NovelToon NovelToon

The Twins' Predictions

bab 1.Luo Xin xin.

Keluarga mama semuanya seorang peneliti dan juga mama, wanita yang berpakaian pasien rumah sakit untuk penderita demensia.

Luo Jia li nama mamaku, yang sudah menderita penyakit demensia sudah 5 tahun.

Setiap pagi dia selalu memandangi langit yang cerah dengan tatapan kosong, sambil duduk dibangku taman rumah sakit.

Kalau aku adalah Luo xin xin, gadis baru masuk SMA. Dan setiap pagi aku selalu mengunjungi mamaku, untuk membawakan barang yang dia butuhkan.

Xin xin pun berjalan mendekati mamanya dan duduk disebelahnya, dia pun menyapa mamanya sambil membawakan bakpao isi kacang kesukaan mamanya.

"Ma, Xin xin bawakan bakpao kesukaan mama! " Seru Xin xin sambil tersenyum.

Jia li hanya terdiam saja tanpa menghiraukan panggilan putrinya, Xin xin akhirnya dia duduk disamping dirinya sambil menikmati bakpao panas kesukaan mamanya.

"Bakpao nya enak masih sama seperti yang dulu" Ucap Xin xin, sambil mengunyah makanannya.

Tiba-tiba saja mamanya bicara dengan dirinya, dan untuk pertama kali dalam lima tahun dia mendengarkan mamanya bicara.

"Bakpao bukan kesukaan mama, tapi ayahmu yang menyukai bakpao buatan mamamu" Ucap Jia li.

Xin xin pun terkejut mendengar mamanya berbicara dengan dirinya, karena terkejutnya dia berhenti memakan bakpao yang ada di tangannya.

Lalu Xin xin menaruh makanannya disampingnya, dan memeluk mamanya dengan bahagia.

"Mama, akhirnya aku bisa mendengar suara mama" Ucap Xin xin sambil tersenyum.

Mama Xin xin akhirnya melepaskan pelukan Xin xin dari dirinya, dan dia meminta bakpao yang berada disamping Xin xin.

Xin xin pun dengan senang hati memberikan bakpao tersebut kepada mamanya, mereka berdua makan bakpao tersebut dengan tersenyum bahagia.

Tiba-tiba saja Jia li mengatakan sesuatu pada Xin xin, yang membuat Xin xin terkejut setelah mendengar ucapan mamanya.

"Kamu memiliki saudara kembar nak, dia ada ditempat lain yang tidak bisa kita kunjungi setiap hari" Ucap Jia li.

"Apa ma?, Xin xin tidak salah dengar?. Saudara kandung dari mana dan dimana dia sekarang? " Tanya Xin xin yang tidak percaya ucapan Jia li.

"Saudara mu dimana?, dimana dia? " Ucap Jia li yang langsung pandangannya mencari kemana-mana.

Xin xin yang panik, melihat sikap mamanya yang kembali panik. Dia segera mencari perawat dan dokter untuk menenangkan mamanya, Xin xin pun mencoba menenangkan mamanya agar tidak pergi kemana-mana, sambil berteriak memanggil dokter dan perawat.

Mendengar teriakan Xin xin, seorang perawat yang lewat segera menghampiri Xin xin. Dan dia menyuntikkan obat penenang kepada Jia li, dan Jia li langsung tertidur pulas dalam pundak putrinya.

Setelah dari tempat mamanya dirawat, Xin xin pun pergi kearah sekolahnya.

Didalam perjalanan dia memikirkan ucapan mamanya tadi, dan mengingat-ingat masa lalunya saat kecil.

___________

Karena mamanya pernah bercerita, kalau ayahnya sangat mencintai mereka dan mamanya harus meninggalkan ayahnya serta saudara kembarnya.

Untuk menyelamatkan Xin xin yang masih bayi yang kena sakit cacar.

"Aku harus bawa Xin xin kembali ke zaman ku" Ucap Jia li yang panik.

"Jangan pergi Jia li!, aku akan mencarikan tabib hebat untuk menyembuhkan putri kita" Permintaan suaminya yang bernama Lou Hongli.

"Tidak ada tabib zaman ini yang bisa menyembuhkan Xin xin, aku akan kembali setelah Xin xin sembuh" Ucap Jia li, sambil meyakinkan suaminya.

