Fang Wei yang sudah terlepas dari pelukan Ming Xiao segera mencari tempat yang sepi agar bisa berkomunikasi dengan Api Langit.
"Weiwei,kau berniat membantu mereka,bukan...? Tapi kau harus ingat,sekarang kau masih berada ditingkat Ksatria Tahap Menengah. Jadi,kau tak boleh gegabah dalam mengambil keputusan."Suara Api Langit terdengar membuat Fang Wei menoleh ke asal suara tersebut.
"Tapi, Yan Yan,aku tak ingin aku kehilangan orang yang menyayangiku lagi. Meskipun aku mungkin mati,tetapi aku akan bahagia jika aku mati untuk menjadi pahlawan bukan pecundang yang mengorbankan nyawa yang lain demi dirinya sendiri."Jelas Fang Wei dengan nada sedih bercampur dengan tekad yang kuat membuat seolah-olah ia adalah seorang anak yang telah melewati banyak cobaan yang menghadang.
"Ya sudah. Jika begitu,apa kau ingin segera menjadi kuat dalam beberapa jam, Weiwei...?"Tanya Api Langit sekali lagi.
"Aku...aku ingin. Walaupun itu mustahil dilakukan,tetapi tak ada salahnya mencoba."Jawab Fang Wei bertekad kuat.
"Baiklah aku akan mengirim langsung Teknik tersebut,tetapi konsekuensinya kau tanggung sendiri."Api Langit hanya bisa percaya pada Fang Wei yang sudah percaya diri tersebut. Dan entah sejak kapan ia tidak memanggil Fang Wei dengan sebutan 'Bocah' atau 'Tuan' melainkan sebutan 'Weiwei'.
Api Langit mulai menyalurkan Kekuatan Spiritualnya. Bagi mereka yang berwujud roh atau elemen seperti Api Langit mereka tidak memiliki Tenaga Dalam melainkan Kekuatan Spiritual.
Whuuss...
Sebuah ingatan tentang sebuah teknik muncul di kepala Fang Wei. Dan itu yang membuat Fang Wei terkejut. Bukan karena kecepatan pengiriman pemahaman jurus tersebut,melainkan seperti apa jurus tersebut.
"Teknik Pembakaran Jiwa...?"Tanya Fang Wei setengah tak percaya. Jika saja ia mengetahui teknik yang disebutkan oleh Api Langit adalah teknik yang berada dalam ingatannya, kemungkinan besar ia akan menolak. Dari namanya saja sudah bisa membuat orang bergidik ngeri.
Tapi hanya itu yang bisa gang Wei gunakan. Waktu yang ada jelas sangat singkat. Tetapi tak ada salahnya untuk dicoba.
Fang Wei mulai duduk bersila dan berusaha memahami cara untuk membakar jiwa yang ada dalam jurus tersebut. Fang Wei terkejut bukan main ketika mengetahui bahwa hanya Api Langit lah yang bisa membantunya sat ini.
Sebenarnya sebuah elemen abadi seperti Api Langit dapat keluar masuk ruang jiwa dengan mudahnya. Dan yang paling penting ia juga dapat mengendalikan dan memusnahkan ruang jiwa tersebut dalam sekejap.
Sementara Api Langit yang sudah menyadari reaksi Fang Wei masih menunggu dengan sabarnya. Api Langit berharap Fang Wei dapat selamat dari kekacauan yang ada didepan nya. Karena bagaimanapun juga,Api Langit masih merupakan bagian dari Fang Wei. Jika Fang Wei mati,Api Langit akan musnah juga,bersama menghilang dari dunia ini.
"Ini..."Gumam Fang Wei heran. "Aku hanya bisa melakukan nya sendiri...? Jadi bagaimana caranya...? Aku tak mengerti sedikitpun."Lanjutnya terheran heran.
"Kau harus masuk kedalam ruang jiwamu. Dan aku akan membakar jiwa mu disana."Jawab Api Langit dengan tidak terduga.
"Disini tak ada yang menjelaskan mengenai cara itu."Bantah Fang Wei yang telah sadar kealam nyata.
"Ya,karena aku lah pencipta teknik tersebut."Jawab Api langit mantap.
Fang Wei seakan tak percaya dengan kenyataan tersebut. Bagaimana pun Api Langit hanya sebuah elemen. Dan elemen tak akan bisa menciptakan sebuah jurus jika tak memiliki tuannya. "Aku akan mencobanya."
