Eps. 5

Setelah aku berhasil melewati tahap demi tahap dalam memenangkan hati Mas Arsyad, kini aku disibukan dengan persiapan pernikahan ku dengan Mas Arsyad. Agar tak keteteran aku pun meminta bantuan pada penyedia jasa WO.

Aku masih tak menyangka jalan ku mendapatkan cinta Mas Arsyad sangat diberi kemudahan oleh sang maha pembolak-balikan hati manusia. Benar kata Mas Arsyad jika kita ingin meminta, meminta lah pada Alloh karena Alloh adalah sebaik-baiknya tempat untuk meminta. Sejak saat mendapat nasehat itu aku selalu berdoa dan meminta jodoh yang baik untuk ku. Dan sekarang aku bukan hanya mendapatkan jodoh baik tapi juga luar biasa sholehnya. Aku yakin nantinya rumah tangga ku dengan Mas Arsyad akan menjadi surga kami di dunia bahkan kekal hingga ke akherat nanti.

🌻🌻 Di sebuah kamar berdesain serba putih aku berdiri mematung di depan cermin. Sembari sesekali memandang ke arah bingkai foto berukuran 20R yang terpampang di dinding dekat meja violetku. Jelas yang ku pandangi foto ku dengan Mas Arsyad ketika dirinya meminang ku waktu itu. Aku tersenyum sendiri melihat dan mengingat kembali akan semua yang telah terjadi antara aku dan Mas Arsyad.

Tiba-tiba handphone ku yang tergeletak di meja berdering tanda telefon masuk. Aku segera menghampiri lalu ku lihat nama Mas Arsyadlah yang muncul di layar handphone ku. Begitu tombol terima ku tekan, hatiku sangat sejuk mendengar suara merdu Mas Arsyad dari seberang sana menyapa ku.

"Asalamualaikum Hanum." sapanya dengan salam.

"Wa'alaikumsalam Mas Arsyad ku tercinta." balas ku riang karena sebenarnya aku sudah rindu pada calon suami ku.

"Hanum lagi apa disitu? Mas ganggu kamu ndak?" tanya Mas Arsyad dengan suara yang penuh kesopanan.

"Aku lagi mikirin kamu Mas. Kalau yang ganggu, orang setampan Mas Arsyad, aku rela seumur hidup digangguin terus." ledek ku sembari tertawa kecil membayangkan ekspresi Mas Arsyad di sebrang sana.

"Kamu suka banget sih dek, ngledekin Mas. Nanti Mas balas lho kalau sudah halal."

Mendengar jawaban Mas Arsyad aku tertawa geli.

"Silahkan saja Mas balas aku sepuasnya, Nanti aku tinggal ngadu sama Abi dan Umi kalau Mas ternyata anak yang nakal."

"Sudah..sudah.., kita bahas itu nanti saja yah, ada yang pengen Mas tanyakan pada mu. Mengenai mahar pernikahan kita nanti, kamu mau minta mahar apa dari Mas?" tanya calon suami ku di sebrang sana.

"Aku tidak akan meminta mahar dalam bentuk apa pun dari Mas, yang aku minta hanya berikan semampu dan seikhlasnya Mas Arsyad saja mau memberi ku mahar apa, karena setahu ku, sebaik-baiknya wanita adalah yang tidak memberatkan mahar baginya. Betul kan Mas?" jawabku atas pertanyaan yang calon suamiku berikan.

Aku memang beberapa hari yang lalu membaca artikel mengenai mahar atau mas kawin bagi wanita. Aku yakin Mas Arsyad sudah lebih tahu dari aku, jadi aku memutuskan biarlah Mas Arsyad yang menentukan mahar untuk diriku.

"Masya Alloh, rupanya calon isteri yang Mas pilih memang insya Alloh tidak salah, sudah cantik, baik hati, pinter, sholehah pula." puji calon suami ku mendengar jawaban ku tadi.

"Berkat cinta yang Mas beri untuk ku, aku bisa seperti ini. Jika tidak mungkin aku masih menjadi gadis kota yang tak tau arah dan tujuan hidup sebenarnya."

"Pinter banget sih kamu dek, setiap apa yang kamu lakukan selalu buat Mas jatuh cinta."

