Chapter 05 ~ Sekte Cahaya Api Ilahi

"Ada apa...? Apakah ada sesuatu ditubuh ku hingga membuat bocah seperti mu kebingungan...?"Tanya Api Langit tersebut sambil memandangi wajah Fang Wei dan seraya terbang mengelilingi Fang Wei.

"Hantu...!"Histeris Fang Wei sambil menutup kedua matanya.

Melihat hal itu sontak saja Api Langit kesal. Secepat kilat ia membentuk sebuah tangan menggunakan apinya lalu memukul kepala Fang Wei hingga terlihat benjolan besar di kepalanya.

Fang Wei berhenti histeris, lalu ia membuka kedua matanya. Ia melihat sebuah benda berwarna biru laut sedang terbang mengitarinya.

Sebuah pukulan kembali melayang ke kepala Fang Wei, membuat sebuah benjolan lagi. Fang Wei melirik kembali kearah Api Langit. "Kau...!"Ucapnya kesal.

"Siapa...?"Suara Fang Wei mereda ketika melihat Api Langit dalam dalam dan ternyata ia menemukan bahwa Api Langit bukanlah hantu.

"Perkenalkan namaku adalah Api Langit, tetapi aku saat ini hanyalah rohnya. Jadi kekuatan ku hanya satu per seribu dari kekuatan asliku."Jawab Api Langit tersebut dengan nada sendu serta tertunduk lemas.

"Hmmm...? Api Langit...? Apa itu...? Apa bisa dimakan...?" Tanya Fang Wei penasaran. Tentu ia tidak pernah mendengar tentang Api Langit.

"Api Langit adalah salah satu dari tiga api abadi yang ada di Dimensi Teratai Biru, jadi bisa dikatakan aku juga berasal dari Dimensi yang sama denganmu, yaitu Dimensi Teratai Biru."

Fang Wei sebenarnya kebingungan, tetapi mengingat bahwa gurunya akan curiga ketika mengetahui dia pergi sendirian ditengah hutan, akhirnya ia memutuskan untuk kembali.

"Ya, sudah. Aku ingin kembali."Jawab Fang Wei ketus sambil berlalu pergi.

"Tuan... tunggu aku...!"Ucap Api Langit memanggil Fang Wei yang sudah berlalu pergi.

"Tuan...? Kau panggil aku Tuan...?"Tanya Fang Wei penasaran dengan apa yang dikatakan Api Langit.

"Astaga...! Kau tak mengerti...? Tadi aku masuk kedalam tubuhmu dan menanamkan Akar Roh Spiritual ku kedalam jiwa mu. Jadi, secara tidak langsung kau adalah tuanku. Mengerti...?"Jelas Api Langit dengan kerutan di dahi nya menandakan bahwa ia sangat kesal pada Fang Wei yang sangat bodoh itu.

"Benarkah...? Ya sudah. Kau silahkan masuk kedalam tubuhku, jika aku bertemu dengan guruku, ia akan curiga denganmu."Ucap Fang Wei seraya menyuruh Api Langit untuk masuk kedalam tubuhnya.

"Baiklah. Tetapi ingat, tiada yang bisa melihatku, kecuali orang yang sudah ku izinkan." Jawab Api Langit ketus disertai penjelasan pada Fang Wei.

Api Langit langsung masuk kedalam tubuh Fang Wei. Bersamaan dengan itu tanda di dahi Fang Wei menghilang, tetapi tidak dengan warna mata Fang Wei yang berwarna biru laut.

Setelah itu Fang Wei keluar dari gua tersebut dan menuju tempat Ming Xiao yang sedang tidur. Terlihat hari sudah hampir pagi, tetapi matahari belum muncul keluar dari sarangnya.

***

"Wei'er, kenapa dengan matamu...?"Tanya Ming Xiao pada Fang Wei. Jelas ia menyadari bahwa ada perubahan pada mata Fang Wei.

"Benarkah guru...? Lupakanlah guru, mungkin terakhir kali kau salah lihat. Dan... bagaimana tidurmu guru...? Apakah nyaman...?"Fang Wei balik bertanya. Ming Xiao menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menjawab bahwa ia menikmati tidurnya.

"Baiklah, guru... Guru... aku lapar...!"Ucap Fang Wei polos. Ya, sudah jelas ia lapar, karena hari sudah pagi dan sudah waktunya untuk sarapan.