Jia li pun mengambil sebuah jam tangan modern dari dalam lemari pakaian mereka, lalu dia berpamitan kepada suami dan anaknya yang sedang tertidur digendong Hongli.

Lalu Jia li menyalahkan jam tangan miliknya, sebuah lorong waktu tiba-tiba muncul didepan mereka.

Dengan terburu-buru Jia li masuk kedalam sambil membawa Xin xin, tapi saat masuk kedalam Hongli yang mencegah Jia li dengan memegang tangannya.

"Aku akan ikut dengan mu kembali! " Ucap Hongli.

"Jangan bodoh!, apa kamu mau menjadi abu setelah masuk kedalam zaman ku?. Xin xin adalah putriku dia bisa masuk kedalam zaman ku, tapi bukan orang yang berasal dari zaman lalu" Penjelasan Jia li.

"Sekarang lepaskan tanganku!, aku janji akan kembali bersama Xin xin. Jadi tunggu kami! " Bujuk Jia li.

Dengan berat hati Hongli melepaskan tangan Jia li, dan Jia li pun menghilang bersama Xin xin didepannya.

Kembali ke zaman sekarang.

Didalam perjalanan menuju sekolah, dia terus menerus teringat cerita mamanya saat dia masih kecil.

"Apa benar cerita mama tersebut?, bukan cerita karangan mama saja untuk membodohi waktu aku kecil yang merengek mencari ayahku" Pikir Xin xin.

Dan tak beberapa lama bus yang ditumpangi Xin xin berhenti didepan sekolahnya,saat akan masuk didepan gerbang ada guru pengawas yang sudah berjaga untuk menangkap murid yang terlambat.

"Gawat pak Shen!, sudah ada didepan segala. Aku harus menghindari pak Shen, sebaiknya aku lompati tembok sekolah saja" Ucap Xin xin pada dirinya sendiri.

Xin xin lalu lari ke samping sekolahnya, dan melemparkan tasnya dulu kedalam. Lalu dia bersiap-siap untuk melompat ke tembok sekolah, Xin xin pun sudah terbiasa dengan apa yang dia lakukan saat dia terlambat datang ke sekolah.

"Haha!, akhirnya berhasil juga aku masuk tanpa ketahuan! " Ucap Xin xin sambil tertawa.

Tiba-tiba di belakangnya sudah ada pak Shen sambil menjewer telinga Xin xin, Xin xin pun kesakitan karena jeweran pak Shen.

Aww__

"Dasar anak nakal!, bapak kira siapa?.Ternyata gadis badung yang melompati tembok sekolah!, Sekarang ikut bapak untuk menerima hukuman sama dengan rekan-rekanmu! " Suruh Shen dengan kesal.

"Iya.., pak!. Tapi bisa tidak gak usah jewer telinga segala! " Ucap Xin xin yang meringis kesakitan.

Lalu pak Shen pun melepaskan jeweran nya dari telinga Xin xin, dengan perasaan kesal Xin xin harus menjalani hukuman dengan berlari lapangan sebanyak tiga kali.

Di sekolah Lou Xin xin dikenal anak pembuat onar, walaupun dia suka sekali mencari masalah. Xin xin termasuk murid terpandai di sekolahnya, guru yang mengajar Xin xin harus extra sabar menghadapi kenakalan Xin xin.

Dulu Xin xin anak yang manis, dia mulai berubah, setelah mamanya jatuh sakit.

Dia bersikap seperti itu untuk melindungi dirinya sendiri, dari gangguan orang yang selalu mengejeknya dengan sebutan anak yang tidak punya ayah.

Dia sering sekali di hina berserta mamanya, yang sebagai single mom. Masa kecil Xin xin, dia menjauhi teman-temannya sampai dia besar dia selalu sendirian.

Hanya karena hinaan yang dia dapat dari kecil, setelah tumbuh remaja. Xin xin berusaha menjadi gadis lebih kuat, mandiri dan tidak cengeng.

Agar tidak menjadi beban mamanya, kadang dia benci dan mengutuk ayah kandungnya sendiri. Karena ayahnya selalu tidak ada saat Xin xin butuhkan, dan sekarang Xin xin sudah bisa mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam hidupnya.

Terutama dia sekarang harus sendirian di rumah tua milik mamanya, dan mencari nafkah untuk dirinya dan perawatan mamanya.

bab.2 Luo xin qian.

