🌷🌷🌷**METAMORFOSA🌷🌷🌷**
🌷Aku kini telah menjelma menjadi sosok baru yang aku sendiri sulit membayangkan. Hidayah telah datang membawa ku lewat perantara calon suami ku. Mas Arsyad Maulana Malik yang berasal dari sebuah desa kecil di sudut kota Surabaya.
🌷 Setelah kejadian pasca perampokan itu dan pertemuan pertama ku dengan mas Arsyad kini berbuah sangatlah manis. Mungkin benar kata mas Arsyad, jika semua yang terjadi pada mahluk di bumi Alloh ini sudah digariskan dan menyimpan banyak hikmah di dalamnya. Hanya saja manusia kurang menyadari akan hal itu. Tapi kini aku sangat bersyukur dengan apa yang telah ku miliki saat ini. Bagaimana tidak? Aku memiliki kedua orang tua yang terbaik bagi ku, sangat menyayangi dan memahami ku, tak pernah memaksakan kehendaknya terhadap ku.
🌷Termasuk kehendak ku yang telah memilih Mas Arsyad sebagai calon suami ku dari pada Mas Pramuja Adiguna yang biasa aku panggil Mas Pram. Sebenarnya tak Mas Pram bisa dikatakan sosok laki-laki yang nyaris sempurna dimata kaum hawa. Dia pengusaha muda yang bergelut dibidang properti. Usahanyapun kini sedang maju. Selain itu Mas Pram juga berpawakan tinggi kekar nan berparas rupawan. Sempurna jika dijadikan pria idaman. Mungkin hanya aku, wanita yang berani menolak lamaran laki-laki seperti Mas Pram.
🌷Jika saja takdir tak mempertemukan aku dengan Mas Arsyad, mungkin saja saat ini aku sudah menjadi nyonya Pramuja. Tapi pada kenyataannya aku telah dipertemukan dengan jodoh ku. Yang telah memberiku banyak ilmu kehidupan yang haqiqi, yang selama ini aku abaikan dalam kehidupan sehari-hari.
🌺🌺🌺 Pertemuan part 2🌺🌺🌺
🌷Setelah kejadian di masjid malam itu (pertemuan pertama ku dengan si tampan), akhirnya aku berhasil mengetahui namanya. Aku terus menunggunya di teras masjid saat itu. Setelah selesai berjamaah sholat subuh dan jamaah sudah bubar, akhirnya kesempatan aku tiba juga. Ku hampiri pemuda tampan itu yang berjalan keluar. Dan yaaappps..berhasil juga aku mencegatnya.
"Siapa nama mu?" tanya ku spontan pada pemuda incaran ku.
Ekspresinya masih sama dengan yang tadi malam ku dapati. Aku mengira jika aku muncul tiba-tiba diwaktu malam hari mungkin dia mengira diriku hantu, jadi aku fikir kalau sudah pagi dia tidak akan takut lagi melihat ku. Ternyata ekspektasi ku meleset.
"Masya Alloh Mbak, ndak begitu cara menegur atau bertanya pada orang, ucapkan salam dulu sebelum Mbaknya bertanya. Terus kenapa Mbak ini kok seneng banget muncul tiba-tiba koyok (artinya seperti) memedi wedok (artinya hantu perempuan)!!" hardik Mas Arsyad sedikit kesal padaku waktu itu.
🌷Aku sedikit geli mendengarnya nyerocos dengan logat jawanya yang sangat medok. Tapi ketampanannya tak berkurang sedikitpun.
"Lantas aku harus seperti apa?" tanyaku lagi sembari tak melepaskan pandangan ku pada wajah tampannya.
🌷Dari awal aku melihatnya, jika diperhatikan dari tingkah laku dan gayanya hanya satu yang sedikit tidak aku sukai darinya. Yaitu selalu menunduk ketika aku berusaha mengajaknya bicara. Seperti tak mau melihat wajah ku. Padahal aku merasa tak ada yang salah dengan diriku.
"Ucapkan salam terlebih dulu." jawab Mas Arsyad dengan tegas.
🌷Dari situ aku mulai mengerti jika pemuda yang aku sukai kali ini rupanya memiliki cukup mumpuni ilmu keagamaan. Aku baru sadar jika apa yang dilakukannya itu sesuai dengan syariat agama islam.
Sekilas aku mengingat pelajaran agama islam di sekolah ku ketika aku duduk di bangku SD. Aku mulai menelaah apa yang baru aku temui. Pemuda rupawan ini adalah pemuda sholeh yang sangat mengerti batasan. Jadi sepertinya aku sudah tahu jawabannya mengapa dirinya selalu menunduk dihadapanku.