Melihat ekspresi wajah Fang Wei yang terlihat polos membuat Ming Xiao terkekeh pelan sambil menyentuh pundak Fang Wei. "Baiklah, Wei'er sekarang gurumu ini memerintahkan mu untuk pergi berburu."Ucap Ming Xiao memberi arahan pada muridnya untuk pergi berburu.

"Eh, guru. Murid mu ini sedang lapar. Apakah kau ingin menyiksaku guru...?"Tanya Fang Wei menolak perintah dari Ming Xiao.

"Kau pergilah berburu. Nanti setelah dapat buruan, baru makan. Mengerti...?"Jelas Ming Xiao pada Fang Wei.

"Guru... sepertinya kau tidak lebih dari keluarga Chu yang selalu menyiksaku."Ucap Fang Wei dengan berpura pura sedih dan tertunduk lesu. Sebenarnya, ia sedang berpura-pura untuk terlihat sedih. Jika diperhatikan lagi, ia seperti rubah yang menipu seekor ayam.

"Baiklah, baiklah. Tapi kita hanya bisa makan roti dan daging kering saja. Apakah tidak masalah...?"Tanya Ming Xiao setelah mengiyakan tuntutan dari Fang Wei.

Mendengar hal itu membuat Fang Wei kembali bersemangat. "Terimakasih, guru..." Ucap Fang Wei berterima kasih pada Ming Xiao.

"Eh...?"Ming Xiao terkejut melihat perubahan dari raut wajah serta perilaku yang awalnya memelas sekarang sangat bersemangat. Ia lalu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Mereka berdua makan roti dan daging kering dengan lahap sambil sesekali bercanda dengan gembira.

"Guru... kapan kita sampai di sekte Cahaya Api Ilahi...?"Tanya Fang Wei penasaran dengan letak dimana sekte Cahaya Api Ilahi berdiri.

"Sudah dekat. Didalam hutan ini ada sebuah pegunungan dengan lima puncak. Dan kelima puncak itulah tempat para murid berlatih. Puncak pertama tempat Patriarch serta murid muridnya, puncak kedua untuk Tetua Pertama dan muridnya dan begitu seterusnya. Tetapi ada juga beberapa Tetua yang mendiami satu puncak yang sama. "Jawab Ming Xiao dengan antusias."Seperti misalnya Tetua Ke-dua yang mendiami Puncak Pertama bersama dengan Patriarch."

"Jadi begitu. Guru... guru dari puncak berapa... dan apakah guru termasuk salah satu tetua sekte...?"Tanya Fang Wei penasaran.

"Guru...? Guru dari Puncak Ketiga. Guru merupakan Tetua ketiga. Meskipun begitu, guru merupakan yang termuda serta yang terkuat diantara Tetua lainnya."Jawab Ming Xiao dengan membanggakan diri pada Fang Wei.

"Benarkah, Guru...? Woah..."Ucap Fang Wei terkagum kagum dengan ungkapan dari Ming Xiao tersebut.

***

"Ah... akhirnya sampai...!"Ucap Ming Xiao memandang jejeran gunung dengan pemandangan yang luar biasa.

Sekte Cahaya Api Ilahi sendiri dapat di gambarkan dengan pegunungan yang melingkari sebuah dataran yang lebih rendah daripada gunung-gunung tersebut. Sebenarnya gunung tersebut bukanlah alami, tetapi Patriarch terdahulu yang membuatnya, dengan tujuan sebagai lima benteng pertahanan. Setiap gunung ada satu Tetua utama, tetapi masih ada Tetua pendamping lainnya tanpa membedakan tingkat kultivasi dan Tetua ke berapa mereka.

"Wooaahh... Besar sekali guru...!"Ucap Fang Wei kagum dengan kebesaran gunung tersebut.

"Tentu saja. Sekte Cahaya Api ilahi ini merupakan Sekte Aliran Putih terbesar di Benua Liuha."Jawa Ming Xiao dengan semangat yang membara.

"Hm... benarkah begitu, guru...?"Tanya Fang Wei pada Ming Xiao. Selama ia menjadi budak, tak pernah sedikitpun ia mengetahui informasi dari Dunia Kultivator. Jadi wajar saja jika Fang Wei sangat penasaran.

"Benar, Wei'er."Jawab Ming Xiao sekali lagi. Ia sungguh tidak menyangka bahwa Fang Wei tidak mengetahui informasi yang sudah umum Dunia Kultivator.

