Eps. 16

"Hanum Sayang,..." ku dengar sayu-sayu suara seorang laki-laki mengoyak-oyak tubuh ku perlahan dan mengelus pipiku.

Dengan bermalas-malasan aku pun memaksakan diri membuka mata ku perlahan.

Sungguh terkejut aku melihat kesekelilingku. Kamar ku telah disulap bak menjadi taman syurga. Penuh bunga dan hiasan yang indah dan menyejukan mata. Rangjangku pun dihias dengan kelopak mawar yang semerbak menabur bau harum yang menenangkan.

Yang tak kalah indahnya, ku lihat Mas Arsyad tengah berada di depan ku. Rupanya tadi yang membangunkan ku Mas Arsyad.

"Bangunlah Sayang..,sudah jam 4, Mas mau ngajak Hanum untuk sholat ashar berjama'ah." ajak Mas Arsyad penuh kelembutan. Tutur sapa dan ucapannya selalu membuat hati dan jiwa ku sejuk.

Aku tersenyum kepadanya dan merangkul Mas Arsyad. Mas Arsyad pun sepertinya sangat terkejut dengan tindakan ku. Tapi tak lama Mas Arsyad pun balas memeluk ku dan melingkarkan tangannya pula ke pinggang ku.

Rasanya sangat nyaman dan damai berada dalam pelukan Mas Arsyad seperti ini. Aku bisa merasakan deru jantungnya yang berdetak dan hati kami seakan terpaut semakin dekat. Aku bisa menghirup aroma tubuh Mas Arsyad yang wangi dan membuat ku tak ingin melepaskan rangkulan ku.

"Pandai sekali isteri ku ini, Mas ajak sholat malah ingin bermanja seperti ini, baiklah nanti malam kita lanjut lagi, sekarang ayo mandi dan mari kita sholat ashar sekaligus sholat sunah setelah menikah dua rakaat." ujar Mas Arsyad tanpa melepas pelukan ku.

"Pelukan ini sangatlah hangat dan membuat ku teramat nyaman Mas. Apalah daya ku, aku ingin sekali menuruti Mas untuk bergegas mandi dan sholat berjamaah, tapi tanganku ini sepertinya sulit sekali untuk melepaskan rangkulan ini." jawab ku masih ingin bermanja dengan suami ku. Maklum saja kita sebelumnya tak pernah berpacaran seperti yang pasangan muda mudi saat ini galakan.

Mas Arsyad lalu melakukan hal yang tak pernah ku duga sebelumnya. Dirinya seolah berubah bak monster yang siap menyerang musuhnya. Tangannya ia lepaskan dari pelukan ku dan mendorong tubuhku perlahan untuk merebahkan diri lagi ketempat tidur.

Pandangan mata ku pun beradu dengannya. Tatapan matanya pun seolah bergelora penuh cinta yang membara. Membuatku tak kuasa berkata-kata lagi.

Dalam hati aku bertanya-tanya, "akankah Mas Arsyad meminta haknya sekarang? Mungkinkah malam pertama ku akan segera tercapai? Apakah aku sudah siap?" segala macam rasa berkecamuk dalam hati.

Tak lama kemudian Mas Arsyad pun mendekatkan wajahnya ke wajah ku. Begitu sangat dekat dan hampir tak ada jarak lagi antara diriku dan Mas Arsyad. Kedua lengannya yang kekar menjaga disamping kiri dan kanan tubuhku. Posisi yang sangat membuat ku dag dig dug tak karuan.

Perlahan lalu Mas Arsyad mencium kening ku penuh rasa cinta. Lalu kemudian dirinya mencium kedua pipi ku. Entah apa lagi yang akan Mas Arsyad lakukan selanjutnya, aku tak bisa berfikir jernih lagi. Aku hanya pasrah dan berusaha memberikan haknya atas diriku.

Aku memejamkan mata saat bibir Mas Arsyad yang sangat lembut menyentuh dan menyesap bibir ku perlahan. Sungguh membuat ku hanyut dalam kemesraan. Selanjutnya Mas Arsyad mulai menaikan tekanan dalam ciuman kami, aku pun mulai meneguh kenikmatan demi kenikmatan yang Mas Arsyad curahkan kepada ku.

Hampir 10 menitan bibir kami berkaitan dan saling menyesap. Lalu Mas Arsyad melakukan aksi selanjutnya dengan membuka kerudung yang sedari tadi masih melekat di kepala ku. Aku hanya tertunduk dan tak berkutik di buatnya.

Setelah kerudung ku terlepas Mas Arsyad mencoba membuka ikat rambut yang mengikat rambut panjang ku.