Aku tersenyum mendengar kata-kata Mas Arsyad. Aku sendiri tak menyangka jika aku bisa memenangkan hati pemuda idaman ku dalam waktu 1 minggu, terhitung sejak aku pertama kali datang kerumah Abi dan Uminya Mas Arsyad untuk menyatakan cinta. Memang agak sulit waktu itu ketika aku meyakinkan Mas Arsyad perihal perasaan ku. Bagaiman tidak, Mas Arsyad sebelumnya tak mengenali sama sekali. Dan kali pertamanya dia melihatku dirinya sangat takut melihat ku, tapi di kali keduanya pertemuan kami aku berhasil menyatakan cinta ku kepadanya. Ekspresinya waktu itu hanya diam membisu dengan raut muka penuh tanda tanya.

Saat itu aku menginap di salah satu hotel berbintang yang lumayan jauh dari tempat tinggal Mas Arsyad. Tentu dengan 2 sahabat ku pastinya. Tapi lain kali saja aku menceritakan Dewi dan Leni, pada intinya 2 dara ini lah yang selalu setia menemani hari-hari ku.

Pasca kedatangan ku kerumah orang tua Mas Arsyad, usahaku tak berhenti sampai disitu. Karena Mas Arsyad belum bisa memberikan jawaban atau respon apapun perihal apa yang telah ku sampaikan. Aku tak putus harapan dan terus mengejar dan meyakinkan Mas Arsyad bahwa cinta ku sangat nyata adanya. Dan aku sangat serius menginginkan dirinya menjadi suami ku.

Hari ke-2 aku kerumah Mas Arsyad sengaja aku bertamu lebih awal dari hari pertama. Aku ingin menemui seluruh anggota keluarganya. Agar aku bisa lebih mengenal lingkungan yang telah membesarkan lelaki tampan nan sholeh idamanku. Usaha ku berhasil. Aku datang tepat ketika seluruh anggota keluarga yang berada dirumah itu sedang menikmati menu sarapan yang kelihatannya sangat enak. Ketika itu adik Mas Arsyad yang bernama Maesaroh lah yang telah membukakan pintu untuk ku. Aku di persilahkan masuk ke ruang tengah olehnya. Aku menurut saja dan mengekor di belakang Maesaroh.

Ketika ku ucapkan salam, seluruh anggota keluarga Mas Arsyad yang berjumlah 5 orang termasuk Mas Arsyad dan Maesaroh menoleh kearah ku. Aku lumayan grogi sih, tapi tekad ku lebih besar dari rasa grogi yang ku hadapi. Saat itu aku mengenakan baju gamis berwarna merah lengkap dengan kerudung pashmina berwarna pink polos. Mas Arsyad sangat terkejut dengan kedatangan ku ditengah keluarga mereka. Tapi rupanya abi dan uminya sangatlah hangat dalam menyambut tamu.

"Waaah, ayu tenan arek iki le. Temen mu dari mana?" ucap Uminya Mas Arsyad ketika melihat ku. Tak lupa beliau juga mempersilahkan aku duduk dan ikut bergabung di acara sarapan yang tengah dilaksanakan.

"Monggo cah ayu, sarapan bareng ambi keluargane Arsyad, sini lenggah teng mriki sanding Umi dan Fatimah." ajak Umi Zaenab kepadaku waktu itu.

Aku kesulitan berkomunikasi lantaran Umi memakai bahasa Jawa yang tidak ku mengerti artinya. Karena tak mengerti maksudnya, aku hanya tersenyum kebingungan. Namun saat itu aku melihat laki-laki yang ku cintai tersenyum melihat ekspresi ku. Itu kali pertamanya aku melihat senyum di wajah malaikat tak bersayap ku. Entah apa yang membuatnya tersenyum tapi setelah melihat senyuman itu, hatiku aku berkata "Senyum dan wajah itu yang ingin sekali ku lihat setiap pagi seumur hidup ku."

"Umi, Hanum mboten saged ngagem bahasa Jawi sebab Hanum dugi saking ibukota, saking Jakarta. (Umi, Hanum tidak bisa menggunakan bahasa jawa, karena Hanum datang dari ibu kota, dari Jakarta)." jelas Mas Arsyad kepada Uminya.

"owalah le...le.., pantesan kawit mau de'e meneng wae, ndak ngerti bahasa Jowo rupane. (oh, pantesan dari tadi hanya diam saja, tidak mengerti bahasa Jawa ternyata)." jawab Umi Zaenab di iringi dengan tawa kecil seluruh anggota keluarga yang lain.

