Satu minggu telah berlalu. Beberapa hari ini aktifitasku berjalan dengan tenang tanpa hambatan. Pergi bekerja, lanjut kuliah, dan masih intens bertemu dengan Zayn seperti biasa. Aku sangat berharap bisa terus seperti ini, berharap semoga nyonya besar itu tidak akan datang lagi, dan bisa melupakan masalah hubunganku dengan putra kesayangannya itu.
Aku masih bingung dan belum memutuskan apa yg akan ku lakukan dengan Zayn, aku juga masih enggan memberitahunya perihal ibunya yg mendatangiku, karena jika ia tau aku takut nantinya akan menimbulkan perselisihan diantara mereka.
Namun sekali lagi kenyataan tak seindah harapan, baru saja ku langkahkan kakiku menuju tempatku bekerja, mobil hitam mewah yg entah datang dari mana sudah berada didepanku, mencegatku.
Keluarlah sosok yg beberapa hari ini tak ingin ku temui, siapa lagi kalau bukan nyonya Alvarendra, lebih tepatnya ibu kandung Zayn kekasihku.
Ia berjalan dengan angkuhnya, di kawal beberapa bodyguard berbadan tinggi besar dengan seragam dan kaca mata hitam. Mereka menuju ke arahku, perlahan lahan semakin dekat, dan.
Plak..
Tamparan keras berhasil mendarat dipipi kiriku. Rasanya amat sakit, ku usap pelan ujung bibirku yg ternyata mengeluarkan tetesan merah disana.
"Dasar perempuan murahan, sudah berapa kali ku bilang, jauhi Zayn!! Apa kau tak mengindahkan ancamanku kemarin? Apa kau berencana melawanku hah?". Umpatnya kemudian. Matanya menatap nyalang padaku, giginya gemertakan.
Belum sempat ku menjawab lagi lagi ku rasakan sakit dipipi kananku, dia melakukannya lagi, kali ini bahkan lebih keras dari yg pertama.
Ya Tuhan, apa aku harus diam saja diperlakukan seperti ini? Dia lebih tua dariku, juga ibu dari orang yg ku cintai. Aku sudah berusaha bersikap hormat, bahkan merendahkan diriku dihadapannya. Namun sekali lagi ia menindasku, bahkan berani memukulku.
"Cukup nyonya!! apa anda sudah puas sekarang? Menghina saya, menindas saya, dan sekarang memukul saya. Apa selanjutnya anda juga akan membunuh saya demi menjauhkan saya dengan Zayn?". Jawabku sarkas. Wanita yg nampak anggun, terhormat dan terpandang itu ternyata memiliki perangai yg sangat buruk, bahkan tega menyakiti sesama perempuan. Memang benar kata pepatah, jangan pernah menilai sebuah buku hanya dari sampulnya.
"Heh.. Idemu bagus juga, tak peduli bagaimana pun caranya, kalian berdua harus berpisah. Jangan pernah bermimpi untuk bisa masuk ke dalam keluarga Alvarendra yg terhormat, karena selama aku masih hidup aku tak akan pernah membiarkan hal itu terjadi."
Setelah puas menindas dan menginjak harga diriku, dia pergi begitu saja. Aku terduduk lemas di trotoar, berusaha menyembunyikan tangis juga wajahku yg penuh memar. Aku tidak mungkin pergi bekerja dengan kondisi seperti ini, aku tak ingin melihat teman temanku khawatir dan iba padaku.
Aku mencoba bernegoisasi dengan diriku sendiri, setelah beberapa saat, akhirnya aku pun memutuskan untuk ijin tidak masuk pada bosku lalu kembali pulang ke rumah.
****
Malam ini indah berhias bintang, angin semilir membelai lembut, aku duduk di depan rumah sambil menyesap teh hangat yg ditemani setoples camilan.
Tuhan, tunjukkan aku jalan. Aku ingin sekali berjuang bersamanya, namun nyatanya aku tak mampu melawan, haruskah aku tetap tinggal? Atau pergi jauh seperti yg orang itu katakan?
Drrttt.. Drrt...
Getar ponsel tiba tiba menyadarkan lamunanku, segera ku ambil dan ku angkat panggilan itu tanpa melihat namanya.
"Halo sayang." Sapa lembut seseorang di seberang sana.
"Zayn, ada apa?". Tanyaku tanpa basa basi.
"Maaf ya tadi aku tidak bisa menjemputmu, aku mengantar adikku keluar kota, apa kamu marah?". Jawabnya.
"Tidak sama sekali, lagipula jarak antara restoran dan rumahku dekat Zayn , aku bisa pulang sendiri, kamunya saja yg berlebihan." Kataku.
"Hmm.. Kamu kan tau, aku melakukannya karena aku khawatir sayang. Apa lagi kemarin itu hampir saja, kalau aku tidak datang tepat waktu, entah apa yg akan terjadi padamu." Tuturnya tak mau kalah.
"Baiklah baiklah, kamu menang. Sudah dulu ya ini sudah larut, sebaiknya kita tidur." Sahutku lalu mengakhiri panggilan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Stefani Pandita
smga zeyn dpt istri yg lebih jahat lg
2022-07-26
0
Tutun Imam
eit dah jadi cowo ga peka
2021-07-16
0
Aini Malika
like...
2021-02-21
0