"Sarah?" Ia pun menghentikan langkahnya.
Ia kembali berjalan mundur untuk mengecek wanita di dalam kamar itu.
Namun sayangnya, seketika itu juga pintunya sedang di tutup oleh salah seorang perawat yang masuk di ruangan itu.
"Tidak mungkin. Mungkin hanya mirip. Atau aku sudah terlalu merindukannya." Batin Thomas.
Thomas kembali melangkahkan kakinya mengikuti Ruben. Setelah peluru yang bersarang dibahunya berhasil di keluarkan dan lukanya di jahit. Ia memilih langsung meninggalkan rumah sakit.
Ia kembali melewati kamar yang sebelumnya terdapat wanita yang mirip Sarah. Kamar itu sudah terbuka. Nampak perawat sedang merapikan kamar tersebut. Thomas berpikir jika pasien tadi sudah pulang.
Sesuai instruksi Thomas, Ruben beserta tim yang terlibat dalam misi segera kembali ke markas mereka di hongkong. Sementara Thomas akan tinggal 2 hari lagi di Singapura sebagai reward atas keberhasilan misi mereka.
Thomas berjalan menuju ke parkiran tempat mobilnya di parkir. Saat Ia melajukan mobilnya keluar dari area rumah sakit, Ia berpapasan dengan Sarah. Keduanya tidak saling melihat. Sarah sedang memasuki mobil didampingi Nyonya Ferguson.
Dalam hitungan menit, Thomas sudah tiba di rumah sepupu Sarah sesuai dengan alamat yang dikirimkan Sarah lewat pesan sebelumnya. Ia memarkir mobilnya berdampingan dengan mobil lain agar tidak terlalu mencolok.
Dengan sabar Ia menanti untuk melihat istri tercintanya. Hingga malam hari pun tiba, sudah hampir 6 jam Ia menunggu disana. Namun tidak ada tanda-tanda adanya penghuni di rumah tersebut karena suasana rumah tersebut gelap.
Hingga akhirnya sang pemilik rumah itu kembali. Kelly baru saja memarkir mobil di depan rumahnya. Mata Thomas seketika berbinar. Ia pikir Sarah ada dalam mobil tersebut. Ternyata hanya Kelly yang turun dari mobil berwarna merah itu.
Thomas merasa sangat gelisah. Rasanya Ia ingin turun dan langsung menanyakan keberadaan Sarah pada sepupunya. Tapi Ia takut jika nanti Sarah akan terancam dalam bahaya.
Ia mengambil ponselnya. Seketika Ia memotret rumah Kelly dan mengirim pesan pada Valery.
Thomas : Apa benar ini rumah tempat kau mengantar Sarah?
Valery : Ya benar. Kenapa memangnya? Apa kau sudah melihat Sarah?
Thomas : Aku sudah menunggu 6 jam dan hanya menemukan sepupunya saja. Aku harus bagaimana?
Valery : Haruskah aku mengajarimu? Kau agen terbaik di organisasi ini. Strategimu selalu tepat dan berhasil. Jangan membuat dirimu jadi bodoh karena cinta.
Thomas : Aku sedang tidak ingin bercanda Valery. Cukup beritahu bagaimana caranya aku bisa memastikan Sarah ada di sana.
Valery : Sinterklas.
Thomas : Oh Tuhan, aku masih harus menunggu hingga tengah malam baru bisa masuk kerumahnya.
Valery : Semangat berjuang demi cintamu Thomas. Hahaha.
Thomas menjadi sangat gelisah. Rasanya tidak sabar jika harus menunggu hingga tengah malam. Ia kemudian keluar dari dalam mobil dan membuka bagasi belakang. Sebuah koper berwarna metalik Ia bawa masuk kedalam mobil.
Dalam waktu sekejap, tampilan Thomas sudah berubah total. Ia menggunakan rambut dan kumis palsu. Kacamata bulat serta menambahkan beberapa tahi lalat di wajahnya.
Soal berkamuflase dan menyamar, Thomas memang sangat ahli. Ia selalu berhasil menjadi bukan dirinya saat sedang melakukan penyamaran. Sehingga banyak lawan yang akan dengan mudah tertipu olehnya.
