"Fang Wei dari Klan Chu silahkan maju ke arena."Suara Tetua Ke-lima terdengar dan membuat semua pikiran di kepala Huang Zhong buyar.
"Semangat,Xiao Wei...!"Ucapnya menyemangati. Segera setelah itu Fang Wei maju ke arena.
"Hu Jintao dari Klan Hu silahkan maju ke arena."Lanjut Tetua Ke-lima lagi.
Hu Jintao yang tadi dipanggil segera naik keatas arena berhadapan dengan Fang Wei. Fang Wei menelisik Hu Jintao. Begitu juga Hu Jintao. Mereka mulai menatap satu sama lain sebelum Feng Wei mengeluarkan suara.
"Fang Wei,budak Klan Chu,mohon bimbingannya."Ucapnya lantang dengan suara yang keras membuat orang merasa ia benar-benar menakutkan.
"Huh...hanya budak saja,jika kau ingin aku ampuni,maka berlutut lah. jika kau tak berlutut,maka kau sudah tahu akibatnya. Aku ini Tuan Muda Klan Hu,jelas kedudukan ku lebih tinggi darimu."Ucap Hu Jintao dengan sombongnya.
Fang Wei menggertak kan giginya sambil menggenggam tangannya erat. Ia melangkah maju sebelum mengeluarkan jurus.
"Seribu Tapak Api Langit."
Syuuuh...
Seketika itu keluar puluhan tapak berbentuk erang dengan warna biru mencekam. Fang Wei memang menurunkan penguasaannya pada jurus tersebut.
"Oh...ternyata kau juga pernah belajar jurus,yah...Aku penasaran,kau mendapatkan dari mana jurus ini."Gumamnya pelan. Dapat ini ia masih berdiri dengan angkuh nya tanpa bergerak sedikit pun.
Dinilai dari ekspresi wajah nya, sepertinya ia masih meremehkan Fang Wei setelah Fang Wei mendapatkan peringkat pertama dalam dua tahap seleksi.
Ketika tapak pertama ingin mengenai tubuh Hu Jintao,barulah ia menyadari kesalahannya. Ia meremehkan orang yang kekuatannya diatas dia...?
Tapi ia jelas tak terima. Ia seorang Tuan Muda Klan Hu, bagaimana mungkin ia bisa kalah dengan seorang budak yang tugasnya hanya membersihkan kediamannya...? Ia bahkan sangat muak jika melihat wajah dari Fang Wei.
Hei...!!! Apakah kau menyadari jika wajah Fang Wei sangat sempurna...? Hanya tinggal beberapa tahun saja ia sudah bisa menggemparkan jagat raya hanya dengan wajahnya,dan sekarang kau bilang muak melihat wajahnya,sangat tidak masuk akal.
Booooooommm...
Tubuh Hu Jintao terlempar dan terbentur dinding formasi,hingga formasi bergetar hebat. Hu Jintao terbatuk-batuk dan mengeluarkan seteguk darah. Fang Wei berjalan santai kearah Hu Jintao.
Fang Wei meraih pergelangan tangan Hu Jintao dan mengalirkan sedikit Tenaga Dalam nya pada tubuh Hu Jintao untuk menyembuhkan luka Hu Jintao. Hu Jintao tersentak kaget. Ia menatap tak percaya kearah Fang Wei."Kau...!"Gumamnya pelan.
"Saudara ku,kita tak ada masalah tetapi kenapa kau bersikap dingin kepada ku...?"Tanya Fang Wei dengan senyuman manis nya.
"Terima kasih,Fang Wei. Dan maafkan aku waktu itu."Ucapnya meminta maaf pada Fang Wei.
"Tak apa. Yang lalu biarlah berlalu."Jawab Fang Wei yang masih dengan senyuman manisnya.
"Aku...aku menyerah."Ucap Hu Jintao mengaku kalah pada Tetua Ke-lima."Fang Wei akan ku balas perbuatan baik mu suatu hari nanti."Batin Hu Jintao bertekad.
"Pemenangnya adalah Fang Wei. Fang Wei lolos ke babak selanjutnya."Teriak Tetua Ke-lima dengan keras nya.
"Terima kasih,Tetua."Ucap Fang Wei berterima kasih pada Tetua Ke-lima selaku wasit yang menjadi penanggung jawab pertandingan ini.
"Ya."Jawab Tetua ke-dua singkat.
Fang Wei turun dari arena,sementara Hu Jintao di arahkan untuk pergi menuju Aula obat di Sekte Cahaya Api Ilahi. Aula obat adalah aula yang menyimpan berbagai jenis obat-obatan dan Pil dari Alkemis.