"Sayang, jika berada dikamar berdua dengan Mas, lepaslah kerudung dan hijab mu. Mas ingin puas memandang anugrah terindah yang Alloh berikan untuk Mas. Seorang isteri yang cantik dan rupawan." ucapnya seraya terus menatap ku.

Aku hanya mengangguk dan tak berani menatapnya karena tertunduk malu dan tersipu.

"Hanum, jangan buat Mas lebih tergoda dengan sikap malu-malu itu, rasanya ingin sekali Mas menerkam mu." ledek Mas Arsyad dengan melakukan hal selanjutnya. Yaitu membuka kancing baju gamis ku satu persatu.

Sungguh malu aku diperlakukan seperti ini. Ini kali pertamanya aku melihat sisi lain dari Mas Arsyad yang selama ini ku kenal sebagai pemuda yang sangat menjaga pandangannya.

"Hanum mau mandi sendiri atau perlu Mas yang mandi kan?" mendengar itu aku pun sontak langsung bergegas menuju kamar mandi.

Diriku lupa bahwa aku masih dalam masa pemulihan, belum sepenuhnya tenaga ku pulih. Aku pun yang berdiri dari ranjang tiba-tiba oleng dan hilang keseimbagan, sebab itulah aku terjatuh tepat diatas tubuh Mas Arsyad yang kala itu masih duduk di ranjang ku. Adegan romantis pun kembali terulang. Posisi ku yang menindihi tubuh Mas Arsyad membuat lebih leluasa memandang wajah tampan suami ku.

Seperti tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, Mas Arsyad pun melancarkan aksinya lagi. Dia menekan tengkukku dan menariknya dengan tangannya mendekat ke wajahnya. Lalu ciuman ke dua pun tak terelakkan lagi. Aku dan dirinya lagi-lagi terbuai dalam kemesraan yang sungguh memabukkan. Tangan Mas Arsyad masih menekan ku seolah semakin dalam dirinya ******* bibirku.

Ciuman kali ini berdurasi 15 menit kira-kira. Lebih lama dari ciuman yang pertama tadi. Setelah puas, barulah aku bangun dari atas tubuh Mas Arsyad. Aku merapihkan baju lalu bergegas mencoba lebih berhati-hati dalam berpijak. Tapi ketika aku hendak melangkah tangan Mas Arsyad menggenggam lengan bawah ku, seakan menghalangi ku untuk beranjak pergi.

"Terima kasih Sayang, Terima kasih atas apa yang telah kau beri untuk Mas." ucapnya seraya tersenyum manis kepadaku.

"Aku sudah menjadi hak dan milik mu Mas, akan ku berikan segala yang Mas mau nanti." Balas ku dan karena malu aku pun ngeloyor pergi ke dalam kamar mandi yang berada di sudut kiri kamar ku.

Kamar mandi pun ternyata telah di hias dengan bunga-bunga juga. "Siapa yang mempersiapkan semua ini? Apakah Mas Arsyad yang melakukannya? Aku tak menduga jika Mas Arsyad memiliki sisi romantis." pikir ku dalam hati.

Usai mandi, diriku melilitkan handuk putih di tubuhku, lalu aku keluar dan terkejut Mas Arsyad sudah berada di depan pintu kamar mandi. Aku berusaha menutupi sekitar dadaku dengan kedua tangan ku. Melihat aku yang terkejut dan tertunduk malu Mas Arsyad hanya tersenyum kecil padaku.

"Tenanglah Sayang, Mas tidak akan menerkam mu sekarang. Tapi entah dirimu bisa selamat atau tidak nanti malam." ledek Mas Arsyad.

(Blush.... pipiku langsung memerah)

"Minggirlah,..! Mas hendak berwudhu dan bersiaplah..! kita akan sholat berjama'ah!" ujar dan pinta Mas Arsyad padaku. Aku pun tersenyum dan mengangguk.

Usai bersiap mengenakan muknah, aku pun menggelar sejadah, dan setelah Mas Arsyad siap mengimami, aku dan Mas Arsyad pun melaksanakan sholat ashar yang nanti akan dilanjutkan dengan sholat sunah setelah pernikahan.