Thomas beranjak turun dari mobilnya. Ia melirik ke arah sekeliling rumah Kelly. Memastikan area yang tertangkap CCTV. Setelah itu Ia mengendap-endap di samping jendela rumah Kelly.
Nampak dalam rumah itu Kelly hanya sendiri, Ia sedang santai sambil membaca buku di sofa ruang tamu. Thomas sangat kecewa saat melihat itu. Tiba-tiba Ia terpikirkan sebuah ide.
Ia kembali ke dalam mobilnya dan mengambil sekotak pizza yang masih utuh. Rencananya tadi akan Ia makan selagi menunggu Sarah. Namun Ia malah tak memiliki nafsu makan sama sekali.
Perlahan tapi pasti, langkahnya kini makin mendekat ke pintu rumah Kelly. Ia menekan bel rumah itu.
Tanpa ragu Kelly membuka pintu. Saat melihat Thomas, Ia memasang wajah bingung.
"Ya Tuan. Apakah ada yang bisa saya bantu?"
"Halo perkenalkan saya Theo. Saya tetangga baru di ujung gang sana. Saya ingin mengantar pizza sebagai tanda perkenalan antar tetangga. "
Tanpa curiga, Kelly langsung tersenyum ramah pada Thomas yang sudah berpenampilan layaknya seorang lansia. "Halo Tuan Theo. Aku Kelly. Silahkan masuk Tuan Theo."
Thomas pun masuk kedalam rumah Kelly. Ia duduk di sofa.
"Apakah kau tinggal sendiri Nona Kelly?" Tanya Thomas membuka percakapan.
Kelly datang dari arah dapur sambil membawa segelas jus apel untuk Thomas.
"Iya tuan. Sudah 20 tahun sejak orang tuaku meninggal."
"Kalau tidak salah, kemarin aku sekilas melihat ada wanita muda yang bersamamu. Apa dia tidak tinggal disini bersamamu?"
Wajah Kelly berubah jadi sedih.
"Itu sepupu saya Tuan. Kami baru bertemu setelah berpisah selama 10 tahun. Baru saja kemarin dia kemari, katanya suaminya juga akan menyusul. Tapi..." Kelly malah menangis dan menggantung ucapannya.
Jantung Thomas makin berdegub kencang. Jika dilihat dari ekspresi wajah Kelly saat ini, sepertinya ada hal buruk yang terjadi pada Sarah. Ia menegarkan kembali hatinya dan melanjutkan aktingnya untuk mengetahui keberadaan Sarah.
Thomas bahkan menepuk pundak Kelly untuk menenangkannya. "Tidak apa-apa nona Kelly, kamu bisa bercerita padaku agar kamu lega. Tidak baik memendamnya sendiri. Anggap saja aku seperti ayahmu."
Tangis Kelly mulai mereda. Ia menyeka air matanya dengan tisu. Ia kembali melanjutkan ucapannya.
"Suami sepupuku tidak bisa dihubungi semalaman, sepanjang malam pula sepupuku menangis hingga demam tinggi. Saat aku tidur, tengah malam dia menghilang dan meninggalkan sebuah surat. Ia mengatakan akan kembali ke rumahnya di Macau untuk mencari suaminya. Aku bahkan tadi sudah mencarinya di sepanjang jalan kota ini dan bandara. Tetap aku tidak bisa menemukan dia. Aku rasa dia sudah kembali ke rumahnya. Semoga saja Ia bisa segera bertemu dengan suaminya. Aku tidak tega melihatnya tersiksa. Sepertinya dia sangat mencintai suaminya itu."
Jantung Thomas kini terasa tertikam belati tajam. Ia merasa sangat jahat setelah mendengar penjelasan Kelly. Baru beberapa hari saja Ia tinggalkan, Istrinya sudah begitu tersiksa. Ia pikir istrinya akan baik-baik saja karena tinggal dengan sepupunya. Nyatanya malah hal nekat yang kini dilakukan oleh Sarah.
"Kenapa kamu nekat begini sayang? Kenapa kamu harus mencariku kembali ke Macau? Aku kan sudah mempersiapkanmu agar kamu hidup nyaman di sini." Gumam Thomas dalam hati.
...----------------...
Bersambung Ke Bab Selanjutya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments