Salah Paham pada Valery

(Dear Readers,Bab ini agak panjang ya. Ini akhir dari flashback. Dimohon membaca sampai akhir ya. Terima kasih.)

...****************...

Dor...

Suara tembakan menggelegar di sebuah gang yang cukup sempit.

Lelaki yang terkena peluru dibagian bahunya mencoba untuk bersembunyi di sebuah kotak penampungan sampah.

Ia merogoh ponselnya.

"Halo misi berhasil. Tapi aku tertembak di bahu. Tolong kirim orang untuk menjemput aku di sini. Aku bersembunyi di sebuah kotak penampungan sampah. Aku akan kirim lokasinya."

Tak lama setelah menelpon, pria itu pun tak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.

Ya, pria itu adalah Thomas.

Saat menjalankan misi terakhir untuk memasang alat pelacak, Ia dikejar oleh regu Red Snipper.

Red Snipper merupakan kelompok pemberontak yang memiliki misi untuk melindungi mafia atau organisasi ilegal yang akan diberantas oleh Badan Intelijen tempat Thomas bekerja.

"Sial ! Ke mana larinya pria tadi? Cepat tangkap dia dalam keadaan hidup ataupun mati !" Ucap salah seorang pimpinan regu dari geng Red Snipper.

Anggota regu Red Snipper lalu mengangguk paham dan segera berpencar untuk mencari keberadaan Thomas.

Setelah keadaan aman, nampak seorang petugas kebersihan berseragam lengkap dengan menggunakan masker memeriksa 4 kotak penampungan yang ada disana. Saat membuka kotak kedua, Ia segera mengangkat tubuh Thomas dan memasukannya sebuah kontainer besar di atas troli yang kemudian Ia bawa menuju ke sebuah mobil Van. Dalam mobil itu sudah ada tim medis handal yang akan memberikan pertolongan pada Thomas. Mereka dalam perjalanan ke bandara yang akan membawa Thomas kembali ke markas di Hongkong.

"Bertahanlah Thomas. Kau terlalu hina jika pergi dengan cara seperti ini."Lirih petugas kebersihan itu dengan mata berkaca-kaca.

Petugas kebersihan itu adalah Ruben yang menyamar untuk menjemput Thomas. Sesuai perintah Charlie, tim yang akan menolong Thomas harus menyamar agar tidak terlacak oleh Red Snipper.

**

Di Markas Hongkong

Charlie nampak panik, Ia kelihatan sangat geram pada Valery.

"Bagaimana Thomas bisa terlacak kali ini? Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Katakan alasan kau memintaku mengirim Thomas kembali ke Macau!"

Valery nampak gemetar, Ia merasa bersalah karena ikut membantu Thomas untuk kembali ke Macau.

"A-aku hanya dimintai tolong Thomas. Katanya Sarah kembali ke Macau."

Charlie menatap tajam ke arah Valery.

"Harusnya aku curiga karena dia masih dalam hari libur. Bukankah aku susah payah membuat Thomas dan istrinya pergi dari Macau. Tapi dengan konyolnya mereka kembali ke tempat berbahaya itu. Apa kau meragukan ucapanku soal Red Snipper yang sangat berbahaya?"

"Maafkan aku Charlie."Ucap Valery sambil tertunduk sedih.

"Aku tau sehebat apa persahabatanmu dengan Thomas sejak lama. Tapi jika kau perduli pada Thomas, berhenti untuk membantunya bertemu dengan istrinya. Karena bukan hanya nyawa istrinya, namun nyawa Thomas juga bisa terancam seperti sekarang." Tandas Charlie.

Valery masih terus membela diri. "Aku hanya iba padanya Charlie. Ia sangat ingin menemui istrinya."

"Aku tau hal itu Valery dan aku bukannya sengaja menutup mata. Aku hanya menunggu waktu yang tepat. Saat waktunya tiba, aku akan mengirim Thomas ke sebuah misi. Misi yang akan membuatnya bertemu setiap hari dengan istrinya tanpa perlu sembunyi-sembunyi lagi. Dan aku harap kau paham maksudku. Jadi jangan pernah terlibat dan membantunya lagi." Tegas Charlie.

"Baik Charlie. Aku paham." Jawab Valery dengan yakin.

**

Tubuh Thomas sudah dibawa ke dalam pesawat khusus yang akan membawa mereka kembali ke Hongkong. Berkat pertolongan dari tim medis, peluru yang bersarang di tubuh Thomas sudah berhasil di keluarkan. Lukanya pun sudah dijahit dan pendarahannya sudah berhenti. Namun Thomas masih belum sadarkan diri.