"Mungkin karena aku tak pernah keluar, jadi aku tak mengetahui nya." Batin Fang Wei dengan nada datar. Ia tentu sangat mengingat dengan jelas dengan apa yang terjadi padanya sejak menjadi budak.

Terpopuler

Comments

Nanik S

Nanik S

Alurnya mudah dimengerti

2025-04-16

0

Aries Setia Varash

Aries Setia Varash

bagus, ceritanya mengalir bagus dan enak dinikmati. penulis nya kereeeenn 👍👍👍

2021-05-23

1

Jeky

Jeky

👍👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2021-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 ~ Fang Wei ~ Arc 1 ~ Awal Mula [Start]
2 Chapter 02 ~ Guru Xiao
3 Chapter 03 ~ Penginapan
4 Chapter 04 ~ Api Langit
5 Chapter 05 ~ Sekte Cahaya Api Ilahi
6 Chapter 06 ~ Zhang Yun
7 Chapter 07 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte
8 Chapter 08 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte ll
9 Chapter 09 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte lll
10 Chapter 10 ~ Berlatih Di Gunung Cunxia
11 Chapter 11 ~ Kekuatan Yang Mengerikan
12 Chapter 12 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte lV
13 Chapter 13 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte V
14 Chapter 14 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte Vl
15 Chapter 15 ~ Aku Tak Akan Naif Lagi...!
16 Chapter 16 ~ Kekacauan
17 Chapter 17 ~ Kekacauan ll
18 Chapter 18 ~ Kekacauan lll
19 Chapter 19 ~ Masa Lalu Tang Shan
20 Chapter 20 ~ Keputusan
21 Chapter 21 ~ Petir Ungu
22 Chapter 22 ~ Seleksi Yang Tertunda
23 Chapter 23 ~ Kearogansian Tetua Ke-dua
24 Chapter 24 ~ Turnamen Aliansi Aliran Putih-Netral
25 Chapter 25 ~ Roh Api Teratai Biru
26 Chapter 26 ~ Aura Roh Api Teratai Biru
27 Chapter 27 ~ Jebakan Dan Rencana
28 Chapter 28 ~ Kepergian
29 Chapter 29 ~ Sekte Naga Kabut
30 Chapter 30 ~ Perekrutan Murid ~ Arc 1 ~ Awal Mula [Finish]
31 Chapter 31 ~ Kota Fusha ~ Arc 2 ~ Turnamen [Start]
32 Chapter 32 ~ Undangan Turnamen
33 Chapter 33 ~ Persiapan Sebelum Turnamen
34 Chapter 34 ~ Racun Kalajengking Tiankong
35 Chapter 35 ~ Xiang Xing, Sang Raja Hutan Yesheng
36 Chapter 36 ~ Identitas Nenek Jahat
37 Chapter 37 ~ Pertempuran Menggemparkan Kekaisaran
38 Chapter 38 ~ Pertempuran Menggemparkan Kekaisaran ll
39 Chapter 39 ~ Akhir Pertempuran Yang Menggemparkan
40 Chapter 40 ~ Melanjutkan Seleksi Pemilihan Sekte Cahaya Api Ilahi
41 Chapter 41 ~ Melanjutkan Seleksi Pemilihan Murid Sekte Cahaya Api Ilahi ll
42 Chapter 42 ~ Huang Zhong VS Fu Yang
43 Chapter 43 ~ Dimensi Serpihan...?
44 Chapter 44 ~ Misteri Hutan Yesheng
45 Chapter 45 ~ Menemui Rubah Putih Ekor Sembilan
46 Chapter 46 ~ Rubah Putih Ekor Sembilan
47 Chapter 47 ~ Berteleportasi
48 Chapter 48 ~ Misteri Dalam Kepala Fang Wei
49 Chapter 49 ~ Kebenaran Dan Kebohongan
50 Chapter 50 ~ Rubah Putih Ekor Sembilan Yang Sesungguhnya