Tapi,sekarang bukan saat yang tepat untuk mempermasalahkan hal itu. Yang terpenting sekarang adalah secepatnya menjadi kuat dan melawan Tang Shan.
Kesadaran Fang Wei mulai memudar bersamaan dengan hilangnya wujud api Langit. Mereka hilang dan muncul bersamaan didalam ruang jiwa.
Ruang jiwa Fang Wei sendiri sangatlah menarik. Bintik-bintik cahaya menerangi kekosongan tanpa batas tersebut. Cahaya tersebut bak bintang yang menerangi malam.
"Ini mengagumkan."Gumam pelan Fang Wei berdecak kagum dengan pemandangan didepannya tersebut. Tak lama kemudian terdengar suara Api Langit.
"Jangan membuang-buang waktu. Meski perbedaan waktu disini dan di alam nyata sangat berbeda jauh,tetapi kau harus segera menjadi kuat."Nasihat Api Langit membuat Fang Wei sadar dalam kekaguman nya tersebut.
"Perbedaan waktu...?"Gumam Fang Wei bertanya-tanya.
"Ya,perbedaan waktu disini dan diluar adalah satu tahun bagaikan satu jam diluar sana."Jawab Api Langit.
"Aku juga merasakan kepadatan Energi alam disini sangat kuat."Ungkap Fang Wei dengan polos.
"Karena inti jiwa mu adalah inti jiwa hitam."Lanjut api Langit membenarkan yang dikatakan gang Wei tadi.
"Inti jiwa...?"Tanya Fang Wei bingung.
"Sudahlah,kita bicarakan itu nanti."Bantah Api Langit dengan kasar. Tetapi itu ada benarnya,karena keadaan Sekte Cahaya Api Ilahi sangat buruk saat ini.
Fang Wei hanya mengangguk setuju. Saat ini prioritas paling utama adalah secepatnya menjadi kuat dan melawan Tang Shan.
"Jadi sebenarnya aku hanya perlu membakar inti jiwamu. Tetapi ini rasanya seperti dibakar oleh api neraka. Tidak,lebih tepatnya seribu kali lebih sakit daripada hukuman surga."Ujar Api Langit dengan hati-hati takut Fang Wei marah.
Tetapi reaksi Fang Wei tak sana dengan ekspetasi api Langit. "Lebih baik aku seperti itu daripada kehilangan orang yang menyayangiku."Fang Wei secara tiba-tiba mengingat Ming Xiao dan Huang Zhong. Mereka bak mentari yang menyinari dunia Fang Wei yang gelap gulita.
"Bersiaplah."Ucap Api Langit mengingatkan.
Api Langit mulai membuat konstan api disekitar inti jiwa berbentuk bundar dan berwarna hitam tersebut. Ia juga perlahan menambah tingkat kepanasan Api biru yang ia buat tersebut.
"Arrghh..."Teriak Fang Wei tertahan. Ia harus kuat. Ia harus menahan semua ini. Daripada semua ini,yang lebih menyakitkan adalah kehilangan keluarganya lagi.
''Aku harus bisa...!"Teriak Fang Wei yang tak tahan lagi.
Benar kata Api Langit. Rasa terbakarnya inti jiwa bagaikan seribu kali penyiksaan dineraka.Bagaikan disiksa tanpa akhir. Dan rasanya seperti waktu berhenti untuk sekian lama.
***
Sementara itu,Ming Xiao sedang bertarung dengan Tang Shan. Terlihat jelas Ming Xiao telah terdesak untuk sekian waktu.
"Aku harus mengulur waktu untuk Wei'er kabur. Meskipun aku mati,aku tak kan menyesal."Tekadnya lagi.
"Huh. Dasar sampah. Kau sudah lemah,tetapi masih memikirkan orang lain."Sebuah suara yang jelas membuat Ming Xiao merasa murka terdengar. Dengan segenap kekuatannya ia bangkit dan mengutuk orang tersebut.
"Hei baji*gan...! Kau tak perlu mengurusi orang lagi. Itulah dirimu dan persiapkan jiwa mu untuk pergi ke neraka...!"Teriak Ming Xiao seraya berlari kearah suara tersebut. Pedang yang berlumuran darah tersebut menjadi teman setia baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Nanik S
Lanjutkan
2025-04-16
0
Arjuna Liar
828
2021-12-28
0
☣️✨️私 ジーチャン✨️
besok baca lagi, gw mo nugas juga
2021-09-14
1