Di tempat lain.

Seorang gadis yang berasal dari zaman kuno, dia terjatuh karena didorong oleh saudara sepupunya yang bernama Li yang.

Gadis itu terjatuh tersungkur ke tanah yang penuh lumpur, dia adalah Xin qian saudara kembar Xin xin.

"Dasar gadis bodoh!, aku suruh cuci baju dari sutra bukannya hati-hati malah kamu buat robek pakaian ku sekarang! " Ucap Yang dengan marah, sambil melemparkan pakaiannya yang sobek didepan Xin qian.

Xin qian pun mengambil pakaian Yang, dan melihat kerusakan pakaiannya.

"Maaf Yang, aku tidak sengaja!. Nanti aku perbaiki pakaian ini, kamu jangan khawatir! " Bujuk Xin qian.

"Enak saja kalau ngomong!, kamu tahu harga pakaian ku ini mahal. Gaji ayahmu di perbatasan mana bisa menggantinya! " Ucap Yang sambil marah.

Xin qian hanya bisa terdiam dan menundukkan kepalanya saja, diperlakukan oleh sepupunya seperti itu.

______________

Xin qian dia saudara kembar dari Xin xin yang berada di negara kecil bernama Yan shi, enam ribu tahun dari zaman Xin xin.

Xin qian sifatnya yang lemah lembut, dan terlalu baik hati. Berbeda dengan sifat Xin xin, walaupun sikap dan sifat mereka berbeda tapi wajah mereka bagai pinang dibela dua.

Orang tua kandung mereka pun tidak bisa membedakan mereka berdua dari kecil, Xin qian dari usia sepuluh tahun sudah ditinggal oleh ayahnya jenderal Luo pergi ke perbatasan atas perintah Kaisar.

Xin qian sejak ditinggal oleh ayahnya, dia tinggal di rumah bibinya kakak kandung ayah Xin qian.

Bukannya keluarga bibi Xin qian, memperlakukan dirinya dengan baik seperti keluarga tapi dia malah diperlakukan seperti budak.

Dia hanya memperkerjakan pekerjaan rumah saja, dan tidak diperbolehkan untuk belajar seperti gadis bangsawan seusianya.

Karena hati Xin qian terlalu baik, dia pun menerima setiap perlakuan keluarga bibinya.

Saat dewasa Xin qian jatuh cinta dengan anak buah ayahnya, yang setiap tahun datang untuk membawakan pesan dan barang ke kota.

Setiap tahun Xin qian selalu memasang wajah yang berseri-seri, karena dia menunggu pemuda itu datang.

Dan cinta Xin qian pun bersambut karena pemuda tersebut juga mencintai Xin qian, tapi dia meminta Xin qian untuk menunggunya sampai dia benar-benar siap dalam memberikan kebahagiaan kepada Xin qian.

Dalam hidup Xin qian yang paling membahagiakan adalah bisa bersama dengan pujaan hatinya, dan dia tidak diberitahu kalau ibu dan saudaranya masih hidup.

Dia mengira kalau ibu dan saudara kembarnya sudah meninggal, dan saat ayahnya sebelum pergi berpesan agar tetap tinggal di rumah bersama keluarga bibinya.

Ayahnya memiliki maksud agar saat ibu dan Xin xin pulang, ada Xin qian yang menunggu mereka. Tapi kebenarannya di tutupi oleh bibinya yang licik tersebut, dia membohongi Xin qian saat kecil tentang ibu dan saudara kembar nya.

Karena ucapan bibinya itu, Xin qian tidak menunggu dan percaya kalau ibu dan saudara kembar nya sudah tidak ada di dunia ini.

Setiap malam Xin qian selalu memandang bintang di langit, dia sangat merindukan mereka.

"Ibu, kenapa kamu hanya membawa saudara ku saja?, kenapa aku tidak kamu bawa?. Agar aku tidak perlu menjalani penderitaan seperti ini! " Ucap Xin qian, sambil meneteskan air matanya.

Dan ucapan Xin qian itu terdengar ditelinga ibunya yang sedang tidur, Jia li langsung saja membuka matanya, dan dia mengingat semua kejadian yang dulu.

"Putriku Xin qian!, dia sedang sedih! " Ucap Jia li.