Setibanya di Hongkong, Ia dirawat di dalam klinik yang ada di dalam markas.

Charlie dan Valery menjenguk keadaan Thomas. Valery menangis sejadi-jadinya melihat tubuh Thomas terbaring lemah tak sadarkan diri. Banyak alat yang terpasang di tubuhnya. Dokter yang menangani Thomas mengatakan kemungkinan Thomas butuh waktu lama untuk sadarkan diri.

Charlie merangkul Valery dalam pelukannya. Bukan hanya Valery, Charlie pun merasa bersedih dengan keadaan Thomas. Baginya Thomas bukan hanya sekedar bawahannya, tapi juga seorang adik.

"Bangunlah Thomas, aku berjanji akan membawamu menemui istrimu. Berikan aku waktu agar kamu bisa menebus rasa rindumu dengan bersama istrimu dalam waktu yang lama. Jangan hancur sepertiku. Aku tidak tega melihatmu begini." Gumam Charlie dalam hati.

***

3 hari kemudian.

Sarah makin frustasi. Ia tidak memiliki nafsu makan dan tubuhnya semakin melemah. Sejak kembali dari bandara, Ia memutuskan berhenti mencari dan hanya menunggu Thomas di rumah.

"Sarah, makanlah sedikit. Nanti kau sakit jika begini terus. Bertahanlah untuk dirimu sendiri, agar kau bisa menemuinya." Bujuk Nyonya Ferguson.

"Aku tidak tau apa salahku pada suamiku Nyonya. Awalnya aku pikir dia terkena musibah karena tidak bisa menemuiku. Tapi semakin ke sini, aku yakin dia memang sengaja meninggalkanku. Aku ingin tetap percaya bahwa dia mencintaiku, namun logikaku tetap menang melawan hatiku. Mungkin dia sudah bosan denganku dan sudah bersama wanita lain." Ucap Sarah pasrah.

"Jangan berpikir negatif seperti itu Sarah. Kita belum tau kebenarannya." Tandas Nyonya Ferguson.

Sarah menghela nafasnya.

"Valery! Aku memang bodoh, aku baru paham sesuatu sekarang. Rupanya suamiku memang sudah ada wanita lain. Bahkan wanita itulah yang mengantarkanku ke Singapura dan dengan bodohnya aku berterima kasih padanya karena telah menolongku. Padahal dia menikamku dan saat ini membawa lari suamiku."Umpat Sarah dengan emosi.

"Apa maksudmu Sarah? Aku tidak paham."

"Nyonya apa kau bisa membantuku?"

"Tentu saja Sarah. Katakanlah, aku akan berusaha membantumu."

Sarah mengepal kedua tangannya.

"Aku ingin melupakan suamiku. Aku ingin melanjutkan kuliahku dan akan membangun karirku. Aku akan buktikan bahwa aku bisa lebih sukses darinya. Bolehkah aku meminjam dana untuk kuliahku? Aku akan segera membayarnya bila sudah bekerja nanti."

Nyonya Ferguson tersenyum.

"Taukah alasanku menemanimu kemari Sarah? Karena aku dan suamiku sangat menyayangimu seperti putri kami sendiri. Tentu dengan senang hati, aku dan suamiku akan membiayai kuliahmu. Aku tidak ingin kau membayar hutangmu dengan uang Sarah."

"Apa maksud anda Nyonya? Lalu saya harus membayar dengan apa?"Tanya Sarah heran.

"Jadilah putri angkat kami. Aku dan suamiku akan menyayangi dan menjagamu Sarah. Bahkan kami akan mewariskan seluruh harta kami padamu. Aku mohon, biarkan aku dan suamiku merasakan pengalaman memilki seorang putri. Karena sejak menikah, aku belum pernah hamil sekalipun. Dan aku tau kalau suamiku ingin mendengar ada yang memanggilnya Papa." Jawab Nyonya Ferguson sambil tertunduk.

Sarah mengamati tindakan Nyonya ferguson. Ia menilai Nyonya Ferguson adalah orang yang baik dan tulus.

"Baiklah Nyonya, saya dengan senang hati bersedia menjadi putri angkat kalian." Ucap Sarah.

Nyonya Ferguson mengangkat wajahnya dan tersenyum. "Apa kamu yakin Sarah?"

"Saya yakin Nyonya."

"Mulai sekarang panggil aku Mama dan suamiku Papa."

"Baiklah Mama."

Keduanya berpelukan dengan penuh rasa haru.

Malam itu juga Sarah dan Nyonya Ferguson bertolak ke Singapura. Setelah itu,Sarah memutuskan melanjutkan kuliahnya di Inggris dan mencoba melupakan semua tentang Thomas.

