Mentari bersinar terang di pagi hari, kicauan merdu berterbangan mengelilingi rumah kecilku. Aku bersyukur masih di pertemukan dengan pagi lagi, apapun yg terjadi kemarin, aku harap hari ini akan menjadi lebih baik.
Hari ini adalah weekend, di weekend seperti ini aku akan pergi ke kampus untuk kuliah. Karena kondisiku yg pas pasan dan harus bekerja, maka aku hanya bisa memilih kuliah khusus untuk karyawan, dimana jam kuliahnya bisa menyesuaikan dengan jadwal pekerjaanku.
Ku lihat jam di atas nakas menunjukkan pukul 7 pagi, itu artinya aku masih memiliki sisa waktu 2 jam sebelum masuk kuliah. Ku mulai aktifitasku dengan membersihkan seluruh rumah, memasak, lalu mencuci bajuku yg belum sempat ku cuci karena sibuk bekerja dan banyak tugas kampus.
Tepat pukul 8 semua pekerjaan rumah telah ku selesaikan, dan sekarang saatnya mandi, bersiap diri, lalu pergi ke kampus.
****
"Hai Nad." Sapa Novi teman satu jurusanku.
"Hai Vi, baru datang?". Jawabku sambil berjalan bersamanya menuju kelas.
"Eh tunggu, ini mukamu kenapa?". Tanya Novi yg nampak terkejut melihat pipi memarku, padahal aku sudah memakai bedak agak tebal, tapi mata jelinya masih saja bisa menangkap masalahnya.
"Emm bukan apa apa, waktu aku tidur ada nyamuk nempel disini, jadinya nggak sengaja kegampar deh." Jawabku asal berusaha mengelabuinya.
"Hey, aku bukan anak kecil sayang. Kau pikir aku akan percaya dengan omong kosongmu."
Haish.. Temanku ini memang luar biasa. Entah ia peramal atau hanya kebetulan, yg jelas ia selalu bisa menebak kebohonganku.
Dengan terpaksa aku pun menceritakan semuanya, semua dukaku yg beberapa hari ini ku pendam ku curahkan pada Novi. Rasanya aku sudah tak sanggup lagi menanggung sakit ini sendirian.
"Astaga Nad, harusnya kamu jujur sama Zayn, mungkin dengan begitu ia bisa menenangkan mamanya, memberinya pengertian agar tak menyakitimu lagi." Tutur Novi merasa iba.
"Aku takut hubungan mereka akan renggang karena ku. Dilihat dari sisi manapun aku memang tidak pantas bersamanya, dia terlalu sempurna untuk gadis miskin sepertiku." Kataku.
"Hah.. Baiklah, terserahmu saja. Saranku, sebaiknya kamu jujur sama Zayn, ceritakan semua yg kamu alami. Jika dia mencintaimu maka dia pasti akan memperjuangkan hubungan kalian." Tutur Novi sekali lagi.
Ya, ku rasa yg Novi katakan ada benarnya, aku harus menceritakan semua pada Zayn. Dengan begitu mungkin hubungan kami masih bisa di selamatkan, mungkin aku masih bisa tetap bersamanya.
"Ohh ya Nad, bentar lagi kan ada pemagangan, kamu udah nemu tempat?". Ucap Novi mengalihkan pembicaraan, sepertinya dia mengerti bahwa aku sedih jika harus mengingat kejadian kemarin. Dia memang selalu bisa diandalkan, jauh lebih dewasa dan berwawasan luas daripada aku.
"Ya Tuhan aku lupa, belakangan ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, kamu sendiri udah nemu?". Tanyaku kemudian.
"Udah, rencananya mau magang di perusahaan iklan A. Kebetulan kakakku kerja disana, jadi kalau ada apa apa aku bisa meminta bantuannya." Jelas Novi.
Sepertinya tinggal aku saja yg belum mendapatkan tempat magang, beberapa minggu ini aku terlalu sibuk bekerja dan mencari uang, demi bisa segera melunasi hutang hutang yg mendiang ayahku tinggalkan.
"Baiklah, akan ku pikirkan lagi nanti."
"Oke, jangan sungkan meminta bantuanku ya." Hibur Novi yg mengerti kegelisahanku.
"Tentu."
**Tbc.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya man teman.
See you**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Tutun Imam
iya nad jujur aja ke Zayn,, klo di benar benar sayang loe pasti akan di perjuangkan klo ga pun yang penting udah jujur biar tau kelakuan ema yg berkelas itu
2021-07-16
0
Aini Malika
NEXT
2021-02-21
0
Mutiara Nafisa
sq
2021-01-01
0