Malam itu, dirumah sakit tempat mama Xin xin dirawat, dia keluar dari kamarnya. Tanpa satu perawat jaga yang mengetahui kalau Jia li keluar dari rumah sakit, tanpa menggunakan alas kaki.

Dia berjalan seorang diri menuju rumahnya, dan terus menerus memanggil Xin qian.

"Xin qian putriku, tunggu ibu!. Ibu akan segera menemui kalian! " Ucap Jia li yang terus berjalan kaki.

Walaupun kakinya sampai lecet, dia terus berjalan sendirian dimalam yang dingin ini.

Tiba-tiba kaki Jia li tersandung, dan dia terjatuh. Tanpa disadari Jia li didepannya sudah ada mobil yang berjalan kearahnya dengan kencang.

Pyaar..

Xin xin yang malam itu sedang berkerja paruh waktu ditempat restauran, dia menjatuhkan piring yang dia cuci sampai pecah ke lantai.

Manager tempat dia berkerja mengetahui kejadian itu, dia memarahinya habis-habisan.

"Xin xin kalau berkerja yang benar!, jangan ngelamun saja! " Ucap manager itu dengan galak.

"Maaf pak!, saya akan membersihkannya" Seru Xin xin.

"Memang harus kamu yang membersihkannya masa aku! " Ucap manager itu dengan marah.

Xin xin pun membersihkan pecahan piring tersebut, dengan hati-hati sambil memikirkan sesuatu yang membebani pikirannya.

"Kenapa perasaanku tidak enak seperti ini? " Pikir Xin xin.

Dan tak beberapa lama, saat Xin xin pulang kerja. Dia yang dari tadi mendapatkan perasaan yang tidak enak, dan terus memikirkan kondisi mamanya.

Dia pun langsung bergegas ke rumah sakit mamanya, dan saat akan naik taksi Xin xin pun menghentikan langkahnya setelah mendengar nada dering ponselnya.

Xin xin yang mendapat telepon dari nomer yang tidak dikenal, dia yang sedikit ragu bercampur cemas.

Akhirnya mengangkat telepon tersebut, dengan nada gugup dia menerima panggilan itu.

📞"Halo, ini siapa? "Tanya Xin xin.

📞" Apa benar ini putri dari nyonya Jia li? "Tanya orang yang menelepon Xin xin dengan sopan adalah seorang polisi lalu lintas.

📞" Iya benar, dengan saya sendiri "Jawab Xin xin yang semakin cemas.

📞" Kami dari kantor polisi mengabarkan,kalau ibu anda mengalami kecelakaan dan sekarang jasadnya ada di rumah sakit Yu"Ucap polisi tersebut.

📞"Jasad!, siapa?. Bapak jangan bercanda dengan nyawa mama saya, mama saya berada di rumah sakit dan dijaga oleh perawat dengan ketat"Ucap Xin xin yang marah.

📞"Tapi kami sudah mengkonfirmasi dengan pihak rumah sakit, memang benar korban adalah ibu saudara yang kabur tadi malam dari rumah sakit "Penjelasan pak polisi.

Dengan segera Xin xin menutup ponselnya dan naik taksi yang ada didepannya, dan segera menuju ke rumah sakit Yu.

Selama perjalanan Xin xin hanya terdiam, terus berdoa kalau kabar tersebut tidak benar.

" Aku harap itu hanya telepon palsu, dan kabar itu juga palsu "Pikir Xin xin yang cemas.

Dan tak beberapa lama Xin xin sampai di rumah sakit Yu, dia bergegas menuju resepsionis untuk bertanya tentang pasien yang bernama Jia li.

Tapi doa Xin xin tidak didengar Tuhan, karena dia diarahkan ke ruang jenazah di rumah sakit tersebut.

Perasaannya sekarang, dunia kecilnya hancur berkeping-keping. Mamanya yang satu-satunya keluarga nya, harus meninggalkan dirinya sendirian di dunia ini.

Air mata Xin xin tidak bisa terbendung lagi, dia terus menangis tersedu-sedu. Dan tak beberapa lama, dia sampai ke ruang jenazah rumah sakit Yu.

Petugas disana mengeluarkan jenazah dari dalam lemari pendingin, jasad itu tertutup oleh kain putih seluruh badannya.

