai uang.

Usai mandi dia segera keluar dari kamar hotel dengan wajah yang sangat berseti seri cantik, siapa yang tak akan ngiler melihat gadis cantik yang pesona nya sangat luar biasa, malam jumat besok pas waktu nya tumbal keempat walau dia belum memutuskan yang mana yang akan di jadikan tumbal, itu masalah gampang karena hanya tinggal pilih saja dan semua nya bisa teratasi, tumbak nya juga masih banyak stok sehingga bila gagal satu akan pilih tumbal lain nya, maaalah gampang jadi tak perlu terlalu di pikirkan lah semua nya, tinggal bagai mana nanti dia akan melakukan cara membunuh nya karena racun ghaib Seno juga ada.

"Mbak Siska mau kemana?" heran Andini ketika Siska mau pergi.

"Mau kedokter dulu, cek kesehatan." jawab Siska pelan.

"Sama siapa? ayo biar ku antarkan saja." tawar Andini.

"Kamu enggak capek apa?" tanya Siska yang tadi malam mendengar percintaan ganas.

"Enggak, sebentar aku ambil kunci mobil dulu." Andini menyambar kunci mobil nya cepat.

Setelah kunci mobil dapat maka dia pun bergegas menuju lantai dasar menggunakan lif, Siska tampak meringis ngilu memegangi perut nya yang sangat sakit. Andini curiga kalau Siska kena penyakit yang mematikan, karena itu sudah resiko nya bagi penjual kerang yang kurang memperhatikan ksehatan nya, seharus nya mereka sebulan sekali cek kedokter agar rahim tertawa namun biaya nya mahal sehingga mereka pun enggan.

"Sakit sekali ya, Mbak?" tanya Andini ikut ngilu melihat nya.

"Iya, kayak nya aku kena penyakit itu deh." sahut Siska.

"Kenapa tidak dari kemarin sih cek nya, aku curiga udah tiga hari yang lalu karena wajah kamu pucat." seru Andini.

"Aku baru dapat uang lebih tadi malam, An." jujur Siska.

"Aku kan ada, Mbak! bilang saja kamu butuh berapa dan aku yang akan membayar nya." kesal Andini.

Siska hanya diam saja karena tidak mungkin dia merepot kan gadis ini, Siska tahu nya Andini juga sama seperti dia dan bahkan Siska tahu nya Andini tidak pakai apa apa, hanya karena muda dan cantik saja maka nya Andini laris dan bisa dengan cepat menumpuk uang. Siska tidak enak bila harus merepotkan Andini juga, toh mereka satu nasib dan dia tahu bagai mana sakit nya cari uang di jalur ini.

Maka mereka segera menemui dokter yang menangani penyakit tersebut, Siska berbaring di atas ranjang rumah sakit dan membuka kaki nya lebar agar bisa di periska oleh dokter, masker yang menutupi hidung dokter saja masih bisa di tembus dengan bau itu, Andini yang ikut masuk juga ikut merasa mual.

"Ini keadaan nya semakin parah saja, apa obat nya tidak di minum?" tanya Dokter.

"Saya sering lupa, Dok." dusta Siska karena dia tidak pernah menebus obat itu.

"Jangan kebiasan lupa, ini bukan penyakit yang bisa di anggap entang!" dokter agak marah.

Siska pun turun dari ranjang sambil mengapit paha nya yang terasa sangat sakit dan panas, ini lah yang membuat Siska malah dapat tamu brutal karena dia esok nya pasti akan merasakan sakit yang sangat luar biasa pada kerang lipat nya ini, Siska lebih baik dapat tamu Mbah tua karena main nya cuma sebentar dan dia langsung dapat lima ratus ribu.

"Enggak usah lh di tebus obat nya, An!" cegah Siska ketika mereka sudah selesai di periksa.

"Emang nya kamu mau mati sekarang, terus kamu Mbak mati siapa yang akan mengasuh Aldi?!" Andini berseru marah.

"Obat nya sangat mahal." lirih Siska menunduk malu.

"Lepas, biar aku yang membeli nya!" Andini menyentak tangan Siska.

Tak bisa lagi Siska mau melarang Andini karena dia sudah di apotik yang untuk menebus obat, Siska hanya memperhatikan gadis kecil ini dia begitu perhatian pada Siska karena Siska lah yang sudah menunjukan jalan kerumah Mbah Karso walau bukan Siska yang menyuruh Andini untuk pasang susuk itu.

"Kok banyak sekali sampai lima botol, An!" kaget Siska.

"Untuk stok, di kampung kita mana ada obat begini." sahut Andini cuek dan masuk kedalam mobil.

"Ya allah, kau baik sekali." Siska samoai kenangis karena Andini sangat baik.

Satu botol obat harga nya satu juta setengah dan ini di belikan obat lima botol, berarti tujuh juta setengah uang nya Andini yang terpakai untuk membeli obat ini, mencati uang tujuh juta itu bukan hal yang mudah karena itu adalah jumlah yang sangat besar bagi Siska, namun bagi Andini itu adalah jumlah yang kecil karena dia sudah tinggi lagi nominal nya.