🌺

🌺

🌺🌺🌺 Bersambung...!!🌺🌺🌺

#Stop dulu episode kali ini. Episode selanjutnya akan ada malam pertama Arsyad dan Hanum. Jangan sampai ketinggalan update selanjutnya yag... jangan lupa juga mohon dukungannya selalu kawan..😎😍

Terpopuler

Comments

Santy Isnawan

Santy Isnawan

lanjut thorr😊😊😊

2020-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. 01 Pov Hanum
2 Eps. 02 Pov Arsyad
3 Eps. 03
4 Eps. 04
5 Eps. 5
6 Eps. 6
7 Eps. 7
8 Eps.8
9 Eps. 9
10 Eps. 10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps. 14
15 Eps. 15
16 Eps. 16
17 Eps. 17
18 Eps. 18
19 Eps. 19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps.46
47 Eps. 47
48 Eps. 48
49 Eps. 49
50 Eps. 50
51 Eps. 51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps. 57
58 Eps. 58
59 Eps. 59
60 Eps.60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Visual Cash
70 Eps. 69
71 Eps.70
72 Eps.71
73 Eps.72
74 Eps.73
75 Eps.74
76 Eps.75
77 Eps.76
78 Eps.77
79 Eps.78
80 Eps.79
81 Eps.80
82 Eps.81
83 Eps.82
84 Eps.83
85 Eps.84
86 Eps.85
87 Eps.86
88 Eps.87
89 Eps.88
90 Eps.89
91 Eps.90
92 Eps.91
93 Eps.92
94 Eps.93
95 Eps.94
96 Eps.95
97 Eps.96
98 Eps.97
99 Eps.98
100 Eps.99
101 Eps.100
102 Eps.101
103 Eps.102
104 Eps. 103
105 Eps. 104
106 Eps. 105
107 Eps. 106
108 Eps. 107
109 Eps. 108
110 Eps. 109
111 Eps. 110
112 Eps. 111
113 Eps. 112
114 Eps. 113
115 Eps. 114
116 Eps. 115
117 Eps. 116
118 Eps. 117
119 Eps. 118
120 Eps. 119
121 Eps. 120
122 Eps. 121
123 Eps. 122
124 Eps. 123
125 Eps. 124
126 Eps. 125
127 Eps. 126
128 Eps. 127
129 Eps. 128
130 Eps. 129
131 Eps. 130
132 Eps. 131
133 Eps. 132
134 Eps. 133
135 Eps. 134
136 Eps. 135
137 Eps. 136
138 Eps. 137
139 Eps. 138
140 Eps. 139
141 Eps. 139
142 Eps. 140
143 Eps. 141
144 Eps. 142
145 Eps.143
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Eps. 01 Pov Hanum
2
Eps. 02 Pov Arsyad
3
Eps. 03
4
Eps. 04
5
Eps. 5
6
Eps. 6
7
Eps. 7
8
Eps.8
9
Eps. 9
10
Eps. 10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps. 14
15
Eps. 15
16
Eps. 16
17
Eps. 17
18
Eps. 18
19
Eps. 19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps.46
47
Eps. 47
48
Eps. 48
49
Eps. 49
50
Eps. 50
51
Eps. 51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps. 57
58
Eps. 58
59
Eps. 59
60
Eps.60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Visual Cash
70
Eps. 69
71
Eps.70
72
Eps.71
73
Eps.72
74
Eps.73
75
Eps.74
76
Eps.75
77
Eps.76
78
Eps.77
79
Eps.78
80
Eps.79
81
Eps.80
82
Eps.81
83
Eps.82
84
Eps.83
85
Eps.84
86
Eps.85
87
Eps.86
88
Eps.87
89
Eps.88
90
Eps.89
91
Eps.90
92
Eps.91
93
Eps.92
94
Eps.93
95
Eps.94
96
Eps.95
97
Eps.96
98
Eps.97
99
Eps.98
100
Eps.99
101
Eps.100
102
Eps.101
103
Eps.102
104
Eps. 103
105
Eps. 104
106
Eps. 105
107
Eps. 106
108
Eps. 107
109
Eps. 108
110
Eps. 109
111
Eps. 110
112
Eps. 111
113
Eps. 112
114
Eps. 113
115
Eps. 114
116
Eps. 115
117
Eps. 116
118
Eps. 117
119
Eps. 118
120
Eps. 119
121
Eps. 120
122
Eps. 121
123
Eps. 122
124
Eps. 123
125
Eps. 124
126
Eps. 125
127
Eps. 126
128
Eps. 127
129
Eps. 128
130
Eps. 129
131
Eps. 130
132
Eps. 131
133
Eps. 132
134
Eps. 133
135
Eps. 134
136
Eps. 135
137
Eps. 136
138
Eps. 137
139
Eps. 138
140
Eps. 139
141
Eps. 139
142
Eps. 140
143
Eps. 141
144
Eps. 142
145
Eps.143

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!