51 Chapter 51 ~ Rencana Penyerangan
52 Chapter 52 ~ Kelalaian Fang Wei
53 Chapter 53 ~ Gagalnya Rencana Fang Wei
54 Chapter 54 ~ Bangkitnya Kekuatan Dewi Kehidupan Dan Awal Perang Besar
55 Chapter 55 ~ Pertempuran Besar
56 Chapter 56 ~ Utusan Kekaisaran Qin
57 Chapter 57 ~ Pulang
58 Chapter 58 ~ Rencana Kaisar Qin
59 Chapter 59 ~ Perang Dua Kekaisaran
60 Chapter 60 ~ Perang Dua Kekaisaran ll
61 Chapter 61 ~ Perang Dua Kekaisaran lll
62 Chapter 62 ~ Perang Dua Kekaisaran Vl
63 Chapter 63 ~ Mengobati Duan Yun
64 Chapter 64 ~ Rapat Istana Pulau Es Kematian
65 Chapter 65 ~ Akhirnya Bisa Berkultivasi Lagi
66 Chapter 66 ~ Segel Mata Taoist
67 Chapter 67 ~ Si Rakus Mulai Lagi
68 Chapter 68 ~ Tiruan Undangan Turnamen
69 Chapter 69 ~ Tanaman Kanibal Raksasa
70 Chapter 70 ~ Kota Chun
71 Chapter 71 ~ Sesosok Kecil Yang Bijaksana
72 Chapter 72 ~ Penginapan Salju Putih
73 Chapter 73 ~ Istana Kekaisaran Wei
74 Chapter 74 ~ Babak Penyisihan
75 Chapter 75 ~ Babak Penyisihan ll
76 Chapter 76 ~ Babak Penyisihan lll
77 Chapter 77 ~ Babak Penyisihan Vl
78 Chapter 78 ~ Babak Penyisihan V
79 Chapter 79 ~ Babak Penyisihan VI
80 Chapter 80 ~ Fang Wei VS Ming Lanlan
81 Chapter 81 ~ Diskusi Aliansi Aliran Hitam
82 Chapter 82 ~ Rencana
83 Chapter 83 ~ Kecepatan Dan Tepat Sasaran
84 Chapter 84 ~ Untuk Kedua Kalinya
85 Chapter 85 ~ Usaha Yang Sia-sia
86 Chapter 86 ~ Keadaan Yang Mengharuskan
87 Chapter 87 ~ Berusaha Untuk Bangkit
88 Chapter 88 ~ Meskipun Terluka Parah
89 Chapter 89 ~ Penyelamatan
90 Chapter 90 ~ Penyelamatan ll
91 Chapter 91 ~ Tusukan Pengakhiran
92 Chapter 92 ~ Lolos Dari Maut
93 Chapter 93 ~ Keadaan Setelah Perang ~ Arc 2 ~ Turnamen [Finish]
94 Chapter 94 ~ Luka Dalam ~ Arc 3 ~ Awal Petualangan [Start]
95 Chapter 95 ~ Luka Dalam ll
96 Chapter 96 ~ Mulai Berpetualang
97 Chapter 97 ~ Arak
98 Chapter 98 ~ Kayu Langit
99 Chapter 99 ~ Memecahkan Masalah
100 Chapter Khusus Visual Karakter
101 Chapter 100 ~ Mencari Penyelesaian
102 Chapter 101 ~ Bantuan dari Oei Tiong Fu
103 Chapter 102 ~ Kayu Langit
104 Chapter 103 ~ Kayu Langit ll
105 Chapter 104 ~ Menuju Benteng Barat Kekaisaran Wei
106 Chapter 105 ~ Daging Hewan Buas
107 Chapter 106 ~ Keadaan Mendesak
108 Chapter 107 ~ Jendral Peng Shen
109 Chapter 108 ~ Kemunculan Tang Shan
110 Chapter 109 ~ Pengikut Dewi Bulan Merah
111 Chapter 110 ~ Bantuan Tang Shan
112 Chapter 111 ~ Pesan Dan Warisan
113 Chapter 112 ~ Lembah Keabadian
114 Chapter 113 ~ Pasangan Rubah Putih Ekor Sembilan
115 Chapter 114 ~ Daratan Sunyi
116 Chapter 115 ~ Ritual Darah Ras Rubah Putih Ekor Sembilan
117 Chapter 116 ~ Kekuatan Jiwa
118 Pengumuman
119 Chapter 117 ~ Keluar Dari Benua Iblis
120 Chapter 118 ~ Yin Yue
121 Chapter 119 ~ Hidup Baru Yin Yue
122 Chapter 120 ~ Sekamar...?!