"Mumpung di kota ayo kita belanja." ajak Andini semangat.

"Tapi jangan bayarin aku ya, uang kamu udah tujuh juta lebih buat aku." lirih Siska.

"Mbak! kita ini cari uang bisa di bilang dengan cara yang haram, jadi tak perlu terlalu perhitungan lah." kesal Andini.

"Maka nya aku tahu kita cari uang jalur haram, aku jadi tidak enak sama kamu." sahut Siska.

"Inti nya kamu sudah ku anggap sebagai Kakak, jadi tak perlu merasa sungkan untuk apa pun." tegas Andini.

Mereka mencari tempat makan dulu sebentar karena perut mereka sudah keroncongan, setelah itu baru lah lanjut cari pakaian untuk beberapa orang yang ada di rumah Andini, tak lupa dia juga membelikan Aldi anak nya Siska.

Siska hanya bisa menarik nafas karena adik nya ini sudah pintar foya foya dengan uang nya, tak lupa mereka juga masuk kedalam salon mall karena Andini ingin mewarnai rambut nya jadi agak pirang sedikit, sebab rambut dia berwarna hitam pekat.

Sekarang warna nya jadi coklat semakin membuat Andini terlihat cantik, pasti nya akan banyak nanti yang akan tergoda bila melihat nya, walau Andini ini adalah wanita yang mau di bayar, tapi bila keluar rumah dia tak pernah pakai baju yang terlalu terbuka.