"Ming Lanlan dari Klan Ming silahkan naik keatas arena." Ming Lanlan maju ke arena sambil menatap Fang Wei dengan tatapan menghina."Huh." Dengus nya kesal.
Fang Wei yang mendengar dengan jelas suara dengusan kesal tersebut mengernyitkan keningnya. Ia tak menyangka sifat ayah dan anak sangat berbeda dari yang ia harapkan.
"Nie Ruo dari Klan Nie silahkan maju ke arena."Lanjut Tetua Ke-lima lagi.
Setelah Nie Ruo sampai di posisinya,tanpa basa-basi lagi Ming Lanlan mengeluarkan sepasang Trisulanya. Ia berlari dengan ilmu meringankan tubuhnya hingga sampai didepan Nie Ruo.
"Tusukan Trisula Maut."Ucap Ming Lanlan disertai dengan tusukan yang hampir mengenai tubuh Nie Ruo.
Ketika tusukan Trisula itu mengenai tubuh Nie Ruo,Seketika itu Tubuh Nie Ruo ambruk ketanah disertai dengan suara seperti kayu yang beradu dengan tanah.
"Teknik Bayangan Kayu."Secara tiba-tiba Nie Ruo berada dibelakang tubuh Ming Lanlan. Ia terlihat mengendalikan beberapa boneka kayu yang terhubung dengan sebuah benang. Terlihat dengan mata telanjang,benang tersebut terbuat dari Tenaga Dalam dan mengalirkan Tenaga Dalam.
"Apa yang..."Belum sempat Ming Lanlan berbicara,sebuah pukulan telak mengenai tubuhnya. Ia mundur beberapa langkah sebelum seteguk darah keluar dari mulutnya.
"Formasi Boneka Kayu."Seketika itu rombongan boneka kayu dengan senjata pedang ditangan mengunci pergerakan dari Ming Lanlan. Membuat Ming Lanlan kebingungan.
"Bagaimana mungkin...? Kau...!"Teriak Ming Lanlan setelah bertanya sesuatu.
"Aku tak boleh kalah. Aku harus mengalahkan dan mempermalukan Fang Wei si sampah itu."Batin Ming Lanlan sambil berusaha untuk berdiri.
"Bagaimana pun caranya,aku harus menang...!"Lanjutnya lagi bertekad.
Ming Lanlan maju lagi ke depan menghadapi puluhan boneka kayu. Ia berusaha keras untuk mengalahkan semua boneka itu. Sayang,ia kalah dalam hal jumlah. Ia tak mungkin bisa mengalahkan puluhan boneka kayu jika hanya sendirian.
"Sepertinya itu caranya."Gumam pelan Ming Lanlan sebelum meningkatkan kecepatan larinya,ia berusaha mengecoh boneka-boneka kayu tersebut dan memancingnya untuk terpisah dari Nie Ruo.
Perlahan tapi pasti, boneka-boneka kayu milik Nie Ruo mulai terpisah dari tuannya. Ming Lanlan tak menyia-nyiakan kesempatan nya. Ia secepat kilat menuju gerombolan benang Tenaga Dalam milik Nie Ruo dan memutuskan nya.
Tak berhenti sampai disitu, Ming Lanlan lalu menuju Nie Ruo dan menodongkan Trisula nya dileher bagian belakang Nie Ruo."Menyerah atau Mati."Ancam Ming Lanlan sambil tersenyum sinis.
"Menyerah."Jawab Nie Ruo dengan menengadahkan kepalanya pada Tetua Ke-lima."Tetua,saya menyerah."Lanjutnya lagi.
Jleeb...
Setelah Nie Ruo berkata begitu,sebuah tusukan telah menghiasi perutnya. Ia melihat ke arah Ming Lanlan."Aku sudah...menyerah... kenapa kau masih menusukku...?"Tanya nya dengan suara terputus putus.
"Huh... Benar-benar naif."Ming Lanlan mencabut Trisula nya dan meninggalkan Nie Ruo yang sedang memegangi perut berdarah nya.
"Ming Lanlan melukai peserta ketika ia sudah menyerah,Ming Lanlan didiskualifikasi. Nie Ruo bisa melaju pada babak selanjutnya."Ucap Tetua ke-lima dengan suara lantang sambil menolong Nie Ruo.
"Apa...?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Nanik S
Di Diskualikasi Mantap... biar hancur kesombongan Ming Lanlan... kasihan Ming Xiao, ayahnya baik Anaknya kayak Iblis
2025-04-16
0
Aries Setia Varash
bagus, diskualifikasi saja. jahat dia
2021-05-23
0
Jeky
👍👍👍👍😘😘😘🌹🌹
2021-03-21
0