123 Chapter 121 ~ Kesal
124 Chapter 122 ~ Perselisihan
125 Chapter 123 ~ Penyelesaian ~ Arc 3 ~ Awal Petualangan [ Finish ]
126 Chapter 124 ~ Menyusun Kekuatan ~ Arc 4 ~ Pemberontakan [ Start ]
127 Chapter 125 ~ Rencana Huang Zhong
128 Chapter 126 ~ Rencana Huang Zhong ll
129 Chapter 127 ~ Mengumpulkan Murid
130 Chapter 128 ~ Pengakuan
131 Chapter 129 ~ Ciptaan Pertama
132 Chapter 130 ~ Kekaisaran Taiyo
133 Chapter 131 ~ Semena-mena
134 Chapter 132 ~ Tiba di Kekaisaran Taiyo
135 Chapter 133 ~ Trauma
136 Chapter 134 ~ Tekad Huang Zhong
137 Chapter 135 ~ Bangsa Manusia Ular
138 Chapter 136 ~ Syarat Yang Sulit
139 Chapter 137 ~ Api Setan
140 Chapter 138 ~ Ibukota Kekaisaran Taiyo
141 Chapter 139 ~ Algojo Penguasa
142 Chapter 140 ~ Negosiasi
143 Chapter 141 ~ Rencana
144 Chapter 142 ~ Rencana ll
145 Chapter 143 ~ Pemberontakan
146 Chapter 144 ~ Kekuatan Sang Naga Badai dari Utara
147 Chapter 145 ~ Akhir Sang Algojo
148 Chapter 146 ~ Kerajaan Dao
149 Chapter 147 ~ Joe dan Augustine
150 Chapter 148 ~ Kuil Terbuang
151 Chapter 149 ~ Pelatihan
152 Chapter 150 ~ Kekacauan di Ibukota
153 Chapter 151 ~ Kegagalan Kedua Dewi Bulan Merah
154 Chapter 152 ~ Pertempuran Besar di Kota Genere
155 Chapter 153 ~ Kembali
156 Chapter 154 ~ Kembali ll
157 Chapter 155 ~ Kabar
158 Chapter 156 ~ Latih Tanding
159 Chapter 157 ~ Berita dari Huang Zhong
160 Chapter 158 ~ Perang
161 Chapter 159 ~ Malam Berdarah
162 Chapter 160 ~ Diambang Batas
163 Chapter 161 ~ Berita Mengejutkan
164 Chapter 162 ~ Panik
165 Chapter 163 ~ Penyelamatan.
166 Chapter 164 ~ Kekuatan Seorang Tingkat Langit
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Chapter 01 ~ Fang Wei ~ Arc 1 ~ Awal Mula [Start]
2
Chapter 02 ~ Guru Xiao
3
Chapter 03 ~ Penginapan
4
Chapter 04 ~ Api Langit
5
Chapter 05 ~ Sekte Cahaya Api Ilahi
6
Chapter 06 ~ Zhang Yun
7
Chapter 07 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte
8
Chapter 08 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte ll
9
Chapter 09 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte lll
10
Chapter 10 ~ Berlatih Di Gunung Cunxia
11
Chapter 11 ~ Kekuatan Yang Mengerikan
12
Chapter 12 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte lV
13
Chapter 13 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte V
14
Chapter 14 ~ Seleksi Pemilihan Murid Sekte Vl
15
Chapter 15 ~ Aku Tak Akan Naif Lagi...!
16
Chapter 16 ~ Kekacauan
17
Chapter 17 ~ Kekacauan ll
18
Chapter 18 ~ Kekacauan lll
19
Chapter 19 ~ Masa Lalu Tang Shan
20
Chapter 20 ~ Keputusan
21
Chapter 21 ~ Petir Ungu
22
Chapter 22 ~ Seleksi Yang Tertunda
23
Chapter 23 ~ Kearogansian Tetua Ke-dua
24
Chapter 24 ~ Turnamen Aliansi Aliran Putih-Netral
25
Chapter 25 ~ Roh Api Teratai Biru
26
Chapter 26 ~ Aura Roh Api Teratai Biru