Saat petugas kamar jenazah membuka kain putih tersebut, Xin xin menangis dengan keras sambil memanggil mamanya.

bab. 3.Berpamitan.

Di tempat lain.

Di perbatasan selatan negara Yang shi, jenderal Hongli yang sedang tertidur di markasnya dengan lelap.

Dia bermimpi, didalam mimpinya dia bersama dengan Jia li. Jia li yang sedang memandang wajah Hongli, yang tertidur dipangkuan Jia li.

Hongli merasa ada yang membelai wajahnya, dia pun membuka matanya dengan perlahan. Dan dia terkejut melihat Jia li ada bersama dirinya, Hongli pun langsung bangun dan menghadap kearah Jia li yang tersenyum pada dirinya.

Lalu Hongli memeluk dirinya dengan erat, dan Jia li juga membalas pelukan suaminya.

"Akhirnya kamu kembali istriku! " Ucap Hongli yang bahagia.

"Maafkan, aku baru bisa menemui mu sekarang" Ucap Jia li sambil tersenyum.

Hongli pun lalu melepaskan pelukannya, dan memegang pundak Jia li. Jia li pun dengan wajah tersenyum memandang wajah suaminya, yang lama tidak dia temui.

"Apa kamu tidak merindukan diriku?, dan kenapa kamu lama sekali datang menemui ku? " Tanya Hongli yang bersemangat.

Jia li hanya tersenyum sambil memegangi wajah Hongli dengan lembut, Hongli pun senang melihat wanita dicintainya ada didepannya.

Dia langsung mengajak istrinya, untuk ikut dengan nya menemui Xin qian anak mereka.

"Ayo kita temui Xin qian! " Ajak Hongli sambil memegangi tangannya.

Tapi Jia li menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya, dengan senyuman diwajahnya.

"Tidak suamiku, aku akan menemui Xin qian sendiri dan tidak bisa bersamamu. Aku datang kemari karena aku mau berpamitan kepadamu, dan meminta kamu menjaga kedua putri kita" Ucap Jia li dengan lembut.

"Apa maksud mu istriku?, bukankah kamu akan tinggal bersama kita. Oh ya, mana Xin xin putri kita. Dia pasti secantik Xin qian! " Ucap Hongli sambil melihat sekelilingnya.

Jia li pun memegangi wajah Hongli, sehingga wajah mereka berdua saling berhadapan satu sama lain. Lalu Jia li mencium Hongli, Hongli pun juga membalas ciuman Jia li.

Saat Hongli membuka matanya, dia melihat tubuh Jia li. Tiba-tiba saja terlihat tembus pandang, dan bersinar terang seperti matahari.

Jia li pun melepaskan ciumannya, dan mengucapkan kata perpisahan pada Hongli.

"Selamat tinggal suamiku, jaga putri kita sebagai ganti diriku" Ucap Jia li dengan tersenyum.

"Jangan pergi!, Jia li kamu berjanji akan kembali kepadaku" Ucap Hongli dengan ekspresi sedihnya.

Dan bayangan Jia li pun pergi,lenyap dengan angin yang berhembus.

Hongli pun berteriak memanggil namanya, bahkan dia pun langsung terbangun dari mimpinya.

Air matanya Hongli membasahi pipinya, dan keringat dingin membasahi wajahnya.

Setelah terbangun dari tidurnya, Hongli langsung memanggil orang kepercayaannya yang bernama Li bo.

"Bo! " Panggil Hongli berulang kali.

Dan tidak membutuhkan waktu lama Bo langsung datang menghampiri kemah Hongli, dengan terburu-buru Bo langsung masuk ke dalam kamar Hongli.

"Jenderal ada apa?, kenapa anda memanggil saya? " Tanya Bo.

"Bo, aku mau pulang menemui Xin qian. Aku punya perasaan tidak enak terhadap Jia li,tadi aku bermimpi tentang dirinya" Ucap Hongli.

"Kakak ipar sudah kembali! " Seru Bo.

"Aku tidak tahu, yang jelas aku harus segera pulang" Ucap Hongli dengan tergesa-gesa.

"Tapi jenderal, kita juga tidak bisa semudah itu pulang ke ibukota. Kita harus mendapatkan izin dari Kaisar, jika sudah mendapatkan izin kita baru bisa pergi dari sini" Penjelasan Bo.

