Eps. 10

🌸🌸Jauh di dalam lubuk hati ku, aku telah diajarkan agar selalu menanamkan keyakinan jika Alloh selalu berada dekat dengan hamba-hambanya yang ingin dekat kepada-Nya. Dan kini aku ingin menjalani hidup sebagai manusia yang ingin selalu dekat kepada sang pencipta-Nya.

🌸🌸🌸 Sepertinya Alloh memberi ku penyakit sudah sepakat dengan obatnya. Terbukti saat aku terpuruk dalam perasaan takut menghadapi kenyataan pahit akan diriku yang mungkin berpotensi menderita penyakit yang tidak biasa, Alloh juga mengirimkan Mas Arsyad datang untuk menolong dan memberi ku semangat. Terlebih setelah aku mendengar ucapan Mas Arsyad yang siap menikahi ku secepatnya. Semangat ku meluap lagi agar cepat sembuh dari rasa sakit yang menyerangku.

Hari telah berganti. Pagi pun datang menjelang. Aku terbangun ketika suster mencoba untuk memberi ku pemeriksaan lagi. Aku menoleh ke arah jam dinding yang berada di kiri atas, jam sudah menunjukan pukul 05.05 menit. Setelah memeriksa ku suster itu berlalu keluar dari ruang rawat ku. Aku menelisik pandangan di sekitar.

"Kenapa masih sepi, kemana semua orang?" tak berselang lama Bunda ku datang seorang diri, lalu menghampiri ku.

"Sudah bangun rupanya calon pengantinnya Arsyad." sapa Bunda ketika mendekati ku kemudian duduk satu ranjang dengan ku.

Aku tersenyum dan berkata "Bunda, dari mana saja sih? Ayah kemana? kok dari semalam Hanum tidak melihat Ayah?" tanya ku berusaha menutupi hati ku yang tersipu malu karena bunda menyapa ku dengan menyebut ku calon pengantinnya Mas Arsyad.

"Eeehhh, mulai hari ini kamu harus membiasakan diri untuk tidak mencari Ayah dan Bunda lagi. Karena sebentar lagi ada Arsyad yang akan merawat dan menjaga mu. Bunda sama Ayah kemaren sempet pulang karena harus mengurus beberapa hal di rumah. Lagian ada Arsyad dan Uminya disini. Jadi Bunda tidak was-was meninggalkan mu disini." jelas Bunda dengan mengelus kepala ku penuh sayang.

"Umi Zaenab ada di sini juga? kok aku belum melihatnya? di mana beliau sekarang?"

"Mungkin masih di mushola, terakhir beliau dan Arsyad berpamitan untuk sholat subuh tadi."

Aku terdiam setelah mendengar penjelasan Bunda.

"Hanum, Bunda ingin bertanya kepada mu, apakah kamu sudah siap menjadi seorang isteri?" tanya Bunda seolah-olah ingin memastikan kemantapan ku.

"Pernikahan ku dengan Mas Arsyad sudah dekat Bun, tinggal menghitung hari saja. Dan untuk itu aku sudah mempersiapkan lahir batin ku untuk menyandang status baru ku nanti." jawab ku santai sembari tersenyum ke arah Bunda.

"Syukurlah sayang, jika memang siap seperti itu, restu Ayah dan Bunda mu selalu menyertai kalian. Patuh dan nurutlah sama suami mu. Apapun yang diperintahkan jangan kamu jadikan beban, jadikan perintah suami mu sebagai ladang pahala bagi mu." Bunda menasehati ku seolah-olah ini hari pernikahan ku sudah tiba.

Aku mengangguk dan berusaha bersandar dengan bantuan Bunda. Setelah bersandar Bunda mencoba melepaskan kerudung ku dan mengambil kerudung yang sangat indah.

"Arsyad ingin kau memakai kerudung ini, sayang!" ucap Bunda seraya mendandani ku.

Bunda mengelap tubuhku dan mengganti pakaian seragam pasien ku dengan seragam pasien yang baru. model seragamnya sama tapi hanya warnanya saja yang berbeda. Seragam yang kini ku kenakan berwarna pink pias, sedangkan kerudung yang kata bunda pemberian dari Mas Arsyad berwarna merah bermotif bunga-bunga yang cantik.

"Hanum apa yang sakit saat ini?" tanya Bunda ku memastikan kondisi ku dan tak berhenti mengelap dan merapikan tubuhku.

"Masih sedikit sakit Bun jika aku terlalu aktif bergerak, tapi tak sesakit kemaren." jawabku anteng di dandani oleh Bunda.

