Sebutan untuk diri sendiri

Kaila yang hendak turun dari ranjang tiba-tiba di merasakan pelukan yang sangat erat di tubuhnya, siapa lagi pelakunya jika buka. Brian Davis.

"Mau kemana?" tanya Brian dengan suara serak khas orang yang baru saja bangun tidur, tapi memang dasar orang bucin ya jadi terdengar begitu sexi di telinga Kaila. "Kai." panggil Brian yang mulai membuka kedua kelopak matanya kala tak mendengar jawaban dari Kaila karena prempuan itu terlalu terkesima dengan suara Brian.

"Ah itu aku mau bersih-bersih bentar terus buat sarapan untuk kamu Bri." jawab Kaila dengan sedikit gugup.

"Gak usah, temani aku di sini sebentar lagi ... biar sarapannya bibi yang buat." sahut Brian.

Merasa pelukan Brian yang tak berubah, membuat Kaila hanya bisa pasrah menuruti keinginan pria tersebut.

Cklek

Mendengar suara pintu yang terbuka dari luar membuat Kaila susah payah menolehkan kepalanya ya meskipun tetap saja tak dapat melihat siapa yang masuk karena pergerakannya terbatas oleh pelukannya Brian.

"Brian belum bangun Kai?" tanya seseorang yang baru masuk dan ternyata itu adalah tante Wanda.

Melihat posisi mereka yang masih sama seperti semalam, membuat tante Wanda berkata dengan lirih karena takut akan membangunkan Brian. Sedangkan Kaila sudah melakukan pergerakan, jadinya tante Wanda tau jika Kaila sudah terbangun lebih dulu.

"Ah tante ini ... " kata Kaila yang menjadi gugup karena merasa ketahuan sedang tidur sambil berpelukan dengan Brian padahal mereka belum ada ikatan apa-apa. Kaila takut keluarga Brian akan berpikir yang macam-macam tentang dirinya.

"Sudah santai saja, gak usah gugup gitu." kata tante Wanda menenangkan kekasih dari keponakannya. "Gimana demamnya?" tanya tante Wanda lebih lanjut.

"Sudah turun tan, dia juga sudah gak menggigil kayak semalam." jawab Kaila. "Maaf ya tan, ini soalnya tangan Brian susah di lepas." ucap Kaila yang merasa tak enak hati sendiri.

"Enggak apa-apa kok, tante sudah hafal sama tabiat dia kalau lagi sakit terutama demam." sahut tante Wanda. "Tante keluar dulu ya ... nanti biar bibi yang bawa sarapan kalian berdua kesini." kata tante Wanda yang langsung keluar, tak lupa Kaila pun mengucapkan kata terimakasih dan minta maaf karena jadi merepotkan.

❤️

Tiba-tiba pintu kamar kembali di buka, namun kali ini dengan begitu sangat kasar sehingga membuat Kaila dan Brian tersentak kaget.

"Oh ternyata ada j***ng di sini." kata orang tersebut dengan nada sinis.

Brian langsung melepaskan belitan tangannya di tubuh Kaila sehingga mereka berdua langsung mengambil posisi duduk. Brian yang belum sembuh seratus persen merasakan kepalanya sedikit sakit karena bangun dengan tiba-tiba sehingga pria itu memilih untuk bersandar pada sandaran tempat tidur.

"Siapa maksud kamu?" tanya Kaila yang kini sudah beralih menjadi berdiri.

"Ya kamulah ... wanita j***ng." jawab Isabela dengan santainya dan jari telunjuk yang menunjuk ke arah Kaila.

"Jaga ucapan kamu ya." peringat Kaila. "Aku rasa kita tak ada masalah jadi jangan bikin masalah sama aku." sambungnya lagi yang malah membuat Isabela tertawa.

"Hahaha ... siapa bilang? masalah aku dan kamu terjadi dari semenjak kamu punya hubungan dengan Brian dan di kenalkan dengan keluarga besarnya." jawab Isabela dengan amarah yang tertahan. "Karena kamu sudah merebut apa yang menjadi milikku." tekannya.

"Heh, gak salah?" tanya Kaila dengan santai. "Aku rasa aku menjalin hubungan dengan Brian di saat Brian tak memiliki hubungan dengan siapapun." kata Kaila. "Bukannya begitu Bri?" tanyanya dengan menoleh ke arah Brian yang sedari tadi memperhatikan dirinya dari pojok belakang.

"He'em." jawab Brian sambil menganggukkan kepalanya.