27
Chapter 27 ~ Jebakan Dan Rencana
28
Chapter 28 ~ Kepergian
29
Chapter 29 ~ Sekte Naga Kabut
30
Chapter 30 ~ Perekrutan Murid ~ Arc 1 ~ Awal Mula [Finish]
31
Chapter 31 ~ Kota Fusha ~ Arc 2 ~ Turnamen [Start]
32
Chapter 32 ~ Undangan Turnamen
33
Chapter 33 ~ Persiapan Sebelum Turnamen
34
Chapter 34 ~ Racun Kalajengking Tiankong
35
Chapter 35 ~ Xiang Xing, Sang Raja Hutan Yesheng
36
Chapter 36 ~ Identitas Nenek Jahat
37
Chapter 37 ~ Pertempuran Menggemparkan Kekaisaran
38
Chapter 38 ~ Pertempuran Menggemparkan Kekaisaran ll
39
Chapter 39 ~ Akhir Pertempuran Yang Menggemparkan
40
Chapter 40 ~ Melanjutkan Seleksi Pemilihan Sekte Cahaya Api Ilahi
41
Chapter 41 ~ Melanjutkan Seleksi Pemilihan Murid Sekte Cahaya Api Ilahi ll
42
Chapter 42 ~ Huang Zhong VS Fu Yang
43
Chapter 43 ~ Dimensi Serpihan...?
44
Chapter 44 ~ Misteri Hutan Yesheng
45
Chapter 45 ~ Menemui Rubah Putih Ekor Sembilan
46
Chapter 46 ~ Rubah Putih Ekor Sembilan
47
Chapter 47 ~ Berteleportasi
48
Chapter 48 ~ Misteri Dalam Kepala Fang Wei
49
Chapter 49 ~ Kebenaran Dan Kebohongan
50
Chapter 50 ~ Rubah Putih Ekor Sembilan Yang Sesungguhnya
51
Chapter 51 ~ Rencana Penyerangan
52
Chapter 52 ~ Kelalaian Fang Wei
53
Chapter 53 ~ Gagalnya Rencana Fang Wei
54
Chapter 54 ~ Bangkitnya Kekuatan Dewi Kehidupan Dan Awal Perang Besar
55
Chapter 55 ~ Pertempuran Besar
56
Chapter 56 ~ Utusan Kekaisaran Qin
57
Chapter 57 ~ Pulang
58
Chapter 58 ~ Rencana Kaisar Qin
59
Chapter 59 ~ Perang Dua Kekaisaran
60
Chapter 60 ~ Perang Dua Kekaisaran ll
61
Chapter 61 ~ Perang Dua Kekaisaran lll
62
Chapter 62 ~ Perang Dua Kekaisaran Vl
63
Chapter 63 ~ Mengobati Duan Yun
64
Chapter 64 ~ Rapat Istana Pulau Es Kematian
65
Chapter 65 ~ Akhirnya Bisa Berkultivasi Lagi
66
Chapter 66 ~ Segel Mata Taoist
67
Chapter 67 ~ Si Rakus Mulai Lagi
68
Chapter 68 ~ Tiruan Undangan Turnamen
69
Chapter 69 ~ Tanaman Kanibal Raksasa
70
Chapter 70 ~ Kota Chun
71
Chapter 71 ~ Sesosok Kecil Yang Bijaksana
72
Chapter 72 ~ Penginapan Salju Putih
73
Chapter 73 ~ Istana Kekaisaran Wei
74
Chapter 74 ~ Babak Penyisihan
75
Chapter 75 ~ Babak Penyisihan ll
76
Chapter 76 ~ Babak Penyisihan lll
77
Chapter 77 ~ Babak Penyisihan Vl
78
Chapter 78 ~ Babak Penyisihan V
79
Chapter 79 ~ Babak Penyisihan VI
80
Chapter 80 ~ Fang Wei VS Ming Lanlan
81
Chapter 81 ~ Diskusi Aliansi Aliran Hitam
82
Chapter 82 ~ Rencana
83
Chapter 83 ~ Kecepatan Dan Tepat Sasaran
84
Chapter 84 ~ Untuk Kedua Kalinya
85
Chapter 85 ~ Usaha Yang Sia-sia
86
Chapter 86 ~ Keadaan Yang Mengharuskan
87
Chapter 87 ~ Berusaha Untuk Bangkit
88
Chapter 88 ~ Meskipun Terluka Parah
89
Chapter 89 ~ Penyelamatan
90
Chapter 90 ~ Penyelamatan ll
91
Chapter 91 ~ Tusukan Pengakhiran
92
Chapter 92 ~ Lolos Dari Maut
93