Entah mengapa tiba-tiba Bunda membuka tas kecil yang berisikan alat make up komplit. Aku bingung melihatnya. Untuk apa Bunda mendandani ku seperti ini.

"Bun untuk apa dandan semenor ini?" tanyaku tetap pasrah Bunda mulai mendandani wajah ku.

"Untuk Arsyad." jawab Bunda singkat.

Setelah selesai mendandani ku aku pun duduk bersandar bantal.

"Nah.., begini kan cantik." kata Bunda menetap ku dan tersenyum.

Dalam hati bertanya-tanya kemana gerangan Mas Arsyad dan Umi Zaenab. Ayah juga kenapa tak tampak? batin ku bertanya-tanya dalam hati.

Jam sudah menunjukan pukul 07.00 Wib, pintu di ketuk dan di buka oleh seseorang dari luar.

Ayah dan Umi Zaenab rupanya datang berbarengan. Umi Zaenab baru bertemu dengan ku. Beliau langsung menghampiri ku dan aku pun langsung menyalami beliau dan mencium tangannya yang terulur. Rasanya masih sedikit nyeri di beberapa titik persendian ku. Karena itulah aku sedikit meringis menahan sakit ku.

Melihat ku kesakitan Umi merangkul tubuhku dengan hangat.

"Ndo, cah ayu..seng kuat tho Ndo, mugi-mugi sakite cah ayu cepet mantun." ucap Umi yang sepertinya tak kalah khawatirnya dengan Mas Arsyad.

"Umi jangan khawatir, Hanum sudah sembuh kok." jawabku berusaha tegar. Mendengar jawaban ku Umi kembali memeluk ku erat.

Tapi dimana Mas Arsyad? hati ku terus bertanya-tanya.

"Ayah mana Mas Arsyad?" tanya ku pada Ayah.

"Lho kenapa tanya Arsyad ke Ayah, Ayah kan baru sampe sini. Ada Uminya kenapa nggak tanya langsung sama Uminya?" jawab Ayah malah membuatku malu.

"Lihat anak kita Bun, belum apa-apa Arsyad terus yang dicariin." ledek Ayah sembari mendekat pada Bunda. Kata-kata Ayah benar-benar membuatku semakin tersipu malu di depan Umi. Sementara itu Umi hanya tersenyum dengan terus mendekap ku.

Tak selang beberapa menit pintu kembali di ketuk dan masuklah sosok orang yang sedari tadi aku tunggu-tunggu. Mas Arsyad datang dengan sangat rapi dan tampan tentunya. Dirinya hari ini benar-benar lebih gagah dari biasanya. Dengan kemeja putih dan celana hitam dilengkapi dengan tatanan rambut yang rapi membuat Mas Arsyad sangat memukau diriku.

Tapi yang membuatku bingung, Mas Arsyad datang bersama 2 orang yang belum ku kenal sebelumnya. Orang yang datang bersama Mas Arsyad pun terlihat rapi dengan setelan baju batik dan celana hitam pula.

"Asalamualaikum.." sapa Mas Arsyad pada semua orang di ruang rawat ku.

Serentak semua pun menjawab "Wa'alaikumsalam.."

Aku dan Mas Arsyad sejenak saling beradu pandang dan melempar senyum. Mata kami seakan bertemu di suatu titik yang membuat kami saling jatuh cinta lagi dan lagi.

"Bagaimana keadaan mu Hanum?" tanya Mas Arsyad pada ku.

"Alhamdulillah jauh lebih baik dari sebelumnya Mas." jawabku dengan tetap menatapnya.

"Alhamdulillah, jika memang sudah membaik."

"Mas dari mana sih? kenapa baru datang?" tanya ku sedikit kesal dan ingin tahu apa yang Mas Arsyad lakukan di luar sana, hingga membuatnya mengabaikan ku.

"Maaf Mas ada urusan penting yang mesti Mas urus secepatnya." jawab Mas Arsyad tanpa menjelaskan lebih mengenai urusan apa yang ia lakukan. Ingin bertanya lebih lanjut aku sadar akan statusku yang belum syah menjadi isteri Mas Arsyad. Jadi tidak ada alasan ku untuk menuntut Mas Arsyad menceritakan segala urusannya kepadaku.