"So sudah dengar sendirikan apa jawaban Brian." kata Kaila dengan nada mengejek. "O iya situ waras mengatakan saya j***ng? bukannya situ yang lebih pantas untuk menyandang sebutan tersebut." kata Kaila dengan membalikkan perkataan Isabela.

"Apa maksud kamu?" tanya Isabela dengan geram.

"Amnesia mbak? apa perlu aku beberkan semua kelakuan busuk kamu?" tanya Kaila. "Jangan di pikir aku gak tau hubungan kamu sama Brian dan bagaimana kandasnya hubungan kalian berdua." sambung Kaila yang membuat mata Brian terbelalak saking kagetnya, dalam batinnya bertanya-tanya dari mana Kaila tau akan kisah asmaranya bersama dengan Isabela, sedangkan Isabela pun juga tak kalah kaget, dia tak menyangka kalau Brian akan menceritakan semuanya pada Kaila. "J***ng kok teriak j***ng, seolah meneriaki diri sendiri." cibir Kaila yang membuat Isabela maju kedepan hendak melayangkan sebuah tamparan pada Kaila.

Namun sebelum tangan itu sampai melukai pipi mulus Kaila, tangan Brian sudah lebih dulu mencekalnya sehingga hanya menggantung di udara.

"Jangan coba menyentuh calon istriku." kata Brian dengan suara tegas dan tatapan yang mengintimidasi.

"Akh lepas Bri, sakit." kata Isabela dengan sedikit meringis karena merasakan cengkraman yang begitu kuat di tangannya.

Brian kemudian menghempaskan tangan Isabela dengan kuat. Sangking kuatnya sehingga membuat tubuh wanita itu sedikit terhuyung kebelakang.

"Sekarang, keluar dari kamar aku." usir Brian. "Atau aku yang akan menyeret kamu keluar." ancak Brian.

Dengan perasaan dongkol, Isabela kaluar dari kamar Brian. Dalam hati wanita itu sudah mengucapkan begitu banyak sumpah serapah untuk Kaila.

❤️

"Kamu tak apa Kai? Apa ada yang sakit?" tanya Brian yang di jawab dengan gelengan kepala oleh Kaila. "Em Kai, dari mana kamu tau tentang ...?" tanya Brian.

"Maaf waktu itu aku tak sengaja mendengar pembicaraan kalian berdua di dapur." potong Kaila saat Brian belum selesai dengan kalimatnya. "Maaf, aku gak bermaksud buat nguping tapi waktu itu gak sengaja dengar karena sebenarnya aku mau ambil minum di dapur." sambungnya lagi menerangkan agar Brian tak jadi salah paham.

"Oh gak apa-apa kok." sahut Brian. "Ya dia adalah Isabela, mantan kekasih aku." kata Brian. "Sama seperti kamu, aku juga di khianati oleh orang terdekat aku dan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana mereka berdua berg**ul dengan begitu menjijikannya di atas ranjang." imbuhnya.

"Em apa kamu masih ada rasa sama dia Bri?" tanya Kaila dengan ragu-ragu karena takut Brian akan marah, tapi apa ... alih-alih marah justru pria itu kini tertawa terbahak-bahak yang malah membuat Kaila bingung sendiri akan reaksi yang di tunjukkan.

"Ya ada." jawab Brian yang membuat wajah Kaila merenggut seketika, cemburu ... itu yang Kaila rasakan." Rasa marah dan benci yang tak akan pernah hilang untuk selamanya." sambung Brian.

Jawaban Brian selanjutnya langsung membuat Kaila mengalihkan pandangannya menatap ke arah Brian.

"Kamu itu yang benar saja Kai ... hanya orang bodoh yang masih mencintai orang yang sudah menorehkan luka yang teramat sangat menyakitkan di hidup kita." ujar Brian.

Terpopuler

Comments

amalia fitri

amalia fitri

jujur...entah kenapa aku ikut seneng bacanya

2025-01-26

0

Ranny Sutrisna

Ranny Sutrisna

Kai, maju teris pantang mundur. Jangan lemah dan jangan takut sama manusia sampah seperti Isabella.