Terpopuler

Comments

V3

V3

Andini itu orang nya mmg sangat Dermawan

2025-02-11

0

Amcas Ganjur Amcas

Amcas Ganjur Amcas

khawatir

2024-10-12

0

Ds Phone

Ds Phone

dia memang tak mahu itu semua tapi terpasaka

2024-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Andini
2 Bab 2. Kisah Andini
3 Bab 3. Susuk genderuwo
4 Bab 4. Mencoba
5 Bab 5. Seno nama nya
6 Bab 6. Tumbal pertama
7 Bab 7. Ribut
8 Bab 8. Pembelaan Bu Semah
9 Bab 9. Tumbal kedua
10 Bab 10. Bertengkar lagi
11 Bab 11. Mobil baru
12 Bab 12. Manggung
13 Bab 13. Perbuatan kotor Yogi CS
14 Bab 14. Tamu malam selasa
15 Bab 15. Siska sakit
16 Bab 16. Gosip tetangga
17 Bab 17. Laila hilang
18 Bab 18. Menemukan jasad Laila
19 Bab 19. Membelanjakan siska
20 Bab 20. Pertanyaan Ibu
21 Bab 21. daging blender
22 Bab 22. Debat dengan Ibu
23 Bab 23. Yogi pingsan
24 Bab 24. Tumbal kelima
25 Bab 25. Siska juga pasang
26 Bab 26. Tamu
27 Bab 27. Debat lagi
28 Bab 28. Pemuda yang datang
29 Bab 29. Tawaran istri muda
30 Bab 30. Kematian Mbah Karso
31 Bab 31. Ingin suami
32 Bab 32. Di usir
33 Bab 33. Ngobrol bersama Davin
34 Bab 34. Mencari Ibu
35 Bab 35. Panik semua
36 Bab 36. Bertemu Tian
37 Bab 37. Di temukan orang
38 Babb 38. Gosip
39 Bab 39. Bu RT datang
40 Bab 40. Merujak Bu RT.
41 Bab 41. Negosiasi dengan Seno
42 Bab 42. Mencari Sam
43 Bab 43. Tinggal di belakang gudang
44 Bab 44. Fakta Bu Semah
45 Bab 45. Gosip beredar
46 Bab 46. Tian minta maaf
47 Bab 47. Bau bangkai
48 Bab 48. Lautan nanah dan darah
49 Bab 49. Perut yang meledak
50 Bab 50. Salsa di teror
51 Bab 51. Davin mengusir mela
52 Bab 52. Kartu Yogi
53 Bab 53. Yogi ingin pergi
54 Bab 54. Andini terbuka
55 Bab 55. Debat Davin vs Ketua
56 Bab 56. Meminta member
57 Bab 57. Ingat kompor
58 Bab 58. Menemui Ayah
59 Bab 59. Salsa tantrum
60 Bab 60. Maharani tantrum
61 Bab. 61 serangan balik
62 Bab 62. Memohon iba
63 Bab 63. Luluh
64 Bab. 64 Tak jadi nyusul
65 Bab 65. Menghadang Yogi
66 Bab 66. Derita Yogi
67 Bab 67. tawaran
68 Bab 68. Andinmi pingsan
69 Bab 69. Siska di tuduh
70 Bab 70. Bertarung
71 Bab 71. Kodam Salsa
72 Bab 72. Seno dalam penjara
73 Bab 73. Pendarahan Andini
74 Bab 74. Bertemu Salsa
75 Bab 75. Yogi beruang
76 Bab 76. Rumah baru.
77 Bab 77. Siska juga kena
78 Bab 78. Dugaan jadi gosip
79 Bab 79. Landak merajuk
80 Bab 80. Siska tak terima
81 Bab 81. Di tendang
82 Bab 82. Patah tangan
83 Bab 83. Kelemahan
84 Bab 84. Juwita pingsan
85 Bab 85. Mulut membusuk
86 Bab 86. Buah gondo sewu
87 Bab 87. Gondo Sewu
88 Bab 88. Nyangkut di pohon
89 Bab 89. Setan berlumpur
90 Bab 90. Di bentak Yogi
91 Bab 91. Penjelasan Wira
92 Bab 92. Korban keluarga
93 Bab 93. Kematian dua orang
94 Bab 94. Mutiara naga
95 Bab 95. Di jambak
96 Bab 96. penggosip dan karma nya
97 Bab 97. Siska minta uang
98 Bab 98. tugas Seno beres
99 Bab 99. Selesai
100 Bab 100. end
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Andini
2
Bab 2. Kisah Andini
3
Bab 3. Susuk genderuwo
4
Bab 4. Mencoba
5
Bab 5. Seno nama nya
6
Bab 6. Tumbal pertama
7
Bab 7. Ribut
8
Bab 8. Pembelaan Bu Semah
9
Bab 9. Tumbal kedua
10
Bab 10. Bertengkar lagi
11
Bab 11. Mobil baru
12
Bab 12. Manggung
13
Bab 13. Perbuatan kotor Yogi CS
14
Bab 14. Tamu malam selasa
15
Bab 15. Siska sakit
16
Bab 16. Gosip tetangga
17
Bab 17. Laila hilang
18
Bab 18. Menemukan jasad Laila
19
Bab 19. Membelanjakan siska
20
Bab 20. Pertanyaan Ibu
21
Bab 21. daging blender
22
Bab 22. Debat dengan Ibu
23
Bab 23. Yogi pingsan
24
Bab 24. Tumbal kelima
25
Bab 25. Siska juga pasang
26
Bab 26. Tamu
27
Bab 27. Debat lagi
28
Bab 28. Pemuda yang datang
29
Bab 29. Tawaran istri muda
30
Bab 30. Kematian Mbah Karso
31
Bab 31. Ingin suami
32
Bab 32. Di usir
33
Bab 33. Ngobrol bersama Davin
34
Bab 34. Mencari Ibu
35
Bab 35. Panik semua
36
Bab 36. Bertemu Tian
37
Bab 37. Di temukan orang
38
Babb 38. Gosip
39
Bab 39. Bu RT datang
40
Bab 40. Merujak Bu RT.
41
Bab 41. Negosiasi dengan Seno
42
Bab 42. Mencari Sam
43
Bab 43. Tinggal di belakang gudang
44
Bab 44. Fakta Bu Semah
45
Bab 45. Gosip beredar
46
Bab 46. Tian minta maaf
47
Bab 47. Bau bangkai
48
Bab 48. Lautan nanah dan darah
49
Bab 49. Perut yang meledak
50
Bab 50. Salsa di teror
51
Bab 51. Davin mengusir mela
52
Bab 52. Kartu Yogi
53
Bab 53. Yogi ingin pergi
54
Bab 54. Andini terbuka
55
Bab 55. Debat Davin vs Ketua
56
Bab 56. Meminta member
57
Bab 57. Ingat kompor
58
Bab 58. Menemui Ayah
59
Bab 59. Salsa tantrum
60
Bab 60. Maharani tantrum
61
Bab. 61 serangan balik
62
Bab 62. Memohon iba
63
Bab 63. Luluh
64
Bab. 64 Tak jadi nyusul
65
Bab 65. Menghadang Yogi
66
Bab 66. Derita Yogi
67
Bab 67. tawaran
68
Bab 68. Andinmi pingsan
69
Bab 69. Siska di tuduh
70
Bab 70. Bertarung
71
Bab 71. Kodam Salsa
72
Bab 72. Seno dalam penjara
73
Bab 73. Pendarahan Andini
74
Bab 74. Bertemu Salsa
75
Bab 75. Yogi beruang
76
Bab 76. Rumah baru.
77
Bab 77. Siska juga kena
78
Bab 78. Dugaan jadi gosip
79
Bab 79. Landak merajuk
80
Bab 80. Siska tak terima
81
Bab 81. Di tendang
82
Bab 82. Patah tangan
83
Bab 83. Kelemahan
84
Bab 84. Juwita pingsan
85
Bab 85. Mulut membusuk
86
Bab 86. Buah gondo sewu
87
Bab 87. Gondo Sewu
88
Bab 88. Nyangkut di pohon
89
Bab 89. Setan berlumpur
90
Bab 90. Di bentak Yogi
91
Bab 91. Penjelasan Wira
92
Bab 92. Korban keluarga
93
Bab 93. Kematian dua orang
94
Bab 94. Mutiara naga
95
Bab 95. Di jambak
96
Bab 96. penggosip dan karma nya
97
Bab 97. Siska minta uang
98
Bab 98. tugas Seno beres
99
Bab 99. Selesai
100
Bab 100. end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!