4 bulan kemudian...

Ruben masih setia menunggui Thomas. Setiap hari libur, Ia memilih mengabiskan waktunya di klinik markas.

Tiba-tiba Thomas mulai membuka matanya dan menggerakan jemarinya. Thomas dengan sigap membantu memanggil dokter untuk memeriksa Thomas.

Charlie yang baru saja mendapat kabar Thomas siuman bergegas menuju klinik markas.

"Sarah!" Teriak Thomas sambil menangis, Ia mencoba melepas selang infus yang menempel di tubuhnya. Ruben dan dokter sekuat tenaga menahan tubuh Thomas.

"Lepaskan aku, aku ingin menemui Sarah."Pekik Thomas sambil terus memberontak.

Melihat Thomas mengamuk, Charlie langsung menghampiri Thomas.

"Tenanglah Thomas. Dengarkan aku, jangan menemui Sarah dulu, apa kau lupa jika kau begini gara-gara mereka? Jangan bahayakan nyawa Sarah. Aku berjanji aku sendiri yang akan membawamu menemui Sarah. Bukan dengan sembunyi-sembunyi, tapi aku akan membiarkan kalian saling melepas rindu. Tapi aku mohon, bersabarlah. Berikan aku sedikit waktu."

Mendengar ucapan Charlie, tangis Thomas pun melemah. Charlie memberi kode pada dokter. Dengan cekatan dokter menyuntikan obat penenang pada Thomas hingga akhirnya Ia kembali menutup matanya.

Setelah 2 tahun menempuh pendidikan, Sarah telah menyelesaikan kuliahnya. Ia memutuskan bekerja di sebuah hotel ternama di Australia, Hotel Luxury. Ia menjabat sebagai Manager Event di hotel tersebut.

Tahu demi tahun berlalu, kini Sarah sudah hampir tidak pernah mengingat Thomas. Ia hampir lupa sepenuhnya. Berbeda dengan Thomas, Ia menyibukan diri dengan pekerjaan agar lelah dan lupa memikirkan Sarah.

Charlie memanggil Thomas ke ruangannya.

"Ada misi apa Charlie? Berikan banyak misi padaku, aku sanggup mengerjakan semuanya."

Charlie tersenyum pada Thomas.

"Ini misi hadiah untukmu. Berkat semua kesabaranmu."

"Misi hadiah? Apa maksudmu? Katakan saja, tidak usah bertele-tele."

"Berangkatlah ke Australia, kau akan menyamar menjadi putra Rudolf dan menikahi putri Alex mafia yang terkenal itu."

"Apa kau lupa aku sudah menikah Charlie? Aku tidak akan mau menduakan Sarah." Tolak Thomas.

"Come on Thomas. Kamu tidak menggunakan nama aslimu sepenuhnya. Jadi janji pernikahan itu tidak sah. Waktunya 3 bulan. Setelah itu kamu bisa kembali ke markas."

"Kenapa harus aku? Masih ada Roni dan Marcel yang masih lajang."

"Justru karna kamu sudah punya pengalaman menikah, akan lebih mudah bagimu berakting. Baiklah aku memberikan penawaran untukmu. Aku sudah menyiapkan kejutan di sana di hari kedatanganmu. Jika saat kau lihat kejutanku dan kau tidak menyukainya, maka kau bisa menolak misi ini. Bagaimana?"

"Kejutan yang aku nantikan adalah bisa melihat Sarah, walaupun hanya sekilas."

"Tidak ada salahnya kau bertaruh untuk kejutan kali ini kan Thomas?" Kata Charlie sambil menyeringai.

"Baiklah, aku akan segera kembali ke markas setelah melihat kejutanmu yang tak seberapa itu." Sinis Thomas sambil berjalan meninggalkan ruangan Charlie.

Charlie masih tersenyum saat melihat Thomas sudah keluar dari ruangannya.

"Kau akan memohon padaku untuk tetap lanjut di misi ini setelah melihat siapa yang akan kau temui nanti Thomas."

Flashback Off

...----------------...

