Asal usul Mayang

“Ternyata semua berjalan sesuai rencana kan?” Mayang berkata sembari menuangkan Anggur merah ke dalam gelas untuk nya dan juga Ibra. ROna kebahagiaan jelas terpancar di sana karena sudah berhasil mendapatkan apa yang mereka mau.

Menyingkirkan Kanaya ternyata tidak sesulit itu, Begitulah yang ada dalam pikiran dua orang serakah yang gila harta. Segala cara di lakukan agar mendapatkan apa yang mereka mau. Termasuk menghilangkan nyawa seseorang.

Tanpa mereka sadari, Kanaya masih hidup.. Bahkan sudah mengatur balas dendam yang sempurna dalam hati nya.

“Kau benar sayang! Kenapa tidak dari dulu aku melakukan itu..” jawab Ibra, mengambil gelas Anggur merah yang Mayang berikan, mereka bersulang untuk kemenangan itu.

“Lalu pak Haris sudah mau membalikan nama perusahaan atas nama kamu kan, Mas?” tanya Mayang lagi, kali ini.. Ia berharap kalau Ibra akan mengatakan Ya, karena rencana nya akan tinggal selangkah lagi.

“Belum! Kau tahu kan, sampai sekarang aku tidak tahu dimana Kanaya menyimpan surat-surat itu!” rona bahagia yang tadi nya jelas begitu terlihat langsung berubah.

"Kanaya sudah tidak ada, aku janji akan secepat nya mencari dimana surat-surat nya!” kata Ibra mencoba meyakinkan Mayang. Mayang berdecih dan membuang wajah nya ke arah lain. Ia ingat betul bagaimana Kanaya mempertahankan untuk tidak membuka mulut nya dan mengatakan di mana surat-surat berharga itu ia amankan.

Bisa dibayangkan, akan betapa sulit nya mereka mencari keberadaan surat-surat penting itu.

“Lalu kalau tidak ketemu? Kita akan selama nya begini, mas?” tanya Mayang lagi.

“Kenapa? toh kita menikmati hasil yang orang nya udah gak ada, May! Itu sudah jadi sebuah keberuntungan.. Kalau kita berhasil dapat surat-surat nya.. Semua itu jadi bonus! bonus untuk kita miliki selama nya.

“Terserah kamu lah..” Mayang hendak beranjak dari ruang tamu. Ia kesal dengan jawaban Ibra yang kurang memuaskan.

”Hei mau kemana..” Ibra menahan tangan Mayang yang hendak pergi.

“Kesel aku sama kamu!”

“Jangan marah dong.. Kamu sudah berjanji untuk memuaskan aku setiap hari kan? Sekarang lakukan lah.. Jangan sampai ada anak! Aku benci, perempuan hamil itu sudah pasti jelek,”

Mayang tidak bisa berontak lagi.. Karena Ibra langsung menyeruduk nya dengan ganas, masih di ruang tamu.. Mereka melakukan nya di sana, tanpa ingat kalau di sana sudah ada cctv. Dan saat ini terhubung langsung ke ponsel Laura.

Gadis seusia Kanaya itu nampak geram sekali.. laki-laki serakah nan bajingan itu sedang asyik menyentuh istri nya yang lain, Sementara istri pertama serta anak nya dia buang tanpa perasaan sedikit pun?

“Pa, boleh tidak kalau aku mewakili Kanaya sebentar untuk memberi pelajaran pada Laki-laki sialan itu?” tanya Laura pada Ryu. Kanaya sedang melihat anak nya pada inkubator.. Dan Ryu memberikan nya ruang untuk menumpahkan segala nya sendirian di sana, mereka berdua memilih untuk keluar ruangan. Dan menunggu Kanaya di sana.

“Kenapa kau tiba-tiba ingin memberi pelajaran pada suami Kanaya?”

“Dia bahkan tidak pantas di sebut suami Kanaya lagi, saat ini papa tahu apa yang dia lakukan? Bersenang-senang dengan pelakor itu!”

“Dari mana kau tahu?”

