Ep.18

Dering alarm berbunyi nyaring memenuhi seisi kamar Nadine, dengan mata yg masih terpejam ia meraba raba meja disisi ranjangnya mencari jam kecil yg mengganggu tidurnya itu. Melirik jam yg sudah menunjukkan pukul 7 lewat 10 menit, Nadine langsung berlari ke kamar mandi dan bersiap secepat kilat. Di hari pertama bekerjanya ini tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, apalagi sampai telat masuk.

Setelah dirasa cukup dan siap, Nadine segera mencari alamat perusahaan yg diberikan oleh Sam kemarin menggunakan ponselnya, dan beruntungnya, ternyata perusahaan itu lokasinya cukup dekat dengan rumah Nadine saat ini, dengan berjalan kaki ia hanya memerlukan waktu 20 menit.

"Nadine.." Panggil seseorang yg melihat Nadine berjalan sendiri di trotoar.

Merasa namanya di panggil, Nadine menghentikan sejenak langkahnya dan berbalik mencari sumber suara.

"Eh kak Sam." Gumam Nadine, mata cantiknya menatap Sam kagum, pria itu terlihat sangat tampan dengan stelan kerja yg ia gunakan.

"Ayo naik, kita berangkat sama sama." Ajak Sam membuyarkan lamunan Nadine.

"Eh tidak usah kak, rasanya kurang sopan satu mobil dengan ceo. Apalagi aku karyawan baru". Tolak Nadine lembut.

"Sudah jangan alasan, ayo masuk."

Sam langsung menarik Nadine untuk ikut masuk kedalam mobilnya. Membukakan pintu disisi kemudi, lalu mendorongnya masuk.

*****

Sesampainya di kantor RHD grup, banyak pasang mata menatap Nadine dan Sam dengan tatapan yg berbeda beda. Ada yg penasaran, ada yg acuh, juga ada yg iri, karena baru kali ini Sam datang membawa perempuan asing ke perusahaannya.

Mengetahui hal itu, Sam sama sekali tidak peduli, ia bahkan menggandeng tangan Nadine hingga mereka sampai di divisi pemasaran, tempat yg telah direncanakan Sam untuk Nadine, ia berencana memasukkan Nadine ke tim desain divisi itu.

"Selamat pagi pak." Sapa beberapa karyawan divisi pemasaran begitu melihat ceo mereka datang.

"Ada yg bisa kami bantu pak?". Sahut salah seorang disana.

"Kenalkan ini Nadine, mulai hari ini dia akan bekerja di divisi kalian. Taruh dia di tim desainmu." Perintah Sam. Pria itu segera menggeser tubuhnya agar tubuh mungil Nadine bisa dilihat para karyawannya.

"Baiklah itu saja, aku serahkan dia pada kalian. Selamat bekerja."

Setelah mengatakan itu Sam langsung pergi ke ruangannya, meninggalkan Nadine yg masih berdiri dan tersenyum canggung menyembunyikan kegugupannya.

"Nadine, kamu ikut Qila ya, dia yg akan mengantarmu ke mejamu, aku masih ada pekerjaan." Perintah seorang pria tampan bernametag Levin manajer divisi pemasaran.

"Hai, aku Aqila. Namamu Nadine kan?". Aqila tau bahwa Nadine sedang gugup, karena itu ia berusaha bersikap ramah dan mencairkan suasana.

"Ah ya, saya Nadine. Mohon bantuannya nona Qila." Jawab Nadine tersenyum ramah.

"Jangan terlalu formal, panggil aku Qila saja. Sepertinya kita seumuran."

"Baiklah, ayo aku antar ke mejamu. Jika kau butuh sesuatu kau bisa tanya padaku, jangan sungkan."

Aqila mengantar Nadine ke tim desain sesuai perintah atasannya, mengenalkannya ke anggota tim yg lain, juga ikut menjelaskan tugas dan tanggung jawab yg akan di emban Nadine nanti.

Nadine merasa sangat beruntung bisa masuk di tim itu, semua anggotanya bersikap baik dan ramah kepadanya. Meskipun ada juga beberapa diantaranya yg suka menggoda dan menjahili Nadine.

"Hai Nad, udah jam istirahat. Mau ikut ke kantin?". Tawar seorang pria bernama Rian.

"Ikut aja yuk, bosen makan sama si Rian mulu." Sahut Doni.

"Iya Nad ikut aja, biar aku ada temen ceweknya. Setelah sekian lama akhirnya ada juga temen cewek di tim ini." Ujar Fani.

"Eh baiklah, tapi aku bawa bekal." Kata Nadine tak enak.

"Nggak papa, makan dikantin aja bareng kita. Yuk."

Tanpa menunggu jawaban Nadine mereka bertiga langsung menarik Nadine untuk ikut. Nadine hanya pasrah, setidaknya ia tidak akan merasakan kesepian dan sendirian lagi sekarang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***