2025-02-12

1

antha mom

antha mom

ohhhhh jalang teriak jalang ya kan Isabel 🤭🤮

2025-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Nasehat Sahabat
3 Kembali ke Rumah
4 Pengkhianatan
5 Ide Gila
6 Kesepakatan
7 Memulai
8 Berdiskusi
9 Undangan
10 Kedatangan Kaila
11 Hancurnya Pesta
12 Grand opening
13 Bertemu Keluarga
14 Berlibur
15 Tak tau malu
16 Jatuh sakit
17 Masih sakit
18 Sweet
19 Sebutan untuk diri sendiri
20 Insiden
21 Emosi
22 Marah-marah
23 Kantin
24 Badmood
25 Ungkapan Perasaan
26 DTMC 26
27 DTMC 27
28 DTMC 28
29 DTMC 29
30 DTMC 30
31 DTMC 31
32 DTMC 32
33 DTMC 33
34 DTMC 34
35 DTMC 35
36 DTMC 36
37 DTMC 37
38 DTMC 38
39 DTMC 39
40 DTMC 40
41 DTMC 41
42 DTMC 42
43 DTMC 43
44 DTMC 44
45 DTMC 45
46 DTMC 46
47 DTMC 47
48 DTMC 48
49 DTMC 49
50 DTMC 50
51 DTMC 51
52 DTMC 52
53 DTMC 53
54 DTMC 54
55 DTMC 55
56 DTMC 56
57 DTMC 57
58 DTMC 58
59 DTMC 59
60 DTMC 60
61 DTMC 61
62 DTMC 62
63 DTMC 63
64 DTMC 64
65 DTMC 65
66 DTMC 66
67 DTMC 67
68 DTMC 68
69 DTMC 69
70 DTMC 70
71 DTMC 71
72 DTMC 72
73 DTMC 73
74 DTMC 74
75 DTMC 75
76 DTMC 76
77 DTMC 77
78 DTMC 78
79 DTMC 79
80 DTMC 80
81 DTMC 81
82 DTMC 82
83 DTMC 83
84 DTMC 84
85 DTMC 85
86 DTMC 86
87 DTMC 87
88 DTMC 88
89 DTMC 89
90 DTMC 90
91 DTMC 91
92 DTMC 92
93 DTMC 93
94 DTMC 94
95 DTMC 95
96 DTMC 96
97 DTMC 97
98 DTMC 98
99 DTMC 99
100 DTMC 100
101 Promo karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal mula
2
Nasehat Sahabat
3
Kembali ke Rumah
4
Pengkhianatan
5
Ide Gila
6
Kesepakatan
7
Memulai
8
Berdiskusi
9
Undangan
10
Kedatangan Kaila
11
Hancurnya Pesta
12
Grand opening
13
Bertemu Keluarga
14
Berlibur
15
Tak tau malu
16
Jatuh sakit
17
Masih sakit
18
Sweet
19
Sebutan untuk diri sendiri
20
Insiden
21
Emosi
22
Marah-marah
23
Kantin
24
Badmood
25
Ungkapan Perasaan
26
DTMC 26
27
DTMC 27
28
DTMC 28
29
DTMC 29
30
DTMC 30
31
DTMC 31
32
DTMC 32
33
DTMC 33
34
DTMC 34
35
DTMC 35
36
DTMC 36
37
DTMC 37
38
DTMC 38
39
DTMC 39
40
DTMC 40
41
DTMC 41
42
DTMC 42
43
DTMC 43
44
DTMC 44
45
DTMC 45
46
DTMC 46
47
DTMC 47
48
DTMC 48
49
DTMC 49
50
DTMC 50
51
DTMC 51
52
DTMC 52
53
DTMC 53
54
DTMC 54
55
DTMC 55
56
DTMC 56
57
DTMC 57
58
DTMC 58
59
DTMC 59
60
DTMC 60
61
DTMC 61
62
DTMC 62
63
DTMC 63
64
DTMC 64
65
DTMC 65
66
DTMC 66
67
DTMC 67
68
DTMC 68
69
DTMC 69
70
DTMC 70
71
DTMC 71
72
DTMC 72
73
DTMC 73
74
DTMC 74
75
DTMC 75
76
DTMC 76
77
DTMC 77
78
DTMC 78
79
DTMC 79
80
DTMC 80
81
DTMC 81
82
DTMC 82
83
DTMC 83
84
DTMC 84
85
DTMC 85
86
DTMC 86
87
DTMC 87
88
DTMC 88
89
DTMC 89
90
DTMC 90
91
DTMC 91
92
DTMC 92
93
DTMC 93
94
DTMC 94
95
DTMC 95
96
DTMC 96
97
DTMC 97
98
DTMC 98
99
DTMC 99
100
DTMC 100
101
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!