🌺

🌺

🌺Bersambung....🌺

#Sekian dulu ya guys episode kali ini... mohon terus dukung dan support ya...😎😍😍

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

Like

2021-02-08

0

Naina

Naina

sukses trs thorr

2021-01-01

0

Indah Nur Kholifah

Indah Nur Kholifah

Alurnya gak beraturan

2021-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 01 Pov Hanum
2 Eps. 02 Pov Arsyad
3 Eps. 03
4 Eps. 04
5 Eps. 5
6 Eps. 6
7 Eps. 7
8 Eps.8
9 Eps. 9
10 Eps. 10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps. 14
15 Eps. 15
16 Eps. 16
17 Eps. 17
18 Eps. 18
19 Eps. 19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps.46
47 Eps. 47
48 Eps. 48
49 Eps. 49
50 Eps. 50
51 Eps. 51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps. 57
58 Eps. 58
59 Eps. 59
60 Eps.60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Visual Cash
70 Eps. 69
71 Eps.70
72 Eps.71
73 Eps.72
74 Eps.73
75 Eps.74
76 Eps.75
77 Eps.76
78 Eps.77
79 Eps.78
80 Eps.79
81 Eps.80
82 Eps.81
83 Eps.82
84 Eps.83
85 Eps.84
86 Eps.85
87 Eps.86
88 Eps.87
89 Eps.88
90 Eps.89
91 Eps.90
92 Eps.91
93 Eps.92
94 Eps.93
95 Eps.94
96 Eps.95
97 Eps.96
98 Eps.97
99 Eps.98
100 Eps.99
101 Eps.100
102 Eps.101
103 Eps.102
104 Eps. 103
105 Eps. 104
106 Eps. 105
107 Eps. 106
108 Eps. 107
109 Eps. 108
110 Eps. 109
111 Eps. 110
112 Eps. 111
113 Eps. 112
114 Eps. 113
115 Eps. 114
116 Eps. 115
117 Eps. 116
118 Eps. 117
119 Eps. 118
120 Eps. 119
121 Eps. 120
122 Eps. 121
123 Eps. 122
124 Eps. 123
125 Eps. 124
126 Eps. 125
127 Eps. 126
128 Eps. 127
129 Eps. 128
130 Eps. 129
131 Eps. 130
132 Eps. 131
133 Eps. 132
134 Eps. 133
135 Eps. 134
136 Eps. 135
137 Eps. 136
138 Eps. 137
139 Eps. 138
140 Eps. 139
141 Eps. 139
142 Eps. 140
143 Eps. 141
144 Eps. 142
145 Eps.143
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Eps. 01 Pov Hanum
2
Eps. 02 Pov Arsyad
3
Eps. 03
4
Eps. 04
5
Eps. 5
6
Eps. 6
7
Eps. 7
8
Eps.8
9
Eps. 9
10
Eps. 10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps. 14
15
Eps. 15
16
Eps. 16
17
Eps. 17
18
Eps. 18
19
Eps. 19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps.46
47
Eps. 47
48
Eps. 48
49
Eps. 49
50
Eps. 50
51
Eps. 51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps. 57
58
Eps. 58
59
Eps. 59
60
Eps.60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Visual Cash
70
Eps. 69
71
Eps.70
72
Eps.71
73
Eps.72
74
Eps.73
75
Eps.74
76
Eps.75
77
Eps.76
78
Eps.77
79
Eps.78
80
Eps.79
81
Eps.80
82
Eps.81
83
Eps.82
84
Eps.83
85
Eps.84
86
Eps.85
87
Eps.86
88
Eps.87
89
Eps.88
90
Eps.89
91
Eps.90
92
Eps.91
93
Eps.92
94
Eps.93
95
Eps.94
96
Eps.95
97
Eps.96
98
Eps.97
99
Eps.98
100
Eps.99
101
Eps.100
102
Eps.101
103
Eps.102
104
Eps. 103
105
Eps. 104
106
Eps. 105
107
Eps. 106
108
Eps. 107
109
Eps. 108
110
Eps. 109
111
Eps. 110
112
Eps. 111
113
Eps. 112
114
Eps. 113
115
Eps. 114
116
Eps. 115
117
Eps. 116
118
Eps. 117
119
Eps. 118
120
Eps. 119
121
Eps. 120
122
Eps. 121
123
Eps. 122
124
Eps. 123
125
Eps. 124
126
Eps. 125
127
Eps. 126
128
Eps. 127
129
Eps. 128
130
Eps. 129
131
Eps. 130
132
Eps. 131
133
Eps. 132
134
Eps. 133
135
Eps. 134
136
Eps. 135
137
Eps. 136
138
Eps. 137
139
Eps. 138
140
Eps. 139
141
Eps. 139
142
Eps. 140
143
Eps. 141
144
Eps. 142
145
Eps.143

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!