Nadine dilarikan ke rumah sakit terdekat malam itu, ia mengalami luka yg sangat parah, dokter yg menangani menyarankan untuk segera dilakukan operasi.
Karena tak ada pilihan lain, si pengemudi akhirnya menyetujui tindakan operasi itu. Ia terpaksa mengaku sebagai suami Nadine agar operasi cepat dilakukan, karena terlambat sedikit saja, mungkin akan membahayakan nyawa Nadine.
Beberapa hari kemudian pria itu tetap setia mendampingi dan menjaga Nadine disana, ia merasa prihatin juga penasaran dengan kehidupan gadis cantik itu. Bagaimana tidak? Terlihat banyak luka memar hampir disekujur tubuh Nadine, mulai dari sudut bibirnya yg membiru, lehernya yg merah seperti bekas cekikan, juga kaki tangannya ada luka luka seperti bekas cambukan. Pasti dia amat tersiksa selama ini. Batin Si pengemudi.
"Tolong.. Ku mohon selamatkan aku. Dia ingin memperkosaku, dia ingin membunuhku, tolong.. Hikss.. Hikss.."
Pria itu terkejut mendengar racauan gadis yg masih menutup matanya ini. Raut wajahnya nampak pucat, tubuhnya bergetar ketakutan, bahkan ia juga menangis.
"Sudah.. Sudah tidak apa apa, dia sudah pergi." Hibur pria itu sambil mencoba menenangkan Nadine.
"Tunggu disini ya, akan ku panggilkan dokter." Lanjut pria itu setelah Nadine membuka matanya.
Baru saja beberapa langkah, Nadine sudah menarik tangan pria itu, memasang raut sedihnya sembari menatapnya sayu.
"Jangan pergi, aku takut." Rengek Nadine mengeratkan genggaman tangannya.
"Iya baiklah."
Akhirnya Si pengemudi itu tetap disana, berusaha menenangkan Nadine yg terus saja meracau tidak jelas. Menghiburnya dan mengelus puncak kepalanya hingga setengah jam kemudian Nadine kembali tertidur.
****
Suara ketikan terdengar cukup keras di ruang rawat inap sebuah rumah sakit. Dimana hal itu membuat tidur Nadine terusik, ia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu mencari sumber suara yg cukup berisik itu.
Beberapa menit kemudian mata Nadine menangkap sosok pria tampan yg duduk di sofa tak jauh darinya, pria itu tengah berkutat dengan laptop dan beberapa tumpuk kertas di tangannya. Ia nampak sibuk dan sangat serius dengan apa yg dikerjakan. Dan setelah memperhatikannya lama Nadine pun mengingat, bahwa pria itu lah yg telah menabrak sekaligus membantunya kabur.
"Maaf aku merepotkanmu." Ujar Nadine tiba tiba yg kemudian berhasil membuat pria itu menghentikan sejenak kesibukannya.
"Eh kau sudah bangun? Apa aku mengganggu tidurmu?." Jawab pria itu mengalihkan pandangannya ke arah Nadine.
"Tidak sama sekali. Justru aku yg sudah mengganggu aktifitas dan pekerjaanmu. Karenaku kamu jadi kerepotan sampai harus membawa serta pekerjaanmu kemari." Sesal Nadine.
"Tak masalah, aku yg sudah menabrakmu. Jadi aku pun harus bertanggung jawab hingga kau sembuh."
"Oh ya kenalkan namaku Sam, siapa namamu?". Ucap pria itu sambil berjalan ke arah Nadine.
"Aku Nadine. Sekali lagi terima kasih sudah menabrakku, jika tidak mungkin aku akan terus terperangkap di tempat jahanam itu."
Nadine menceritakan kejadian pilu yg ia alami beberapa waktu lalu, mulai dari ia ditipu, hingga hampir kehilangan harga dirinya di tangan pria tua yg sebenarnya lebih pantas menjadi ayahnya.
"Aku turut prihatin atas semua yg terjadi padamu. Tapi aku yakin, kau adalah wanita yg kuat. Kau pasti mampu menghadapi cobaan yg bertubi tubi ini, jadi jangan sedih lagi ya.. Kau harus bangkit." Tutur pria itu berusaha memotivasi Nadine.
"Iya aku akan berusaha, terima kasih banyak ya."
Tbc.
Maaf ya cuma bisa up dikit, tangan author lagi sakit. Besok bakal diusahain up lebih banyak.
Jangan lupa like, komen, n votenya ya. Semakin banyak like, author pasti makin semangat nulisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
N1SW4N Z4F4
ini pertma kakinya nadine ktmu abrisam...
2021-03-01
0
Aini Malika
akhirx d tolong. ....
2021-02-21
0
Fina Silaban Tio
TBC/Tekhanan Bhatin Cinta
2020-11-24
2