“Aku melihat nya sendiri, Pa! Kanaya sudah memberikan aku akses cctv nya bersamaan dengan surat-surat penting perusahaan nya.. Mata suci ku jadi ternoda melihat adegan dewasa mereka di sana. Sialan!” umpat Laura kesal.

“Calm down, baby! Jangan terbawa emosi hanya karna laki-laki biadab itu. Kau seorang dokter.. Ingatlah untuk selalu santun di mana pun kau berada.. soal Ibra.. Biarkan saja untuk saat ini dia bersenang-senang dulu.. Setelah Kanaya pulih.. barulah pelajaran untuk nya akan di mulai!”

“Apa tidak boleh aku menyentil nya sedikit!” Laura memohon lagi, tangan nya gatal hendak mencabik-cabik wajah pelakor itu. Terlebih saat dia tahu kalau yang merebut suami Mayang, adalah anak dari wanita yang merebut papa kandung nya dari mama nya.

“Boleh kalau untuk pelakor itu, dia anak nya Asih kan?”

“Iya, Pa!”

“Silahkan.. aku tidak bisa melarang kalau soal itu, tapi apa kau tahu kalau kau dan Mayang Kakak adik?”

“Kakak adik?? Dia anak papa Pras?” Laura membulatkan mata nya saat tahu kalau Mayang anak papa kandung nya, dan itu artinya dalam tubuh mereka mengalir darah yang sama.

Ryu menarik nafas nya dalam-dalam, lalu membuang nya dengan kasar. Bagaimana pun Laura harus tahu soal itu. Mayang kakak kandung nya sendiri. Asih sudah hamil sebelum Nirmala hamil Laura. Begitulah.. Usia mereka hanya berbeda beberapa bulan saja.

“Iya.. Kalian kakak adik, Mayang lebih tua 4 bulan dari kamu.”

“Jadi papa sudah menjalin hubungan dengan perempuan itu sejak lama?”

“Menurut informasi yang aku terima, papa mu sudah menjalin hubungan dengan Asih sejak pernikahan nya dengan Nirmala masih satu tahun.. Saat itu awal nya Pras hanya coba-coba.. Tapi rupanya perempuan itu menarik Pras lebih dalam! Hingga perempuan itu hamil anak papa mu!”

“Brengsek!! Dasar laki-laki.. Prasetyo sama saja dengan Ibra brengsek itu! Demi wanita lain.. dia tega menyakiti mama sampai begitu nya...”

“Jaga diri mu, Laura! Dia yang hanya bisa memberikan kamu luka, jangan pernah memberi nya celah untuk menyakiti diri mu sendiri.. aku sudah memberi pelajaran pada Pras sesuai keinginan mama mu! dia bangkrut dan saat ini istri kedua nya, Asih bahkan sudah pergi dengan laki-laki lain!”

Laura kembali mendongak, menatap Ryu dengan dalam. Jika Asih sudah pergi dengan wanita lain, lantas di mana papa nya sekarang?

“Lalu di mana keberadaan papa?”

”Dia pergi ke luar negeri di jemput oleh paman mu!”

“Jadi papa sudah tidak bersama wanita itu lagi?”

“Kapan kejadian nya, Pa? kenapa papa tidak memberi tahu aku soal itu..”

“Kemarin, aku dan Albert sedang membicarakan itu di ruang kerja, tapi kau masuk dan mengabarkan soal keadaan Kanaya!”

Dengan cepat Laura langsung mengusap air mata di pipi nya. Untung saja papa nya sudah pergi.. tapi Mayang.. Meskipun dia adik seAyah nya.. Tapi mereka tumbuh di rahim yang berbeda. Amarah Laura tetap sama, bahkan maki membara saat tahu kalau Asih sudah membuang papa nya begitu saja.

“Aku akan memberi pelajaran pada Mayang, Pa!” tegas nya lagi. Karna bibit pelakor sudah di tanamkan Asi sejak kecil.

“Apa yang akan kau lakukan?”

“Papa lihat saja, tidak akan keterlaluan karena semua itu hak Kanaya! dendam dan amarah ku tertuju pada ibu nya..”

“Ada apa, Laura? Kenapa kau terlihat sangat marah?”

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

oalah ternyata laura mayang sodara seayah tpi beda baget kelakuan nya

2024-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!