Setelah makan, Fang Wei pun mengusulkan agar mereka mencari penginapan, karena hari sudah menjelang malam. Dan Ming Xiao pun menyetujui nya, jujur saja ia juga tak tahan jika harus tidur di semak belukar lagi, jadi ide dari Fang Wei pun diterimanya. Ming Xiao juga berpikir, tak ada salahnya memberikan kesempatan kepada Fang Wei untuk menikmati hidupnya, hidupnya yang dahulu tersiksa di Klan Chu.
"Pelayan, kami ingin memesan dua kamar. Berapa harganya...?"Tanya Ming Xiao pada pelayan yang menghampiri mereka berdua. Pelayan tersebut tampak menundukkan kepalanya kemudian menjawab.
"Tuan, kami membagi harga per kamarnya menurut kualitasnya. Dilantai pertama ini kualitasnya buruk, harganya lima keping perak permalam. Lantai kedua kualitasnya menengah, harganya sepuluh keping perak permalam, Lantai ketiga kualitasnya bagus, harganya lima belas keping perak permalam. Dan yang terakhir kualitas VIP. Harganya dua puluh lima keping perak permalam."Jawab Pelayan tersebut panjang lebar, menjelaskan pembagian tarif untuk kamar-kamar yang di sewakan.
"Baiklah, kami akan memesan dua kamar kualitas VIP. Dan ini uangnya."Ucap Ming Xiao dengan memberikan kantong kulit berisi lima puluh keping perak.
Sebenarnya Fang Wei ingin menghentikan tindakan gurunya yang menurutnya pemborosan, tetapi mengingat guru nya adalah seorang pendekar, lima puluh keping perak sangatlah sedikit. Biasanya seorang pendekar bisa menghabiskan miliaran keping emas hanya untuk menaikkan Praktik Kultivasinya semata. Oleh karena itu, seorang Kultivator selain memerlukan bakat juga memerlukan modal sebagai penyokong Kultivasinya.
"Terimakasih, Tuan Muda. Mari biar saya antar kan."Ucap pelayan tersebut sambil menuntun Ming Xiao serta Fang Wei kelantai empat. Di sana pelayanan dijamin sangat memuaskan. Beberapa peralatan serta hiasan mewah juga dipajang, harganya mungkin bisa mencapai puluhan keping emas.
Setelah beberapa saat berjalan menaiki tangga dan sampailah mereka bertiga dilantai ketiga. Secara tiba tiba wanita itu berbicara,"Ah, Iya. kami disini menyediakan pelayanan seperti Rumah Bordil, apakah tuan ingin menyewa beberapa wanita...?"Tanya Pelayan itu saat setelah mengantar keduanya.
Setelah pelayan tersebut berbicara, udara lantai ketiga tersebut tiba-tiba menjadi dingin. Hal itu disebabkan oleh tatapan Fang Wei kepada pelayan serta Ming Xiao yang tajam. Menyadari adanya bahaya, Ming Xiao melirik kearah Fang Wei dan menemui tatapan mata yang tajam nan menusuk tersebut.
"Tidak, tidak perlu. Saya hanya perlu istirahat saja tidak perlu hal itu."Jawab Ming Xiao dengan tergesa-gesa saat melihat tatapan mata Fang Wei. Kini tatapan mata Fang Wei lebih normal setelah mendengar jawaban dari Ming Xiao.
Lalu secepat kilat Fang Wei masuk kedalam sebuah kamar dan menutup nya dengan rapat rapat. Dilihat diluar kamar Ming Xiao menghela nafas panjang. Ia lega karena situasi lebih terkendali. Jika saja ia menerima hal itu, habislah riwayat hidupnya.
Fang Wei melakukan hal itu semata-mata karena ia tidak ingin Ming Xiao menjadi seorang yang terobsesi akan hal-hal duniawi, seperti kepuasan nafsu.
***
Fang Wei secepat kilat mengambil handuk serta pakaian tidur lelaki yang ada didalam kamar tersebut. Kini ia menuju sebuah pintu yang letaknya tak jauh dari tempat tidur nya.
Ia segera masuk dan mandi didalam kamar mandi tersebut."Haaah... segar." Ucap Fang Wei sambil mengguyurkan air menuju tubuhnya menggunakan wadah yang tersedia disana.