Bersambung Ke Bab Selanjutnya

Episodes
1 Bertemu Kembali
2 Rahasia 7 Tahun Lalu
3 Pergi Meninggalkan
4 Mencari Thomas
5 Kesedihan Ganda Bagi Sarah
6 Keputusan yang Terbaik
7 Pulang Menemui Sarah
8 Tidak Menemukan Sarah
9 Kembali ke Macau
10 Waktu yang Salah
11 Salah Paham pada Valery
12 Kejutan Untuk Thomas
13 Penyesalan Thomas
14 Bantuan Valery
15 Antara Charlie dan Valery
16 Gaun Pernikahan 9 Tahun lalu
17 Takutnya Salah Paham
18 Semakin Membenci
19 Rachel Mulai Curiga
20 Hari Pernikahan dan Hari Perceraian
21 Joki Pengganti
22 Rencana Berjalan Mulus
23 Hanya Sekedar Atasan dan Bawahan
24 Saling Mengintimidasi
25 Jangan Memancingku
26 Pertemuan Tidak Terduga
27 Kehadiran Saingan Baru
28 Thomas Terbakar Cemburu
29 Selangkah Lebih Maju
30 Jebakan Ruben untuk Sarah
31 Seranjang Berdua
32 Romantisme Rumah Sakit
33 (Warning 18+) Extra Chapter - Sarah Lead
34 (Warning 18+) Extra Chapter - Thomas Lead
35 Benar-Benar Lupa Ingatan
36 Hanya Melupakan Sarah
37 Maxim Merasa Kecewa
38 Penolakan Thomas
39 Perjuangan Sarah
40 Akhirnya Kembali Membantu Thomas
41 De Javu
42 Rachel Kembali
43 Ruben Sang Penyelamat
44 Tragedi Makan Malam
45 Sebaiknya Cepat Agar Tidak Menyesal
46 Klan Liong "The Great Landlord of Macau"
47 Jangan Ganggu Suamiku !
48 Aku Akan Membawa Neraka itu Padamu
49 Kutukan Sarah Masih Aktif
50 Pelampiasan Rachel
51 Sarah : Jangan Campuri Hubungan Kami
52 Tragedi Di Ruangan Thomas : Sarah POV
53 Meluapkan Amarah : Rachel POV
54 Plan B : Buat Dia Mencintaimu
55 Jadilah Kekasihku, Aku akan Melindungimu !
56 Manfaatkan Saja Aku
57 Misi Plan B : Saatnya Martin Maju
58 Dia Kekasihku, Jangan Mengusiknya !
59 Akting Memukau Maxim & Sarah
60 Awas Thomas Mengamuk !
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bertemu Kembali
2
Rahasia 7 Tahun Lalu
3
Pergi Meninggalkan
4
Mencari Thomas
5
Kesedihan Ganda Bagi Sarah
6
Keputusan yang Terbaik
7
Pulang Menemui Sarah
8
Tidak Menemukan Sarah
9
Kembali ke Macau
10
Waktu yang Salah
11
Salah Paham pada Valery
12
Kejutan Untuk Thomas
13
Penyesalan Thomas
14
Bantuan Valery
15
Antara Charlie dan Valery
16
Gaun Pernikahan 9 Tahun lalu
17
Takutnya Salah Paham
18
Semakin Membenci
19
Rachel Mulai Curiga
20
Hari Pernikahan dan Hari Perceraian
21
Joki Pengganti
22
Rencana Berjalan Mulus
23
Hanya Sekedar Atasan dan Bawahan
24
Saling Mengintimidasi
25
Jangan Memancingku
26
Pertemuan Tidak Terduga
27
Kehadiran Saingan Baru
28
Thomas Terbakar Cemburu
29
Selangkah Lebih Maju
30
Jebakan Ruben untuk Sarah
31
Seranjang Berdua
32
Romantisme Rumah Sakit
33
(Warning 18+) Extra Chapter - Sarah Lead
34
(Warning 18+) Extra Chapter - Thomas Lead
35
Benar-Benar Lupa Ingatan
36
Hanya Melupakan Sarah
37
Maxim Merasa Kecewa
38
Penolakan Thomas
39
Perjuangan Sarah
40
Akhirnya Kembali Membantu Thomas
41
De Javu
42
Rachel Kembali
43
Ruben Sang Penyelamat
44
Tragedi Makan Malam
45
Sebaiknya Cepat Agar Tidak Menyesal
46
Klan Liong "The Great Landlord of Macau"
47
Jangan Ganggu Suamiku !
48
Aku Akan Membawa Neraka itu Padamu
49
Kutukan Sarah Masih Aktif
50
Pelampiasan Rachel
51
Sarah : Jangan Campuri Hubungan Kami
52
Tragedi Di Ruangan Thomas : Sarah POV
53
Meluapkan Amarah : Rachel POV
54
Plan B : Buat Dia Mencintaimu
55
Jadilah Kekasihku, Aku akan Melindungimu !
56
Manfaatkan Saja Aku
57
Misi Plan B : Saatnya Martin Maju
58
Dia Kekasihku, Jangan Mengusiknya !
59
Akting Memukau Maxim & Sarah
60
Awas Thomas Mengamuk !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!