"Baiklah.. lain kali kita akan bertemu lagi, dan aku akan memperbaiki semuanya." ucapku seraya pergi meninggalkan pemuda si pencuri hati itu.
Mas Arsyad pun ku lihat bernafas lega dengan kepergianku.
Tak jauh dari tempat ku berbincang tadi aku menghampiri seorang wanita paruh baya yang juga tak ku kenal. Beliau kebetulan sedang berjalan santai kearah rumah yang berada di sisi kiri masjid.
"Permisi.., saya Hanum. Boleh saya bertanya sedikit pada Ibu?" tegur ku berusaha untuk se sopan mungkin untuk mendapatkan apa yang ku mau.
🌷Kemudian si Ibu yang ku tanyai tadi malah menatap ku dari ujung kaki naik hingga ujung rambut.
Aku yang saat itu mengenakan rok jeans pendek agak diatas dengkul dengan baju yang lumayan ketat di tubuhku, mulai bisa memahami jika orang di desa ini menganggapnya aneh karena berpakain seperti itu. Pantaslah pemuda itu begitu takut melihat ku. Takut tergoda imannya rupanya.
"Dari mana asal mu N**do**? (sebutan untuk anak perempuan orang jawa)" tanyanya padaku.
"Dari Jakarta Bu, yang kemaren kerampokan di ujung jalan sana." jelas ku padanya.
"ooh.., terus opo seng arep mbok takokno Ndo? (terus apa yang mau kau tanyakan?)"
🌷Jawaban si ibu membuat ku pusing mendengarkan bahasa yang tidak ku mengerti. Tapi aku ingin langsung menanyakan maksudku padanya.
"Siapa nama pemuda itu Bu?" tanyaku langsung dan menuding Mas Arsyad yang kala itu sedang menyapu halaman masjid. Dan si Ibu itu pun tersenyum melihat siapa yang ku tuding.
"Nak Arsyad maksudmu Ndo?" jawabnya seraya tersenyum kearah ku. Sepertinya Ibu ini mengerti jika aku sangat tertarik pada Mas Arsyad.
🌷Akhirnya aku berhasil mengetahui namanya pikirku dalam hati. "Arsyad..mulai detik ini nama itu akan terukir dihatiku". Diam-diam aku memproklamirkan nama Arsyad dihatiku.
Dan tak lupa pula aku menanyakan alamat rumah Mas Arsyad juga pada Ibu itu. Dan rencana selanjutnya aku akan mendatangi langsung rumah laki-laki idamanku.
🌷Setelah kurasa cukup mendapatkan informasi tentang Mas Arsyad aku menyusun sederet rencana untuk mendekati Mas Arsyad.
"Aku akan pulang ke Jakarta dan akan kembali ke desa ini untuk mendapatkan cinta mu Mas Arsyad." tekad ku penuh keyakinan.
🌺🌺🌺Pertemuan part 3 🌺🌺🌺
🌷Setelah 1 bulan berlalu. Akhirnya aku bisa kembali ke desa Sekaten lagi. Setelah aku sebelumnya pulang ke Jakarta pasca kejadian perampokan waktu itu dengan jemputan orang suruhan ayah. Kini aku kembali untuk memenangkan hati Mas Arsyad.
🌷Dan yang lebih menantang bagiku aku hanya memiliki waktu 2 minggu untuk melalukan itu. Jika tidak aku harus memenuhi janjiku pada Ayah untuk menerima lamaran Mas Pram. Sebenernya aku sebelumnya hampir menerima lamaran Mas Pram. Tapi setelah bertemu dengan Mas Arsyad aku menjadi yakin jika sosok Mas Arsyadlah yang aku mau menjadi imam ku.
Aku sudah menceritakan tentang Mas Arsyad kepada kedua orang tua ku. Dan mereka meminta jika memang aku menginginkan Mas Arsyad, dalam 2 minggu aku harus berhasil membawa Mas Arsyad kehandapan Ayah dan Bunda. Dan entah mengapa perasaan ku yakin sekali jika aku bisa melakukan itu. Bagaimana pun juga aku harus memperjuangkan cinta ku.
🌻
🌻
🌻🌻Bersambung..🌻🌻
🌻
🌻
🌻
🌷🌷🌷Makasih teman ku yang sudah menyempatkan diri membaca karya ku yang masih berantakan.. mohon terus semangat aku dengan comment, vote dan like tulisan ini yah guys... 😍😃😎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Yeni Eka
Hai ka aku hadir kembali bawa like
2021-01-15
0
Ita Alexis
belum up lagi kah ?
2020-12-31
0