🌺

🌺

🌺🌺 🌺Bersambung....🌺🌺🌺

#Episode selanjutnya akan ada kejutan dari Arsyad untuk Hanum.. kejutan apakah itu??? terus nantikan kelanjutan kisahnya ya guys..mohon dukung dan sarannya untuk karya ku ini...😍😎

Episodes
1 Eps. 01 Pov Hanum
2 Eps. 02 Pov Arsyad
3 Eps. 03
4 Eps. 04
5 Eps. 5
6 Eps. 6
7 Eps. 7
8 Eps.8
9 Eps. 9
10 Eps. 10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps. 14
15 Eps. 15
16 Eps. 16
17 Eps. 17
18 Eps. 18
19 Eps. 19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps.46
47 Eps. 47
48 Eps. 48
49 Eps. 49
50 Eps. 50
51 Eps. 51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps. 57
58 Eps. 58
59 Eps. 59
60 Eps.60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Visual Cash
70 Eps. 69
71 Eps.70
72 Eps.71
73 Eps.72
74 Eps.73
75 Eps.74
76 Eps.75
77 Eps.76
78 Eps.77
79 Eps.78
80 Eps.79
81 Eps.80
82 Eps.81
83 Eps.82
84 Eps.83
85 Eps.84
86 Eps.85
87 Eps.86
88 Eps.87
89 Eps.88
90 Eps.89
91 Eps.90
92 Eps.91
93 Eps.92
94 Eps.93
95 Eps.94
96 Eps.95
97 Eps.96
98 Eps.97
99 Eps.98
100 Eps.99
101 Eps.100
102 Eps.101
103 Eps.102
104 Eps. 103
105 Eps. 104
106 Eps. 105
107 Eps. 106
108 Eps. 107
109 Eps. 108
110 Eps. 109
111 Eps. 110
112 Eps. 111
113 Eps. 112
114 Eps. 113
115 Eps. 114
116 Eps. 115
117 Eps. 116
118 Eps. 117
119 Eps. 118
120 Eps. 119
121 Eps. 120
122 Eps. 121
123 Eps. 122
124 Eps. 123
125 Eps. 124
126 Eps. 125
127 Eps. 126
128 Eps. 127
129 Eps. 128
130 Eps. 129
131 Eps. 130
132 Eps. 131
133 Eps. 132
134 Eps. 133
135 Eps. 134
136 Eps. 135
137 Eps. 136
138 Eps. 137
139 Eps. 138
140 Eps. 139
141 Eps. 139
142 Eps. 140
143 Eps. 141
144 Eps. 142
145 Eps.143
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Eps. 01 Pov Hanum
2
Eps. 02 Pov Arsyad
3
Eps. 03
4
Eps. 04
5
Eps. 5
6
Eps. 6
7
Eps. 7
8
Eps.8
9
Eps. 9
10
Eps. 10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps. 14
15
Eps. 15
16
Eps. 16
17
Eps. 17
18
Eps. 18
19
Eps. 19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps.46
47
Eps. 47
48
Eps. 48
49
Eps. 49
50
Eps. 50
51
Eps. 51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps. 57
58
Eps. 58
59
Eps. 59
60
Eps.60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Visual Cash
70
Eps. 69
71
Eps.70
72
Eps.71
73
Eps.72
74
Eps.73
75
Eps.74
76
Eps.75
77
Eps.76
78
Eps.77
79
Eps.78
80
Eps.79
81
Eps.80
82
Eps.81
83
Eps.82
84
Eps.83
85
Eps.84
86
Eps.85
87
Eps.86
88
Eps.87
89
Eps.88
90
Eps.89
91
Eps.90
92
Eps.91
93
Eps.92
94
Eps.93
95
Eps.94
96
Eps.95
97
Eps.96
98
Eps.97
99
Eps.98
100
Eps.99
101
Eps.100
102
Eps.101
103
Eps.102
104
Eps. 103
105
Eps. 104
106
Eps. 105
107
Eps. 106
108
Eps. 107
109
Eps. 108
110
Eps. 109
111
Eps. 110
112
Eps. 111
113
Eps. 112
114
Eps. 113
115
Eps. 114
116
Eps. 115
117
Eps. 116
118
Eps. 117
119
Eps. 118
120
Eps. 119
121
Eps. 120
122
Eps. 121
123
Eps. 122
124
Eps. 123
125
Eps. 124
126
Eps. 125
127
Eps. 126
128
Eps. 127
129
Eps. 128
130
Eps. 129
131
Eps. 130
132
Eps. 131
133
Eps. 132
134
Eps. 133
135
Eps. 134
136
Eps. 135
137
Eps. 136
138
Eps. 137
139
Eps. 138
140
Eps. 139
141
Eps. 139
142
Eps. 140
143
Eps. 141
144
Eps. 142
145
Eps.143

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!