Setelah mandi, ia pun merebahkan tubuhnya pada kasur empuk yang tersedia didalam kamar. Seumur hidupnya, hanya hari ini ia dapat tidur di kasur yang empuk. Ia sehari hari hanya tidur beralaskan lantai yang dingin serta kotor, beruntung jika ada jerami yang menjadi alas.
"Hmmm... Bagaimana keadaan Klan Chu saat ini, yah...?"Tanya Fang Wei sambil menengadah menatap kearah depan.
"Kau masih mengingat klan Chu yang telah menjadikanmu budak...?"Sebuah suara yang Fang Wei kenal terdengar.
"Guru..."Gumam Fang Wei sambil melihat kearah Ming Xiao yang sudah ada disamping dirinya tidur.
"Sejak kapan kau ada disana, Guru...? Aku tak mendengar apapun."Tanya Fang Wei penasaran melihat kedatangan Ming Xiao yang secara tiba-tiba.
"Haha... Aku baru saja datang. Aku menggunakan ilmu 'Wujud tanpa bayang' agar kau tidak dapat melihatku masuk. Dan aku juga mengkombinasikan jurus tersebut dengan jurus Meringankan tubuh jadi kedatanganku hanya membutuhkan waktu sepersekian detik."Jawab Ming Xiao menjelaskan dengan panjang lebar.
Mendengar hal itu, Fang Wei hanya berdecak kagum. Sudah jelas ia kagum karena mendengar pernyataan dan melihat kecepatan yang ditunjukkan oleh Ming Xiao.
Selain itu ia juga semakin tertarik dengan Dunia Kultivator. Rasa tertariknya itu tak lepas dari pengaruh penyiksaan yang dilakukan oleh Klan Chu padanya, penyiksaan yang mengantarkannya pada sebuah Dunia Kultivator.
***
Perjalanan Fang Wei dan Ming Xiao kembali berlanjut. Terlihat mereka berjalan menyusuri hutan yang lebat sambil sesekali mengobrol ala kadarnya. Keakraban mereka itu tercipta karena Fang Wei adalah anak yang polos dan bersahabat, sementara Ming Xiao adalah sosok guru yang baik hati lagi tidak sombong.
"Wei`er, kedatangan mu ke sekte Cahaya Api Ilahi sungguh bertepatan dengan hari perekrutan murid. Kau harusnya sudah bisa mendaftar, tetapi kau tidak memiliki ilmu bela diri sedikitpun, jadi setiap malam kita harus selalu latihan terlepas kita harus menuju sekte secepatnya. Jadi, saat sampai disana kau sudah bisa mengikuti acara perekrutan."Ucap Ming Xiao pada Fang Wei dengan panjang lebar. Fang Wei menyimaknya sambil tetap melangkahkan kakinya.
"Baik Guru, Murid akan mengikuti perkataan dari Guru."Jawab Fang Wei sambil menangkupkan kedua tangannya tanda ia menghormati Gurunya.
"Bagus. Nanti malam kita akan mempelajari dasar dalam Ilmu meringankan tubuh dan ilmu pedang. Setelah kau memahami keduanya, kita akan mempelajari jurus jurus pedang tingkat rendah yang guru kuasai."Lanjut Ming Xiao menjelaskan tentang ilmu yang akan ia berikan pada Fang Wei.
"Murid tidak akan mengecewakan guru."Jawab Fang Wei dengan sungguh sungguh.
Malam harinya, tubuh Fang Wei ditempa agar dapat memiliki fisik yang kuat. Setelah itu Ming Xiao menyuruh Fang Wei berlari lima kilometer berkali-kali.
"Fang Wei, sebelum kau menyelesaikan lima kilometer pertama mu, kau takkan ku beri makan dan minum."Perintah Ming Xiao dan hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Fang Wei.
"Huh... huh... huh... lelah sekali..."Ucap Fang Wei yang sudah hampir mencapai batas fisiknya. Ia berlari selama satu jam penuh dan hanya bisa mencapai empat kilometer. Meskipun demikian, itu juga dapat dibilang bagus, dalam sekali percobaan bisa mencapai empat kilometer memang luar biasa. Ia terus berlari dan sampailah ia dititik akhir. Ia menemui Ming Xiao sedang duduk bersantai sambil memanggang seekor rusa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Nanik S
Ceritanya bagus 👍👍👍
2025-04-16
0
Aries Setia Varash
mantap 👍
2021-05-23
0
Jeky
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹😘😘😘😘😘
2021-03-21
0