Chapter 93 ~ Keadaan Setelah Perang ~ Arc 2 ~ Turnamen [Finish]
94
Chapter 94 ~ Luka Dalam ~ Arc 3 ~ Awal Petualangan [Start]
95
Chapter 95 ~ Luka Dalam ll
96
Chapter 96 ~ Mulai Berpetualang
97
Chapter 97 ~ Arak
98
Chapter 98 ~ Kayu Langit
99
Chapter 99 ~ Memecahkan Masalah
100
Chapter Khusus Visual Karakter
101
Chapter 100 ~ Mencari Penyelesaian
102
Chapter 101 ~ Bantuan dari Oei Tiong Fu
103
Chapter 102 ~ Kayu Langit
104
Chapter 103 ~ Kayu Langit ll
105
Chapter 104 ~ Menuju Benteng Barat Kekaisaran Wei
106
Chapter 105 ~ Daging Hewan Buas
107
Chapter 106 ~ Keadaan Mendesak
108
Chapter 107 ~ Jendral Peng Shen
109
Chapter 108 ~ Kemunculan Tang Shan
110
Chapter 109 ~ Pengikut Dewi Bulan Merah
111
Chapter 110 ~ Bantuan Tang Shan
112
Chapter 111 ~ Pesan Dan Warisan
113
Chapter 112 ~ Lembah Keabadian
114
Chapter 113 ~ Pasangan Rubah Putih Ekor Sembilan
115
Chapter 114 ~ Daratan Sunyi
116
Chapter 115 ~ Ritual Darah Ras Rubah Putih Ekor Sembilan
117
Chapter 116 ~ Kekuatan Jiwa
118
Pengumuman
119
Chapter 117 ~ Keluar Dari Benua Iblis
120
Chapter 118 ~ Yin Yue
121
Chapter 119 ~ Hidup Baru Yin Yue
122
Chapter 120 ~ Sekamar...?!
123
Chapter 121 ~ Kesal
124
Chapter 122 ~ Perselisihan
125
Chapter 123 ~ Penyelesaian ~ Arc 3 ~ Awal Petualangan [ Finish ]
126
Chapter 124 ~ Menyusun Kekuatan ~ Arc 4 ~ Pemberontakan [ Start ]
127
Chapter 125 ~ Rencana Huang Zhong
128
Chapter 126 ~ Rencana Huang Zhong ll
129
Chapter 127 ~ Mengumpulkan Murid
130
Chapter 128 ~ Pengakuan
131
Chapter 129 ~ Ciptaan Pertama
132
Chapter 130 ~ Kekaisaran Taiyo
133
Chapter 131 ~ Semena-mena
134
Chapter 132 ~ Tiba di Kekaisaran Taiyo
135
Chapter 133 ~ Trauma
136
Chapter 134 ~ Tekad Huang Zhong
137
Chapter 135 ~ Bangsa Manusia Ular
138
Chapter 136 ~ Syarat Yang Sulit
139
Chapter 137 ~ Api Setan
140
Chapter 138 ~ Ibukota Kekaisaran Taiyo
141
Chapter 139 ~ Algojo Penguasa
142
Chapter 140 ~ Negosiasi
143
Chapter 141 ~ Rencana
144
Chapter 142 ~ Rencana ll
145
Chapter 143 ~ Pemberontakan
146
Chapter 144 ~ Kekuatan Sang Naga Badai dari Utara
147
Chapter 145 ~ Akhir Sang Algojo
148
Chapter 146 ~ Kerajaan Dao
149
Chapter 147 ~ Joe dan Augustine
150
Chapter 148 ~ Kuil Terbuang
151
Chapter 149 ~ Pelatihan
152
Chapter 150 ~ Kekacauan di Ibukota
153
Chapter 151 ~ Kegagalan Kedua Dewi Bulan Merah
154
Chapter 152 ~ Pertempuran Besar di Kota Genere
155
Chapter 153 ~ Kembali
156
Chapter 154 ~ Kembali ll
157
Chapter 155 ~ Kabar
158
Chapter 156 ~ Latih Tanding
159
Chapter 157 ~ Berita dari Huang Zhong
160
Chapter 158 ~ Perang
161
Chapter 159 ~ Malam Berdarah
162
Chapter 160 ~ Diambang Batas
163
Chapter 161 ~ Berita Mengejutkan
164
Chapter 162 ~ Panik
165
Chapter 163 ~ Penyelamatan.
166
Chapter 164 ~ Kekuatan Seorang Tingkat Langit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!