"Kau benar, tapi aku ingin berada disana saat Jia li kembali" Ucap Hongli.

Bo pun mencoba menenangkan hati Hongli, dan Hongli malam itu dia menahan keinginannya untuk kembali menemui putrinya.

Di tempat lain.

Xin xin yang mengadakan upacara pemakaman untuk mamanya sendirian tanpa ada keluarga dekat, dia berusaha untuk tabah menerima kepergian mamanya.

Setelah menyelesaikan pemakaman mamanya, Xin xin kembali ke rumah dan berjalan kearah kamar mamanya.

Dia mengingat saat mamanya yang masih sehat, dan apa saja kejadian yang membuat mamanya tersenyum dan menangis karena kelakuan dirinya yang suka membuat hari-hari mamanya penuh kekesalan.

"Mama, sekarang aku benar-benar sendirian tanpa mama disisiku" Ucap Xin xin, sambil memegangi barang mamanya yang ada didalam kamar.

Tiba-tiba saja lemari pakaian mamanya terbuka sendiri, tidak ada angin maupun orang yang menyentuh lemari mamanya.

Brukk

Karena terkejutnya Xin xin langsung menoleh kearah lemari mamanya, dia yang merasa ragu-ragu. Maka Xin xin memberanikan dirinya untuk berjalan kearah lemari mamanya.

"Mama, apa didalam ini ada sesuatu yang perlu aku ketahui? " Ucap Xin xin pada dirinya sendiri.

Dia pun mencari-cari sesuatu yang tidak biasa yang ada di dalam lemari pakaian mamanya, lalu saat mencari barang Xin xin menemukan brankas rahasia mamanya.

Dia mencoba membuka brankas rahasia Jia li, yang terkunci hanya bisa terbuka dengan kode rahasia.

Xin xin pun terdiam, dan mencoba tenang untuk memikirkan kode yang cocok membukanya.

Xin xin pun teringat ucapan mamanya, kalau kelahirannya adalah hal yang menegangkan dan membahagiakan buat dirinya.

Lalu dia memasukkan tanggal kelahirannya, tapi tetap saja salah. Lalu Xin xin kembali merenung dan mengingat kembali, dia merasa ada yang terlupakan dengan tanggal kelahirannya.

"Mama, bantu aku untuk mengingat kembali tanggal lahirku yang aslinya" Pikir Xin xin, yang memejamkan matanya.

Ingatan Xin xin.

Saat itu Xin xin masih berusia 9 tahun, Jia li pernah memberitahukan kalau dia tidak lahir di tahun 2007.

"Mama jangan bercanda dengan Xin xin!, mana mungkin aku lahir 6 ribu tahun dari sekarang. Itu berarti aku bukan anak mama tapi nenek buyut mama" Ucap canda Xin xin waktu muda.

"Mama bicara yang sebenarnya, malah kamu tertawakan. Dasar bocah nakal! " Ucap Jia li.

Jia li pun menghukum Xin xin, dengan mengelitiki perut Xin xin karena berani menertawakan ucapan dirinya.

Lalu Xin xin pun mencoba mencari informasi dalam internet, tahun keberapa jika enam ribu tahun.

"Jika aku benar-benar lahir di tahun ini, berarti aku sudah nenek buyut" Ucap Xin xin pada dirinya sendiri.

Xin xin pun memasukkan tanggal lahirnya dan yang berbeda hanyalah tahunnya saja, dan benar saja nomer yang dimasukkan Xin xin tadi benar-benar bisa membuka brankas rahasia mamanya.

"Ya Tuhan, ucapan mama selama ini tidak bercanda. Dan apa yang dulu ceritakan tentang ayahku seorang jenderal, dan aku punya seorang saudara kembar itu benar! " Gerutu Xin xin pada dirinya sendiri.

Lalu dia melihat dalam brankas tersebut ada kotak persegi panjang yang terbuat dari kayu, yang didalam nya ada sebuah jam tangan berwarna hitam yang tidak ada jarum jam dan angka digital didalam jam tersebut.

Dan didalam nya juga ada buku tua, serta catatan tangan Jia li. Dibuku tersebut tertulis kan, rumus cara membuat jam tersebut hidup.

"Apa jam ini adalah rahasia dari kelahiran ku? " Ucap Xin xin sambil menatap jam tersebut dan buku catatan Jia li.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!